Anda di halaman 1dari 55

GERAILAKTASI SUPPORT S YOUR BREAST FEEDING JOURNEY

CATATAN & TIPS untuk SUKSES ASI Eksklusif


Didedikasikan dengan cinta untuk Sahabat Gerailaktasi

“The pain and sorrow of leaving your young child behind, so you can go out to work can be unbearable at times. Only Allah
knows that pain, and sometimes it is a necessity. Remember that when a mother bird flies to look for food for its young, it
leaves them alone in the nest. If it decided not to fly away, the babies would starve to death. Sometimes, we just have to let
go and allow Allah to take care of them in our absence. That doesnt mean being irresponsible. Even the bird searches high
and low to find best place to build the nest. You have to put in your effort to get best caregiver for your child while you’r
away. Now, let go and trust Allah to take care of them. Remember to say prayers of peace and safety before you leave the
house.

He destined that you are in such a position like this, simply to hone your faith in Him. May Allah ease your parenthood woes,
Amiiin” ( by Umm. Annisa (M. Ed), Muslim Kid Genius Founder)

1
Prakata

Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Menjadi Ibu adalah perjuangan baru yang penuh dinamika, baik Bunda yang memilih menjadi stay at
home mom maupun working mom keduanya memiliki tantangan masing-masing yang berat. Setiap ibu
tentu ingin yang terbaik untuk putra-putrinya, dan saat mereka terlahir. ASI adalah asupan yang terbaik
untuk mereka. ASI memang bukan segalanya, tapi segala kebaikan untuk bayi berawal dari ASI.

Kegagalan pemberian ASI umumnya bukan karena Ibu tidak mampu atau tidak mau, namun karena tidak
tahu caranya. Gerai Laktasi ingin berbagi informasi bagaimana agar para pelanggannya (sahabat gerai
laktasi) dapat berhasil memberikan ASI minimal ASI eksklusif 6 bulan dan targetnya dapat terus
menyusui dan memberikan MPASI sehat hingga saatnya disapih minimal usia 2 tahun.

Di buku ini pun membahas bagaimana pemahaman dasar mengenai mengapa menyusui, pengetahuan
dasar mengenai tata cara menyusui, informasi seputar memerah ASI, manajemen laktasi untuk Bunda
yang bekerja,dll. Harapan kami semua sahabat Gerai Laktasi dapat terus memberikan ASI meskipun
harus meninggalkan bayi beberapa waktu.

Adakalanya Bunda merasa galau menghadapi ujian saat menyusui, di Buku ini kami berbagi kisah
inspiratif yang semoga dapat menyemangati Bunda dan memberikan inspirasi.

Anggap buku ini sebagai sharing catatan dari teman yang telah lebih dulu menjadi breastfeeding mom
and dad, kami bukan expert dalam hal breastfeeding namun selama perjalanan kami menjadi
breastfeeding mom and dad kami mencatat hal-hal yang penting untuk diketahui. Kami sangat
menyadari bahwa ini bukanlah buku yang lengkap, tapi semoga buku sederhana ini dapat membantu
banyak dan menemani perjuangan Bunda.

Jakarta, 1 Januari 2016

DianIqbal
GERAI LAKTASI, a helpful breastfeeding shop
www.gerailaktasi.com
instagram: @gerailaktasi
WA: 0818 756 480 / 0857 1567 3547
Line: @gerailaktasi

2
DAFTAR ISI

CATATAN #1: Memahami mengapa HARUS memberikan ASI...4


CATATAN #2: Perencanaan dan persiapan menyusui...5
A. PERSIAPAN KETIKA HAMIL ...5
B. PERSIAPAN SETELAH MELAHIRKAN...5
C. PERSIAPAN KETIKA SUDAH BEKERJA...6
D. KETIKA BERADA DI KANTOR... 6

CATATAN #3: PEMAHAMAN MEMADAI MENGENAI BAGAIMANA ASI DIPRODUKSI... 7

CATATAN #4: TATA CARA MENYUSUI YANG BENAR...10


A. TATA LAKSANA MEMPOSISIKAN BAYI...10
B. TATA LAKSANA PELEKATAN...11
C. MENGENAL TANDA BAYI LAPAR DAN CUKUP ASI... 13
D. CARA MENYENDAWAKAN BAYI... 14

CATATAN #5: BEKERJA DAN MEMOMPA


A. CARA MENJAGA PRODUKSI ASI AGAR TETAP MEMADAI...15
B. TIPS MEMOMPA ASI...16
C. TIPS MERAWAT POMPA ASI... 19
D. POMPA ASI ANDA BERMASALAH, APA YANG HARUS DILAKUKAN?
(PERMASALAHAN UMUM DALAM MEMOMPA ASI DAN PERMASALAHAN POMPA ASI) ... 23
E. CARA MENGELOLA ASIP... 27
E.1 PRINSIP ASIP...27
E.2 DAYA TAHAN ASIP... 27
E.3 MEDIA PENYIMPANAN ASIP...28
E.4 TIPS MENATA ASIP DI FREEZER...28
E.5 MENCAIRKAN DAN MENGHANGATKAN ASIP... 30
E.6 TIPS MENGELOLA ASIP (ASIP mana yg harus diprioritaskan?)... 31
F. TIPS AGAR ASI MEMADAI HINGGA ANAK 2 TAHUN...33

CATATAN 6 : PERMASALAHAN UMUM DALAM MENYUSUI... 36

KISAH INSPIRATIF ... 41


A. Kisah Kasih ASI Citra Anandya Tidak Menyerah Meski Gagal Menyusui Langsung...41
B. Menyentuh! Perjuangan Siti Syarifah Beri ASI ke Anaknya yang Sempat Koma... 44
C. Pria yang Berjuang Cari Donor ASI untuk Bayinya Demi Wujudkan 'Wasiat' Istri... 51
D. Kisah Nyata, Anakku Terlahir dengan PRS (Pierre Robin Sequence)... 52

3
CATATAN #1: Memahami mengapa HARUS memberikan ASI
Memberikan ASI hingga dua tahun bukanlah hal yang mudah. Perlu ada alasan kuat yang mendasari
mengapa kita melakukan sesuatu. Kalau saya pribadi, yang menjadi motivasi saya untuk menyusui
adalah karena perintah dari ALLAH, sebagai berikut:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)

Selain dasar alasan keimanan, melakukan sesuatu perlu dasar PEMAHAMAN YANG MEMADAI
mengenai hal yang akan diperjuangkan. PAHAMI MENGAPA MENYUSUI ITU YANG TERBAIK.

Mengapa ASI makanan terbaik untuk bayi? Diantaranya karena:


 Immune Factors, zat imun dalam ASI membuat bayi lebih kuat dan sehat
 Brain Building Factors, Nutrisi dalam ASI membuat bayi lebih cerdas
 Best Communication Factors, Proses menyusui merupakan sarana komunikasi terbaik untuk ibu
dan bayi dan mempererat bonding antara ibu dan bayi.

Lalu bagaimana dengan susu formula? SUSU FORMULA adalah alternatif untuk kondisi tertentu dimana
ASI tidak mungkin diberikan, misalnya untuk ibu yang terkena penyakit yang tidak diperkenankan dokter
untuk menyusui langsung seperti ibu terkena TBC atau bayi terkena galaktosemia. Diluar kondisi
tersebut ASI is the best, bahkan untuk ibu dengan HIV Aids masih bisa menyusui dengan beberapa
catatan (mengenai ibu menyusui dengan HIV Aids sebaiknya hubungi lactation conselor untuk informasi
lebih detail).

Untuk mempersingkat bahasan, di buku catatan ini saya tidak membahas lebih dalam mengenai betapa
spectacular nya ASI, tapi saya sangat sarankan untuk mempelajari lebih lanjut secara mandiri. Silakan
baca lebih lanjut mengenai manfaat ASI misalnya pada situs favorit saya www.askdrsears.com dan
www.breastfeedinginc.ca

4
CATATAN #2: PERENCANAAN DAN PERSIAPAN MENYUSUI

Perencanaan dan persiapan yang memadai adalah kunci untuk keberhasilan. Semakin awal
persiapan menyusui semakin besar potensi kesuksesan pemberian ASI. Ketika sudah mengetahui
kehamilan seharusnya sudah mulai melakukan proses persiapan memberikan ASI.

A. PERSIAPAN KETIKA HAMIL

1. Menyediakan waktu untuk mempelajari mengenai ASI dan menyusui. Ada banyak sumber informasi
yang bisa dibaca diantaranya:
 www.askdrsears.com
 www.kellymom.com
 http://www.nbci.ca/
 Buku : “the ultimate breastfeeding book of answers” karangan dr. Jack Newman; “Mengenal
ASI Eksklusif” oleh Utami Roesly; “Catatan Ayah ASI”, dll.
2. Rencanakan porsi cuti melahirkan lebih lama ketika bayi sudah lahir.
3. Beritahukan rencana Anda untuk tetap memberikan ASI ketika sudah kembali bekerja dan periksa
juga apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk memerah ASI.
4. Mintalah dukungan pada rekan-rekan kantor, atasan, dan juga serikat pekerja yang ada.
5. Bergabunglah dengan organisasi/kelompok pendukung ibu-ibu ASI. Diantaranya Anda dapat join
grup “Tambah ASI Tambah Cinta” di Facebook.
6. Pelajari cara memerah ASI dengan tangan, atau mulai mencari breastpump (pompa ASI) yang
sesuai.
7. Pertimbangkan pilihan cara/pekerjaan yang dapat mensukseskan pemberian ASI. Mulai dari pilihan
jenis pekerjaan (jika ada) paruh waktu atau penuh waktu.
8. Kemudian pilihan cara pengantaran ASIP, apakah dibawa oleh Anda sendiri ketika pulang kerja, atau
menggunakan jasa pengantaran ASIP untuk dikirim ke rumah. Jika Anda akan membawa sendiri saat
pulang, mulai cari cooler bag yang sesuai dengan kebutuhan.
9. Mencari RS yang ASI friendly dan bicarakan mengenai kemungkinan inisiasi menyusu dini dengan
DSOG yang menangani dan rawat gabung dengan bayi saat di RS.
10. Mempersiapkan perlengkapan pendukung menyusui lainnya yaitu: media penyimpanan ASI (botol
ASIP atau kantong ASIP, compress pack untuk mengatasi payudara bengkak, nipple cream untuk
mengatasi puting lecet, cup feeder untuk menyuapi ASI ke bayi, dll).

B. PERSIAPAN SETELAH MELAHIRKAN

1. IMD secara langsung minimal 1 jam setelah kelahiran.


2. Perbanyak kontak kulit dengan bayi.
3. Istirahat yang cukup, relaks, dan fokuskan diri Anda untuk memantapkan kegiatan menyusui.
4. Jika ASI terlambat keluar, coba terus untuk tetap menyusui meski ASI belum keluar. Berusahalah
lakukan pelekatan menyusui yang benar, minta bantuan perawat atau bidan mengenai cara
menyusui yang benar.
5. Mintakan bantuan suami/keluarga (ibu/saudara perempuan) untuk membantu melakukan pijat
oksitosin, pijat oksitosin ini untuk merangsang keluarnya oksitosin. Pijat oksitosin tidak boleh
dilakukan pada ibu hamil karena akan memacu kontraksi (dikhawatirkan akan lahir prematur).
Untuk pijat oksitosin pelajari caranya di: http://theurbanmama.com/articles/pijat-oksitosin.html

5
6. Lakukan breast massage agar asi lebih cepat dan mudah keluar, untuk lebih detail pelajari di:
http://www.breastfeeding-problems.com/breast-massage.html
7. Tingkatkan pasokan ASI Anda dengan menyusui bayi sesuai dengan pemintaan. Perah ASI di sela-
sela setelah menyusui. ASI yang sudah diperah sebaiknya disimpan sebagai cadangan ketika ibu
sewaktu-waktu pergi sebentar tanpa bayi atau diberikan ketika ibu sangat kelelahan.
8. Hindari pemberian ASIP menggunakan dot, karena berisiko terkena gejala “bingung puting”.
9. Makan makanan bergizi dan berprotein tinggi dan cukup minum.
10. Mintakan resep vitamin laktasi pada dokter jika ASI belum juga keluar, beberapa obat saat proses
persalinan mengandung zat yang membuat produksi ASI terhambat.
11. Belajar untuk memberikan ASIP kepada bayi dengan menggunakan metode selain dot: cangkir,
pipet, sendok kecil, soft cup feeder, dsb.
12. Pilih dan latih pengasuh bayi yang juga mendukung pemberian ASI.
13. Mantapkan teknik memerah ASI dengan tangan, atau menggunakan pompa ASI
14. Mulai menabung ASIP setidaknya 1 bulan sebelum mulai masuk kerja. Simpan ASIP sesuai dengan
tata cara yang benar.
15. Pelajari dan catat kapan saja bayi menyusu untuk membuat jadwal memompa ASI ketika nanti
sudah bekerja. Jadwal memompa ASI yang ideal adalah mendekati/sama dengan jadwal bayi
menyusu di rumah.
16. Konfirmasikan kembali dengan pihak kantor / atasan anda mengenai rencana Anda untuk tetap
memberikan ASI. Serta informasikan jadwal dan lokasi Anda akan memerah ASI.
17. Jika memungkinkan, gunakan 1 hari untuk uji coba meninggalkan bayi di rumah dengan pengasuh,
dan Anda melakukan aktifitas perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya . Serta aktifitas
memerah dan menyimpan ASIP di tempat kerja.

C. PERSIAPAN KETIKA SUDAH BEKERJA


1. Pertimbangkan untuk kembali bekerja pada hari Kamis, agar lebih mudah bagi Anda dan bayi untuk
menyesuaikan ritme baru, karena hari sabtu sudah bisa bersama lagi.
2. Persiapkan segala kebutuhan esok hari, pada malam hari sebelumnya.
3. Susui bayi Anda sebelum berangkat ke kantor.
4. Usahakan agar perpisahan dan pertemuan kembali dengan bayi dilaksanakan dalam suasana
gembira.

D. KETIKA BERADA DI KANTOR


1. Perah atau pompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi Anda atau dalam rentang waktu 2,5-3 jam.
2. Perah atau pompa ASI secara teratur sesuai dengan jadwal dan sebelum payudara Anda terasa
penuh. JANGAN TUNGGU PENUH BARU DIPOMPA KARENA ASI AKAN OTOMATIS BERKURANG
PRODUKSINYA.
3. Gunakan cara yang benar untuk menyimpan dan mengangkut ASIP.
4. Pastikan bahwa pengasuh bayi Anda mengerti tata cara pemberian ASIP yang benar. Anda dapat
menempelkan prosedur pengambilan stok ASIP dan tatacara menghangatkan ASIP di depan pintu
kulkas ASI.
5. Minta kepada pengasuh bayi Anda untuk tidak memberikan ASIP ketika anda sudah dekat rumah.
6. Susuilah bayi Anda ketika sudah kembali pulang, pada malam hari, di akhir pekan dan setiap saat
Anda sedang bersama bayi.
7. Minta dukungan sesama rekan kantor dalam upaya anda untuk terus memberikan ASI.
8. Carilah sesama ibu bekerja yang juga menyusui untuk saling tukar pendapat pengalaman dan saling
mendukung. Anda dapat ikut grup ibu menyusui misalnya di facebook bisa join TAMBAH ASI
TAMBAH CINTA dan EXCLUSIVE PUMPING MAMA INDONESIA

6
CATATAN #3: PEMAHAMAN MEMADAI MENGENAI BAGAIMANA
ASI DIPRODUKSI

A. MEMAHAMI ANATOMI PAYUDARA DAN BAGAIMANA ASI DIPRODUKSI

PAYUDARA TAMPAK LUAR

Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600
gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah. Pada aerola terdapat kelenjar montomery, yaitu
kelenjar yang memproduksi minyak yang melunakkan daerah aerola.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

ANATOMI PAYUDARA

1. Alveoli si PABRIK ASI


Berbentuk seperti buah anggur. Dindingnya terdiri atas sel-sel yang memproduksi ASI (lobus) jika
dirangsang oleh hormon prolaktin. Dinding pabrik ASI terdiri atas sel-sel pembuat ASI, pabrik ASI
dikelilingi otot-otot polos. Jika dirangsang oleh hormon oksitosin, otot yang melingkari pabrik ASI
ini akan mengerut (berkontraksi) dan menyemprotkan ASI dari pabrik ASI ke saluran ASI.
2. Saluran ASI (Lactiferous Ducts ), menyalurkan ASI dari 'pabrik' ke ujung puting susu
3. Otot Polos (myoepithel), otot yang mengelilingi 'pabrik' ASI
4. Gudang ASI (Sinus Lactiferous). Sinus laktiferus adalah bagian duktus laktiferus (saluran air susu)
yang melebar dan membentuk kantung untuk penyimpanan ASI selama menyusui. Sinus
laktiferus terletak di belakang areola dan terhubung ke puting susu.

7
BAGAIMANA ASI DIPRODUKSI?

(sumber: http://duniasehat.net)

Saat bayi menyusu dan menghisap payudara akan merangsang kelenjar pituitari di otak untuk
menghasilkan hormon prolaktin dan hormon oksitosin.
Hormon prolaktin dialirkan ke pabrik ASI, merangsang sel-sel alveoli pembuat ASI untuk
memproduksi ASI. Puncak pengeluaran hormon prolaktin terjadi setelah 30 menit waktu penyusuan dan
akan tetap berada di darah ibu selama 45 menit setelah penyusuan. Sehingga kehadiran hormon
prolaktin saat ini berfungsi untuk memastikan produksi dan ketersediaan ASI bagi waktu penyusuan
berikutnya. Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara semakin banyak produksi ASI. Semakin
sering menyusui, semakin banyak produksi ASI. Hormon prolaktin akan menekan fungsi indung telur
(ovarium) sehingga menyusui secara eksklusif akan dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan
dan haid. Menyusui eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. Hormon Prolaktin banyak disekresikan
pada malam hari sehingga seringkali pada malam hari payudara terasa lebih cepat penuh. Manfaatkan
waktu malam hingga dini hari untuk memompa ASI jika bayi masih terlelap tidur agar payudara tidak
terasa bengkak dan agar produksi ASI semakin banyak.
Hormon Oksitosin dialirkan melalui darah menuju payudara, dan memerintahkan sel-sel otot
polos di sekitar alveoli berkontraksi untuk memeras ASI keluar dari pabrik ASI menuju saluran ASI
(duktus). Ini disebut refleks oksitosin atau let-down reflex (LDR) atau milk-ejection reflex (MER), karena
kehadiran oksitosin akan memacu pemancaran ASI dan pengeluaran ASI secara efisien dari payudara
ibu. Catatan penting: hanya ASI dalam saluran ASI yang dapat dikeluarkan oleh isapan bayi dan atau
diperas ibu. Jika reflek oksitosin tidak bekerja dengan baik, bayi tidak mendapatkan ASI yang memadai
walaupun produksi ASI dalam pabrik cukup karena ASI di saluran ASI kurang.
Sebelum tahun 1940-an, semua orang berpikir bahwa ASI dibuat saat terjadi LDR ini, karena ASI
akan mengalir makin cepat saat terjadi LDR. Pada tahun 1944, Peterson menunjukkan bahwa sekresi
produksi ASI terjadi terus-menerus dan merupakan proses yang terpisah dari mekanisme LDR. LDR akan
memeras keluar ASI yang telah dibuat sebelumnya dan tersimpan di ruang ASI-lumen alveoli (saluran
ductus kecil dimana ASI yang diproduksi alveolus akan dikeluarkan). ASI terus diproduksi dan tidak
dibuat semakin cepat saat LDR. ASI hanya mengalir lebih cepat saat LDR.
Terkadang ibu panik ketika bayi menangis minta menyusu dan payudara ibu terasa lembek. Para
ahli justru merekomendasikan untuk tidak perlu menunggu payudara terasa penuh ketika ibu ingin
menyusui bayi atau memerah ASI. Payudara yang ditunggu hingga penuh menandakan proses produksi
ASI sedang diperlambat bahkan berhenti. Akan ada molekul protein inhibitor-produksi-ASI (Feedback
Inhibitor of lactation/FIL) dalam ASI yang tertimbun dan tidak ibu keluarkan. Jika kebiasaan menunda

8
menyusui atau memerah hingga payudara terasa penuh ini berlangsung dalam waktu yang lama akan
menghasilkan ASI yang semakin sedikit, atau justru ASI akan benar-benar habis dan kering.
Kembali ke bahasan mengenai Hormon oksitosin. Untuk ibu menyusui, hormon oksitosi
sangatlah penting karena kurangnya hormon oksitosin membuat proses menyusui terkendala karena
ASI yang telah diproduksi tidak dapat keluar dari prabrik ASI menuju saluran ASI dan keluar untuk
dihisap bayi atau dipompa. Hormom Oksitosin atau yang disebut juga sebagai “hormon cinta”
merupakan hormon yang berperan penting dalam kehadiran rasa cinta dan kasih sayang. Hormon
dilepaskan dengan sejumlah stimulasi sensorik seperti sentuhan, bau dan suara. Faktor fisiologis seperti
berbuat baik untuk orang lain juga dapat menyebabkan kenaikan tingkat Hormon Oksitosin.

Berikut adalah rangsangan atau hal hal yang dapat meningkatkan produksi oksitosin:
1. Ibu dalam keadaan tenang.
2. Ibu melihat, mencium, mendengar celoteh, atau tangisan bayi. Memikirkan bayi dengan kasih
sayang.
3. Suami mendukung dan mengerti ASI, membantu mengurus bayi seperti: menggendong dan
menyedawakan bayi, mengganti popok, memandikan bayi, bermain dengan bayi, bergurau dengan
bayi dan memijat bayi.
4. Hubungan yang harmonis dengan suami, bertukar pikiran, curhat, berpelukan dan berpegangan
tangan, berciuman dengan suami membantu ibu lebih relaks dan membantu melepaskan hormon
oksitosin.
5. Pijat. Sentuhan dapat meningkatkan hormon oksitosin dan cara santai untuk melakukannya adalah
dengan mendapatkan pijat besar. Tidak hanya menenangkan pikiran dan tubuh, tetapi juga
membantu dalam melepaskan semua stres yang tidak semestinya.
6. Melamun. Para peneliti di University of North Carolina menemukan bahwa perempuan menikah
yang berpikir tentang suami mereka, membantu mensekresikan Hormon Oksitosin dengan cepat.
Pikiran-pikiran positif dan kenangan menghibur menenangkan pikiran dan membantu dalam
menjaga Anda bebas stres.
7. Bercinta dengan suami dan mendapatkan “big O”. Para peneliti telah menemukan bahwa ada
dorongan yang signifikan dalam tingkat Hormon Oksitosin ketika seseorang mengalami orgasme.
Kebanyakan ibu setelah melahirkan merasa takut dan tidak menikmati saat bercinta dengan suami,
sebaiknya diselesaikan permasalahan yang membuat takut dan tidak menikmati proses bercinta,
segera pasang kontrasepsi jika memiliki kekhawatiran untuk segera hamil.
8. Melakukan Aktivitas menyenangkan, menjadi ibu tidak berarti stop melakukan yang Anda cintai.
Jika waktu tidak memungkinkan lakukan “me time” sejenak saat bayi tertidur. Seperti
mendengarkan musik kesukaan sambil membaca novel kesukaan, pergi ke salon sebentar untuk
merawat diri.
9. Berolahraga. Jalan cepat, berenang, yoga, latihan pernafasan dan kegiatan fisik lainnya bekerja
dengan baik untuk meningkatkan tingkat Hormon Oksitosin dalam tubuh.
10. Hewan peliharaan, merawat dan bermain dengan hewan peliharaan membuat pemiliknya merasa
lebih relax dan senang. Hal ini dapat membantu lepaskan hormon oksitosin.
11. Makanan Enak, menciup aroma makanan enak kesukaan dan memakannya dengan nikmat.
12. Berbuat baik. Bersikap baik kepada orang-orang yang sedang berinteraksi dengan Anda, melakukan
kebaikan untuk orang sekitar, teman atau keluarga dengan tulus, memberi atau bersedekah,
memilih berfikir dan bersikap positif dalam menghadapi masalah daripada menggerutu membantu
Anda lebih tenang dan dapat melepaskan hormon oksitosin. Hal sederhana seperti menelepon
teman-teman Anda dan berbicara dengan mereka membantu dalam melepaskan Hormon Oksitosin.

9
Berikut adalah hal-hal yang dapat mengurangi oksitosin:
1. Takut bentuk payudara berubah dan takut gemuk
2. Ibu merasa atau takut ASI nya tidak cukup
3. Ibu merasa kesakitan terutama saat menyusui
4. Ibu merasa sedih, cemas, marah, kesal, bingung
5. Malu menyusui
6. Suami/keluarga kurang mendukung dan mengerti ASI
7. Ibu berfikir dan bersikap negatif (pesimis) dalam menghadapi permasalahan hidup, dll.

Pelajaran dari hormon prolactin dan oksitosin dalam menyusui:


“ASI diproduksi dengan kesungguhan, ketekunan, dan konsistensi (dalam hal menyusui dan
memompa ASI), dan hanya dapat didistribusikan dengan cinta dan sikap positif”

CATATAN #4: TATA CARA MENYUSUI YANG BENAR


A. TATA LAKSANA MEMPOSISIKAN BAYI

Ibu dapat menyusui dengan posisi cradle, posisi cross cradle, football atau posisi tidur
menyamping mana saja yang penting posisinya nyaman untuk bu dan bayi serta pelekatannya benar.
Terlepas dari posisi menyusui yang dipilih, berikut tata laksana memposisikan bayi untuk disusui:
1. Letakkan kepala bayi pada pertengahan lengan bawah ibu (tidak pada siku)
2. Pegang bagian belakang dan bahu bayi
3. Hadapkan seluruh badan bayi ke badan ibu
4. Letakkan dada bayi pada dada ibu
5. Bayi datang dari arah bawah sehingga bayi dapat menengadah, dagu bayi melekat pada payudara
ibu
6. Jauhkan hidung bayi dari payudara, kepala bayi tidak terletak di siku ibu
7. Bahu dan lengan ibu tidak tengang dan dalam posisi natural
8. Dagu bayi melekat pada payudara ibu, dada bayi melekat pada dada ibu (chin to breast – chest to
chest) :
 Muka bayi menengadah dan bayi melihat ibu. Dagu bayi menempel pada payudara ibu (chin to
breast)
 Perut/dada bayi menempel pada dada ibu (chest to chest)

10
 Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu. Teliga bayi berada pada garis lurus dengan lengan
bayi. Leher bayi lurus. Ibu menopang bagian bahu dan belakang bayi, tidak hanya kepala.

B. TATA LAKSANA PELEKATAN

Pelakatan yang baik adalah kunci sukses menyusui. Berikut tata laksana pelekatan yang baik saat
menyusui:

1. Bayi datang dari arah bawah sehingga bayi mendongak. Hidung bayi berhadapan dengan puting
susu. Puting susu diatas bibir atas bayi. Dagu melekat pada payudara (contact point). Puting susu
diarahkan ke langit-langit mulut bayi.
2. Rangsang bibir bawah, dagu, atau pipi bayi dengan payudara. Tunggu sampai mulut bayi membuka
lebar. Secepatnya dekatkan bayi dengan payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi,
jangan kepala bayi.
3. Dagu menempel ke payudara dan hidung menjauhi payudara.

Perhatikan:
1. Aerola bagian atas lebih banyak terlihat daripada bagian bawah
2. Mulut membuka lebar
3. Bibir bawah bayi terputar keluar
4. Dagu bayi menempel pada payudara
5. Pipi menggelembung
6. Lidah terjulur ke depan melalui gusi bawah
7. Sebagian saluran ASI ada di dalam mulut di atas lidah.

11
Pelekatan yang salah:

Ciri pelekatan yang salah:


1. Kepala bayi datang dari atas – menunduk. Kepala bayi terletak di siku.
2. Tidak seluruh tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu. Tubuh bayi jauh dari tubuh ibu. Dagu bayi
menempel pada payudara ibu. Dagu bayi tidak menempel pada dada ibu.
3. Aerola bagian atas terlihat sama atau lebih sedikit daripada aerola bagian bawah.
4. Mulut bayi tidak terbuka lebar
5. Dagu tidak melekat pada payudara
6. Bibir bawah bayi terputar ke dalam
7. Pipi tidak menggelembung
8. Bayi menyusu pada puting susu, bukan payudara, terlihat dari hanya puting yang ada di dalam
mulut bayi. Ini cenderung terjadi pada bayi yang minum dengan botol dan dot.

C. MENGENAL TANDA BAYI LAPAR DAN CUKUP ASI

Saat bayi baru lahir, biasanya ASI belum keluar. Ini adalah saat yang tepat untuk belajar
menyusui untuk ibu dan menyusu bagi bayi. Meskipun ASI belum keluar, segera susui bayi dengan
pelekatan yang benar. Rangsang hisapan bayi akan mempercepat pengeluaran ASI.
Ibu harus yakin bahwa ASI pasti keluar, jangan stress karena ASI belum keluar! Kedua hal ini akan
mempengaruhi produksi ASI. Bila ibu stress, ASI akan sulit keluar. Sebaliknya, sebaiknya ibu santai saja
bermain dengan bayi. Pada ibu yang melahirkan bayi dengan cara spontan per vagina biasanya ASI akan
lebih cepat keluar, sedangkan pada ibu yang melahirkan melalui operasi sesar biasanya ASI mulai banyak
keluar pada hari ke-5.
Jadwal pemberian ASI adalah sesuka bayi. Maksudnya boleh sesering mungkin sekehendak bayi.
Setiap bayi memiliki pola yang berbeda satu sama lain. Kadang bayi minum setiap 2 jam ada juga yang
setiap 3 jam, tetapi bila bayi tertidur lebih dari 3 jam bangunkanlah bayi dan susui. Perhatikan, bayi yang
ingin menyusu adalah bayi yang sedang bangun dan mau menyusu. Bayi akan bereaksi jika puting
payudara ditempelkan pada mulutnya. Bila bayi menolak, artinya bayi belum mau minum. Jangan
paksakan bayi yang tidak mau minum untuk menyusu.
Berikan ASI segera saat bayi menunjukkan tanda bahwa ia lapar. Berikut tanda-tanda awal bayi
sudah lapar:
1. Mulut, bibir, dan lidah bergerak, misalnya membuat gerakan mengisap; membuka dan menutup
mulut; menjulurkan lidah.
2. Bayi akan menggerakkan kepalanya dari kiri ke kanan (atau sebaliknya) seperti mencari sesuatu,
disebut dengan reflex rooting. Bila Ibu menyentuh sisi kepala bayi dan bayi mencari sesuatu untuk
diisap, berarti ia lapar.
3. Bayi akan meletakkan tangannya di mulut dan mengisapnya.

12
Sekalinya bayi sampai menangis kelaparan, dia akan semakin sulit diatur untuk menyusu.
Tangisan adalah tanda terakhir bayi lapar. Ibu sebaiknya menenangkan bayi terlebih dahulu sebelum
mengaturnya untuk melekat di payudara. Menyusui lebih mudah jika ibu menjawab permintaannya,
bukan menunggu sampai dia sangat membutuhkannya. Ibu bisa mencoba menawarkan bayi untuk
menyusu kapanpun ibu menginginkan, meski bayi tidak meminta menyusu. Namun demikian ibu
memang tidak bisa memaksa bayi menyusu terlalu sering.
Berikan ASI 15-30 menit pada 1 payudara. Bila bayi masih haus dan payudara sudah kosong
pindahkan ke payudara satunya. Bila sedang menyusu dan bayi tertidur, bangunkan dengan memijat
bagian pipinya. Ada juga bayi yang menyusu sampai 1-2 jam, mereka biasanya tidak menyusu dan hanya
“mentil“. Hal ini akan membuat bayi minum tidak efektif dan ibu kelelahan karena jam berikutnya sudah
waktunya untuk menyusui kembali. Penyebab bayi “mentil” adalah karena pelekatan menyusui yang
tidak benar sehingga bayi tidak mendapat asupan ASI yang memadai. Segera koreksi posisi pelekatan
saat menyusui. Jika bayi “mentil” lepaskan pelekatan dan perbaiki ke pelekatan yang benar, stop susui
bayi jika sudah menyusui 30 menit dan tenangkan bayi dengan cara dipangku/digendong/ditidurkan
sambil ditepuk-tepuk, dll.
Jika bayi menyusu cukup dari 1 payudara, setelah bayi selesai menyusu pompalah payudara
satunya hingga kosong. Hal ini anak merangsang produksi ASI lebih banyak. Air susu ibu yang telah
diperah dapat disimpan di lemari pendingin untuk stok dan diberikan ketika ibu harus keluar rumah
tanpa bayi.

13
Adakalanya bayi menangis kurang dari satu jam setelah disusui dengan benar, Ibu akan tahu si
bayi tidak lapar, coba cek popoknya mungkin mengompol dan mungkin ia sedang tidak merasa nyaman
bukan karena lapar. Bayi menangis tidak selalu berarti bayi lapar. Bila bayi menangis karena merasa
lapar, biasanya diawali dengan tanda-tanda seperti di atas yang menandakan adanya rasa tidak nyaman,
dan mengeluarkan suara rengekan atau menggerutu. Bila bayi mulai menyusu dan berhenti dan mulai
menangis lagi, mungkin ini sebagai tanda si bayi tidak lapar.
Beberapa tanda di bawah ini perlu Ibu ketahui untuk mengenali si Kecil apakah sudah cukup
diberikan ASI:
1. Bayi akan berhenti menyusu, melepas puting dengan sendirinya jika ia sudah merasa kenyang dan
puas. Bayi pun akan tertidur dengan puas dan nyaman dalam dekapan ibu.
2. Bayi tenang dan rileks
3. Bayi akan berkemih (BAK) enam kali atau lebih dalam sehari dengan urin tidak berwarna. Pada bayi
yang berusia lebih dari tiga hari dan tidak mendapat cukup ASI, urin akan berwarna merah
kecokelatan pada popoknya.
4. Bayi yang mendapat ASI akan buang air besar setiap kali disusui saat berusia 3-4 minggu. Jika bayi
Ibu buang air besar kurang dari empat kali sehari, maka Ibu perlu menimbang bayi untuk
mengetahui cukup tidaknya bayi mendapatkan ASI.
5. Berat badan bayi yang mendapat ASI akan meningkat cepat, itu sebabnya Ibu perlu menimbangnya
secara teratur. Kenaikan berat badan merupakan cara terbaik untuk mengetahui bayi Ibu disusui
dengan cukup. Jika berat badan bayi tidak meningkat dengan cukup, mungkin persediaan ASI ibu
sedikit atau bayi tidak menyusu dengan baik. Segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Catatan tambahan:
 ASI akan dihasilkan dalam jumlah yang cukup banyak 2-4 hari setelah bayi lahir. Bila ASI tidak
kunjung keluar dalam empat hari setelah melahirkan, atau bayi tampak masih lapar setelah
menyusu, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
 Jika bayi berusia di bawah 6 minggu, sebaiknya Ibu menyusuinya setiap dua jam sekali. Ibu tidak
perlu melakukan sesuai dengan jadwal, namun pastikan Ibu menyusui minimal delapan kali dalam
24 jam.
 Biasanya rasa nyeri/sakit pada puting susu di hari-hari pertama menyusui akan menghilang pada
akhir minggu-minggu pertama menyusui. Bila berlanjut hingga kira-kira lima hari setelah
melahirkan, mungkin bayi tidak menyusu dengan posisi yang benar, sehingga bayi pun tidak cukup
mendapatkan ASI.
 Jika posisi badan atau pelekatan mulut bayi pada payudara tidak tepat, sebaiknya hentikan
menyusui bayi. Cara melepaskan payudara yang baik saat bayi menyusu adalah dengan
memasukkan kelingking ke ujung mulut bayi untuk melepaskan tekanan negatif dari bayi.

D. CARA MENYENDAWAKAN BAYI

Setelah disusui, bayi harus disendawakan. Penyebabnya ketika menyusui ASI ataupun menyusu
botol, balita tersebut kemungkinan juga mengisap udara bersama dengan susu yang dia telan. Udara ini
dapat membentuk gelembung di dalam lambungnya dan membuatnya kembung. Bisa jug menyebabkan
rasa tidak nyaman serta perasaaan kenyang. Jika kenyang balita tersebut tidak mau menyusu lagi,
namun sebentar lagi akan merasa lapar untuk minta susu dengan cara menangis.
Cara menyendawakan bayi:
1. Menyendawakan bayi dengan menggunakan bahu kita:
2. Angkat si kecil hingga kepalanya berada di bahu kita, menghadap ke samping.
3. Tegakkan kepala bayi di pundak sampai posisi lambung bayi akan tertekan oleh bahu dan pundak.

14
4. Tepuk-tepuk punggung bayi

Menyendawakan bayi dengan Mendudukkan:


1. Dudukkan bayi di pangkuan
2. Letakkan salah satu telapak tangan ibu di perut bayi dan telapak tangan lain di punggung bayi
3. Condongkan badan bayi sampai berat badan bayi tertumpu pada tangan yang menunjang perut bayi
dan dagu bayi menempel pada tangan ibu.
4. Tepuk-tepuk punggung bayi.
Menyendawakan bayi dengan melintang di atas paha:
1. Rebahkan si kecil telungkup di pangkuan kita.
2. Sebaiknya kepala menghadap ke depan dan mulutnya tak terhalang.
3. Dengan perlahan usap dan tepuk pelan punggungnya dengan satu atau dua tangan.

CATATAN #5: BEKERJA DAN MEMOMPA


Masa bekerja adalah ujian ASI yang sesungguhnya untuk ibu bekerja, diperlukan tekad yang kuat,
kedisiplinan dan ketulusan. Cadangan ASI yang sangat banyak di freezer tidak akan ada artinya dan tidak
menjamin kesuksesan ASIX karena ASI di freezer dapat rusak kapan saja karena hal yang tidak terduga
(seperti pengalaman saya dulu, seluruh stok ASIP rusak karena listrik padam selama seminggu pada saat
Jakarta banjir besar). Ibu yang hanya memiliki cadangan ASI untuk 1 hari kerja bisa sukses ASIX asalkan
dapat menjaga produksi ASI nya selalu memadai.

A. CARA MENJAGA PRODUKSI ASI AGAR TETAP MEMADAI:

1. Sejak bayi lahir, sempatkan waktu untuk memompa ASI diantara jeda menyusui atau paling sedikit
1 kali dalam sehari. Waktu yang terbaik untuk memompa ASI adalah pada waktu dini hari pada pk
00.00 – 05.00 pada waktu tersebut hormon prolactin sedang banyak disekresikan sehingga
payudara terasa penuh dan umumnya saat tersebut bayi sedang tertidur.
2. ASIP boleh diberikan HANYA saat ibu tidak berada bersama bayi atau ketika ibu ingin tidur karena
kelelahan dan sementara bayi diasuh oleh ayah atau keluarga. Dalam satu hari minimal harus ada 1
botol yang dicadangkan, tujuannya adalah untuk “memanipulasi” demand terhadap ASI seolah-olah
permintaan terhadap ASI sangat besar sehingga payudara terbiasa memproduksi ASI lebih banyak
dari kebutuhan.
3. Mulai lebih fokus menyetok ASI satu bulan sebelum mulai bekerja kembali. Susun ASIP di freezer
dengan sistem antrian yang memudahkan FIFO (first in first out).

15
4. Ketika libur bekerja, susui bayi langsung dan sempatkan minimal satu sesi untuk memompa ASI, dan
ASI yang diperah tersebut disimpan untuk cadangan.
5. Perahlah ASI minimal sejumlah berapa kali bayi menyusu saat ditinggal bekerja. Jika saat ditinggal
bekerja bayi menyusu 6x maka perahlah ASI 6x sehari juga. Idealnya di jadwal yang sama dengan
bayi menyusu di rumah. Jika tidak memungkinkan usahakan memerah setiap 2.5 – 3 jam sekali
dengan durasi memompa 15 menit – 30 menit per sesi. Misalkan jam kerja dari pk. 08.00 – 17.00,
Anda berangkat dari rumah pk 06.00 tiba di kantor pk 07.30 maka jadwal pemompaan adalah: sesi
I: 07.30 sesi II: 10.00 sesi III: 12.30 sesi IV: 15.00 dan sesi V: 17.00 untuk sesi ke VI dilakukan saat
bayi tertidur/dini hari.
6. Jadwal pemompaan seiring waktu akan berkurang saat bayi sudah diatas 6 bulan karena sudah
MPASI, namun tetap biasakan memompa sesering bayi minum ASIP di rumah dan upayakan di
jadwal yang sama.

INDIKATOR JADWAL PEMOMPAAN SUDAH BENAR ADALAH KETIKA JUMLAH ASI


YANG DIKONSUMSI HARI INI = JUMLAH ASI YANG DIPERAH SEHARI SEBELUMNYA.

B. TIPS MEMOMPA ASI

Memompa ASI dapat dilakukan dengan memerah dengan tangan, menggunakan manual breastpump
dan menggunakan electric breastpump.

Cara memompa ASI menggunakan tangan


1. Cuci tangan sebelum memulai.
2. Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai.
3. Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.
4. Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan.
5. Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian
bawah.
6. Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi.
7. Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan mengeluarkan ASI.
Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan
akan menyebabkan rasa sakit.
8. Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.
9. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara berputar
pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
10. Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun
kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7) Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu.

16
Cara memompa ASI dengan Pompa ASI manual
1. Cuci tangan sebelum memulai
2. Rakit breastpump yang telah disteril sesuai petunjuk perakitan
3. Minum air hangat sebelum memulai. Jika memungkinkan kompres payudara dengan kompres
hangat. Kompres hangat berguna untuk melancarkan peredaran darah dan merangsang ASI untuk
berproduksi dan lancar keluar. Jika tak sempat bisa juga disiasati dengan menggunakan breastpump
yang baru disteril.
4. Siapkan diri dengan mencari posisi yang nyaman tidak perlu membungkuk. Untuk pompa asi
umumnya Anda harus duduk tegak namun khusus pompa ASI Philips Avent Natural Comfort Anda
dapat duduk lebih santai/senderan. Lekatkan corong breastpump di payudara. Pastikan puting
berada di tengah-tengah lubang puting agar saat dipompa tidak nyeri. Pelekatan yang benar adalah
pelekatan yang wajar tanpa harus ditekan dan membungkuk, cukup pastikan bahwa cup corong
pompa ASI seluruhnya melekat dan menutupi aerola payudara Anda maka pompa ASI dapat

17
digunakan dengan baik. Jika Anda merasa sulit menemukan pelekatan yang nyaman karena corong
yang kebesaran atau kekecilan, segera cari alternatif pompa ASI dengan corong yang lebih sesuai.
5. Awali proses memompa dengan fase stimulasi. Fase stimulasi adalah pemompaan dengan ritme
yang cepat. Untuk pompa ASI manual Medela Harmony Anda dapat lakukan dengan menekan tuas
bagian atas yang lebih pendek. Sedangkan untuk pompa ASI lainnya dilakukan dengan menekan-
lepas tuas dengan cepat, tuas ditekan tidak sampai maksimal namun 25%-50% dan ditekan lepas
dengan cepat sekitar 70-120 RPM (rotation per minute). Gunanya fase stimulasi ini adalah untuk
proses adaptasi agar memompa ASI tidak menyakitkan dan untuk memancing ASI keluar dengan
sendirinya (Let Down Reflect/LDR atau Milk Ejection Reflect/MER). Fase stimulasi ini dilakukan
sekitar 2 menit, namun tiap ibu berbeda-beda, intinya dilakukan hingga LDR/MER muncul.
6. Setelah LDR keluar lakukan pemompaan dengan ritme yang lebih lambat dan dalam dengan cara
menekan tuas lebih lama dan dalam sekitar 45-78 kali tekan lepas tuas permenit tergantung
kenyamanan. Fase ini disebut dengan Expression Phase.
7. Saat LDR mungkin Anda akan kesulitan menadah ASI yang mengalir dengan sendirinya, jika Anda
menggunakan Unimom mezzo, diafram cover dapat digunakan sebagai penadah ASI sementara.
Namun jika menggunakan pompa ASI lain, siapkan cup feeder atau cawan kecil di dekat Anda untuk
digunakan menadah ASI saat payudara yang sedang tidak dipompa memancarkan ASI atau gunakan
breast shells.
8. Jika LDR sulit keluar, minumlah air hangat kembali lalu gunakan bra kembali dan kelitik puting dari
luar bra, gerakannya bisa seperti sedang bermain piano atau diusap-usap, biasanya akan muncul
sensasi geli dan payudara jadi kencang. Kemudian lepas bra, lalu pasangkan breast pump dan mulai
mompa lagi dengan fase stimulasi dan fase expression.
9. Jika Anda merasa payudara belum sepenuhnya kosong, coba lakukan trik seperti dijelaskan pada
nomor 8 secara berulang kali. Atau Anda bisa juga melakukan variasi ritme pemompaan antara
cepat dan lambat, misalnya dengan melakukan 4-6 kali pemompaan ritme cepat kemudian diakhiri
dengan menekan handle dengan dalam dan lama lalu lepas tekanan tuas.
10. Sentuhan akhir yang disarankan adalah memerah dengan tangan untuk mengeluarkan ASI yang
tersisa namun tidak tersedot pompa ASI, karena pompa asi apapun tidak bisa memompa asi hingga
benar-benar kosong.

Cara memompa ASI dengan Pompa ASI Elektrik


Tidak banyak trik yang bisa dilakukan jika memompa ASI dengan electric breastpump karena pengaturan
pemompaan sudah diatur oleh pabrikan. Namun langkah berikut dapat membantu Anda
mengoptimalkan memompa ASI dengan pompa ASI electrik:
1. Sebelum digunakan, charge dahulu batre pompa ASI Anda jika pompa ASI tersebut menggunakan
rechargeable battery. Indikator batre sudah penuh umumnya ada di adaptor. Lampu indikator pada
adaptor akan berubah dari merah menjadi hijau. Untuk jenis pompa ASI yang terdapat layar LCD
seperti Spectra 9plus dan Spectra S1 indikator batre terdapat pada layar. Jika Anda menggunakan
pompa ASI yang menggunakan batre AA dan listrik, saat Anda akan memompa dengan
menggunakan listrik sebaiknya copot dulu batre AA dari slot batre.
2. Cuci steril pump set Anda sebelum digunakan. CATATAT: Jika pompa ASI Anda sudah closed vaccum
system, untuk bagian BACKFLOW PREVENTER DAN SELANG HARUS KERING. Selang TIDAK BOLEH
DICUCI dan HARUS SELALU KERING. Backflow Preventer adalah bagian yang menjaga agar ASI tidak
tersedot ke selang, contohnya: Backflow preventer untuk pompa ASI merk Unimom yaitu top
bottom cover +large membrane, Pompa ASI spectra yaitu top bottom cover + large membrane,
Avent Electric yaitu diafragma + cover, Unimom Kpop yaitu diafragma. Setelah dicuci steril, bagian
backflow preventer tsb dikeringkan dengan di lap tissue hingga kering.

18
3. Cuci tangan lalu Rakit pompa ASI Anda sesuai dengan petunjuk perakitan pada masing-masing
pompa ASI.
4. Minum air hangat, duduk tegak dengan nyaman dan siapkan diri, lakukan breast massage dan
kompres hangat payudara jika memungkinkan. Lalu lekatkan corong pada payudara dengan puting
berada pas di tengah lubang puting agar tidak sakit saat dipompa.
5. Awali pemompaan dengan fase stimulasi. Setelah ASI terasa akan keluar pindah ke fase
pemompaan. Pilih level pemompaan yang nyaman dan tidak menyakitkan.
6. Jika ASI sudah stop keluar, hentikan pemompaan sejenak. Minum air hangat kembali dan lakukan
breast massage. Kemudian gunakan kembali bra dan kemudian kelitik puting dari luar bra, biasanya
ASI akan kembali keluar. Segera siapkan diri untuk kembali memompa dan mulai kembali di fase
stimulasi dan kemudian ke fase pemompaan. Trik ini bisa dilakukan berulang kali.
7. Sentuhan akhir yang disarankan adalah memerah dengan tangan untuk mengeluarkan ASI yang
tersisa namun tidak tersedot pompa ASI, karena pompa asi apapun tidak bisa memompa asi hingga
benar-benar kosong.

C. TIPS MERAWAT POMPA ASI

Agar breast pump nya awet, berikut yang dapat dilakukan:

TIPS MERAWAT MESIN POMPA ASI ELECTRIC:


1. Jika menggunakan electric breastpump, gunakan sesuai peruntukan mesin. Biasanya di manual book
ada infomasi mengenai durasi penggunaan dan frekuensi penggunaan per hari yang disarankan.
Lebih baik sering memompa ASI dalam durasi yang pendek daripada jarang namun sekalinya
memompa terlalu lama. Jika dalam Manual Book tidak diinformasikan, pompa ASI electriK non
hospital grade (occasionally use breastpump) sebaiknya digunakan max hingga 6x sehari dengan
durasi ideal 15 menit – 30 menit untuk dua payudara, hospital grade breastpump bisa digunakan
hingga 12x sehari dengan durasi ideal 15 menit – 30 menit untuk dua payudara.
2. Gunakan pada tegangan listrik yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Jika tegangan listrik di tempat
Anda tidak stabil atau saat Anda menggunakan genset sebagai sumber energi, sebaiknya gunakan
stabilizer. Mesin pompa ASI semua merk akan lebih cepat rusak jika listriknya tidak stabil.
3. Jika Anda menggunakan pompa ASI rechargeable, sebaiknya charge dulu hingga full baru digunakan,
meskipun mesinnya dapat digunakan sambil charging.
4. Jika Charger pompa ASI Anda rusak, sebaiknya ganti dengan sparepart resmi. Jika terpaksa
menggunakan produk yang kompatibel perhatikan Arus output charger = arus input mesin pompa
ASI.
5. Jika Anda menggunakan pompa ASI yang menggunakan baterai AA, saat menggunakan listrik
sebaiknya dilepas dulu batrenya.
6. Mesin pompa ASI disimpan di tempat kering. Jangan simpan mesin pompa ASI di dalam cooler bag
atau tempat yang lembab karena akan menyebabkan karat.
7. Simpanlah mesin di breastpump bag atau breastpump pouch atau box yang bersih agar tidak kotor
dan berdebu. Kemudian simpan mesin pompa di tempat yang aman dan kering, jangan sampai
terjatuh.

Note: kerusakan mesin karena kesalahan perawatan dan penggunakan seperti karena mesin karat,
mesin terjatuh, mesin rusak karena arus litrik tidak sesuai umumnya tidak bisa di klaim garansi. Service
centre dapat saja memperbaiki namun jika harus mengganti sparepart akan dikenakan biaya. (berlaku
untuk semua merk pompa asi)

19
TIPS MERAWAT CORONG SET POMPA ASI:

BEST PRACTICE:
Yang PALING DISARANKAN adalah:
1. Bersihkan dan steril corong set sebelum penggunaan pertama
2. Cuci bersih pump set segera setelah penggunaan
3. Simpan pump set pada wadah tertutup yang steril, Anda dapat memanfaatkan lunch box plastik
BPA free yang kedap udara seperti dari merk Lock and Lock atau Klip to Keep atau Tupperware.
4. Sterilkan sebelum penggunaan berikutnya.

TIPS MENCUCI, STERIL DAN MERAWAT PUMP SET:

1 MENCUCI:
Cuci tangan langkah, lalu siapkan sabun cuci food grade dan air panas, bongkar semua part
pompa ASI termasuk katup/valve. Kecuali selang, semua bagian dicuci bersih dengan hati-
hati. Untuk memudahkan lemak ASI meluruh dapat direndam air panas dan sabun terlebih
dulu, lalu digosok/diusap perlahan dan dibilas.
Anda Juga dapat menggunakan dishwasher pada rak atas saja.
Agar pompa ASI Anda lebih awet, perhatikan catatan untuk bagian pompa ASI sebagaimana
dijelaskan pada point 2 dst.

2 Selang Selang/tubing HARUS SELALU KERING & BERSIH


karena jika basah airnya akan tersedot ke
mesin dan bisa menyebabkan kerusakan mesin
karena lembab.

Selang jangan dicuci mapun disteril.

Untuk menjaga kebersihan selang dengan cara


selalu simpan di plastik yang bersih ketika
sedang tidak digunakan. Bagian luar selang bisa
dibersihkan dengan di lap basah.

3. Backflow Preventer Backflow preventer adalah bagian dari pompa


ASI untuk mencegah ASI tersedot ke mesin.

Backflow preventer pada salah satu sisinya bisa


saja terkena ASI sehingga backflow preventer
harus dicuci steril juga.

Setelah disterilkan backflow preventer harus


dikeringkan, bisa dengan cara dilap dengan
tisssue.

4. Valve / Katup Katup atau Valve atau medela menyebutnya


dengan valve head + membran merupakan alat

20
vital di pompa ASI. Jika valve rusak maka daya
hisap akan sangat berkurang. Valve dikatakan
rusak jika ada sobek tambahan dan tampak
menganga.
Agar valve Anda awet perhatikan:
Saat melepas dari pompa ASI tarik dengan hati-
hati jangan sampe sobek.
Untuk memudahkan mencuci valve, rendam
dahulu valve dengan air panas dan sabun agar
lemaknya meluruh. Lalu cuci lembut dengan
jari, jangan gunakan sikat atau masukkan
benda apapun pada valve karena akan
menyebabkan kerusakan. Setelah disabuni,
valve dibilas di air keran yang mengalir.

5. Tuas / Handle Tuas atau handle tidak bersinggungan langsung


dengan ASI sehingga TUAS CUKUP DICUCI SAJA
TIDAK PERLU DISTERILKAN.

Common problem untuk tuas adalah patah.


Umumnya patah disebabkan karena kasar
dalam melepas handle dari funnel unit setelah
digunakan dan sterilisasi.
Lepaslah handle dari pangkalnya dengan hati-
hati bukan ditarik kasar dari ujung handle.

6. Silicone Diafragma Silicone diafragma sebenarnya adalah part


yang paling awet namun demikian beberapa
terjadi sobek. Tidak ada catatan khusus untuk
merawat silicone diafragma, kecuali untuk
merek medela hati-hati saat mencuci jangan
sampai O-ring terlepas. Tanpa O-ring medela
harmony Anda akan sangat berkurang
vakumnya.
7. Funnel Unit / Corong Terkadang ada sisa asi yang susah dibersihkan
pada sela-sela corong, agar mudah dibersihkan,
berikut yang bisa dilakukan:
Rendam corong dengan air panas + sabun
Bersihkan dengan sikat sedotan atau cotton
bud atau tusuk gigi.
Aliri air dan kocok-kocok corong.
Sebaiknya setelah digunakan corong segera
dicuci.
Jika kerak ASI masih belum juga bisa
dihilangkan sebaiknya ganti corong dengan
yang baru untuk menjaga kehigienisan ASI.

21
8 STERILISASI:
Sterilisasi dengan Sterilizer: Paling mudah adalah sterilkan pompa ASI dengan menggunakan
sterilizer. Anda dapat menggunakan Steam Sterilizer atau menggunakan Panasonic Dish
Dryer. Jika menggunakan steam sterilizer, sebaiknya setelah disterilkan digunakan sesuai
dengan batas keep steril dari sterilizer yang digunakan. Penggunaan Panasonic Dish dryer
lebih baik, karena hasil sterilisasi bisa langsung kering, sehingga jika disimpan di box steril
kering yang tertutup rapat bisa tetap steril lebih lama.

Sterilisasi dengan direbus sering dilakukan oleh para ibu. Part pompa ASI boleh saja direbus
namun Gerai Laktasi tidak menyarankan untuk merebus part pompa ASI karena sering
terjadi overheat sehingga part silikon pompa ASI itu menjadi longgar atau plastiknya
meleleh. Anda harus sangat berhati-hati ketika merebus pompa ASI. Jika Anda memilih
untuk merebus pompa ASI caranya sbb:
 Didihkan air dalam panci sejumlah yang memungkinkan part pompa ASI terendam
sempurna
 Setelah air mendidih, masukkan part pompa ASI yang akan disteril satu persatu. Pastikan
tidak mengenai dasar panci. Setelah 2 menit segera angkat dengan bottle tong.

Sterilisasi dengan direndam air panas caranya dengan menyusun perlengkapan yang akan
disteril pada box plastik bpa free atau di panci stainless steel. Siram dengan air panas hingga
terendam sempurna lalu angkat dalam 10 menit.

TIPS UNTUK IBU YANG SANGAT SIBUK:

Adakalanya Anda sangat sibuk di kantor sehingga tidak bisa langsung mencuci pompa ASI setelah
digunakan. Jangan sampai sibuk menjadi alasan tidak memerah ASI tepat waktu. Agar lebih ringkas ini
yang bisa dilakukan:
1. Pompa ASI setelah digunakan bisa segera simpan di box steril kedap udara (bisa menggunakan box
plastik kedap udara yang BPA free seperti lock n lock, dll).
2. Saat menyimpan, bagian-bagian yang terkena ASI jangan dipegang oleh tangan seperti corong dan
valve, jika pompa ASI dilengkapi tutup corong segera tutup corong setelah digunakan.
3. Setelah box ditutup rapat segera simpan di Chiller/Fridge/Kulkas.

Pompa ASI dapat digunakan langsung tanpa disteril pada sesi memompa berikutnya tanpa dicuci steril.
Maksimal 8 jam sejak awal digunakan.

CATATAN:
1. Jika Anda menggunakan pompa ASI elektrik, SELANG/TUBING JANGAN DISIMPAN DI
CHILLER/KULKAS, karena selang harus dijaga agar tetap kering.
2. Jika kerak ASI susah dibersihkan dan masih saja terdeposit di sela-sela corong, sebaiknya ganti
dengan corong baru.

TIPS MENYIMPAN POMPA ASI DALAM JANGKA WAKTU PANJANG:


1. Cuci dan keringkan pompa ASI secara sempurna sebelum disimpan
2. Simpan dalam box yang kering dan kedap udara agar tetap higienis dan tidak berjamur. Anda dapat
memasukkan dehumidifier dalam box jika lingkungan lembab agar tidak berjamur.

22
D. POMPA ASI ANDA BERMASALAH, APA YANG HARUS DILAKUKAN?
(PERMASALAHAN UMUM DALAM MEMOMPA ASI DAN PERMASALAHAN POMPA ASI)

Kebanyakan pengguna langsung panik ketika pompa ASI nya bermasalah dan beberapa bahkan
marah-marah pada toko tempat mereka membeli atau pada service centre. Sebenarnya jika mau
membaca permasalahan mengenai pompa ASI untuk semua merek telah dijelaskan penyebab dan
solusinya pada setiap manual book pompa ASI tersebut. Permasalahan pada pompa ASI terbagi menjadi:
1. Permasalahan yang sifatnya subjective.
Kebanyakan ibu menganggap jika hasil ASI perahan menurun berarti pompa ASI nya berkurang
daya hisapnya. Daya hisap pompa ASI tidak dicerminkan oleh berapa banyak ASI yang keluar tapi
diukur secara objective dengan menggunakan alat ukur tekanan/pressure gauge. Jika Anda tidak
memiliki alat ukur bisa menngetes dengan menggunakan balon sebagai pengganti payudara
untuk melihat pompa ASI berfungsi atau tidak.
2. Permasalahan pada pump set / corong set pompa ASI, yang dinamakan corong set adalah semua
bagian pompa ASI selain mesin dan adaptor.
3. Permasalahan pada mesin

Jika pompa ASI Anda bermasalah yang harus dilakukan adalah:


1. Tenang, jangan emosi
2. Identifikasi permasalahan dan pelajari apa penyebabnya, saya buatkan beberapa catatan dibawa
ini dalam tabel untuk membantu Anda mempelajari permasalahan degan pompa ASI Anda
3. Jika permasalahannya disebabkan ada spare part pump set yang rusak Anda dapat mengganti
sparepart yang rusak tersebut. Beberapa merek menjual sparepart namun ada juga merek popa
ASI yang tidak menjual sparepart. Pompa ASI yang menjual sparepart diantaranya: Unimom,
Spectra, Medela. Untuk Pigeon dan Avent sparepart dijual namun tidak lengkap (hanya beberapa
sparepart tertentu saja).
4. Jika permasalahannya pada mesin, Anda dapat mengajukan klaim kepada importir di service
centre. Umumnya prosedurnya sebagai berikut:
 Sebaiknya Email atau telepon service centre terlebih dahulu (email address dan nomor
telepon umumnya tersedia pada kartu garansi masing-masing pompa ASI) untuk:
a) Menjelaskan kendala pada pompa ASI dan bertanya apakah ada prosedur mudah
untuk memperbaiki yang bisa dilakukan sendiri.
b) Bertanya mengenai prosedur klaim, kemana barang dikirimkan (barangkali ada
perubahan alamat) dan apakah harus membayar ongkos kirim.
 Kirimkan mesin pompa ASI dan kelengkapan lain yang harus dikirimkan. Biasanya yang
diminta dikirimkan adalah:
a) Mesin pompa asi
b) Adaptor
c) Kartu garansi
d) Nota pembelian
e) Penjelasan singkat dan jelas secara tertulis mengenai kendala yang dialami dan
alamat pengiriman barang setelah selesai diservis.

5. Jika mesin dan sparepart tidak masalah, penurunan daya hisap kemungkinan karena faktor
subjektif yang diukur dari penurunan hasil perahan, coba review kembali manajemen laktasi
yang Anda laksanakan dan lalukan tindakan perbaikan dalam manajemen laktasi harian.

23
Berikut rangkuman masalah, penyebab dan solusi untuk permasalahan pompa ASI :

No KONDISI PENYEBAB & SOLUSI


1. Mesin Pompa ASI Adaptor
elektrik tidak bisa Cek pemasangan adaptor pompa ASI, bisa jadi belum terpasang
menyala ke listrik atau ada konektor yang kurang rapat atau adaptor
rusak.
Baterai Rusak
Cek batre setelah di charge penuh. Jika tidak terisi juga segera
klaim ke Service Centre.
Stop kontak rusak
Coba pindah stop kontak , barangkali stop kontak yang
digunakan di tempat Anda memompa sudah rusak.
2. Mesin Pompa ASI Masalah pada mesin
elektrik menyala Biasanya suaranya menjadi lebih berisik. Untuk pengecekan,
namun tidak bisa letakkan jari Anda pada lubang udara (air hole) pompa ASI yaitu
menghisap bagian yang dipasangi selang. Jika tidak ada udara hisap dan
lepas, berarti mesin Anda bermasalah, segera hubungi service
centre untuk diperbaiki
Katup (Valve) sobek
Setelah Anda cek mesin tidak bermasalah, coba cek katup
pompa ASI Anda.
Pastikan valve sudah dipasang
Jika valve sudah dipasang namun tidak vakum, perhatikan apa
ada sobekan tambahan pada valve. Coba ganti dengan yang
baru.
Air Hole (lubang udara)
Jika Anda menggunakan pompa double pump Anda dengan
mode single pump, pastikan salah satu lubang udara sudah
ditutup. Jika menggunakan single pump salah satu lubang udara
wajib ditutup.
Pemasangan yang tidak rapat
Cek kembali pemasangan pompa ASI Anda. Pastikan semua
pemasangan sudah rapat. Terutama pemasangan selang,
backflow preventer, dan valve
Pelekatan ke Payudara tidak pas
Pastikan payudara melekat dan menutupi semua bagian corong.
Jika hcorong terlalu besar, gunakan corong dengan ukuran lebih
kecil.

3 Pompa ASI manual Valve


tidak bisa menghisap Pastikan valve sudah dipasang dan kondisi valve baik (tidak
sobek)
Diafragma
Cek silicone diafragma, jika ada silicone diafragma sobek maka
tidak akan bisa menghisap. Untuk pompa ASI medela harmony,
coba cek O-ring, jika O-ring hilang maka pompa pun tak bisa
menghisap. Segera ganti sparepart.

24
Pemasangan pompa ASI tidak rapat
Pompa ASI tidak dirakit dengan benar, ada part yang dipasang
kurang rapat.
Pelekatan salah
Pompa ASI tidak rapat melekat pada payudara
4 ASI bleberan alias saat Normalnya saat memompa ASI tidak sampai membasahi
memompa menciprati payudara atau menetes keluar corong. Jika terjadi, silakan
dan membasahi review beberapa hal dibawah ini:
payudara Posisi memompa yang salah. Memompa ASI posisi yang benar
adalah posisi dimana payudara berada diatas saluran corong,
bukan sejajar atau lebih rendah karena ASI yang keluar dari
payudara akan dialirkan melalui saluran tersebut menuju botol.
Corong tidak perlu ditekan keras ke payudara cukup dilekatkan
saja dan ibu tidak perlu menunduk. Pada pompa ASI umumnya,
Anda perlu duduk tegak namun rileks (tidak boleh senderan),
khusus pompa ASI Philips Avent natural Anda bisa duduk dengan
sedikit senderan karena design corong yang berbeda.
Valve/katup putih terkoyak/sobek. Meskipun posisi memompa
sudah benar, jika valve ada sobek tambahan / terkoyak maka
ASI akan tetap membasahi payudara ketika Anda memompa
karena ASI yang dipompa terciprat keluar.
Ukuran corong tidak sesuai. Corong yang kebesaran atau
kekecilan juga bisa penyebab ASI membasahi payudara.
Gunakan pompa ASI dengan ukuran yang sesuai yaitu: ukuran
lubang/saluran puting pompa ASI sesuai (cirinya puting tidak
tergesek di saluran puting dan tidak pula kebesaran) serta
diupayakan corong menutupi aerola payudara Anda.

Catatan: jika Anda menggunakan pompa ASI dengan silicone


massager adalah hal yang normal jika ada sedikit ASI yang
terjebak diantara silicone massager dan corong tapi tetap tidak
akan membasahi payudara Anda. ASI yang terjebak itu adalah
cipratan dari valve saat buka tutup.
5 Pompa ASI berkurang Banyak Ibu yang beranggapan saat ASI yang dihasilkan
daya Hisapnya berkurang itu artinya pompa ASI nya berkurang daya hisapnya.
Daya hisap pada pompa ASI tidak sama dengan berapa ASI yang
dapat dikeluarkan namun berapa besar tekanan yang dihasilkan
pompa ASI yang diukur dalam satuan mmHg (milimeter
HYDRARGYRUM). Penurunan daya hisap pompa dapat diukur
secara objektif dengan alat ukur khusus. Berkurangnya Daya
Hisap pompa ASI umumnya disebabkan:
- Valve yang rusak (ada sobek tambahan)
- Diafragma sobek
- Pemasangan part pompa ASI yang tidak rapat
- Jika Anda menggunakan pompa ASI electric bisa juga karena
masalah pada mesin pompa ASI , turunnya tegangan listrik di
tempat Anda memompa ASI atau batre pada pompa ASI
sudah mau habis.

25
6 Nyeri pada Puting pada Nyeri puting data memompa diakibatkan:
proses memompa atau Ukuran corong tidak sesuai (umumnya karena ukuran saluran
setelah memompa ASI puting kesempitan namun ada beberapa laporan dari pelanggan
Gerai Laktasi corong kebesaran juga menyebabkan sakit pada
puting)
Puting tidak diletakkan pas ditengah-tengah lubang puting.
Pastikan puting anda diletakkan pas di tengah lubang/saluran
puting
Memompa langsung ke fase expression dengan level vakum
tinggi. Agar tidak sakit pompalah secara bertahap agar payudara
dapat beradaptasi. Untuk pompa ASI elektrik awali dengan fase
stimulasi dahulu. Untuk pompa ASI manual lakukan ritme
stimulasi dengan menekan lepas tuas dengan cepat dan tekan
tuas 25%-50% dari tekanan maksimal (tekan tuas jangan sampai
penuh)
Memompa dengan level vakum terlalu kuat. Turunkan level
vakum sesuai dengan kenyamanan Anda, jangan terobsesi untuk
memompa lebih cepat dengan memaksakan level vakum yang
tinggi tapi berlatihlah untuk memancing LDR dengan trik lain
agar ASI keluar lebih cepat dan LDR lebih sering.
Memompa terlalu lama, durasi yang dianjurkan oleh
kebanyakan konselor laktasi adalah 15 menit per sesi
memompa. Banyak diantara Anda yang membutuhkan waktu
lebih dari 15 menit, tipsnya istirahatkan payudara dan mesin
pompa Anda sejenak dan lakukan breast massage/compress
hangat kembali baru mulailah memompa kembali. Maksimal
durasi memompa ASI adalah 30 menit.

7 ASI naik ke diafragma Kasus ASI naik ke diafram sebenarnya jarang terjadi, namun jika
(pada pompa ASI terjadi penyebabnya karena pemompaan dengan ritme cepat
manual) /ASI naik ke yang terlalu lama atau memompa ASI dengan ritme cepat pada
backflow saat LDR.
preventer/selang pada
pompa ASI elektrik Penjelasan logisnya seperti ini, ketika Anda memompa dengan
ritme yang cepat katup/valve akan buka tutup
dengan cepat dan hanya membuka sedikit sehingga ASI yang
turun ke botol tidak banyak. Jika ASI sudah deras keluar dan kita
terlalu lama dengan ritme cepat maka ASI di valve yang tidak
tertampung akan mencari jalan lain yaitu akan naik ke diafragma
untuk pompa ASI manual / naik ke backflow preventer bagian
bawah untuk pompa ASI closed vaccuum system atau tersedot
ke selang untuk pompa ASI open system.

Solusinya jika ASI keluarnya sudah lancar langsung pindah ke


fase expression pada pompa ASI elektrik (naikkan level vakum
sesuai kenyamanan) dan untuk pompa ASI manual tekan tuas
dengan ritme lebih lamban dan lebih dalam kemudian diakhiri
dengan melepas tekanan pada tuas (rest position).

26
Jika Anda suka variasi ritme cepat, Anda bisa lakukan dengan 3-5
kali menekan lepas tuas dengan ritme cepat lalu diakhiri dengan
menekan tuas lebih dalam lalu lepaskan tekanan pada tuas (rest
position) agar katup bisa terbuka dan ASI turun. Lakukan ritme
tersebut secara berulang saat Anda manual pumping.

E. CARA MENGELOLA ASIP

E.1 PRINSIP ASIP


1. Semakin dingin maka semakin lama juga ASIP dapat disimpan
2. Hindari peningkatan/penurunan suhu secara drastis
3. ASIP beku yang sudah mencair tidak boleh dibekukan lagi, ASIP yang sudah dihangatkan tidak boleh
dihangatkan lagi
4. Masukkan ke Freezer HANYA JIKA akan digunakan lebih dari 8 hari (jika kondisi sangat bersih dan
menggunakan kulkas khusus ASIP) atau 3 hari jika menggunakan kulkas rumah tangga.

E.2 DAYA TAHAN ASIP

PENYIMPANAN ASI SEGAR ASI BEKU YANG ASI YANG SUDAH SISA MINUM
(asi yang baru diperah) SUDAH DIHANGATKAN
DICAIRKAN
Suhu ruangan (16C – 3-4 jam (optimal) 4 jam Segera 1 jam, jika masih
29C) 6-8 jam (kondisi sangat diminumkan sisa dibuang
bersih)
Cooler bag + es 24 jam Tidak disarankan Tidak disarankan Dibuang
batu/ice gel
(4C - 15C)
Lemari es (0C - 4C) 3 hari (optimal) 24 jam. Lebih 4 jam Dibuang
8 hari (kondisi sangat dari itu tidak
bersih) dijamin
keamananya
Freezer 1 pintu (- 2 minggu
15C) Tidak boleh Tidak boleh
2 pintu (- 3 bulan (optimal) Tidak boleh dimasukkan dimasukkan
18C) 6 bulan (dapat dibekukan kulkas/dibekukan kulkas/dibekukan
diterima) kembali kembali kembali
Freezer 6 bulan (optimal)
tunggal 12 bulan (dapat
diterima)

Tips:
 ASIP perah dari jadwal memerah yang berbeda dapat digabungkan dengan syarat:
1. jarak waktu memerah maksimal 24 jam dan digabungkan pada suhu yang sama. Masukkan hasil
perahan ke kulkas dulu (bukan freezer) setelah suhunya sama (keduanya sekitar 2 jam di
kulkas) baru digabungkan.Jangan gabungkan ASI yang segar yang baru diperah dengan dengan
ASI beku yang sudah dicairkan dan ASI beku.

27
 Jika terjadi mati listrik, tambahkan es batu sebanyak mungkin ke dalam freezer. Biarkan pintu
freezer tertutup selama mungkin. ASI beku yang mencair jika masih ada inti bekunya masih bisa
dibekukan (mencair maksimal 50% masih bisa dibekukan kembali). Jika mencair sama sekali, masih
bisa digunakan maksimal 24 jam setelah mencair seluruhnya.

 Bayi paling tau kondisi ASIP yang rusak, jika melebihi dari jam daya simpan sebaiknya tidak langsung
dibuang, jika bau dan rasa masih normal boleh diberikan kepada bayi terlebih dahulu.
(sumber: ayahbunda)

E.3 MEDIA PENYIMPANAN ASIP

Menurut Becky Flora, BSed, IBCLC, botol plastik yang BPA Free bisa dijadikan pilihan terbaik
untuk penyimpanan di Kulkas Bawah karena sel darah putih (leukocytes)menempel pada botol kaca.
Sementara, untuk penyimpanan di Freezer pilihan terbaik untuk menyimpan ASIP ada pada botol kaca
karena lebih kuat dan sangat jarang bocor.

Beberapa pilihan yang baik untuk menyimpan ASIP adalah:


1. Botol dari stainless teel adalah yang terbaik, namun harganya mahal dan jarang yang menjual
2. Botol Kaca (sisa ASI cenderung tidak menempel pada botol kaca)
3. Botol Plastik , pastikan yang BPA Free (bebas Bisphenol A)
4. Plastik ASIP dengan mutu baik

Catatan:
 Botol sudah dicuci bersih (pakai air, sabun, dibilas, disterilkan dan dikeringkan) sebelum dipakai
 Jangan isi botol sampai penuh, sebaiknya sampai batas leher botol, karena ASI akan memuai
 Takaran ASIP dibotol sebaiknya antara 60 – 120ml (sesuai dengan kebiasaan banyaknya bayi minum,
hal ini agar botol yang digunakan habis dalam sekali minum dan tidak ada sisa).
 Jangan gunakan plastik es yang biasa, karena pada beberapa jenis plastik dapat merusak nutrisi
didalam ASIP
(sumber: llli.org)

E.4 TIPS MENATA ASIP DI FREEZER

1. ASIP sebaiknya disimpan per porsi minum bayi entah itu disimpan dalam botol maupun kantong
ASIP agar saat dicairkan dan dihangatkan tidak ada yang mubazir mengingat ASIP tidak boleh
didinginkan setelah dihangatkan dan tidak boleh dibekukan setelah dicairkan.
2. Tuliskan tanggal perah, jam perah, serta volume ASIP. Contoh: 30 Oct 2015 / 22.00 / 200ml
3. Susunlah ASIP berdasarkan urutan tanggal kadaluarsa.

28
Sumber: http://anggianirifani.blogspot.com/2012/06/management-asip-di-freezer.html

29
Untuk ASIP dalam kantong ASIP agar menghemat tempat, tips membekukannya adalah
sebagai berikut:
1. Isikan kantong ASIP sesuai ukuran 1 porsi minum bayi
2. Upayakan keluarkan udara dalam kantong ASIP sehingga yang berada di kantong ASIP hanya ASIP
saja
3. Simpan dulu di kulkas 1-2 jam, kemudian pindahkan ke freezer untuk dibekukan dengan posisi tidur.
4. Setelah beku susun ASIP sesuai urutan diperah. Untuk memudahkan penyusunan buat aturan alur
penyimpanan dan jangan lupa geserkan urutan ketika ada yang diambil. Jika ingin mudah mengatur
kantong ASIP di freezer dengan mekanisme FIFO Anda dapat memanfaatkan box kontainer plastik
yang ukurannya sesuai dengan kantong ASIP. Caranya lubangi bagian bawah depan dari box
kontainer dengan tinggi seukuran dengan kantong ASIP saat terisi. Melubanginya bisa dengan pisau
panas atau gergaji. ASI terbawah adalah ASI yang paling awal diproduksi, jika ingin digunakan Anda
dapat langsung menariknya dari box. (lihat ilustrasi)

>> ilustrasi membekukan agar hasil bekunya pipih


>> contoh mengelola ASIP di kantong ASI
agar memudahkan sistem FIFO (first in first
out)

E.5 MENCAIRKAN DAN MENGHANGATKAN ASIP

Sebelum disajikan, ASIP dicairkan dan dihangatkan jika diperlukan. ASIP beku yang sudah
dicairkan dapat disimpan di dalam kulkas bawah selama 24 jam. ASIP yang sudah dicairkan sebaiknya
tidak dibekukan lagi karena akan merusak komposisi dan mengganggu aktifitas anti-bakteri yang
terkandung didalam ASI.

30
Sebenarnya tidak ada aturan untuk menghangatkan ASIP. Selain karena kebiasaan saja untuk
menyajikan secara hangat, mungkin juga karena ASI dari payudara memang selalu hangat pada suhu 37⁰
Celcius. ASIP Boleh disajikan dingin jika memang bayi menyukainya. Penelitian juga menunjukkan bahwa
temperatur ASIP yang diberikan tidak mempengaruhi pengosongan ASIP. Setelah dicairkan, ASIP tidak
boleh dibekukan kembali. ASIP yang sudah dihangatkan juga tidak boleh dihangatkan lagi. Pembekuan
dan Penghangatan kembali dapat merubah komposisi ASI.

Berikut adalah langkah-langkah mencairkan dan menghangatkan ASIP:


1. Pindahkan ASIP beku di freezer ke kulkas bawah pada malam sebelum digunakan
2. Biasanya dalam 12 jam, ASIP yang sudah dipindahkan ke kulkas bawah akan mencair
3. Hangatkan ASIP dengan direndam di air hangat dengan suhu maksimal 40 derajat atau gunakan
bottle warmer.

Jika membutuhkan cara yang lebih cepat karena tidak sempat cairkan dikulkas bisa coba cara ini:
1. Cairkan dengan meng-aliri-nya dibawah keran air, atau
2. Cara yang baik adalah dibawah air keran hangat yang suhunya naik secara perlahan, atau
3. Rendam botol di mangkuk air hangat, jika air sudah dingin, ganti lagi dengan air hangat, begitu
seterusnya hingga ASIP mencair, atau
4. Bisa gunakan Bottle Warmer, naikkan suhu secara bertahap namun tidak boleh lebih dari 40⁰ C,
komposisi ASI bisa rusak pada suhu 40⁰ C

Sumber: http://www.ayahasi.org/2012/02/manajemen-asip-air-susu-ibu-perahan.html

E.6 TIPS MENGELOLA ASIP (ASIP mana yg harus diprioritaskan?)

Mengelola ASIP itu memang strategi yang tepat lho.. concern utamanya adalah bagaimana agar
kualitas ASIP yang diberikan adalah ASIP yang terbaik dan persediaan ASIP aman terkendali.
Yang ingin saya bahas disini adalah strategi dalam memprioritaskan ASI perahan mana yang
harus dikonsumsi duluan, ASIP segar atau ASIP beku yang sebaiknya diberikan? Nah semua itu amat
kondisional tergantung kondisi kesehatan bayi, produksi/persediaan ASIP, berapa lama bayi ditinggal,
dll.
Ada beberapa point yang harus kita pahami dulu:
1. ASIP, baik ASIP segar maupun ASIP beku, tetap lebih baik dari susu formula asal diberikan dengan
cara yang benar dan belum kadaluarsa. ASI memiliki kandungan gizi tepat yang terdiri dari immune
factors (umumnya sel hidup dan brain building factors yang tentu lebih baik dari SUFOR. Pahami
lebih dalam mengenai menyimpan, membawa dan menyajikan ASIP agar ASI tidak rusak.
2. Meskipun ASIP beku dapat bertahan sampai 6 bulan, namun.. MEMBEKUKAN ASIP DAPAT
MEMBUNUH BANYAK ZAT IMUN DALAM ASIP ini karena zat imun yang terkandung dalam ASIP
adalah sel hidup yaitu sel darah putih yang dapat mati bertahap saat dibekukan, jadi sebaiknya
upayakan selalu memberikan ASIP segar, yaitu ASI perahan yang disimpan di kulkas tanpa
dibekukan.
3. ASIP SEGAR dapat bertahan hingga 8 hari dengan syarat ASIP disimpan dalam kulkas khusus ASIP
dengan pengaturan suhu yang paling dingin,kulkas higienis, tidak dicampur bahan makanan lain dan
jarang dibuka tutup. Namun jika tidak memiliki kulkas khusus, kulkas untuk makanan pun bisa
digunakan untuk menyimpan ASIP asalkan kulkas harus tetap diupayakan bersih dan higienis,
caranya dengan menyimpan ASIP dalam kontainer tertutup kedap udara atau makanan yang
disimpan di kulkas ditata dalam kontainer tertutup kedap udara. ASIP SEGAR yang disimpan dalam

31
kulkas keluarga memiliki daya tahan maksimal 2-3 hari saja karena kulkas sering dibuka tutup dan
kurang higienis dibanding kulkas khusus.

Dengan demikian sebenarnya tidak terlalu sulit untuk selalu memberikan ASIP segar kepada bayi
asalkan produksi ASI selalu memadai (perahan hari ini cukup untuk konsumsi besok), jadi tinggal
diberikan berdasarkan ASIP segar mana yang lebih dulu diperah.
Bahasan strategi memprioritaskan ASIP ini lebih ditujukan kepada bayi yang jarang disusui
langsung oleh
ibu, misalnya karena ibu bekerja dalam periode waktu yang cukup lama perharinya atau karena keadaan
khusus sehingga bayi tidak dapat disusui secara langsung dan ibu melaksanakan eping (exclusive
pumping), tujuan dari memprioritaskan pemberian ASIP segar atau beku ini agar bayi tetap mendapat
immune factor yang memadai sehingga ia jadi kuat dan jarang sakit, namun jika ibu bekerja dalam durasi
waktu yang pendek (sekitar 1-2x sesi menyusui) pemberian ASIP Beku saja tidak masalah karena bayi
sudah diberikan immune factor terbaik saat disusui langsung.

Berikut adalah beberapa pilihan strategi memberikan ASIP:


1. BAYI DITINGGAL IBU SESEKALI SAJA. Jika frekuensi pemberian ASIP hanya sesekali atau hanya 2x
dalam sehari, pemberian ASIP beku tak masalah, ibu boleh saja menggunakan persediaan ASIP di
freezer dengan sistem First In First Out. Namun jika produksi ASI lancar dan banyak serta cadangan
ASI berlimpah, sebaiknya ibu tetap memprioritaskan memberikan ASIP segar hasil perahan pagi hari
dan sehari sebelumnya. Persediaan ASIP beku dapat digunakan sesekali saja dan agar dapat
memberikan keberkahan ASIP beku dapat didonorkan untuk bayi lain
2. BAYI DITINGGAL BEKERJA SECARA RUTIN. Jika ibu melewatkan banyak sesi menyusui langsung (lebih
dari 2 kali per hari) sebaiknya ASIP yang diberikan adalah ASIP segar atau perpaduan antara ASIP
segar dan ASIP beku.
Alternatifnya sebagai berikut:
a) ibu dengan produksi ASI berlebih: selalu berikan ASIP segar, kelebihan ASIP dapat dimasukkan
ke freezer sebagai cadangan untuk diberikan kepada bayi sesekali saja atau didonorkan. Ibu
dengan produksi ASI tidak berlebih namun masih memadai:
 Strategi ibu risk taker atau saat bayi sedang sakit: Selasa-Jumat: Berikan ASIP segar hasil
perahan pagi dan sehari sebelumnya. Senin: berikan ASIP segar hasil perahan sabtu
minggu, ASIP segar hasil perah pagi ditambah ASIP beku yang paling awal masuk freezer.
Prosedur hariannya: hari senin-kamis ASI hasil perahan diperuntukkan untuk keesokan
harinya (tidak dimasukkan ke freezer, cukup di kulkas) dan ASIP hari jumat dibekukan, hari
sabtu dan minggu tetap memompa selain menyusui langsung dan hasil perahan disimpan
di kulkas (tidak dibekukan).
 Strategi ibu moderate: Setiap hari berikan perpaduan ASIP segar dan ASIP beku yang paling
awal masuk freezer. Misalnya saat ditinggalkan bayi perlu 5 porsi ASIP, ASIP beku diberikan
2 porsi dan sisanya berikan ASIP hasil perahan hari sebelumnya. Jadi setiap harinya dari
hasil perahan dibagi menjadi 2 kelompok: sebagian dibekukan sebagai cadangan dan
sebagian disimpan di kulkas sebagai ASIP segar untuk keesokan hari.
b) Ibu dengan produksi ASI yang sedang menurun. Ibu dengan produksi ASI yang sedang menurun
sebaiknya menggunakan strategi untuk ibu moderate dan segera berupaya untuk
meningkatkan produksi ASIP.
3. IBU DINAS LUAR KOTA, Jika bayi akan ditinggalkan untuk beberapa hari atau bahkan beberapa
minggu, kalau masih ada persediaan ASIP segar, berikanlah ASIP segar terlebih dulu dan jika
persediaan ASIP segar sudah habis, berikan ASIP beku dengan mengambil dari stok paling lama
dengan catatan bayi dalam keadaan sehat atau berikan ASIP beku yang tergolong baru jika bayi

32
kurang fit, mengingat semakin lama di freezer zat imun dalam ASIP semakin berkurang. Bayi perlu
zat imun ketika sedang sakit atau kurang fit.
4. IBU TIDAK MENYUSUI BAYI SECARA LANGSUNG. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak
disusui secara langsung meskipun ibu ada di dekatnya, misalnya kondisi nipple extra large/inverted
nipple/flat nipple yang membuat bayi kesulitan menyusu sehingga dalam beberapa kasus bayi
menolak disusui, jika ini terjadi, gunakan strategi ibu moderate diatas (50% ASIP segar dan 50% ASIP
beku terlama di freezer) saat bayi kita sehat dan ketika sedang sakit berikan 100% ASIP segar.

Catatan khusus untuk ibu yang tidak menyusui langsung:


Jika ibu tidak menyusui langsung, ibu harus memompa ASI setiap 2-3 jam sekali atau 8-12 kali sehari jika
ingin produksi ASI tetap lancar. Menggunakan electric double pump akan sangat membantu karena
proses memompa lebih cepat dan lebih baik dalam memberikan stimulus pada payudara untuk
memproduksi ASI.

F. TIPS AGAR ASI MEMADAI HINGGA ANAK 2 TAHUN

Anda tidak perlu menargetkan ASI yang berlebih, memompa ASI tujuannya bukan untuk
membuat pemandangan indah di freezer, bukan banyak atau sedikit tapi bersyukur dan berupaya agar
selalu memadai.

Berikut yang saya lakukan untuk sukses menyusui hingga 2 tahun:


1. Minum cukup air, maksudnya agar tidak dehidrasi. Terkadang ada rasa bosan minum air mineral,
Anda dapat minum air kelapa muda, selain enak kaya akan gizi dan mineral, jus buah dan susu juga
baik untuk dikonsumsi.
2. Jaga asupan gizi seimbang, Anda tidak perlu memaksakan diri makan sayur katuk atau bayam tiap
hari jika Anda tidak menyukainya, pilih makanan yang Anda suka dengan gizi seimbang dan serat.
3. Cukup istirahat, kurang tidur bikin produksi asi menurun. Tidur cukup sangat penting.
4. Pada saat cuti susui bayi sesering mungkin dan pompa ASI secara rutin untuk dijadikan cadangan.
Jangan sampai payudara terasa penuh, segera pompa ASI secara rutin akan lebih baik. ASI bisa
dipompa diantara jeda menyusui atau menyusui sambil memompa ASI. Tidak perlu khawatir bayi
akan kehabisan ASI karena ASI terus diproduksi. Jangan lewatkan waktu yang paling baik untuk
memompa ASI yaitu dari tengah malam sampai dini hari karena saat ini prolaktin sedang banyak
diproduksi payudara biasanya terasa penuh dan saat itu bayi lagi asik tidur.
5. Pada saat sudah mulai bekerja, tetap perah ASI secara disiplin pada hari kerja dan hari libur tanpa
melewatkan sesi malam. Untuk memudahkan, jadwalnya dapat dibuat setelah melaksanakan shalat
tahajud dan sebelum melaksanakan shalat subuh.
6. Pelekatan yang benar saat menyusui sangatlah penting. Agar ASI banyak, posisi menyusu bayi harus
benar. Posisi menyusu yang benar membantu bayi minum asi lebih banyak dan ibu ga akan lecet.
susui satu payudara dulu sampai habis (bayi melepaskan sendiri),baru kemudian jika bayi masih
mau, bisa ditawarkan payudara satu lagi. jika tidak mau dipompa saja.
7. Saat sudah mulai beraktivitas diluar kembali (bekerja/kuliah), pompalah ASI sesuai jadwal, jangan
menunggu hingga payudara terasa penuh, jadwal memompa yang terbaik adalah di waktu yang
sama/hampir sama dengan jadwal bayi Anda minum ASIP ketika Anda tinggal beraktifitas di luar.
Sebagai contoh, saat asi eksklusif saya mompa 5 kali sehari, yaitu pk. 05.00, pk. 09.30, pk. 12.30, pk.
15.00 dan pk. 17.30 saat akan pulang kerja, di rumah saya menyusui langsung dan memompa ASI
diluar jadwal jika ASI mulai terasa penuh. Waktu pompa tsb saya samakan dengan waktu-waktu bayi
saya biasa menyusu di rumah. Jika menunggu penuh, ASI akan semakin berkurang dengan pasti
karena saat payudara penuh, otak memerintahkan untuk berhenti produksi asi. Jika keadaan tidak

33
memungkinkan misalnya bekerja di lingkungan yang tidak higienis dan setelah diupayakan tidak ada
tempat bersih untuk memompa ASI, tetaplah memompa ASI meskipun hasil perahan dibuang
(istilahnya pump and dump) karena dirasa tidak layak karena diperah di tempat yang kotor sekedar
untuk menjaga kontinuitas produksi ASI dan di rumah Anda dapat menyusui langsung.
8. Saat libur akhir pekan dan hari libur nasional atau saat cuti, tetaplah memompa ASI meskipun
sebenarnya Anda bisa tidak memompa ASI karena menyusui langsung. Pompalah ASI setidaknya
sekali sehari untuk disimpan sebagai cadangan bukan untuk diberikan ke bayi.
9. Pada saat produksi ASI menurun sambil terus melakukan upaya perbaikan. Produksi ASI menurun
umumnya karena:
 Sering membiarkan payudara penuh/bengkak, biasanya penuh karena menunda menyusui atau
memompa ASI. Untuk ibu bekerja idealnya minimal frekuensi memompa ASI harus sesering bayi
minum ASIP saat ditinggal.
 Menyusui dengan jadwal dan membatasi waktu
 Bayi bingung puting, bayi menyusu dengan cara yang tidak benar.
 Tidak menyusui langsung serta tidak memompa ASI 8-12x sehari
 Sedang akan haid, stress, kurang tidur dan kelelahan dll.
 Payudara sakit seperti terkena Mastitis, abses, dll.
 Terkadang penurunan ASI terjadi tanpa ada penyebab sama sekali yang umumnya terjadi setiap
3 bulan sekali.

Jika produksi ASI menurun, jangan stress dan langsung heboh mencari obat pelancar ASI.
Percayalah pada saya bahwa obat pelancar ASI tidak akan berpengaruh apa-apa jika inti permasalahan
tidak ditanggulangi. Minum obat atau suplemen ASI boleh saja, tapi jika pemicu menurunnya ASI tidak
dianalisa dan diatasi, suplemen pelancar ASI itu tidak akan bisa berbuat banyak.
Ketika ASI berkurang produksinya yang sebaiknya dilakukan adalah:
1. Analisa apa faktor pemicu produksi menurun
2. Atasi faktor pemicu tersebut.
3. Persering memompa ASI dan menyusui, karena hormon prolaktin bekerja otomatis setelah
payudara dikosongkan. Minum suplemen pelancar ASI boleh saja.
4. Bersikap tenang, optimis dan menjadi pribadi yang lebih positif. Lakukan kegiatan yang
menyenangkan yang meningkatkan hormon oksitosin.

Saya ingin berbagi pengalaman sedikit mengenai pada saat saya menyusui anak pertama (Haidar,
9 tahun lalu) dan saat menyusui anak kedua (Aimee, 6 tahun lalu). Pada saat menyui Haidar, ASI saya
pada awalnya sangat banyak, saat cuti ia bayi sehat yang super montok dan ASI saya mengalir super
banyak. Seharusnya saya bisa menyusui hingga dua tahun atau lebih tanpa SUFOR tapi faktanya gagal.
Pada masa menyusui Haidar saya kurang mempelajari betul alasan fundamental mengapa saya
harus menyusui. Saat itu informasi yang saya dapat dan mengakibatkan pemahaman saya salah:
 Breastmilk is the best, second best is Formula Milk, jadi kalau ASI saya kurang, saya mudah saya
bisa menambahkan dengan SUFOR
 ASI Ekslusif adalah 6 bulan selanjutnya mau campur dengan susu formula silakan.
 Informasi salah bahwa memompa ASI dengan pompa ASI membuat puting memanjang dan
membuat payudara menjadi jelek.
 Memompa ASI tunggu payudara penuh agar hasilnya banyak.
Karena pemahaman tersebut saya setengah-setengah dalam memperjuangkan ASI untuk Haidar
terutama karena pemahaman yang salah diatas.

34
Yang saya lakukan saat menyusui Haidar:
 Saya menyusui dengan membatasi waktu 10 menit saja untuk payudara kiri lalu 10 menit untuk
payudara kanan karena informasi yang salah yang saya langsung percaya saja tanpa cross check
terlebih dulu.
 Di kantor saya memompa ASI menunggu penuh dulu karena memompa ASI dengan tangan
membuat saya lelah dan saya ada banyak pekerjaan yang sudah deadline. Saya tidak berupaya
mencari pompa ASI yang memudahkan proses memompa ASI sehingga saya tidak malas lagi
karena saya tidak mau puting saya jadi panjang (ternyata sialnya pompa ASI membuat puting
panjang secara permanen cuma mitos)
 Pada saat cuti saya stok ASIP di freezer banyak sekali, saya merasa tenang dan aman saat bekerja
lembur sekalipun karena jika produksi saya kurang toh masih banyak di freezer. Sialnya pada saat
saya bekerja sekitar 1-2 bulan saat saya sudah mulai bekerja seluruh ASIP saya di freezer harus
dibuang semua karena basi. Jakarta banjir besar dan air lama surut. Listrik padam selama
seminggu, semua ASIP cair dan basi. Karena produksi ASIP saya lumayan banyak, alhamdulillah
masih bisa dengan kejar tanyang , namun semakin lama saya semakin merasakan ASI saya
berkurang. Tapi saya tidak mempelajari faktor-faktor apa saja yang membuat ASI berkurang, saya
langsung panik dan mencari obat pelancar ASI ini dan itu namun tidak ada perbaikan pada
masalah yang mendasarinya (karena dulu tidak tahu mencari informasi dimana, saya tidak rajin
browsing internet)
 Pada usia Haidar 5,5 bulan Saat ASI saya tidak memadai saya hanya sedikit ada perasaan
bersalah, dan merasa tidak masalah kekurangan porsi tersebut digantikan dengan MPASI awal
dan sufor.
 Saat masa Haidar MPASI saya merasa tenang karena tidak perlu terlalu susah payah lagi
memompa dengan sangat rajin karena sudah mpasi dan ada SUFOR.
 Akibatnya, Haidar menjadi lebih sering sakit, pada usia setahun ia diopname seminggu karena
diare parah yang diakibatkan alergi susu formula. Lima bulan berikutnya terjadi masalah serupa.
Dan saat itu sudah terlambat, ASI saya tinggal sangat sedikit dan saya merasa sangat menyesal
dan konyol dengan pemahaman dan manajemen ASI yang salah selama ini.

Saat meyusui anak kedua saya seperti membuka lembaran baru dan lebih semangat. Yang saya dan
suami lakukan:
 Membaca lebih banyak dari berbagai sumber di internet mengenai manfaat ASI dan tatacara
manajemen laktasi yang benar. Peranan suami menjadi lebih besar karena ia yang lebih banyak
membaca dan menjelaskan pada saya. Ia print banyak artikel dari internet agar saat saya sempat
saya dapat membacanya sendiri.
 Saya langsung memutuskan menggunakan pompa ASI agar tidak malas lagi memompa ASI
(catatan: memerah ASI langsung dengan tangan itu terbaik, namun karena load pekerjaan yang
semakin besar saya khawatir saya akan malas lagi karena memompa ASI dengan tangan
membuat saya lelah)
 Saya menyusui tidak lagi membatasi waktu untuk satu payudara, dan menawarkan payudara
satu lagi ketika Aimee masih mau. Sisanya saya pompa jika saya sempat (saat cuti saya mengasuh
satu balita dan satu bayi tanpa bantuan asisten RT).
 Memompa ASI secara rutin minimal satu kali sehari saat dini hari. Saya simpan untuk stok tidak
diberikan kepada bayi. Pada saat cuti saya menyusui langsung. Saya tidak sempat memompa ASI
lebih sering karena saat itu terlalu sibuk mengurus rumah dan anak. Namun saat akhir pekan
saya memompa lebih sering karena ada suami yang membantu pekerjaan rumah dan mengasuh
anak.

35
 Saat bekerja saya memompa ASI terjadwal sesuai dengan jadwal Aimee menyusu di rumah dan
pada akhir pekan tetap memompa ASI dan menyusui langsung.
 Saya melatih diri menjadikan memompa ASI sebagai hobi bukan kewajiban. Memompa ASI tidak
menjadi beban
 Saya menargetkan untuk memompa ASI tanpa SUFOR hingga 2 tahun bukan lagi 6 bulan. MPASI
dimulai setelah 6 bulan tidak boleh MPASI dini.
 Saat ASI turun produksinya saya coba analisa mengapa dan melakukan perbaikan. Saya tidak lagi
panik dan mencari obat pelancar ASI lagi. Saya bersikap lebih tenang dan positif, memompa ASI
lebih sering agar hormon prolaktin saya lebih sering diproduksi, melakukan kegiatan
menyenangkan lebih banyak agar hormon oksitosin lebih banyak. Intinya memperbaiki diri dan
manajemen laktasi.

Pada saat menyusui anak kedua sebenarnya tantangan pekerjaan di kantor lebih besar dan
masalah hidup lebih rumit namun dengan pemahaman memadai dan manajemen laktasi yang baik bisa
selamat hingga akhir masa tugas menyusui.
Saat menyusui Aimee sebenarnya tidak selalu mulus, saya pernah mendapatkan ASI perahan
sangat banyak dalam sehari (sehari bisa 700ml) namun pernah juga hanya 10ml dalam sekali memompa
dan terpaksa minta donor ke teman kantor yang juga menyusui. Namun akhirnya bisa memadai lagi
dengan mempersering memompa ASI. Ada siklus naik turun dalam produksi ASI tapi alhamdulillah
memadai tanpa SUFOR hingga 2 tahun hingga stop memompa pada usia Aimee 26 bulan dan menyapih
di usia 3 tahun. Aimee jadi jauh lebih sehat dari Haidar semasa kecilnya. Saya berharap Bunda juga
berhasil dan tidak salah langkah seperti saat saya menyusui Haidar.

CATATAN 6 : PERMASALAHAN UMUM DALAM MENYUSUI


A. Kurang / salah informasi

Masalahnya :
Banyak ibu yang merasa (terutama karena gencarnya iklan di media massa) bahwa susu formula itu
sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa
ASI kurang. Petugas kesehatan pun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat
pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi.
Beberapa contoh kurang / salah informasi adalah, pertama, banyak petugas kesehatan yang tidak
mengetahui bahwa bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering, sehingga
dikatakan bayi menderita diare dan sering kali petugas kesehatan menyuruh menghentikan menyusui.
Padahal sifat defekasi bayi yang mendapat kolostrum memang demikian karena kolostrum bersifat
sebagai laksans.

Kedua, ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan minuman lain,
padahal bayi yang baru lahir cukup bulan dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat
mempertahankannya tanpa minuman selama beberapa hari. Disamping itu, pemberian minuman
sebelum ASI keluar akan memperlambat pengeluaran ASI oleh bayi menjadi kenyang dan malas
menyusui.

Dan contoh ketiga tentang salah informasi adalah karena payudara berukuran kecil dianggap kurang
menghasilkan ASI padahal ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI cukup atau kurang
karena ukuran ditentukan oleh banyaknya lemak pada payudara sedangkan kelenjar penghasil ASI sama

36
banyaknya walaupun payudara kecil dan produksi ASI dapat tetap mencukupi apabila manajemen laktasi
dilaksanakan dengan baik dan benar.

Solusinya :
Petugas kesehatan harus memberikan informasi yang benar dan tetap kepada ibu disaat pemeriksaan
kehamilan, proses dan pasca persalinan, serta selama ibu menyusui. Informasi yang perlu diberikan
kepada ibu hamil/menyusui antara lain meliputi fisiologi laktasi, keuntungan pemberian ASI, keuntungan
rawat gabung, cara menyusui yang baik dan benar,kerugian pemberian susu formula dan menunda
pemberian makanan lainnya selama 6 bulan (diistilahkan dengan ASI Eksklusif).
Ibu dan ayah harus membaca lebih banyak mengenai ASI dan menyusui. Saat ini informasi dapat
diperoleh dengan mudah di internet dan buku.

B. Puting susu ibu yang datar atau terbenam

Masalahnya :
Puting susu ibu yang datar atau terbenam, memang kurang menguntungkan tetapi sebenarnya
tidak selalu menjadi masalah. Secara umum ibu tetap masih dapat menyusui bayinya.
Solusinya :
Yang paling efisien untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Maka
sebaiknya tidak dilakukan apa-apa, tunggu saja sampai bayi lahir, segera setelah pascalahir lakukan skin-
to-skin kontak dan biarkan bayi mengisap sedini mungkin, biarkan bayi “mencari” putting ibunya dan
kemudian mengisapnya, dan bila perlu coba berbagai posisi untuk mendapat keadaan yang paling
menguntungkan.
Ibu merangsang putingnya biar dapat “keluar” sebelum bayi “mengambil”nya. Apabila puting
benar-benar tidak bisa muncul, dapat “ditarik” dengan pompa putting susu (nipple puller), atau yang
paling sederhana dengan sedotan spuit yang dipakai terbalik. Jika tetap mengalami kesulitan, usahakan
agar bayi tetap disusui dengan sedikit penekanan pada areola mammae dengan jari sehingga terbentuk
dot ketika memasukkan puting susu ke dalam mulut bayi.

C. Puting susu ibu lecet

Masalahnya :
Pada puting susu ibu lecet, seringkali seorang ibu menghentikan menyusui karena putingnya
sakit. Penyebab dari puting susu ibu lecet diantaranya adalah posisi dan pelekatan yang salah,
melepaskan penghisapan bayi salah, membersihkan puti prng dengan sabun/alkohol dan bayi
dengan tongue tie

Solusinya :
Yang perlu dilakukan adalah cek bagaimana perlekatan ibu-bayi dan apakah terdapat infeksi
Candida (mulut bayi perlu dilihat), kulit merah, berkilat, kadang gatal, terasa sakit yang menetap dan
kulit kering bersisik (flaky).
Pada keadaan puting susu lecet, yang kadang kala retak-retak atau luka, maka dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Ibu terus memberikan ASI nya pada keadaan luka tidak begitu sakit. Pastikan pelekatan menyusui
sudah benar.
2. Pastikan puting lembab saat sedang tidak digunakan. Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind
milk), lalu keringkan. Jika menggunakan salep/krim puting pastikan produk tersebut aman.
Contoh produk yang dapat digunakan diantaranya medela purelan dan dr. Brown nipple cream.

37
Saat akan menyusui, jika sebelumnya menggunakan hindmilk, bersihkan sebelum disusui. Jika
menggunakan krim periksa apakah produk tsb aman tertelan bayi jika tidak di lap sebelumnya.
3. Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih1x24 jam, dan
biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2×24 jam. Selama puting susu diistirahatkan,
sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan untuk menghindari pembengkakan,dan tidak
dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri. Berikan ASI pada bayi dengan menggunakan sendok
atau cup feeder.
4. Cuci payudara sekali saja sehari dengan air mengalir atau air hangat dan tidak dibenarkan untuk
menggunakan sabun / alkohol karena akan memicu iritasi dan tidak diperkenankan
mengeringkan dengan cepat misalnya dengan hair dryer karena akan membuat puting menjadi
kering dan retak.
5. Periksa bra Anda, pastikan bra tidak terlalu ketat yang dapat menyebabkan puting tertekan dan
terisitasi. Anda dapat menggunakan breast shells agar puting tidak bersinggungan langsung
dengan bra. Atau Anda bisa juga tidak menggunakan bra sementara waktu.

Jika tidak kunjung sembuh, periksa kemungkinan penyebab lainnya seperti infeksi jamur, eczema dan
Reynaud’s syndrome. Periksakan ke dokter jika dalam beberapa hari tidak kunjung sembuh.

D . Payudara bengkak
Masalahnya :
Dibedakan antara payudara penuh karena berisi ASI dengan payudara bengkak. Pada payudara
penuh; rasa berat pada payudara, panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan tidak ada demam. Pada
payudara bengkak: payudara udem/oedema, sakit, puting kencang, kulit mengkilat walau tidak merah,
dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar. Badan bisa demam setelah 24 jam. Hal ini terjadi karena antara
lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, perlekatan kurang baik, mungkin kurang sering
ASI dikeluarkan dan mungkin juga ada pembatasan waktu menyusui.
Solusinya :
Untuk mencegahnya diperlukan menyusui dini, perlekatan yang baik dan menyusui “on
demand”/bayi harus lebih sering disusui. Apabila terlalu tegang, atau bayi tidak dapat menyusui
sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu, agar ketegangan menurun.
Untuk merangsang reflek oksitosin maka dilakukan kompres hangat, kompres hangat juga dapat
meredakan sakit. Untuk merangsang oksitosin Ibu harus dalam kondisi rileks, lakukan pijat leher dan
punggung belakang (sejajar daerah payudara). Lakukan pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat
pelan-pelan ke arah tengah) serta stimulasi payudara dan puting. Selanjutnya kompres dingin pasca
menyusui, untuk mengurangi bengkak. Pakailah bra yang sesuai dan bila terlalu sakit dapat diberikan
obat analgetik sesuai dengan anjuran dokter.

E . Mastitis atau abses payudara


Masalahnya :
Mastitis adalah peradangan pada payudara akibat terjadinya penumpukan ASI di payudara dan
merupakan tahap lanjut dari pembengkakan payudara. Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala
diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump), dan
diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan
diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI
diisap/dikeluarkan atau pengisapan yang tak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara
dengan jari atau karena tekanan baju/ bra. Pengeluaran ASI yang kurang baik pada payudara yang besar,
terutama pada bagian bawah payudara yang menggantung.

38
Ada dua jenis Mastitis yaitu, yang hanya karena milk stasis adalah Non Infective Mastitis dan
yang telah terinfeksi bakteri disebut Infective Mastitis. Lecet pada puting dan trauma pada kulit juga
dapat mengundang infeksi bakteri.

Solusinya :
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan yaitu kompres hangat/panas dan pemijatan, Rangsang
Oxtocin yang dimulai pada payudara yang tidak sakit, yaitu stimulasi puting, lakukan pijat leher-
punggung, dan lain-lain.
Pemberian antibiotik selama 7-10 hari dari dokter bila dianggap perlu. Bila perlu bisa diberikan
istirahat total dan obat untuk penghilang rasa nyeri. Kalau sudah terjadi abses sebaiknya payudara yang
sakit tidak boleh disusukan karena mungkin memerlukan tindakan bedah.

F. PUTING MELEPUH / MUNCUL JERAWAT (NIPPLE BLISTER/BLEB)


Masalahnya :
Nipple blister berbentuk seperti jerawat pada putih yang didalamnya berisi ASI yang terjebak
atau nanah. Nipple blister ini umumnya hanya menutupi satu pori-pori puting, dan sakit sekali jika
tersentuh. Penyebab munculnya nipple blister karena bayi hanya menyusu pada puting sehingga terjadi
tekanan berlebihan pada puting. Nipple blister umumnya hilang sendiri dalam satu dua hari namun
terkadang susah hilang.

Solusinya:
Anda dapat mencoba mengatasi nipple blister sendiri dengan cara sebagai berikut:
- Rendam puting dengan air hangat agar puting menjadi lebih lembek
- Usap dengan kain/waslap basah yang bersih hingga terbuka atau mengendur
- Susui bayi atau pompa payudara dengan pompa ASI, pastikan ASI kental yang terperangkap
sudah keluar dari pori-pori puting. Dari pori-pori yang tersumbat tersebut Anda mungkin akan
melihat ada sedikit ASI yang telah mengeras keluar dari pori-pori tersebut. Itu adalah hal yang
wajar.
- Anda dapat juga mengolesi puting dengan salep antibiotik resep dari dokter atau bisa juga
dengan nipple cream medela purelan atau dr brown nipple cream.

Jika nipple blister susah diatasi, Anda dapat minta bantuan bidan atau dokter, mereka akan
mengeluarkan ASI terperangkap/nanah dengan menusukkan jarum yang telah disteril dulu pada pori-
pori yang tersembat tersebut.

Persering susui bayi pada puting yang terdapat nipple blister dengan pelekatan menyusui yang benar.
Jika menyusui terlalu sakit, Anda bisa perah ASI dengan pompa ASI. Pompalah lebih sering.

G. Sindrom ASI kurang


Masalahnya :
Kita sering kali mendengar ada ibu yang tidak menyusui bayinya atau hanya menyusui bayinya
sebentar pada bulan ke satu atau ke dua setelah kelahiran karena alasan ASI yang tidak keluar atau
kurang.
Sering kenyataannya ASI tidak benar-benar kurang. Tanda-tanda yang “mungkin saja” ASI benar
kurang antara lain :
 bayi tidak puas setiap setelah menyusui, sering kali menyusui, menyusui dengan waktu yang
sangat lama. Tapi juga terkadang bayi lebih cepat menyusui. Disangka produksinya berkurang
padahal dikarenakan bayi telah pandai menyusui.

39
 Bayi sering menangis atau bayi menolak menyusui.
 Tinja bayi keras, kering atau berwarna hijau.
 Bayi tidak menunjukkan ciri-ciri cukup ASI (baca kembali halaman 14)

Payudara tidak membesar selama kehamilan (keadaan yang jarang), atau ASI tidak “datang”, pasca
lahir. Walaupun ada tanda-tanda tersebut perlu diperiksa apakah tanda-tanda tersebut dapat
dipercaya? Tanda bahwa ASI benar-benar kurang yang perlu diperhatikan adalah :
 BB (berat badan) bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram per bulan.
 BB lahir dalam waktu 2 minggu belum kembali.
 Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam.
 Cairan urin pekat, bau dan warna kuning.
Solusinya :
Cara mengatasinya disesuaikan dengan penyebab, terutama dicari pada ke 4 kelompok faktor
penyebab yang sering ditemukan, yaitu :
 Faktor teknik menyusui, keadaan ini yang paling sering dijumpai, antara lain masalah frekuensi,
perlekatan dan penggunaan dot/botol.
 Faktor psikologis, juga sering terjadi
 Faktor fisik ibu (jarang), antara lain penggunaan KB kontrasepsi, hamil, merokok, dan kurang gizi.
 Faktor kondisi bayi (sangat jarang), seperti penyakit dan abnormalitas.

Ibu dan bayi dapat saling membantu agar produksi ASI meningkat dan bayi terus memberikan
isapan efektifnya. Pada keadaan-keadaan tertentu dimana produksi ASI memang tidak memadai maka
perlu upaya yang lebih, misalnya pada relaktasi, maka bila perlu dapat dilakukan pemberian ASI dengan
suplementer yaitu dengan pipa nasogastrik atau pipa halus lainnya yang ditempelkan pada puting susu
ibu untuk diisap bayi dan ujung lainnya dihubungkan dengan ASI atau formula.
Mari kita galakkan ibu menyusui kepada bayinya selama 2 tahun, untuk wujudkan generasi
bangsa yang sehat dan cerdas, serta keluarga yang bahagia dan sejahtera. Dan para ibu tidak perlu
memberikan susu formula kepada bayinya karena dengan cara dengan mengetahui masalah dan
solusinya pada ibu menyusui yang benar, maka kebutuhan gizi dan makanan bayi sudah dapat dipenuhi
dengan baik.

KISAH - KISAH INSPIRATIF


Berikut beberapa beberapa kisah nyata mengenai perjuangan ASI yang semoga dapat menginspirasi dan
menyemangati:

A. KISAH KASIH ASI CITRA ANANDYA TIDAK MENYERAH MESKI GAGAL


MENYUSUI LANGSUNG
(ditulis Oktober 2011 oleh Citra Anandya untuk Kisah Kasih ASI 2011)

"Selamat yaaa, Cit. Rencana kamu kasih susu apa nih? Asi?" Tanya seorang sahabat yang mengunjungiku
di rumah sakit.

"Iya lah asi aja, irit" jawabku dengan candaan yang diikuti oleh tawa kita. Aku belum menyadari bahwa
terkadang candaan tak boleh terlalu. Ngono yo ngono ning ojo ngono.

40
Tekad melahirkan normal

Anak pertamaku lahir secara saecar (sc). Kata dokter, yang kedua harus sc juga. "Tidak mau resiko."
Begitu alasan yang diutarakannya. Aku tidak setuju karena banyak kerabat bisa melahirkan normal
setelah sebelumnya sc. Maka aku ganti-ganti dokter sampai ketemu dokter yang bersedia mencoba
kelahiran normal. Selama kehamilan kedua aku belajar dari kesalahan hamil pertama (malas, tidur-
tiduran) dengan berolahraga, mulai renang, bersepeda, ataupun sekedar jalan kaki. Alhamdulillah
tekadku terkabul. Pada kehamilan 37 minggu, aku melahirkan putri keduaku dengan proses persalinan
normal. Bahkan cenderung mudah dan cepat. Tanpa perangsang, 6 jam sudah lahir, Alhamdulillah...

Pemberian ASI pertama

Asiku sudah mulai menetes di kehamilan 34 minggu. Para suster senang dan heran ketika Azya lahir,
asiku sudah keluar. Sekitar 6 jam setelah persalinan aku menyusui Azya. Perlekatanku sudah bagus,
dokter dan suster bilang aku sudah "pinter" maklum sudah pernah punya anak. Azya minumnya masih
sedikit. Wajarlah. Ketika kubawa pulang bobot tubuhnya turun 1ons. Wajar juga. Sesampainya di rumah
aku berperilaku biasa. Bayi minta susu, aku susui. Persis seperti anak pertamaku Thifa. Minumnya cukup
lama, mungkin sekalian ngempeng. PD ku selalu terasa keras terisi. Azya mungkin anak yang agak
cengeng ya. Kalau tidak tidur atau ngempeng pasti menangis. Ya sudahlah.

Imunisasi pertama

Kubawa Azya ke dokter untuk vaksin, seminggu kemudian. Bobotnya turun 2 ons lagi. Dokter terkejut.
Dia memarahi aku. Prediksinya aku tidak banyak makan sehingga asiku "enteng" tak banyak gizinya. Aku
makan cukup banyak kok? Tapi dokter menenangkanku. "Tidak apa-apa. Tunggu minggu depan,
biasanya sudah kembali berat lahir." Beberapa hari kemudian giliran aku kontrol dokter spog. Beliau
memeriksa kondisi pd ku dan dia senang karena kondisinya bagus. Asiku banyak bahkan dia bilang aku
tak perlu obat-obat perangsang asi.

Tidak BAB 4 hari

Hari ini tepat seminggu setelah hari vaksin. Aku agak panik karena Azya tidak BAB selama 4 hari. Kubawa
ke dokter. Lagi-lagi aku yang kena marah karena ternyata bobot Azya turun lagi 2 ons. Jadi sudah 5 ons
hilang sejak lahir. Wah padahal aku selalu menyusuinya. Apa karena dia cengeng dan sering nangis
makanya energinya terbuang? Dokter bertanya apa asiku mengucur? Aku bilang iya, dan ketika dia
periksa pun dia mengakui, "Lho padahal asinya mengucur. Pasti ibu makannya dikit nih." Kalau aku
makan sedikit, darimana badanku bisa 90kg?? Dokter ancam aku, jika minggu depan tidak kembali ke
berat lahir, aku harus memberinya sufor sebagai tambahan. Astaga!

Memantau berat badan

Sesampainya di rumah aku meminta suamiku membeli timbangan bayi. Mulai sekarang Azya aku
timbang. Selama seminggu aku menimbangnya dan, beratnya tidak berubah. Malah turun setengah ons.
Kondisi PDku sudah tidak sekeras sebelumnya. Bahkan lembek. Namun asi masih menetes. Semua orang
memojokkan aku. Mamaku, suamiku, bahkan baby sitterku. Kata mereka asiku sedikit. Asiku tidak bisa
keluar. Aku ngeyel dengan berkata, bahwa asi itu akan cukup, sesuai permintaan bayi. Tapi mereka lebih
ngotot karena pengalaman beberapa kerabat seperti bude, tante dan tetanggaku yang sudah minum
jamu apapun, obat apapun dan sayur apapun namun tetap tak keluar asinya. Bahkan dokter sekalipun,

41
ada yang asinya tidak keluar. Aku sedih. Asiku sejak hamil sudah menetes. Tak mungkin aku tak bisa beri
asi. Anakku Thifa yang pertama buktinya bisa minum asi sampai 6 bulan (lalu diare dan tidak doyan asi
lagi). Namun mereka menghiburku dengan berkata bahwa manusia memang ada yang ditakdirkan
menghasilkan asi cuma sedikit.

Menyerah pada sufor

Dengan berat hati dan tekanan dari seluruh anggota keluargaku, serta tatap mata lemah dan tangis Azya
setiap saat, aku membeli sufor. Aku memberinya sebanyak 30ml setiap kali selesai aku susui. Namun
hatiku sangat terpukul setiap kali Azya menelan tetes demi tetes cairan buatan sapi itu. Kenapa?
Kenapa? Itu saja yang berputar di kepalaku. Masa asi bisa sedikit?

Lalu aku teringat, ketika hamil 7 bulan aku membeli breastpump. Aku punya ide, gimana kalau kuperah
asiku dan kuberi setelah Azya kususui? Jadi aku tidak perlu lagi memberi sufor! Kubongkar lemariku dan
kutemukan bp yang rencananya kupakai memerah asi dikala aku kerja tersebut masih rapih. Kubuka bp
tak bermerek bergambar bebek seharga 90.000 itu dan kucoba.

....Tak ada tetesan asi keluar....

Kucoba dan kucoba beberapa jam kemudian dan tetap tidak keluar. Sampai 2 hari kucoba-coba, tak ada
hasil. Apa asiku memang sedikit? Esoknya secara kebetulan ada sebuah toko online di FB yang
mengiklan bp merek TT seharga 250.000. Wow...mahalnya? Apa kalau bp mahal bisa keluarin asi?
Mungkin juga ya, pikirku. Aku langsung membelinya. Mbak yang jual bilang, jangan kaget kalau keluar
sangat sedikit. Nanti lama-lama banyak.

Ketika paket datang aku sangat excited. Dan sesuai pesan mbaknya, aku tidak kaget ketika aku
memakainya asiku tetap tidak keluar. Setelah 3 hari aku mulai galau. Sudah 250.000 harganya masih ga
keluar? Aku keki dan memencet-mencet PDku, "ya Allah, apa betul tak ada asinya?" Tiba-tiba
meneteslah asi demi asi. Aku kaget sekali dan menjerit senang dalam hati... Ya Allah, ternyata ada! Aku
senang ga karuan, seolah ada secercah harap turun dari langit. Kuperah saja pakai tangan! Tiap pagi aku
memerah dan dapat 60ml. Kuberikan pada anakku setiap selesai kususui. Tapi kebutuhan anakku sekitar
5x60ml sehari. Padahal aku cuma bisa beri sekitar 2x60ml. Terpaksa yang 3x aku beri sufor. Gimana ya
supaya perahan bisa banyak? Aku teringat di RS aku bersalin, ada banner "klinik laktasi". Meski tak tahu
artinya, tapi laktasi pasti berasal dari kata lactat, dan pasti ada hubungannya dengan menyusui. Aku
langsung kesana dan konsultasi. Kuceritakan masalahku. Kata dokter, jaringan asiku masih bagus.
Kutanya apa sebab anakku semakin kurus, katanya kemungkinan karena ukuran nippleku terlalu besar
sehingga dia kesulitan. Oh..pantas saja Azya sering diam kalau kususui. Meski sudah dikitik atau
digoyang. Sehingga asi yang terminum tak banyak. Bu dokter menyarankan aku memberi perahan asi
setiap selesai menyusui, persis seperti yang sudah aku fikirkan. Aku diberitahu cara perah asi yang betul.
Asiku keluar banyak! Lalu aku tanya kenapa kok aku tak dapat asi melalui bp? Jawab sang dokter, "bp
nya merek apa? M atau P?" Ho? Kok lain? Saya jawab "merek TT". Sang dokter mengernyit, "hmm...
Saya kok blm pernah dengar ya?" Gubrak...

Relaktasi

Sejak pulang konsultasi laktasi, aku mulai memerah pakai tangan. Sehari 5x. Masing-masing dapat 60ml
dipagi hari dan sisanya 10-20ml. Entah kenapa jumlah sekian selalu tak mencukupi kebutuhan Azya.

42
Padahal aku sudah berpeluh-peluh memerahnya. Tanganpun njarem semua. Sehingga sufor masih saja
beberapa kali ikut campur.

Teringat 2 merek bp yang disebutkan dokter laktasi, aku browsing di internet. Dan ternyata harganya
memang wow selangit ya.. Wah katrok tenan aku iki. Kupikir 250.000 sudah mahal, ternyata yang bagus
sampai 4 jutaan. Yang hospital grade malah 20 jutaan... Aku bbm beberapa kawan yang punya bayi.
Sebagian besar memakai merek M dan beberapa P. Kemudian aku chat dengan salah satu kawan yang
ternyata punya masalah sama. Dia sarankan aku pakai merek M yang elektrik dan perah 2 jam sekali.
Insya Allah, hasilnya lama-lama banyak. "Awalnya cuma basahin pantat botol. Tapi pasti bisa banyak.
Aku sudah buktiin di aku sendiri. Aku sekarang sehari bisa perah 600-800ml.", kata kawanku itu. Iiih...
Mupeng!

Kugoogling, wah harga bp yg disarankan kawanku itu 1,5jt. Lalu kalau ternyata asinya ndak keluar?
Melayang? Dengan pertentangan hati antara beli dan tidak beli, akhirnya aku memutuskan beli. Kalau
asiku tetap tak keluar, aku akan perah tangan dan bp nya aku amalkan ada orang yang membutuhkan.
Sorenya aku beli. Malamnya dengan deg-degan aku coba. Merem serapat-rapatnya sampai kudengar
suara "tes tes tes.." Subhanallah! Aku nangis bahagia. Asiku keluar.. (lebay ga yah? Tapi memang yang
aku rasakan saat itu LEGAAAA banget).

Kebahagian ibu perah

Sejak itu aku perah 2 jam sekali (12 kali sehari) dan tak pernah lagi memberi sufor pada Azya. Karena
memang benar, jumlahnya semakin hari semakin banyak, secara signifikan. Mulai 20ml per perahan,
sampai 90ml per perahan beberapa minggu kemudian. Lalu aku mengganti bp ku dengan bp double
pump agar hemat waktu di kantor, bahkan sejak itu aku bisa memerah 120-270ml per perahan,
Alhamdulillah...

Lama-lama Azya lebih suka pakai dot. Entah apa ini namanya bingung puting atau memang ukuran
nippleku yang jauh di atas standar ini memang sulit untuk mulut mungilnya. (Kalau penasaran, saya
tidak bisa pakai corong bp standar 24mm, jadi harus beli corong pengganti seukuran 28-30mm. Besar
banget kan moms...). Kalau pakai sendok banyak yang tumpah (sayang kan, memerahnya seiya-iya,
kalau tumpah?). Yah, yang penting asi. Kini Azya minum sehari 8-10 botol masing-masing 90ml. Usianya
baru 2,5 bulan, beratnya naik drastis sejak saya perahin asi (dari 2.7 sampai 5.3). Alhamdulillah selain
perahan segar untuk diminum, aku masih bisa menabung asip di kulkas. In case kalau besok-besok sudah
tak sebanyak sekarang produksinya, aku masih punya cadangan. Stok ASIP ku tambah banyak, sampai
aku ganti kulkas 2 pintu saja masih ga muat, akhirnya beli freezer box.

So moms, aku belajar dari pengalaman. Dari kawan. Dari toko baby online. Aku terimakasih untuk
semuanya. aku yang awalnya buta perah memerah, buta bp, buta asip sampai akhirnya bisa nyetok
seperti mbak-mbak di grup-grup ASI. Kini keluargaku tak lagi menyebutku "ga punya asi". Ternyata
kemudahan memberi asi pada anak pertama tak menjamin akan mudah juga untuk anak kedua.
Ternyata bercanda juga jangan kelewatan.. Bukan irit tapi malah jauh lebih mahal, tapi aku tetap sangat
bahagia karena Azya sudah tak butuh sufor lagi (sufor yang kubeli 800gr masih tersisa 300gr sampai
akhirnya berjamur), Insya Allah sampai lama ya.. Amien.

43
Stok ASIP buat Azya :)

B. Menyentuh! Perjuangan Siti Syarifah Beri ASI ke Anaknya


yang Sempat Koma
(sumber detik Health )

Siti Syarifah begitu bahagia bisa melahirkan dengan normal si buah hatinya. Namun tak disangka, saat
berusia sebulan, si kecil muntah hingga puluhan kali dalam sehari. Sejak itu, Siti dan suaminya harus
banyak-banyak belajar bersabar dan berserah diri karena kondisi Faiq yang sempat begitu menurun,
bahkan sempat koma.

Di tengah keikhlasan, Siti tak menyerah untuk tetap menyiapkan air susu ibu (ASI) untuk puteranya.
Perjuangan Siti yang begitu menyentuh dituangkan dalam kontes menulis Tambah ASI Tambah Cinta
(TATC) yang bekerjasama dengan detikHealth. Berikut ini kisah lengkapnya:

Aku sungguh bahagia dan bangga menjadi ibu dari seorang anak istimewa Muhammad Faiq Antoni yang
lahir pada tanggal 11 september 2013. Lahir dengan tidak spontan menangis dengan BB 3,2kg dan
panjang 50 cm. Melahirkan dengan normal dengan bonus jahitan lebih dari 20 di jalan lahir.
Kendala menyusui terjadi pada aku yang mengalami flat nipple. Aku pikir menyusui itu mudah karena itu
merupakan sesuatu yang alami. Makannya selama hamil aku sibuk pemberdayaan diri melahirkan nanti.
Sampai pada kehamilan entah ke berapa (lupa).

Adik ipar mengenalkan TATC (Tambah ASI Tambah Cinta). Ya TATC yang begitu aku cintai dan
merupakan sumber ilmu bagiku. Sampai akhirnya aku belajar, ternyata aku salah perlekatan, belajar jadi
mama perah dan lain-lain seputar menyusui.

Kembali tentang awal menyusui Faiq, karena flat nipple dan salahnya perlekatan membuat putingku
terluka parah. Aku konsultasikan ke bidan yang membantu melahirkan, dan aku disodorkan susu
formula dua dus, bahkan memberikan gratis. Katanya, ASIku masih sedikit.

44
Beruntung aku belajar tentang dahsyatnya manfaat kolostrum. Aku semakin bulat ingin memberikan ASI
eksklusif kepada Faiq, aku tetap menyusui sampai berdarah, bernanah bahkan daging putih seperti
muncul di putingku. Dan aku yakin ASI ku akan cukup untuk Faiq. Walau kadang harus terkencing-
kencing menahan sakit atau bahkan kakiku di pegang mama dan kakakku.

17 Oktober 2013 Usia 36 Hari, Muntah Puluhan kali

Dari pagi faiq tidak berhenti muntah, tapi minum ASI-nya tetap kuat. Aku hitung sudah hampir 20 kali
muntah.Muntah yang tidak wajar dan banyak. Aku coba ke bidan terdekat dan tanya-tanya kepada
keluarga dan teman yang lebih pengalaman katanya itu biasa terjadi. Iya bayi memang biasa gumoh kata
mereka.

18 Oktober 2013 Hiperbilirubin

Pagi-pagi Faiq terlihat lesu, sekujur badannya kuning sampai gusi dan kuku nya pucat. Segera aku bawa
ke Rumah sakit terdekat, aku bawa faiq ke RS Annisa Medical Center (AMC) Bandung. Kaget ketika
dibawa ke UGD HB Faiq hanya 3, hiperbilirubin dan demam tinggi. Kata dokter kemungkinan Faiq
perdarahan otak dan satu diagnosa lagi entah apa aku lupa namanya, intinya nanti faiq harus cuci darah
seumur hidup.

Aku kaget dan tidak percaya, karna Faiq tidak pernah jatuh. Aku yang mengasuhnya siang malam. Aku
pastikan Faiq baik-baik saja dalam pengasuhanku. Tapi dokter bilang penyebabnya bias juga karena Faiq
tidak bisa mandiri membekukan darahnya sendiri, karena ketika di dalam kandungan proses
pembekukan darah janin dibantu ibu atau bisa jadi karena kekurangan vitamin K. Walau seingatku,
beberapa saat setelah lahir nakesnya langsung menyuntikan vit K untuk Faiq. Daripada terus bertanya
dalam hati karena apa, lebih baik aku sabar dan ikhlas.

Faiq ditempatkan di ruang perinatologi sudah di pasang selang O2, infusan dan NGT(nasogastric tube)
yang dipasang dari hidung untuk memberikan ASI nanti. Faiq harus segera transfusi darah karena HB nya
hanya 3 dari normal 16. Sayangnya pagi itu darah O resus + tidak tersedia. Faiq harus dipuasakan, jadi
entah berapa hari Faiq tidak boleh minum ASI.

Rasanya sedih luar biasa, karna aku terbiasa menyusui siang malam dan memeluk faiq. Tapi suster tetap
menguatkanku, menyuruh tetap memerah ASI. Ruang perinatologi hanya boleh dikunjungi pagi dan sore
saja itupun hanya sebentar aku melihat dari jauh dibalik kaca tanpa menyentuh faiq yang selalu dalam
pelukanku.
Memang tidak mudah, aku masih merasakan sakitnya jahitan, luka di puting juga dan akupun masih
dalam masa nifas. Tapi aku harus kuat demi Faiq.
19 Oktober 2013 Pertama Faiq Kejang

Pukul 02.00 WIB (dini hari) aku dihubungi pihak rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter bilang
sudah transfusi darah jam 23 tadi. Dan aku mendapati Faiq yang terus menerus kejang. Dokter bilang
dari hasil USG kepala kemungkinan besar Faiq perdarahan otak tapi tetap harus dipastikan dengan CT
Scan, Faiq juga harus segera di operasi dan lagi Faiq harus segera ke rumah sakit besar yang fasilitasnya
lengkap.

Atas kesepakatan keluarga karena biaya operasi, ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit), obat dan

45
lain-lain sangatlah besar. Kemungkinan total dana ratusan juta. Jadi kami sepakat bawa ke RSHS
bandung agar biaya lebih ringan. Lalu paginya pukul 07.30 WIB aku dan suami menggunakan ambulans
dari RS AMC ditemani dua perawat pergi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Sesampainya di RSHS Faiq langsung dipasangi alat yang begitu banyak. Selang-selang dan kabel-kabel
hingga katater. Faiq langsung menjalani CT Scan, dari hasil CT Scan menyatakan Faiq mengalami
perdarahan otak dan harus segera operasi.

20 Oktober 2013 Operasi Mengancam Nyawa, Tidak Operasi Lebih Mengancam Nyawa

Faiq tidak berhenti kejang. Kondisinya mulai memburuk. HB-nya masih 3 jadi harus kembali transfusi
darah dan aku harus mengambil darah ke bank darah sementara suami sibuk ke apotek. Di bank darah,
kantong darah milik Faiq masih dingin.

Masih ingat sepanjang perjalanan ke IGD aku peluk kantong berisi darah itu agar segera menjadi suhu
ruangan (aku tempelkan kantung itu ke perut). Alhamdulillah setelah transfusi darah HB Faiq menjadi 5.
Tapi kondisi Faiq tetap makin memburuk. Berhenti menangis dan masih terus kejang.

Siang itu tiga orang dokter dari bedah saraf anak mendatangi aku dan suami. Mereka membawa kabar
yang sangat buruk. Mengatakan bahwa kemungkinan Faiq untuk dioperasi akan mengancam nyawanya.
Tapi tidak dioperasi pun akan lebih mengancam nyawanya, karena darah terus menekan otak. Sehingga
semakin banyak terjadi kerusakan di otak. Kemungkinan besar Faiq akan mengalami cerebal palsy
berat.

Dokter bilang, mereka tidak bisa mengambil tindakan apa-apa selain memberi antibiotik, anti kejang dan
vitamin K. Hanya kekutan doa dan keajaiban untuk Faiq bisa melewati masa kritisnya.

21 Oktober 2013 Kritis lalu Ikhlas = Keajaiban

Malam itu pukul 23.00 WIB kondisi Faiq semakin memburuk, lemah dan masih terus kejang. Ubun-
ubunnya pun makin cembung dan membesar pertanda perdarahannya makin kuat menekan otak Faiq.
Matanya sudah bengkak, kulitnya mulai menghitam dan bibirnya begitu kering tertutup rapat karna Faiq
masih puasa.

Malam itu tiba-tiba Faiq henti napas kurang dari lima menit, kami langsung panggil dokter. Dan ya
memang Faiq sangat kritis. Sekitar lima dokter memenuhi ruangan. Ada dokter yang terus memompa
jantung Faiq yang semakin melemah. Dan malam itu Faiq sering henti nafas.
Pukul 01.00 WIB dini hari aku dan suami dipanggil ke ruangan dokter. Menurutnya Faiq hidup hanya
karena alat-alat di tubuhnya. Ya memang aku dan suami sudah tidak kuat melihat Faiq kesakitan. Jadi
kami putuskan untuk menandatangani pencabutan alat-alat di tubuh Faiq. Dan yang tersisa hanya selang
O2, NGT, katater dan alat pendeteksi jantung.

Aku dan suami tak berhenti menangis ketika alat-alat itu satu persatu dilepas. Mendidih otakku, semua
badan meriang seperti tidak menginjak bumi. Padahal aku akan terus memperjuangkan Faiq, walau
kemungkinan hidupnya sangatlah tipis. Tapi melihat Faiq kesakitan dan terus menerus kejang serta
berhenti napas rasanya aku dan suami tidak tega.

Setelah alat-alatnya dilepas, memang faiq terus memburuk keadaannya dan sering henti napas. Hingga

46
alat pendeteksi jantung yang suaranya seperti tidak biasa. Aku dan suami terus membisikan Faiq 2
kalimat syahadat, meminta maaf pada Faiq karena kami selama ini tidak bisa jadi orang tua yang baik.
Meminta Faiq agar pergi dengan tenang karena kami ikhlas dan sudah tidak kuat melihat segala
penderitaan Faiq.

Tapi yang terjadi nafas Faiq terus memburuk, dan pendeteksi jantung menyatakan Faiq meninggal.
Rasanya dunia runtuh, lunglai, lemas, gelap. Suami yang menguatkan dan memeluk erat walau aku tahu,
suamiku juga mengalami kiamat kecil. Dokter terus memompa jantung Faiq tidak berhenti, sampai
kulihat begitu banyak keringat di wajah cantik dokter itu.Tapi subhanallah tiba-tiba pendeteksi jantung
itu menyatakan Faiq masih hidup. Iya pukul 03.00 dini hari sekujur badanku merinding, begitu nyata
keajaiban Allah. Aku bersujud Faiq seakan melewati masa kritisnya.

22 Oktober 2013 Putra Kecilku Koma

Setelah melewati masa kritisnya, Faiq lalu koma. Badannya makin terlihat menghitam, kepalanya masih
cembung, bibirnya makin kering sekali karena memang dia masih harus puasa. Kalau diberikan ASI,
dokter takut akan berbahaya pada paru-parunya.

Walau koma, Faiq masih sering kejang. Pantat Faiq berjamur karna mungkin hanya tertidur dan
berkeringat. Punggungnya seperti panas, sering kubalik punggungnya kanan kiri per satu jam. Kuolesi
krim untuk jamur nya, kuwaslap wajahnya yang dalam keadaan koma itu.

Kuhubungi orang tuaku agar mengikhlaskan kepergian Faiq. Faiq masih koma karena mungkin kakek
neneknya tidak ikhlas, itu pikirku.

Siang itu kakek dan neneknya Faiq sampai di RS. Aku wanti-wanti agar mereka tidak menangis, kasihan
Faiq. Kakek neneknya terus membisiki Faiq. Bahwa mereka ikhlas Faiq pergi kalau sudah kesakitan
terus.Tapi kalau masih mau bertahan, ayo kita segera pulang dari sini. Begitu kata kakek dan nenek Faiq.

Subhanallah Faiq yang sedang koma seperti mendengar apa kata kakek dan neneknya. Tangannya
bergerak dan matanya sedikit-sedikit membuka. Ya Faiq membuka matanya walau beberapa detik dan
kembali koma. Kami begitu bahagia walau Faiq membuka mata beberapa detik, dia seakan berkata kalau
dia akan berjuang hidup untuk orang-orang yang menyayanginya.

23 Oktober 2013 Transfusi Darah ke-3 dan HB Normal

Faiq kembali melakukan transfusi darah yang ke-3. Masih terus diberikan antibiotik, vitamin K dan obat
antikejang. Faiq pun masih koma dan puasa. Alhamdulillah setelah tranfusi darah HB nya menjadi 12.
Senangnya dengan apapun kemajuan kesehatan Faiq walau sedkit-sedikit.

25 Oktober 2013 Ruang Perawatan

Faiq masih koma tapi sudah berada di ruang perawatan anak.

27 Oktober 2013 Minum ASI Melalui NGT

Faiq masih koma dan dokter mengabarkan kalau Faiq sudah bisa diberikan ASI melalui NGT berupa
selang kecil yang dimasukkan dari hidung sampai lambungnya jadi ASI perahku disuntikan ke hidungnya

47
faiq melaui selang itu. Untuk awalnya Faiq hanya diberikan 10 ml per 3 jam dan akan dinaikan terus
sampai terlihat paru-paru dan lambungnya menerima ASI perah. Dalam artian bila kami menyuntikan ke
selang dan setelah itu selang tersebut langsung kosong atau ASI tidak naik ke atas berarti lambung dan
paru-parunya menerima.

Ibu mana yang hatinya tidak sakit karena harus memberikan ASI dengan cara seperti itu. Tapi aku harus
tetap kuat untuk Faiq dan demi hasil perahanku yang terus membaik.
28 Oktober 2013 Sadar dari Koma

Alhamdulillah sadar dari koma. Tapi Faiq tidak bisa menangis apalagi menyusui langsung. Ketika
diperiksa dengan stetoskop terdengar mur-mur di jantung faiq dan hasil rekam jantung menyatakan ada
kebocoran pada jantung mungil jagoanku. Kemungkinan Faiq akan tetap memakai NGT sekalipun sudah
pulang ke rumah. Karena akan kesulitan melekat lama dengan puting, belum lagi oral motornya yang
lemah. Dan sudah dipastikan kehilangan refleks menghisap.

Aku stres hasil perahan tidak pernah bisa lebih dari 20 ml atau bahkan hanya 10ml. Aku dengar di
ruangan lain ada dua anak yang meninggal karna kanker otak dan perdarahan otak. Aku merasa semakin
stres.

Karena hasil perahanku yang semakin sedikit malah cenderung mendekati kering akhirnya suster
memberikan susu formula, karena dokter menyarankan Faiq harus diberikan ASI 70 ml per 3 jam. Tapi
aku dan suami menolak keras, akhirnya suami menandatangani bahwa kami menolak susu formula. Aku
tetap mempertahankan ASIku tanpa takut ancaman dokter dan suster.

29 Oktober 2013 Menyusui Kembali

Aku sangat bahagia, sedikit demi sedikit Faiq bisa menangis walau masih pelan. Dan bahagia masih bisa
memberikan Faiq haknya yaitu ASI. Karena Faiq kehilangan refleks menghisap puting dan lemah oral
motornya jadi dokter menyarankan agar aku membeli empeng/dot. Aku menolak lagi permintaan
dokter.

Dengan telaten aku terus menyodorkan puting setiap saat. Walau Faiq tidak perduli. Kadang ekspresinya
hanya flat atau bahkan hanya melirik bingung. Hingga akhirnya dia mau menjilat nya, perlahan
menghisap hingga bisa menyusui langsung. Dari menghisap pelan sampai akhirnya bisa menghisap
dengan baik dan kencang penuh tenaga. Bahagia tak terkira, bagaikan mimpi karena bisa kembali
menyusui jagoanku.

30 Oktober 2013 Tangan Mungilnya Mencabut NGT

Setelah dia bisa menyusui langsung, tangan mungilnya menarik NGT itu sendiri seakan dia bilang, 'Bu
aku mampu menyusui langsung, aku bisa dan aku tidak butuh NGT lagi' lalu aku ceritakan ke dokter. ' Ya
tidak apa-apa bu bagus malah berarti Faiq membaik, apalagi anak ibu sudah menangis'. Padahal dokter
memperkirakan sampai rumah pun Faiq akan tetap menggunakan NGT.

01 November 2013 Pulang dari RS adalah Awal Perjuanganku

Akhirnya Faiq pulang dari rumah sakit. Pulang bukan karena dia sembuh, pulang bukan karena
perdarahan otaknya hilang. Tapi dia pulang hanya karena sudah sedikit membaik. Aku pulang membawa

48
jagoan dan pejuang kecilku yang mungil, kurus, hitam dan dengan kepala botaknya karna rambutnya
terus rontok. Mungkin efek fototerapi.

Aku membawa pulang anak yang mengalami kebocoran jantung yang akan kesulitan menyusui, anak
yang masih ada darah di otaknya dan tentu saja ini akan membuat Faiq menderita, anak yang oral
motornya lemah yang akan rawan tersedak dan muntah ketika menyusui atau bahkan ketika MPASI dan
anak yang berpotensi kejang.

Selama perjalanan menuju pulang, hatiku bergejolak. Harus ku apakan anak istimewa ini? Bagaimana
merawatnya? Mampukah aku? Bagaimana tumbuh kembangnya nanti? Bagaimana masa depannya?
Bagaimana...bagaimana... Otakku penuh dengan pertanyaan seperti tidak karu-karuan.

Aku bertekad dan yakin bahwa obat untuk Faiq adalah doa dan ASI. Karena dokter bilang Faiq masih
bertahan hingga usia 4 bulan, berarti Faiq melewati titik aman pertama. Karena usia 4 bulan Faiq akan
bisa mandiri membekukan darah dan berarti perdarahan di otaknya terserap sendiri.

2-3 Bulan aku jadi Zombie, Memejamkan Mata 1-3 Jam Saja

Sepulang dari rumah sakit, Faiq terus menahan sakitnya, tidak berhenti menangis dan terus begadang.
Faiq tidak mau sama sekali ditidurkan di kasur. Jadi setiap malam Faiq tidur di pangkuan dan aku tidur
dalam keadaan duduk menyender ke tembok atau tiduran di kursi.

Ya aku jadi zombie yang hanya tidur beberapa jam per harinya. Melalui masa-masa kesakitan Faiq
karena perdarahannya menekan otak dan sudah dipastikan setiap waktu Faiq menangis kesakitan.

Karena Faiq menyusu dengan penuh semangat, walau kesakitan. Hari ke hari kondisi Faiq terus
membaik. Berat badan nya naik 1-2 kg dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Kembali Melalui Rintangan Indah Menyusui

Rintangan memberikan ASI ke Faiq tidak berhenti sampai di situ saja. Di usia Faiq 3 bulan aku mengalami
diare akut, sehingga aku menggunakan pospak karna aku tidak punya refleks lagi menahan 'maaf' pup.
Tapi walau lemah aku tetap memberikan ASI.

Usia 6 bulan Faiq mengalami radang tenggorokan. Sehingga dia tidak mau menyusu atau makan
apapun.3 hari aku kembali jadi mama perah dan memberikan ASI kepada Faiq dengan sendok walau
sedikit demi sedikit.
Lalu saat usia Faiq 8 bulan, aku pernah keracunan makanan sehingga seharian muntah dan seharusnya
aku rawat inap. Tapi mengingat Faiq yang masih ASI jadi aku putuskan tetap di rumah.

Dan yang terberat adalah ketika usia Faiq 15 bulan, terapis Faiq menyarankan agar aku menyapih dini
Faiq, karena anak dengan PDD NOS bila tantrum akan menggigit. Ya, termasuk menggigit puting. Dan
benar, nyaris setiap hari sekitar 2 bulan puting meneteskan darah.

Kakek dan nenek Faiq yang begitu sayang kepada faiq pun terpaksa mendukung Faiq disapih. Tapi suami
tetap menguatkanku, dia salat sambil menangis dan memohon yang terbaik dari Allah SWT.
Alhamdulillah dengan sounding terus menerus Faiq mengerti. Dan giginya yang setajam silet itu sudah
berhenti menggigit puting.

49
Menyusui dengan Banyak 'Koleksi' Diagnosa

Semakin banyak diagnosa yang dokter berikan kepada Faiq, aku bukanya denial atau putus harapan. Aku
malah semakin semangat memberikan ASI kepada Faiq. Karena aku yakin ASI nutrisi terbaik untuk otak
Faiq dan sistem imunnya.

Ya, selain perdarahan otak yang setiap hari membuat Faiq kesakitan dan begadang sampai usia empat
bulan, jantung Faiq juga mengalami kebocoran. Pasca sadar dari koma otot mata Faiq lemah, matanya
papil atrofi (antara mata dan otak tidak sinkron).

Faiq juga sempat stroke ringan dan hemiprase dextra (kebanyakan dia menggunakan anggota tubuh
kiri), cerebal palsy ringan, mikrosefalus atau kecilnya volume otak, autistik ringan dia juga berpotensi
kejang bila demam. Ketika kejang dia henti nafas dan hasil EEG terlihat ada gelombang paku yang
menyatakan Faiq epilepsi dan harus terapi obat selama dua tahun.

Sekilas MPASI Hingga Food Diary

Faiq hipersensitif oral dan oral motornya juga lemah, jadi ketika menyusui atau memberikan faiq MPASI
itu hal yang cukup sulit. Aku memutuskan MPASI home made tanpa gula dan garam hingga usia 1
tahun.

Karena mudah tersedak atau muntah. Aku memberikan Faiq MPASI dengan tekstur bertahap sesuai
kemampuannya. Hingga usia 1 tahun Faiq mampu memakan nasi utuh. Faiq juga sedang menjalani
rotasi dan eliminasi makanan. Jadi sekiranya makanan itu berpengaruh kepada perilaku Faiq langsung
aku eliminasi. Jadi aku punya food diary untuk Faiq.

Semua bahan makanan Faiq, kuusahakan organik termasuk sampo dan sabunnya. Faiq juga menjalani
diet Casein, gluten dan sugar. Semua bumbu, sayur dan buah yang fenolnya tinggi, semua perasa,
pewarna dan pengawet makanan. Semua masakannya dibuat dan dimasak dengan segala alat terbuat
dari kaca dan kayu. Tidak ada logam, melamin atau plastik. Di rumah, seminimal mungkin aku tidak
menggunakan bahan-bahan kimia.

Faiq tidak bisa menggunakan obat yang mengandung paracetamol, asetosal atau salsilat dan
pseudoephedrin. Jadi aku selalu menyediakan obat-obatan yang dibutukan Faiq dari anti kejang hingga
obat demam yang sugar free dan kalaupun tablet pasti salut gulanya dibuang. Faiq juga punya tabung
oksigen sendiri di rumah, untuk kejangnya yang selalu henti napas hingga membiru.
Mengenai Menyapih

Awalnya aku akan mempersiapkan WWL, menyapih Faiq dengan cinta tanpa rasa trauma dan atas
keikhlasan kami. Tapi, sampai sekarang tidak ada sounding agar Faiq berhenti menyusu sampai usia 2
tahun. Soundingku malah lebih ke 'ayo nenen yang banyak biar Faiq makin pinter, diangkat semua
penyakitnya tumbuh kembang kamu baik dan punya kelebihan yang bermanfaat untuk banyak orang.
Silahkan kamu yang menentukan sendiri kapan berhenti nenen. Dengan begitu kamu akan jadi laki-laki
mandiri karna dari dini kamu sudah memutuskan hal terpenting dalam hidup kamu'. Aku biarkan secara
natural Faiq berhenti menyusui.

Oke, semoga tulisan aku ini bermanfaat. Khususnya untuk diriku sendiri yang masih terus belajar. Aku
tetap menyusui Faiq dengan keadaan puting terluka parah, aku pernah menolak dua kali susu formula

50
padahal keadaan Faiq cukup gawat (ketika Faiq hiper bilirubin dan ketika Faiq koma), menjadi mama
perah 'dadakan' dengan keadaan anak koma, menolak memberikan empeng untuk mengajarkan Faiq
kembali refleks menghisap, sempat beberapa kali drop dan harus rawat inap tapi tetap menyusui Faiq,
bolak balik ke rumah sakit tanpa suami karena harus LDR dan dengan diagnosa yang begitu banyak dari
dokter tapi aku tetap 'kekeuh' memberikan ASI.

Semakin aku tahu semua penyakit Faiq begitu banyak, itu bukan membuatku sedih tersungkur. Malah
semakin membuatku semangat memberikan ASI kepada Faiq. Dan buah dari 'menyusui dengan keras
kepala' adalah Faiq-ku yang terus membaik. Dia terus semangat mengejar ketertinggalannya. Usia 23
bulan sudah berjalan dan bisa beberapa kosakata. Tentunya dengan fisioterapi dan lain-lain.
Alhamdulillah.

C. Pria yang Berjuang Cari Donor ASI untuk Bayinya


Demi Wujudkan 'Wasiat' Istri
(sumber: detik.health)

Jakarta, Saat melahirkan Karel Sulthan Adnara (22 bulan), istri Nazrul Anwar meninggal dunia. Ia pun
'berwasiat' pada sang suami, agar putranya Karel bisa tetap mendapat ASI sampai berusia 2 tahun. Pahit
manisnya mencari donor ASI pun dialami Nazrul demi mewujudkan hal itu.

Dikisahkan Nazrul, ketika tahu sang istri hamil, layaknya pasangan muda lain ia dan istri mencari
berbagai informasi tentang pengasuhan anak, termasuk pemberian ASI. Bahkan, di rumah Nasrul kerap
dibriefing oleh sang istri bagaimana cara memberikan ASI pada anaknya kelak. Dua bulan jelang
kelahiran si kecil, Nazrul dan istri pun berbelanja kebutuhan bayi.

"Karena istri saya ingin beri ASI anak kita sampai usia 2 tahun. Saat melahirkan, istri saya IMD dan
setengah jam itu Karel berhasil mendaratkan mulutnya ke puting. Tapi saat itu nggak sadar terjadi
perdarahan, karena saat itu lahiran di klinik, istri dirujuk ke RS dan ditangani dokter tapi tidak tertolong,"
kisah Nazrul.

Harus mengurus prosesi pemakaman sang istri, Karel pun harus ditinggal di rumah ibu Nazrul dan
sempat diberi susu formula oleh bidan. Namun, Karel menolaknya. Hingga akhirnya ada teman Nazrul
yang berinisiatif memberi Karel ASI perahnya.

"Kalau dibilang depresi pasti. Saya depresi kehilangan orang yang saya cintai. Kenapa saya bisa
bertahan? Selain Karel, motivasi lain yaitu untuk meneruskan program ASI almarhumah istri saya," lanjut
pria yang kini berdomisili di Bogor ini di sela-sela seminar '1001 Cara Taklukkan Tantangan ASI' di RS
Meilia Cibubur, Sabtu (29/8/2015).

Pasca meninggalnya sang istri, Nazrul juga sempat cuti dari pekerjaannya selama 3 bulan. Awal mencari
donor ASI banyak juga kesulitan yang ditemui. Salah satunya sulit untuk meyakinkan pada orang tua dan
keluarga jika Karel harus minum ASI. Hingga Nazrul mengatakan jika keinginan Karel mendapat ASI
sampai usia 2 tahun merupakan 'wasiat' ibu Karel, akhirnya pihak keluarga bisa menerima.

Masalah lainnya yakni sulit mencari donor ASI dan masalah saudara sepersusuan. Untuk itu, Nazrul
tetap mencatat keluarga dari pendonor ASI Karel. Atau jalan tengahnya yakni mencari donor yang
bayinya sesama jenis. Sampai saat ini, Karel masih mendapat donor ASI apalagi makin banyak yang tahu

51
latar belakang Karel sehingga lebih mudah mendapatkan pendonor.

"Pas cari donor sempat juga dituduh mafia ASI, karena selama ini kan contact personnya ibu-ibu ya.
Dapat donor cukup banyak 1-2 bulan pertama, bulan ke-3 cari donor nggak ada, sampai pasrah aja
sudah. Sampai ada ibu yang sms dan dia punya ASI disuruh diambil. Ternyata bayinya ibu itu lahir
prematur dan di usia 1 minggu meninggal, jadi ASI-nya itu dikasih Karel," tambah Nazrul.

Saat itu, Nazrul yakin itulah jalan dari Tuhan yang berarti ia harus lanjut mencari donor ASI untuk Karel.
Sejak saat itu, pendonor mulai mengalir karena tahu info soal Karel melalui akun facebook Karel yang
sengaja dibuat Nazrul. Di bulan ke-5, ada kejadian menarik yang dialami Nazrul saat mengirim ASI perah
untuk Karel dari Bogor ke Cilegon.

Karena saat itu musim banjir, Nazrul nekat naik motor ke Cilegon. Di perjalanan, dengan kondisi hujan
lebat, Nazrul sempat menabrak motor lain hingga ia jatuh. Beruntung, boks ASI untuk Karel yang dibawa
Nazrul tidak pecah dan masih 'aman'. Sekarang, di usia 22,5 bulan, Karel mempunyai lebih dari 5
pendonor yang sebagian besar ibu dengan anak lelaki, paling-paling hanya 3-4 yang memiliki
bayi perempuan.

Sampai saat ini, Nazrul masih pulang pergi Bogor-Cilegon di mana Karel masih tinggal bersama
neneknya. Menurut Nazrul, ASI bisa menyelamatkan dia dari depresi. Sebab, tekad tetap memberi Karel
ASI membuat Nazrul tetap berjuang dan termotivasi. Dengan tetap mendapat ASI, diakui Nazrul karel
jarang sakit. Memang, kadang sering dikhawatirkan Karel tertular penyakit dari donor.

"Tapi kan saya yakin semua ibu pasti bakal beri yang terbaik buat anaknya. Dengan perjuangan tetap
memberi ASI untuk Karel, saya jadi lebih menghargai perjuangan seorang ibu dan 'memaklumi' yang
memberi susu formula karena memang perjuangannya nggak gampang. Selama ini diomongin orang
sering tapi memang tiap pilihan ada konsekuensinya kan," papar Nazrul.

D. Kisah Nyata, Anakku Terlahir dengan PRS (Pierre Robin Sequence)


(sumber: http://id.theasianparent.com/)

PRS, Pierre Robin Sequence/Syndrome mungkin terdengar asing di telinga kita semua. Tak
banyak bayi yang lahir dengan sindrom tersebut.
Kali ini, Wynanda Bagiyo Saputri mengutarakan kisahnya tentang merawat dan membesarkan
Kirana, putri bungsunya yang menderita PRS sejak lahir.

Kelahiran Kirana dan PRS


Kirana, putri bungsuku, lahir tanggal 8 Februari 2014 dengan status KMK (Kecil Masa Kehamilan).
Beratnya hanya 2037 gram setelah berada dalam rahim selama 37-38 minggu.
Dia asfiksia, tidak menangis saat aku melahirkannya. Ia segera dilarikan ke NICU (Neonatal
Intensive Care Unit) beberapa saat setelah dilahirkan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kirana didiagnosa menderita Pierre Robin Sequence (PRS) dan dirawat di rumah sakit selama 27 hari
sejak lahir. Kala itu aku masih belum memahami apa itu PRS.
Para dokter hanya mengatakan Kirana memiliki dagu yang kecil, dan dianjurkan untuk tidur
dalam posisi miring atau tengkurap. Hasil pemeriksaan juga mengatakan bahwa lingkar kepalanya kecil,
ada lubang kecil di jantung dan serta pendarahan pada retina.

52
Ketika kami diijinkan membawa Kirana pulang, tidak ada arahan lebih lanjut selain kontrol
dengan spesialis mata dan spesialis anak. Hanya itu. Ketika aku menanyakan kondisi langit-langit
mulutnya, dokter mengatakan langit-langit mulutnya normal tidak bercelah.

Bertanya kepada 7 Dokter Spesialis Anak


Tujuh dokter spesialis anak (DSA) yang kutemui mengatakan hal yang nyaris sama saat
kubertanya, “Apa yang bisa kami lakukan untuk memperbaiki kondisi ini?”. Enam DSA menjawab, “Tidak
ada yang bisa dilakukan.”
Sementara seorang DSA mengatakan, “Dipantau jika diperlukan, nanti diperbaiki bertahap.” Ia
juga menyarankan agar aku mencari info tentang PRS dari komunitas di luar negeri.
Aku mencoba mempelajari lebih banyak tentang PRS. Dan akhirnya menemukan fanpage Pierre
Robin Sequence Foundation, sebuah NPO yang berpusat di Cape Town. Kemudian aku berkenalan
dengan pemiliknya. Aku banyak mendapat informasi darinya dan juga dari grup.
Ternyata PRS adalah serangkaian kelainan kongenital yang langka. Berdasarkan sebuah studi di
Jerman, sindrom ini terjadi 12,4 per 100.000 kelahiran hidup.
Kondisinya akan terlihat saat lahir, ditandai dengan micrognathia, yaitu ukuran rahang bawah
lebih kecil dari ukuran normal atau lebih mundur daripada rahang atas, lidah yang jatuh di tenggorokan
dan menutup jalan nafas sehingga menyebabkan kesulitan bernafas. Umumnya disertai juga dengan
berbagai kelainan lainnya.
PRS ada yang isolated (non genetik, belum diketahui pasti penyebabnya) dan non-
isolated (diturunkan secara genetik).
PRS non-isolated akan berkaitan dengan sindrom lain, salah satunya yang paling umum terkait
dengan PRS adalah Stickler Syndrome yang dapat mengakibatkan masalah pada pendengaran,
penglihatan, dan persendian.
Sejak Kirana berusia sekitar 5 bulan kami mulai berinisiatif untuk kembali melakukan observasi
dengan menemui beberapa dokter dari berbagai bidang spesialisasi yaitu spesialis anak, THT, jantung,
gizi, mata, genetik, bedah plastik, syaraf dan tumbuh kembang.
Secara bertahap, ada yang terjadi pada Kirana mulai terurai . Sejauh ini yang kami ketahui
adalah Kirana mengalami:
- ukuran rahang lebih kecil dari rahang normal (micrognathia),
- langit mulut yg lebih tinggi dr kondisi normal (high-arched palate)
- laring belum berfungsi sepenuhnya sehingga menutup jalur makanan pada bayi (laryngomalacia)
- lingkar kepala lebih kecil dari ukuran normal (microcephaly)
- Atrial Septal Defect (ASD) yaitu lubang kecil di antara serambi jantungnya
- Global Developmental Delay (GDD), yaitu gangguan perkembangan anak pada 2 aspek atau lebih.
Minimnya info tentang PRS membuat aku harus lebih proaktif dalam mencari info dan berdiskusi
dengan para dokter. Bahkan tak jarang dokter pun bertanya, “Apa itu Pierre Robin, Bu?”. Ada juga yang
justru jadi banyak bertanya padaku tentang PRS.
Perjuanganku menyusui Kirana
Karena PRS, Kirana mengalami kesulitan bernafas, makan, dan minum. Ia tidak bisa menyusu
atau minum ASI secara langsung karena jalan nafasnya akan tertutup. Aku mengetahui hal ini setelah
bertanya ke beberapa konselor laktasi.
Satu bulan pertama Kirana minum menggunakan OGT (Oral Gastric Tube, semacam selang untuk
menyalurkan makanan pada pasien). Bahkan ketika pulang, selang OGT masih menempel manis di mulut
mungilnya. Saat itu, jika disuapi dengan CUP FEEDER, tubuhnya akan membiru (CYANOSIS).
Karena resiko tertutupnya jalan nafas, maka aku tak berani menyusui Kirana. Tapi aku tahu dia
berhak untuk mendapatkan ASI-ku, sebagai upaya perlindungan bagi kesehatan dan memaksimalkan
tumbuh kembangnya.

53
Aku tahu bahwa hanya ASI-ku yang paling cocok untuk Kirana. Untuk itu maka kuputuskan untuk
melakukan Exclusive Pumping (EPing) sambil tetap mencoba melatih Kirana untuk menyusu langsung.
Aku pernah temukan info bahwa hampir mustahil bagi anak PRS untuk bisa menyusu, meski rahangnya
telah berkembang.
Untuk bisa menyusui Kirana, aku mencari posisi yang tidak umum digunakan. Ini membuatku
sangat jarang menyusui Kirana. Namun aku selalu mengatakan padanya bahwa dia bisa menyusu nanti
ketika usianya sudah 1 tahun.
Aku harus bertahan di tengah suatu kondisi yang sangat sulit bagiku. Aku harus membesarkan
anak yang punya kesulitan bernafas, nafasnya berbunyi ‘grok-grok’ (stridor) setiap saat, terkadang
disertai mengi dan tampak sesak.
Sementara aku juga harus EPing (pumping ASI per 3 jam dengan durasi 30-60 menit/sesi),
menyuapi Kirana per 3 jam di mana 1 sesi minum ASIP bisa berdurasi rata-rata 1-2 jam, kadang bisa
lebih lama lagi.
Aku juga harus mengurus kakaknya, melatih Kirana menyusu, mencari info seputar PRS, bolak-
balik ke RS untuk konsultasi maupun terapi, melakukan terapi untuk Kirana di rumah, dan semua itu 90%
kulakukan sendiri. Suamiku sibuk dengan pekerjaannya dan ia jarang pulang.
Aku juga harus mengelola emosi dan MOOD, karena stres dapat mengganggu pasokan ASI. Aku
juga harus mengelola waktu untuk sebisa mungkin disiplin dalam memerah ASI.
Ini karena prinsip produksi ASI adalah SUPPLY BY DEMAND. Sehingga jika aku tidak disiplin
dalam memerah ASI, pasokan akan terganggu. Sungguh bukan hal yang mudah dan menyenangkan. Tapi
aku harus lakukan agar Kirana tetap mendapatGOLD LIQUID, yaitu ASI.

Kirana menyusu dengan HABERMAN FEEDER


Bersyukur Tuhan selalu memberikan pertolongan. Ketika Kirana berusia sekitar 5 bulan, seorang
teman mengirimkan HABERMAN FEEDER.
Ini adalah media pemberian cairan yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan hambatan
menyusui, seperti anak dengan CLEFT LIP ,CLEFT PALATE, PRS, DOWN SYNDROME atau masalah
neurologi lainnya.
Menggunakan HABERMAN FEEDER membuat waktu pemberian ASIP jadi lebih singkat dan juga
efisien. Lalu ketika Kirana berusia sekitar 8 bulan, seorang ibu EPing dari sebuah grup di luar negeri,
mengirimkan BREASTPUMP tipe DOUBLE PUMP. Perangkat ini sangat membantuku, karena
mempersingkat durasi pumping sebanyak 50%.
Kini Kirana berusia 13 bulan. Ia masih mendapatkan ASI dariku tanpa pemberian susu formula.
Sejak usia 11 bulan dia mulai lebih sering menyusu langsung, dan karena usianya saat ini sudah lebih
dari 1 tahun, kebutuhan ASI hanya sekitar 30% saja. Maka aku beranikan diri untuk lebih sering
menyusuinya.
Anak PRS dikatakan hampir mustahil bisa menyusu. Nyatanya dia bisa menyusu langsung
padaku, meski mungkin hanya COMFORT NURSING. Tapi aku yakin dia tetap mendapat manfaat dari
menyusu langsung, dan Kirana juga masih mendapat ASIP.

Jalan masih panjang


Tahun pertama membesarkan anak PRS merupakan tahun terberat bagiku. TapiPRS
JOURNEY kami masih panjang, demikian juga hak Kirana atas ASI ku. Dan kewajibanku lah untuk terus
memperjuangkan pemberian ASI dan segala yang terbaik bagi Kirana. Aku tak mau menyesal karena
tidak berusaha secara maksimal memberikan yang terbaik bagi Kirana.
Dulu, ketika menyusui Kasih, anak pertamaku, aku telah menaklukkan tantanganFLAT AND
INVERTED NIPPLE, karena putingku rata dan cenderung masuk ke dalam.

54
Aku dulu seorang ibu yang bekerja kantoran dan ASI-ku tidak melimpah. Kini aku juga harus
menaklukkan tantangan langka ini.
Bagiku, menyusui adalah lebih dari sekedar pemenuhan nutrisi bagi anak. Menyusui adalah salah
satu bentuk kasih sayangku kepada anak-anakku.
Kirana Aisha Putri Wibowo, putri kami yang cantik, semoga kamu sehat dan ceria selalu. Kirana
telah mengajarkan banyak hal tentang kekuatan, semangat, keteguhan hati, keikhlasan, rasa syukur, dan
keajaiban. Sungguh aku bangga pada pejuang kecilku yang kuat ini.
Anak yang spesial adalah berkah untuk sebuah keluarga yang spesial. Maka janganlah berkecil
hati jika dianugerahi anak berkebutuhan khusus (ABK), tetapi banggalah kepadanya. Belajarlah banyak
darinya, karena ABK adalah anak-anak surga, guru kehidupan yang sejati.

Tentang Penulis:
Wynanda Bagiyo Saputri adalah seorang ibu berusia 30 tahun dengan 2 orang putri, Kasih Aulia Putri
Wibowo (5) dan Kirana Aisha Putri Wibowo (1).
Wynanda adalah kreator grup FB Tambah ASI Tambah Cinta, serta sebagai admin group Komunitas Ibu
Menyusui
Ia juga adalah kreator grup Sahabat Pierre Robin Sequence (PRS), grup tentang PRS yang saat ini
memiliki lebih dari 290 member.
Ibu yang tegar ini juga menjadi admin grup Pierre Robin Sequence Awareness milik Pierre Robin
Sequence Foundation, sebuah organisasi non profit yang berpusat di Cape Town.

Daftar Pustaka:
Panduan Konseling Menyusui – dr. Hj. Utami Roesli, SpA., MBA,IBCLC., FABM
Materi Kelas Edukasi AIMI – Breastfeeding Tips for Working Mothers, 2010
http://www.askdrsears.com/topics/feeding-eating/breastfeeding
http://www.nbci.ca
http://duniasehat.net/2014/02/20/apakah-asi-bisa-habis
http://ehormon.blogspot.com/2014/11/cara-meningkatkan-hormon-hormon.html
https://www.ibudanbalita.com/artikel/mengenal-tanda-bayi-saat-lapar-dan-cukup-asi
http://www.workandpump.com
http://www.rumahsehatterpadu.or.id/2014/10/09/6-masalah-solusi-pada-ibu-menyusui
http://www.edukia.org/web/kbbayi/3-2-4-konseling-bagi-ibu
http://www.medelabreastfeedingus.com
http://www.breastfeeding-problems.com

Semoga yang ditulis, dirangkum dengan kesungguhan dan ketulusan hati ini dapat sampai ke hati dan bermanfaat
hingga nanti. Selamat berjuang, Gerai Laktasi senantiasa menemani. Salam, DianIqbal.

55

Anda mungkin juga menyukai