Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marianus Daniel Tibo

Nim : 710017082

Kelas : 04

Uts : PBG

1. Perbedaan antara proses bahan galian dan metalurgi ekstraktif


Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing)
adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan
galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara,
proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara
(coal preparation).
Sedangkan metalurgi ekstraktif adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengambilan
(ekstraksi) logam dari bijih (ore = naturally occuring compounds) dan proses pemurniannya,
sehingga sesuai dengan syarat-syarat komersial.
2. Bagan pengolahan bahan galian
3. Makalah tahapan preparasi (kominusi, sizing dan classifying)
PREPARASI
Preparasi merupakan operasi atau tahap persiapan sebelum dilakukan konsentrasi,
yaitu usaha untuk meliberasi/ membebaskan bijih antara mineral berharga dengan
mineral pengotornya dengan jalan mereduksi / memperkecil ukuranbutir. Tujuannya agar
sifat mineralnya tampak murni / aseli dan tidak terikat lagidenganmineral pengotornya.
Pada preparasi sering dilakukan pengendalian /pengelompokan ukuran butir
material (sizing) dengan menggunakan pengayak(screen) maupun classifier.
Bijih yang berupa padatan (solid ore), umumnya antara mineral berhargadengan
yang tidak berharga saling terikat satu sama lain, oleh sebeb itu perludilakukan
peremukan dan penggerusan. Operasi pembebasan dari ikatan masing-masing mineral
sering disebutliberation/unlocking. Bijih berukuran bongkahdiremuk dengan
menggunakan peremuk (crusher) maupun penggerus / penggiling(grinder), sehingga
didapat produk yang berukuran lebih kecil / halus.
1. Kominusi (crushing dan grinding) umumnya dilakukan dalam 3 tahap, sebab kemampuan
alat peremuk atau penggerus terbatas, yaitu :
1) Primary crushing, umumnya ukuran umpan 5 cm–225 cm ( 2 inchi–90
inchi)yang merupakan bijih hasil bongkaran dari tambang. Alat yang digunakan
dapat berupa jaw crusher, gyratory crusher,maupun cone crusher.

Gambar Jaw Crusher

2) Secondary crushing, umumnya ukuran umpan 2,5 cm–7,5 cm (1 inchi–3 inchi)yang


merupakan produk dari primary crusher. Alat yang digunakan dapat berupa gyratory
crusher,cone crusher,roll crusher.
Gambar Roll Crusher

3) Tertiary crushing/fine crushing/grinding, umumnya ukuran umpan 0,5 cm–1cm


( 1/4 inchi–3/8 inchi) yangmerupakan produk dari secondary crusher. Alatyang
digunakan dapat berupaball mill,rod mill,tube mill.

Gambar Ball Mill

Umumnya distribusi ukuran produk dari peremuk maupun penggerus


sudahstandar dan dinyatakan dalam bentuk grafik yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatalat peremuk / penggerus yang bersangkutan.

Perbandingan antara ukuran / dimensi terbesar umpan dengan ukuran /dimensi


terbesar produk disebut nisbah reduksi (reduction ratio). Untuk tahapprimary
crushing nisbah reduksi berkisar 4–7, secondary crushing berkisar 8–50,dan tertiary
crushing / fine crushing biasanya lebih besar 50. Pembatasan harganisbah reduksi
ini dimaksudkan agar kerja alat peremuk maupun penggerus lebihefektif untuk
menghasilkan produk sesuai dengan target produksi.

Pada proses peremukan, pecahnya batuan / bijih disebabkan gaya dari luarlebih
besar dari gaya tahan batuan / bijih, disamping itunip angle(sudut jepit darialat
peremuk) memenuhi. Gaya yang bekerja pada umumnya : gaya tekan,
gravitasi,gesek,chipping(menyudut), sedangkan pada proses penggilingan pecahnya
bijihdapat disebabkan adanyagrindingmedia yang dapat menimbulkan gaya :
gesek,impactatau jatuhan.

Pada operasi penggilingan menggunakan mill maka kecepatan putar millperlu


diperhitungkan karena sangat berpengaruh terhadap produk yang
dihasilkan.Kecepatan kritis mill, yaitu batas kecepatan putar silinder mill yang membuat
semuaisian (beban) didalam mill mulai menempel pada dinding bagian dalam
silinder,sehingga tidak terjadi penggerusan / penggilingan. Besarnya kecepatan /
putarankritis mill ini menurut B.A.Wills (1985) dapat didekati dengan persamaan :

42,3
Nc = rpm
√(D−d)
Nc = putaran kritis,rpm

D = diameter bagian dalam, meter

d = diameter media gerus, meter

Umumnya pengoperasian mill pada kecepatan 50–90 % dari kecepatankritisnya.


Pada kecepatan cataracting (+80 % dari kecepatan kritis) maka penggerusan di
dalam mill akan didominasi oleh gaya impact (akibat jatuhan dari grinding media).
Sedangkan pada kecepatan cascading (+60 % dari kecepatankritis) maka
penggerusan di dalam mill akan didominasi oleh gaya abrasi (akibat gesekan
olehgrinding media).

Menurut Rittinger’s,permukaan baru yang dihasilkan sewaktu crushing maupun


grinding besarnya akan sebanding dengan kerja / energi yang dibutuhkan.Semakin
besar luas permukaan material (semakin halus produk yang dihasilkan)maka akan
semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mereduksi ukuran tersebut.

1. Sizing.
Sizing merupakan penglompokan mineral yang dilakukan dengan cara screening
dan classifying. Agar tidak terjadi over crushing maupun over grinding pada
waktu peremukan maupun penggerusan, maka diperlukan suatu pengendalian
ukuran(sizing) dengan menggunakan pengayak (screen) atau classifier.

1) screening merupakan pengelompokan suatu partikel / material yang didasarkan


padaukuran (opening) lubang ayakan. Pada umumnya pengayakan akan
efektif (cocok) jika digunakan untuk ukuran yang dipisahkan lebih besar
20 mesh. Tujuan dilakukan screening adalah:
 Mempertinggi kapasitas unit operasi lainnya.
 Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding
 Memenuhi permintaan pasar
 Menyempurnakan langkah dalam “ concentration process”

Gambar Screening ( ayakan )

2) Sedangkan classifying merupakan pengelompokan material / partikel yang


didasarkan padaperbedaan kecepatan jatuh partikel dalam suatu media baik
air maupun udara.Kecepatan jatuh partikel pada suatu media akan dipengaruhi
oleh berat jenis, bentuk,dan volume butir partikel.Classifyingini akan efektif
(cocok) jika digunakan padaukuran material yang dipisahkan lebih besar 20
mesh.
Tujuan dari crushing maupun grinding, disamping untuk mereduksi
ukuranbijih juga untuk meliberasi bijih agar lebih sempurna dan untuk memenuhi
kehendakkonsumen agar sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai