Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Intan Permatasari (12051509)/ Kelompok 3/ Senin, 27 Desember 2016
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan
Asisten : Ali Akbar (12511021)
Abstrak –Praktikum Modul I– Kominusi merupakan salah satu proses pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran
material agar mempermudah proses selanjutnya. Kominusi terdiri dari dua tahap yaitu, tahap peremukan (crushing) dan tahap
penghalusan (grinding). Percobaan crushing dilakukan dengan tujuan memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk serta
memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat, juga distribusi ukuran dan untuk menentukan P80% . Sedangkan percobaan
grinding dilakukan untuk memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat serta mempelajari pengaruh waktu grinding terhadap
halusan hasil gerus.
c. Cone Crusher
Cone crusher ini biasa digunakan sebagai secundery f. Rotary Breaker
crusher/crusher lanjutan yaitu menghancurkan batuan Cara kerja rotary breaker adalah perputaran rotary
sehingga bisa menghasilkan struktur pecahan batu yang breker itu memberikan efek benturan pada material yang
relatif homogen dengan bentuk cubical (kotak). berada di dalamnya baik dengan dinding rotary
breaker maupun dengan material itu sendiri). Material
yang telah hancur akan lolos pada lubang-lubang screen
tersebut sedangkan material yang tidak lolos akan
mengalami proses penghancuran kembali. Pengumpanan
dilakukan dengan memasukkan material batubara dari
satu sisi tabung.
d. Impact Crusher
Impact crusher adalah tipe crusher dengan sistem
pukul rotary dengan kecepatan rpm yang cukup tinggi,
impact crusher biasa digunakan untu kmenghancurkan
batu kali dan batu gunung. g. Hammer Mill
Prinsip kerja hammer mill adalah rotor dengan
kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di
sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh
palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu
atau sesame bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan
bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan
bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat.
Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya
sobek.
e. Roll Crusher
Roll crusher adalah tipe crusher dengan sistem gilas
rotary dengankecepatan rpm yang relatif lebih rendah dari
impact crusher. Roll crusher biasanya banyak digunakan
didunia pertambangan, yaitu untuk menghancurkan
batuan dengan tingkat kekerasan dan keuletan yang relatif
Penggerusan/penghalusan (grinding). 1. Jaw Crusher
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran
dari yang sudah berukuran 2,5 cm menjadi ukuran yang lebih Siapkan kerikil berukuran ±5 cm sebanyak 3-5 kg
halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusan
yang antara lain terdiri dari :
1. Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
2. Batang-batang baja (steel rods). Ukur setting Jaw Crusher yaitu open setting dan close
3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya setting
sendiri yang disebutsemi autagenous mill (SAG).
4. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau
bijihnya yang saling menggerus dan disebut autogenous Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong dan
mill. amati cara kerjanya
Alat-alat untuk melakukan proses Grinding adalah :
a. Rod Mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung
besi/baja yang panjangnyya sama dengan panjang hasilnya
mill.Cara kerjanya dengan diputar.sehingga batang baja
terangkat llu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam
rod mill sehingga hancur.
Amati hasil peremukan meliputi bentuk ukuran bijih
2. Roll Crusher
b. Ball mill
Dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau Siapkan Roll Crusher
keramik. Prinsip kerja dari ball mill tersebut adalah
menghancurkan material bahan baku semen karena
terjadinya tumbukan dan gesekan antara bola-bola baja Jalankan Roll Crusher dan amati cara kerjanya
dengan material.
B. Data Percobaan
% Berat
Kumulatif
14# 210,4 8,52 83,78 16,22 60
20# 131,3 5,32 89,10 10,90 % Berat Lolos
40 Kumulatif
50# 56,3 2,28 91,38 8,62
20
-50# 213 8,62 100,00 0,00
Ukuran
Total 2470 100,00 0
Ayakan
14#
20#
50#
-50#
25 mm
3#
8#
12,5 mm
Tabel 7. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Roll Crusher
-50#
12,5 mm
3#
8#
60 % Berat
Kumulatif
40 Lolos
20
0 Ukuran Ayakan
Perbandingan Berat Kumulatif Tertahan Dari grafik perbandingan, maka ukuran butir untuk P80
dan Berat Kumulatif Lolos dengan Ball Jaw crusher adalah:
Mill (15 menit) y = -12,178x + 57,69
120 80= -12,178x + 57,69
% Berat
X= -1,832 mm
Tertahan
100 Dan untuk ukuran butir untuk P80 roll crusher adalah:
Kumulatif
80 y = -9,8611x + 59,444
% Berat
% Berat
80= -9,8611x + 59,444
60 X= -2,085 mm
Lolos
Kumulatif
40
Sehingga didapatkan:
20 𝑝80 𝐽𝑎𝑤 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟
𝑅𝑅80 =
𝑝80 𝑅𝑜𝑙𝑙 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟
0
−1,832 𝑚𝑚
𝑅𝑅80 =
−2,085 𝑚𝑚
Ukuran Ayakan
RR80 = 0,878
H. Lampiran
Roll Crusher
Jaw Crusher
Ball Mill