Anda di halaman 1dari 13

Tugas 2

“Pengolahan Mineral”

Muhammad Reza Fahlevi

19TKM376

3A

A. Jaw Crusher

1. Mekanisme Kerja

a. Batu yang akan dipecah dimasukkan melalui feed opening bagian

movable jaw yang bergerak (Jaw Plate) ke depan ataupun yang ke

belakang yang turun naik akibat dari excentric shaft yang digerakkan

oleh Fly Wheel yang sumber penggeraknya adalah motor listrik.

b. Batu tadi dihancurkan oleh kedua buah rahang Jaw karena gerakan

moveable jaw

c. Batu yang telah hancur keluar melalui discharge opening. Discharge

opening ini dapat diatur dengan menyeting atau menyetel baut

adjustment

d. Ukuran batu yang dipecah tergantung dari ukuran jaw crusher ini atau

feed opening, tanpa menyebabkan melompatnya batu keluar pada waktu

dipecahkan, hal ini juga tergantung dari kekerasan batu yang dipecah

e. Pengisian dengan batu-batu yang terlampau kecil dalam pekerjaan

pemecahan oleh jaw crusher, selain tidak ekonomis juga akan

menyebabkan keausan pada jaw bagian bawah.

2. Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja alat ini adalah dengan menggerakkan salah satu jepit,

sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang

bergerak mampu menghasilkan tenaga untuk menghancurkan batuan yang

keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher. Alat pemecah

rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih

atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua rahang besi atau
baja. Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan yang

satunya bergerak maju mundur ( bolak-balik ). Proses pemecahan bahan

olahan dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan

& potongan.

3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 1 Bagian-bagian jaw crusher

Berikut ini adalah penjelasan fungsi dari bagian-bagian dari alat Jaw

Crusher:

a. Fixed Jaw Plate adalah bagian yang tidak bergerak berfungsi untuk

menahan pada saat bagian yang lain bergerak menekan batuan.

b. Guard Sheet adalah dinding yang bergerak dan bersifat kasar yang

digunakan untuk menumbuk dan menghancurkan bahan.

c. Kinetic jaw plate adalah bagian yang bergerak dan fungsinya untuk

memberikan tekanan pada batuan.

d. Active jaw adalah bagian yang membuat kinetic jaw dapat bergerak.

e. Toggle Plate adalah seperti baut pecah, digunakan mengerakkan alat

penghancur.

f. Adjust Seat adalah bagian yang digunakan untuk mengatur naik

turunnya dinding penghancur.

g. Adjustable wedge adalah bagian penyesuai gerakan pada saat alat

bekerja.
h. Spring adalah digunakan untuk menggerakkan toggle plate.

i. Fly wheel adalah roda yang berputar pada saat bekerja.

j. Frame adalah bagian pelindung luar atau penutup.

k. Eccentric shaft adalah poros yang berputar dan menyebabkan alat

bergerak.

l. Bearing adalah bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi eccentric

shaft.

m. Belt pulley wheel adalah sabuk yang menggerakkan roda dan di

hubungkan ke motor penggerak.

4. Contoh Penggunaan

Jaw Crusher banyak digunakan dalam pengerjaan kontruksi misalnya

dalam pengerjaan jalan pembuatan beton, gedung, bendungan terutama rock

fill dan filternya dan pengerjaan lainnya. Kadang kadang diperlukan syarat

khusus untuk gradasi butiran pengisinya. Gradasi butiran-butiran tersebut

sulit didapat dari alam tanpa pengerjaan apalagi secara besar-besaran.

Maka untuk mendapatkan butiran yang juga disebut agregat

diperlukan proses pemecahan yang lebih lanjut, sehingga digunakan alat

pemecah batu yang paling terkenal di dunia yaitu; Jaw Crusher yang sangat

ideal dan sesuai untuk gradasi yang dapat digunakan, mendekati gradasi

yang diinginkan oleh sebab itu dibutuhkan alat yang disebut Crusher.

Selain itu, alat ini juga biasa digunakan di pertambangan, industry

metalurgi, industry kimia, dan sebagainya.


B. Gyratory Crusher

1. Mekanisme Kerja

Seperti jaw crusher, feed bergerak kebawah diantara

dua permukaan, makin kebawah ukuran akan semakin hancur sampai cukup

kecil untuk jatuh keluar melalui celah diantara dua permukaan.

Sumbu tegak diputar secara eccentric dari bagian bawah, sehingga

eccentric sleeve mengakibatkan suatu gerakan berputar mantle yang selalu

mendekat kearah shell.

Mantle bersama sumbu tegak bergerak secara gyratory dan memberi

gaya kompresi ke arah shell. Gaya kompressi ini akan meremuk bijih dalam

rongga remuk. Peremukan bijih hanya terjadi ketika bijih dikenai gaya

kompressi. Oleh karena itu peremukan ini disebut arrested crushing.

Setelah remuk, bijih turun secara gravity. Gyratory crusher melakukan

peremukan selama siklus putarannya. Jadi, setiap saat mantle bergerak kearah

shell, setiap saat pula mantle memberikan gaya kompressi terhadap bijih yang

berada dalam rongga remuk. Mekanisme peremukan ini disebut sebagai full

time crushing.

Gyratory crushing tidak memerlukan feeder sebagai pengumpan bijih

yang akan masuk. Bijih dapat ditaruh dengan cara ditumpuk di bagian

atasnya. Hal ini berbeda dengan jaw crusher yang sangat bergantung pada

feeder untuk pengatur laju bijih yang akan masuk ke dalam crusher.

2. Prinsip Kerja Alat

Pada alat ini mempunyai rahang bundar, pada waktu proses

pemecahan berlangsung, sumbu bagian atas berfungsi sebagai engsel

sedangkan sumbu bagian bawah digerakkan oleh sumbu eksentrik sehingga

sumbu bagian bawah dapat berputar. Gyratory Crusher bekerja berdasarkan

penekanan dan pemecahan. Berdasarkan kerja secara kontinyu dan power

yang digunakan lebih kecil dari Jaw Crusher.


3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 2 Bagian-bagian gyratory crusher

a. Main Shaft berfungsi sebagai tempat terpasangnya peremuk (mantle)

atau tangki induk

b. Spider berfungsi sebagai jaring tempat bergantungnya mantle

c. Spindle/shaft berfungsi sebagai kumparan/batang/rahang

d. Bevel Gear berfungsi sebagai roda gigi (siku-siku putar)

e. Mantle berfungsi untuk membantu proses penghancuran batu

f. Crushing Chamber sebagai ruang/tempat pemecah atau rongga remuk

g. Concaves sebagai cekungan

h. Eccentric sleeve sebagai poros/sumbu eksentrik yang mengakibatkan

suatu gerakan berputar mantle yang selalu mendekat kearah shell

i. Discharging Opening sebagai tempat keluarnya produk

4. Contoh Penggunaan

Gyratory crusher secara luas digunakan di bidang pertambangan

seperti semen, batubara, bahan metalurgi, bahan bangunan, minyak bumi, dan

kimia industry pada tahapan pengolahan, yakni penghancuran secara primer

dan sekunder pada bahan–bahan seperti kapur, gypsum, batubara, kalsit,

bauksit, granit, terak, bijih besi. 


C. Cone Crusher

1. Mekanisme Kerja

Sebuah crusher cone operasinya mirip dengan crusher gyratory,

dengan kecuraman kurang dalam ruang menghancurkan dan lebih dari zona

paralel antara zona menghancurkan. Sebuah crusher cone istirahat batuan

dengan meremas batu antara spindle eksentrik berkisar, yang ditutupi oleh

mantel tahan aus, dan hopper cekung melampirkan, ditutupi oleh cekung

mangan atau kapal mangkuk. Seperti batu memasuki puncak kerucut

crusher, menjadi terjepit dan terjepit di antara mantel dan kapal mangkuk

atau cekung. Potongan besar bijih yang rusak sekali, dan kemudian jatuh ke

posisi yang lebih rendah (karena mereka sekarang lebih kecil) di mana

mereka rusak lagi. Proses ini berlanjut sampai potongan cukup kecil untuk

jatuh melalui celah sempit di bagian bawah crusher.

2. Prinsip Kerja Alat

Pada cone crusher prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan

gerakan rotasi dari cone. Tekanan yang diterima oleh batu agregat dari cone

dan mantel cone crusher akan menghancurkan batu agregat menjadi ukuran

yang lebih kecil.

3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 3 Bagian-bagian alat cone crusher

Untuk dapat memahami fungsi-fungsi dari setiap bagian cone crusher,

kita perlu memahami bagian-bagian cone crusher:


a. POROS ROTASI (ECCENTRIC SHAFT)

Titik poros rotasi merupakan titik dimana cone diletakkan agar cone

tersebut dapat berputar pada porosnya.

b. CONE

Bagian cone crusher yang berbentuk kerucut yang diletakkan di titik

poros rotasi agar dapat menghancurkan batu agregat menjadi ukuran

yang kita inginkan.

c. FEED

Titik input batu agregat masuk agar nantinya batu tersebut dapat

dihancurkan dengan mesin cone crusher.

d. TEMPAT KELUAR (DISCHARGE)

Setelah batu agregat telah melalui proses penghancuran maka batu

agregat akan keluar dari bagian bawah stone crusher untuk nantinya

dapat dipindahkan dengan belt conveyor tambang ke wiremesh screen

ayakan batu.

e. CRUSHING CHAMBER

Crushing chamber merupakan bentuk yang berbentuk bergerigi yang

ada pada lapisan terluar dari cone mesin cone crusher agar dapat

menghancurkan batu menjadi ukuran yang diinginkan.

f. MANTEL CONE CRUSHER

Mantel cone crusher merupakan bagian mesin cone crusher yang

berfungsi untuk membantu proses penghancuran batu yang dilakukan

oleh cone.

4. Contoh Penggunaan
Cone penghancur banyak diterapkan di metalurgi,konstruksi,

pembangunan jalan, industri kimia dan phosphatic. Cone penghancur cocok

untuk umpan keras dan pertengahan keras seperti batu, besi, tembaga, kapur,

kuarsa, granit, gritstone, dll.

D. HSI (Horizontal Shaft Impact)

1. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerjanya hampir sama dengan Vertical Shaft Impact

(HSI), namun pada Horizontal Shaft Impact, palu-palunya berputar secara

horizontal. Dimana, batuan yang dimasukkan ke dalam mesin crusher akan

dilemparkan oleh palu yang berputar dimana perputaran yang terjadi

memiliki kecepatan yang sangat cepat. Ketika sedang terjadi perputaran,

maka batu akan dilempar ke dinding baja dengan kecepatan yang tinggi

sehingga akan pecah dan menghasilkan partikel-partikel yang kecil.

2. Prinsip Kerja Alat

Para penghancur HSI istirahat batuan dengan mempengaruhi batu

dengan palu yang tetap pada tepi luar dari rotor berputar..Penggunaan praktis

penghancur HSI terbatas pada bahan lembut dan bahan abrasif non, seperti

batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk serpih.

3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 4 Bagian-bagian alat HSI


a. Bagian rotor ini memiliki fungsi untuk menggerakkan mesin. Bahkan

rotor ini sendiri merupakan penggerak utama dari mesin hammer mill.

Rotor sendiri memiliki struktur yang terdiri poros utama, piringan

penghancur, piringan bingkai dan juga landasan. Rotor mampu bekerja

dengan kecepatan sangat tinggi. Hal ini menjadikan pemeriksaan rutin

harus dilakukan dalam memastikan terjadinya keseimbangan pada

masing-masing bagian struktur mesin ketika akan dijalankan.

b. Discharge opening sebagai tempat kelurnya bebatuan yang di telah

dihancurkan

c. Impact curtain adjusting rods

d. First staageimpact curtain with anvils

e. Wedge lock assembly

f. Back up door. Bagian operating door memiliki fungsi sebagai pintu di

mana nantinya operator dapat melihat sekaligus memeriksa struktur

yang ada di dalam mesin. Masing-masing struktur mesin akan diperiksa

sekaligus dilakukan pembersihan pada saringan. Bahkan melalui pintu

yang satu ini operator juga dapat mengganti mata pisau penghancur

dengan lebih mudah. Sehingga bukan saja akan meningkatkan performa

hammer mill namun juga membuat usia pakainya tahan lama.

g. Third stage impact plate

h. Hydraullically operated crusher service door

4. Contoh Penggunaan

Penggunaan praktis penghancur HSI terbatas pada bahan lembut dan

bahan non abrasif , seperti batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk serpih.
E. VSI (Vertikal Shaft Impact)

1. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerjanya hampir sama dengan Horizontal Shaft Impact

(HSI), namun pada Vertical shaft Impact, palu-palunya berputar secara

vertikal. Dimana, batuan yang dimasukkan ke dalam mesin crusher akan

dilemparkan oleh palu yang berputar dimana perputaran yang terjadi

memiliki kecepatan yang sangat cepat. Ketika sedang terjadi perputaran,

maka batu akan dilempar ke dinding baja dengan kecepatan yang tinggi

sehingga akan pecah dan menghasilkan partikel-partikel yang kecil.

2. Prinsip Kerja Alat

Crusher VSI menggunakan pendekatan yang berbeda yang melibatkan

rotor kecepatan tinggi dengan tips tahan aus dan ruang yang dirancang untuk

menghancurkan. VSI memanfaatkan kecepatan daripada kekuatan

permukaan sebagai kekuatan dominan untuk memcah batu.

3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 5 Bagian-bagian alat VSI

a. Feeding hopper, sebagai alat penampungan awal untuk masukan

kedalam crusher.

b. Hood, sebagai penutup.


c. Crushing chamber, sebagai ruang/tempatt penghancur bahan atau

material.

d. Wheel assembly, sebagai penunjang agar crusher dapat berjalan.

e. Main shaft assembly, sebagai tenaga penggerak dan berfungsi untuk

menerima berat dan semua beban yang ditimbulkan saat operasi sedang

berjalan,

f. Discharge hopper, sebagai saluran pembuangan.

4. Contoh Penggunaan

a. Sebagai mesin pembuat pasir buatan dari granit, kerikil, batu kapur dan

andesit.

b. Untuk pabrik penghancur agregat yang biasanya mengikuti cone

crusher, karena bentuknya tidak ideal setelah dihancurkan dengan cone

crusher maka perlu VSI untuk membentuk kembali agregat.

c. Untuk menghancurkan klinker semen atau penghancuran bahan baku di

pabrik produksi semen.

d. Aplikasi lain dalam industri kimia, pertambangan, refraktori, metalurgi,

jembatan, jalan dan sebagainya.


F. HPGR (High Pressure Grinding Rolls)

1. Mekanisme Kerja

Didalam komponen HPGR, terdapat 2 roda yang berputar berlawanan

arah seperti Roll Crusher. Namun bedanya, salah satu roda tidak berputar

atau dengan kata lain roda tersebut tetap dan tidak bergerak. Untuk satu

rodanya yang lain bergerak memutar searah jarum jam sehingga lebih efektif

menghancurkan bijih yang masuk kedalam alat HPGR. Bijih tersebut

dimasukkan kedaalam Feed yang langsung terhubung ke roda penghancur

atau Roll. Apabila telah masuk kedalam penghancur, maka bijih akan

langsung mengalami peremukan dan menghasilkan bijih yang ukurannya

lebih kecil. Untuk menggerakkan Roll tersebut, memerlukan tekanan yang

tinggi yang dihasilkan melalui Hidraulik Silinder. Oleh karena itu, Roll akan

bergerak dan bekerja untuk meremukkan bijih yang yang masuk kedalam

Feed. Dikarenakan tekanan yang tinggi hanya diperlukan pada

pengoperasian awal dan sangat terkontrol, maka alat HPGR termasuk alat

yang hemat energi.

2. Prinsip Kerja Alat

Memasukkan material yang akan dihancurkan kedalam sepasang roll

yang memutar yaitu satu roll tetap dan satu roll lagimemutar. Lalu material

yang telah dimasukkan tadi akan mengalami mekanisme microcracks antar

partikel. Kemudian kekuatan penggilingan yang diterapkan pada zona

penghancur akan dikendalikan oleh pegas na penghancur akan dikendalikan

oleh pegas hydraulic piston pada roll yang memutar. Dan untuk kecepatan

roll juga dapat disesuaikan supaya kondisi penggilingan menjadi optimal.


3. Bagian-Bagian Alat

Gambar 6 Bagian-bagian alat HPGR

a. Nitrogen Cylinder, sebagai tempat gas (gas Nitrogen) yang dapat

memberikan tekanan yang tinggi pada saat pengoperasian awal.

b. Oil Cylinder, sebagai tempat pelumas alat HPGR.

c. Moveable Roll, roll atau gulungan yang memutar searah jarum jam.

d. Fixed Roll, roll atau gulungan yang tetap (tidak bergerak).

e. Feed, sebagai tempat masuknya umpan.

f. Product, sebagai tempat keluarnya produk.

4. Contoh Penggunaan

a. Digunakan sebagai alat kominusi pada PT Freeport Indonesia hal ini

dikarenakan sebagai penerapan High Pressure Grinding Rolls (HPGR)

di industri pertambangan sebagai pengganti prsoses penggilingan semi

autogenous (SAG) konvensional.

b. Digunakan sebagai alat pengganti crusher konvensional tersier dan

kuartener pada Pabrik Los Colorados CMH di Chile.

Anda mungkin juga menyukai