“ UJI IDENTIFIKASI
KATION GOL.III B (Ni2+; Co2+ ; Zn; dan Mn2+)”
DISUSUN OLEH
NIM : 19TKM376
KELAS :1A
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
Ni2+ dan Zn2+ untuk mengetahui sifat kimia kation tersebut berdasarkan
pengendapan dari penambahan reagen yang digunakan.
tertentu dengan konsentrasi tertentu ke sampel (Ni2+ dan Zn2+ sebanyak 0,5
ml) hingga terbentuk endapan dengan warna yang khas..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas
identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat
dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif
adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif
berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel.
Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui,
pertama kali adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam bentuk
cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji
ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat
mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion,
biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan,
selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan
uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan
dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan
atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu (Underwood, 1992).
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan
suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan
unsur-unsur serta ion- ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif
kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan
pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion
atau kation suatu larutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi
kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium
sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu
kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan
atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik
kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena
anion termasuk dalam lebih dari satu golongan (Keenan, 1999).
Secara umum Ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih
elektron disebut dengan kation karena kation yang tertarik menuju anoda.
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut.
Maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasikan menyebabkan
sebentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat
fisiknya (Chadijah, 2012).
Kation-kation dibagi ke dalam 5 golongan berdasarkan hasil kali kelarutan
garam tak larutnya. Prosedur umum untuk memisahkan ion-ion ini dengan
menambahkan reagen pengendap pada larutan tak diketahui. Terdapat beberapa
golongan yang memiliki ciri khas tertentu, diantaranya (Harjadi, 1990):
Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer
(buffer ammonium-amonium klorida). Namun kation ini membentuk endapan
dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan
ini adalah Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-logam diendapkan sebagai
sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida,
karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air.besi, almunium,
dan mangan (sering disertai sedikit mangan) atau golongan III A juga
diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium
klorida. Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-macam. Kation
golongan III B diendapkan sebagai garam sulfidnya dengan mengalirkan gas
H2S dalam larutan analit yang suasananya basa (dengan larutan buffer NH 4Cl
dan NH4OH) (Harjadi, 1990).
Golongan kation ketiga yaitu, besi (II) dan besi (III), aluminium, kromium
dan Kromium (IV), nikel, kobalt, mangan (II) dan mangan (VI)dan zink,
mempunyai reagnesia golongan hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh);
dengan adanya ammonia dan ammonium klorida atau larutan ammonium
sulfida. Pada reaksi golongan endapan-endapan dengan berbagai warna; besi
(II) sulfide (hitam), aluminium hidroksida (putih), kromium (III) hidroksida
(hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida (hitam), Mangan (II) Sulfida
(merah jambu) dan zink sulfide (putih). Logam-logam golongan ini tidak
diendapkan oleh reagnesia golongan untuk golongan I dan golongan II, tetapi
semuanya diendapkan dengan adanya amonium klorida, oleh hidrogen sulfida
dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan amonia.Logam-logam ini
diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium yang diendapkan
sebagai hidroksida karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan
air. Besi, aluminium, dan krom (sering disertai mangan) juga diendpakan
sebagai hidroksida oleh larutan ammonia dengan adanya ammonium klorida.
Sedangkan logam-logam dari kation golongan ini tetap berada dalam larutan
dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida. Maka golongan ini
biasanya dibagi menjadi golongan besi, meliputi besi, aluminium, atau
kromium sering disebut golongan III A dan golongan zink, meliputi nikel,
kobalt, mangan, dan seng atau disebut golongan III B (Svehla, 1985).
3.1 Alat
a. Tabung reaksi
b. Tabung Pemusing
c. Gelas piala
d. Pipet Karet
3.2 Bahan
a. Uji identifikasi kation Nikel (Ni2+)
1) Sampel (kation Ni2+)
2) NH4OH 2 N
3) NaOH 2 N
4) (NH4 )2S
5) KCN 2N
6) C4H8O2N2 5%
7) Aquadest
b. Uji identifikasi Zink (Zn2+)
1) sampel (kation Zn2+)
2) NH4OH 2N
3) NaOH 2N
4) Na2HPO4 2M
5) HCl 2N
6) K4[Fe(CN)6] 5%
7) Aquadest.
3.3 Prosedur kerja
4.3 Pembahasan
Percobaan kali ini yaitu analisis kualitatif mengenai identifikasi kation
golongan IIIB yaitu Nikel (Ni2+) dan Zink (Zn2+). Analisis kualitatif ini
dilakukan untuk mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam suatu
cuplikan. Analisis ada dua yaitu menguji suatu sampel dengan menggunakan
metode spesifik dan metode selektif, metode spesifik yaitu metode pengujian
suatu unsur dengan menggunakan beberapa reaksi dan metode selektif yaitu
metode pengujian suatu unsur dengan menggunakan satu unsur saja.Percobaan
ini dilakukan untuk mengetahui sifat kimia dari kation golongan IIIA yaitu
Nikel (Ni2+) dan Zink (Zn2+).
Pada percobaan ini, apabila Ni2+ sebanyak 0,5 ml ditambahkan NH4OH,
NaOH dan KCN maka akan terbentuk endapan hijau, namun jika penambahan
reagennya berlebih maka endapan akan larut. Sementara, jika ditambahkan
(NH4 )2S maka akan terbentuk endapan hitam dan jika ditambahkan C4H8O2N2
akan terbentuk endapan merah. Pada percobaan uji identifikasi kation Zn2+
sebanyak 0,5 ml apabila ditambahkan NH4OH, NaOH, Na2HPO4 dan
2K4[Fe(CN)6] akan terbentuk endapan putih. Sementara jika ditambahkan HCl
encer dan penambahan NH4OH berlebih maka endapan akan larut.
Hasil yang diperoleh berdasarkan percobaan dan data pengamatan dapat
dilihat bahwa kation golongan IIIB memiliki warna khas endapan berbeda-
beda berdasarkan reagen meskipun jenis reagen yang digunakan
sama.Contohnya, pada penambahan reagen NH4OH dan NaOH, kation Ni2+
terbentuk endapan hijau sedangkan kation Zn2+ terbentuk endapan putih.
Perbedaan warna endapan maupun perubahan warna yang terjadi pada
masing-masing kation membuktikan bahwa setiap unsur memiliki ciri khas
dan sifat kimia masing-masing yang membedakannya dengan unsur lain.
Kekeliruan/kesalahan yang sering terjadi pada saat identifikasi kation
disebabkan oleh:
1 Cara pengambilan sampel dan kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak
sempurna.
2 Konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan hasil yang
tidak diinginkan.
3 Reagen-reagen yang diberikan sudah lama sehingga hasil reaksi
kurang tepat dan tidak sesuai dengan seharusnya.
4 Reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur sehingga
hasilnya tidak tepat.
BAB V
KESIMPULAN
1 Identifikasi Kation Ni2+ dengan menggunakan reagen tertentu akan
menghasilkan endapan berdasarkan sifat kimianya.
2 Identifikasi Kation Zn2+ dengan menggunakan reagen tertentu akan
menghasilkan endapan berdasarkan sifat kimianya.
Svehlah, G. 1985. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian I Edisi V. Jakarta: PT. Karman Media Pustaka.
Underwood, Al. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.