1
fuji kurniansyah
1
Mining Engineering Department, Faculty Of Engineering, Universitas Negeri Padang , Prof
Hamka Street, Padang 25131,Indonesia
Abstrak Untuk meningkatkan kadar mineral maka perlu dilakukan proses pengolahan bahan galian.
Pengolahan bahan galian merupakan proses dimana bahan galian diolah dengan mempergunakan
perbedaan sifat fisik untuk memperoleh produk ta yang dapat dijual dan produkta yang tidak berguna
dengan tidak mengubah sifat fisik/kimia dari baha ngalian yang bersangkutan. Kominusi merupakan
salah satu tahap dalam proses pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran
agar memudahkan untuk proses selanjutnya, untuk membebaskan mineral berharga dari gangue
mineral dan memperbesar luas permukaan, sehingga kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung
dengan lebih baik. Kominusi dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu peremukan/pemecahan
(crushing),Grinding merupakan suatu teknik pengecilan ukuran atau pengurangan ukuran
dalam batas yang diinginkan. Review ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai
prinsip teknik grinding dalam pengolahan material. Metode seperti ini dilakukan untuk
material dalam keadaan basah. Hasil pengolahan menggunakan metode grinding berupa
material yang berukuran lebih kecil dari material sebelumnya atau dapat berupa mineral
berharga yang terpisah dari mineral pengikutnya. Dalam beberapa pengolahan mineral non
logam teknik grinding ini diperlukan untuk memenuhi persyaratan pasar.
1. Tinjauan pustaka
1.1. Teori dasar dan sampling(40; 41). Pengolahan ini dilakukan
secara mekanis dan bertujuan untuk
Dalam proses pengolahan material, proses awal
memisahkan mineral berharga dari zat
yang dilakukan adalah kominusi.Dalam
pengotornya agar menghasilkan prosuk yang
kominusi terdapat crushing, selain itu ada juga
kaya akan mineral berharga (konsentrasi) dan
proses grinding(11-15). Grinding sendiri
memiliki kadar tailing yang rendah(42-44). Salah
merupakan proses penghalusan bijih material
satu tahapan yang paling penting dalam
dengan sistem menggiling. Proses dari grinding
pengolahan material adalah preparasi, karena
sendiri menggunakan beberapa jenis alat(22-26).
ketepatan reduksi material akan menentukan
Indikator atau ukuran pemisahan dari setiap
tahapan berikutnya dimana yang akan
alat ini pun akan berbeda-beda sesuai engan
memisahkan mineral berharga dari mineral
keinginan dan hasil penghalusan bijih material
pengikitnya atau zat pengotornya(45-47). Tahap
yang diinginkan. Alat dari proses ini disebut
preparasi dalam mereduksi ukuran material
grinder(32-35). Grinder akan mengecilkan
akan dilakukan melalui proses
ukuran dengan metode yang beragam sesuai
grinding(48).Grinding merupakan teknik yang
dengan grinder yang digunakan. Proses
digunakan dalam penghalusan material dalam
grinding ini akan membantu dalam proses
keadaan basah (wet condition) yang telah
pengolahan material selanjutnya yakni proses
dihancurkan untuk mendapat batas ukuran
konsentrasi(37-39). Pengolahan material
halus yang diinginkan dari ukuran 5-250 mm
merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari
menjadi 10-300 µm(49-52). Untuk mencapai
preparasi, konsentrasi, dewatering dan operasi
batas ukuran halus yang diinginkan, maka
tambahan lain yang diperlukan seperti feeding
terdapat berbagai alat grinding yang dapat
digunakan(53; 54). Alat-alat yang digunakan Jaw crusher digunakan untuk
tersebut bekerja menggunakan prinsip tekanan
menghancurkan berbagai material, terutama
gerusan yang terjadi dalam suatu silinder
berputar(55; 56). Tahapan pengolahan dengan batuan jenis pertambangan seperti batu
metode grinding ini biasanya menggunakan
granit, kokas, batu bara, bijih mangan, bijih
media penggerus berupa silinder baja, bola-bola
baja/keramik dan batuan keras/natural(57-59). besi, ampelas, melebur aluminium, oksida,
Agar mendapatkan kualitas nilai ukuran yang
kalsiumkarbida menyatu, batu kapur,
baik,maka kualitas reduksi ukuran ini
(comminution) sangat dipengaruhi oleh beberapa kuarsit, paduan, dll. Kompresi terbesar
hal, diantaranya adalah adalah degree of
perlawanan dari material yang akan hancur
liberation (derajat kebebasan) serta reduction ratio
(rasio reduksi)(60-63). Derajat kebebasan adalah adalah 320 MPa. Jaw Crusher banyak
perbandingan antara jumlah partikel bebas
digunakan di pertambangan, metallurgical
dengan jumlah partikel total(64; 65). Sedangkan
rasio reduksi adalah perbandingan ukuran industri, bahan bangunan, jalan raya, kereta
partikel yang masuk ke dalam proses (opening)
api dan industri kimia. Merupakan primary
dibanding dengan ukuran partikel yang keluar
dari proses (discharge)(66-68). crusher.
Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter
(quaternary stage) Peremukan / Pemecahan 1.1.2. Penggerusan (Grinding)
(Crushing) Peremukan adalah proses reduksi Grinding atau penggerusan merupakan
ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung proses size reduction/Comminution dalam
dari tambang (ROM = run of mine) dan suatu proses pengolahan mineral yang
berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) dilakukan setelah proses crushing untuk
menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai mereduksi partikel mineral halus dengan
ukuran 2,5 cm. Crusher adalah mesin yang ukuran kurang dari 25 mm. Pada proses
dirancang untuk mengurangi besar batu- batu grinding, material digerus dengan
ke batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu. menggunakan media grinding. Media
Crushers dapat digunakan untuk mengurangi grinding dapat bermacam-macam
ukuran, atau mengubah bentuk bahan limbah, bentuknya seperti bola-bola baja, bola-bola
Sehingga mereka dapat lebih mudah dibuang keramik, batang-batang baja, antar partikel
atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi /auogeneous atau campuran antara bola
ukuran yang solid campuran bahan baku baja dan partikel itu sendiri/semi
(seperti di batu bijih), sehingga potongan- autogeneous. Ukuran dari partikel akan
potongan komposisi yang berbeda dapat tereduksi oleh kombinasi dari impact,
dibedakan. Crusher penghancur dapat dibuat attrition, dan shear seperti pada mekanisme
sesuai dengan kebutuhan material yang akan crushing. Alat grinding yang biasa
digiling/dihancurkan. Peralatan yang dipakai digunakan berupa silinder dihubungkan
antara lain adalah : pada suatu rotor sehingga berputar pada
sumbu horizontalnya. Analisis ayak sangat
banyak digunakan dalam pengolahan bahan
galian, antara lain digunakan untuk
menentukan efisiensi berbagai peralatan,
1.1.1. Jaw crusher menghitung derajat liberasi, mencari
penyebab dan ukuran mineral berharga Kelompok partikel ini disebut undersize
yang hilang bersama tailing. Data hasil atau partikel minus. Sedangkan partikel-
analisa ayak umumnya dipresentasikan partikel yang berukuran lebih besar
dalam bentuk grafik yaitu mengeplot daripada lubang ayakan akan tertinggal di
ukuran partikel pada absis (sumbu x) dan atas ayakan. Partikel ini dikelompkan
berat sebagai ordinat (sumbu y). Ada dua sebagai oversize atau partikel plus Operasi
pendekatan dalam menggambarkan berat pemisahannya dilakukan dengan
jumlah berat masing-masing fraksi dalam melewatkan partikel- partikel di atas ayakan
persen jumlah berat kumulatif yaitu jumlah atau screen yang memiliki lubang dengan
berat dalam persen yang lebih besar dan ukuran tertentu. Pengayakan dilakukan
lebih kecil ukuran tertentu. dengan alat yang disebut ayakan atau screen
Metode-metode plotting : direct plot Pada seperti: grizzly yang terbuat dari batang
grafik ini ukuran partikel pada jarak yang batang sejajar atau plat berlubang,
sama sebagai absis diplot terhadap persen ataanyaman kawat berlubang.
berat tertampung pada masing-masing
1.2. Tujuan
ayakan berukuran tertentu.
Tujuan dari penenlitian ini adalah
cumulative direct plot. Pada grafik ini persen
bagaimana pengaruh lama ayakan terhadap
berat kumulatif tertampung atau persen
grafik PSD dalam menentukan nilai P80
berat kumulatif lolos ayakan diplot terhadap
melalui proses crushing, grinding dan
ukuran.
screening
semi-log plot. Pada grafik ini sumbu x
menggunakan skala logaritmik
1.3. Tahapan
log-log plot. Baik sumbu tegak maupun Persiapkan dan gunakan APD (Alat
sumbu horizontal menggunakan skala Pelindung Diri) sebelum kegiatan
logaritmik. Log-log plot di mana persen praktikum dimulai sesuai dengan standar
berat kumulatif lolos ayakan sebagai ordinat operasional yang berlaku di laboratorium.
dan ukuran partikel sebagai absis disebut Sediakan Batu lempung pasir yang akan
Gaudin-Schuman diolah.
1.3.1. Sambungkan listrik ke alat jaw
1.1.3. Screening (ayakan)
crusher, nyalakan dan tekan tombol on
Pengertian Pengayakan Partikel Mineral
pada alat.
Bijih. Screening, sieving atau pengayakan
1.3.2. Masukan bongkahan batu lempung
merupakan operasi pemisahan partikel atau
pasir yang telah ditimbang kemudian tutup
material secara mekanis yang didasarkan
agar pecahan batu lempung pasir saat
pada Prinsip pemisahannya didasarkan
crushing tidak keluar serta mengurangi
pada ukuran relatif antara ukuran partikel
debu yang kontak kepada praktikan.
dengan lubang ayakan. Partikel- partikel
1.3.3. Tunggu beberapa saat sampai batu
yang memiliki ukuran lebih kecil daripada
lempung pasir dihancurkan oleh alat.
ukuran lubang ayakan akan lolos ayakan.
1.3.4. Matikan alat jika sudah tidak ada 1.4.2. Cara kerja Top Grinding
lagi material yang akan dihancurkan dan
secara umum, bahan galian dimasukkan
cabut kabel dari sumber listrik.
melalui rahang dengan diameter 1 inch
1.3.5. hancurkan batu lempung pasir
kurang lebih kemudian digiling dengan
menggunakan palu biasa untuk
rotor yang berputar lalu sehingga menjadi
dimasukkan ke alat penggerus batuan yaitu
ukuran yang lebih halus.
top grinding
1.3.6. Sambungkan listrik ke alat top 1.4.3. Cara kerja Vibration Screen
Waktu 8 menit
Top Grinding (3 Menit)
50
40 f(x) = − 8.64 x + 51.84
30
20
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
X = 80 – 51,844 = 3,25796 30
20
8,6422
10
Waktu 5 menit 0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5