KOMINUSI (REDUKSI)
Sumber: vvhavgod.blogspot.com
Gambar 1.1
Tahapan Pengolahan Bahan Galian
1.2.2 Kominusi
Kominusi merupakan suatu istilah yang dipakai untuk memecah atau
memotong partikel padatan menjadi ukuran-ukuran yang lebih besar menjadi
ukuran yang lebih kecil. Kominusi ini juga memiliki tujuan yang lain yaitu
memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang
melekat dengan konsentrat dari material tersebut.
Kominusi ini memiliki tujuan untuk membebaskan mineral berharga dari
material pengotornya serta menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai
dengan kebutuhan untuk proses selanjutnya. Selain itu, kominusi ini juga
memiliki tujuan yang lain yaitu untuk memperluas permukaan partikel agar dapat
mempercepat kontak dengan zat yang lain, terutama untuk proses metalurgi atau
seperti reagen flotasi.
1.2.3 Jenis Kominusi
Kominusi ini dapat dibagi dua jenis, yaitu peremukan atau pemecahan
dan penggerusan atau penghalusan. Peremukan ini merupakan jenis kominusi
dimana bahan galian ini akan diremukan untuk mendapat ukuran yang lebih kecil
atau ukuran yang diinginkan. Penggerusan merupakaan jenis kominusi dimana
bahan galian yang didapat akan dihaluskan untuk menjadi butiran butiran yang
lebih halus atau memiliki butiran yang lebih kecil. Selain itu, tahap kominusi
yang baik terdiri dari tiga hingga empat tahap kominusi, yaitu tahap primer, tahap
sekunder, tahap tersier, dan kadang-kadang tahap kwarter.
1. Peremukan atau Pemecahan (Crushing)
Peremukan ini biasanya dilakukan untuk mendapat ukuran bahan galian
dari ukuran 20-25cm atau hingga ukuran 2,5cm dari ukuran yang besar
bahkan memiliki diameter hingga 100cm. Peralatan yang digunakan untuk
jenis kominusi ini dapat terdiri dari jaw crusher, gyratory crusher, cone
crusher, hammer mill, dan lain-lain. Prinsip peremukan ini berdasarkan
adanya gaya luar yang bekerja. Mekanisme yang diterapkan untuk
berbagai jenis bahan galian ini akan berbeda satu dengan yang lainnya,
berdasarkan sifat bijih atau bahan galian yang akan diremukan. Terdapat
empat gaya yang dapat digunakan untuk mengecilkan ukuran atau
kominusi ini dapat berupa gaya tekan (compression), gaya banting
(impact), gaya abrasi (abrasion), dan memotong (shear). Gaya tekan ini
dapat menggunakan crusher, sementara gaya banting ini dapat
menggunakan hummer mill, sedangkan untuk gaya abrasi ini dapat
menggunakan ball mill, dan memotong dapat menggunakan gergaji.
Sumber: harnovi.wordpress.com/
Gambar 1.2
Gyratory Crusher dan Jaw Crusher
Sumber: abenk-miner.blogspot.com/
Foto 1.1
Ball Mill
1.3 Alat Dan Bahan
1.3.1 Alat
Mesin screen.
Screen (2, 8, 12, 16, 20, 30, 40, 70 mesh).
Timbangan
Nampan.
Penggaris dan jangka sorong
Jaw Crusher
Ball Mill
1.3.2 Bahan
Batugamping, dengan dimensi + (14 x 7 x 8.5) cm.
Tabel 1.3
Pengolahan Data 2
Volume (cm3)
Alat RR
Feed Produkta
Jaw Crusher 833 4.013 207.58
Double Roll Crusher 4.013 0.29 13.84
Sumber: Hasil Pengolahan Data Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015
Perhitungan Presentase Mesh:
Berat nampan kosong : 61gram
Berat total bahan galian : 1239 – 61 = 1178 gram
62 gram−61 gram
#2 = x 100%
1168 gram
= 0.086%
75 gram−61 gram
-#2 +#8 = x 100%
1168 gram
= 1.19%
94 gram−61 gram
-#8 +#12 = x 100%
1168 gram
= 2.83%
183 gram−61 gram
-#12 +#16 = x 100%
1168 gram
= 10.45%
296 gram−61 gram
-#16 +#30 = x 100%
1168 gram
= 20.12%
269 gram−61 gram
-#30 +#40 = x 100%
1168 gram
= 17.81%
227 gram−61 gram
-#40 +#70 = x 100%
1168 gram
= 14.2%
485 gram−61 gram
-#70 = x 100%
1168 gram
= 36.3%
Tabel 1.4
Presentase Retained Seluruh Kelompok
Presentase Retained
Ukuran
Screen Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3
#2 0.086 0 0
#8 1.19 10.41 0
#12 2.83 11.64 0
#16 1.45 21.34 0.13
#30 20.12 16.85 0.96
#40 17.81 16.24 15.52
#70 14.2 4.29 14.4
>#70 36.3 19.2 57.28
Sumber: Pengolahan Data Hasil Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015
60
50
40
30
20
10
0
#2 #8 #12 #16 #30 #40 #70 >#70
Ukuran Mesh
1.7 Analisa
Pada praktikum mengenai kominusi ini dapat dianalisa, jika produkta yang
dihasilkan oleh jaw crusher akan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan alat yg lainnya, hal ini dikarenakan jaw crusher digunakan untuk
memecah bahan galian yang berukuran besar yang dibawa langsung dari tempat
tambang menuju ke tempat pengolahan untuk dikecilkan ukurannya sesuai
dengan kebutuhan proses selanjutnya.
Pada grafik nampak ukuran produkta kelompok satu lebih merata
dibandingkan dengan ukuran produkta kelompok dua, dimana nilai yang
dihasilkan kelompok dua lebih banyak produkta dengan ukuran kecil
dibandingkan dengan produkta yang berukuran besar atau diatas #30.
Sementara produkta yang dihasilkan oleh kelompok satu hampir merata
menyebar di seluruh ukuran screen. Hal ini disebabkan karena penggunaan bola
baja pada alat ball mill machine kelompok satu hanya menggunakan 40 bola
baja, sementara kelompok dua lebih banyak lima buah, serta kelompok dua
menggunakan alat double roll crusher sebanyak dua kali penggilingan.
Sementara pada kelompok tiga didapatkan nilai presentase bahan galian
yang lolos dari screen #70 ini lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang
lain. Hal ini disebabkan karena penggunaan ball mill yang lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok yang lain, sehingga hasil yang didapatkan
sangat halus.
1.8 Kesimpulan
Pada praktikum mengenai kominusi ini dapat disimpulkan, bahwa
pengecilan ukuran atau kominusi ini dapat dilakukan dengan berbagai alat dan
sesuai dengan kebutuhan ukuran bahan galian untuk proses selanjutnya serta
permintaan pasar, dimana kominusi ini pada setiap bahan galian akan berbeda
tahapan yang dilakukannya.
Nilai kehalusan bahan galian dipengaruhi oleh alat yang digunakan,
dimana pada praktikum nilai ball mill akan mempengaruhi kehalusan bahan
galian yang dikominusi. Selain banyaknya bola baja yang digunakan, waktu pada
saat milling pun akan mempengaruhi halusnya bahan galian tersebut.
Hasil yang didapat pada praktikum mengenai kominusi ini dapat dilihat
dengan jumlah produkta pada ukuran #70 atau yang tertahan pada screen #70
atau lolos dari ukuran screen #40 sebanyak 166 gram atau sebanyak 14,2% dari
total bahan galian.
DAFTAR PUSTAKA