Anda di halaman 1dari 13

PENGOLAHAN BAHAN

GALIAN
KOMINUSI
KOMINUSI ATAU REDUKSI UKURAN
(COMMINUTION)
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam Pengolahan
Bahan Galian.
Tujuan dilakukannya kominusi yaitu :
 Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya.
 Menghasilkan ukuran dan bentuk material/mineral yang sesuai dengan
untuk proses selanjutnya.
 Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak
dengan zat lain, misalnya reagen pada proses flotasi.
Macam – macam Kominusi

01 Peremukan / pemecahan (crushing)

Peremukan adalah proses reduksi ukuran bahan


galian / bijih (boulder dengan ukuran > 30 cm) yang
berasal langsung dari tambang (ROM = run of mine)
menjadi ukuran yang lebih kecil bahkan bisa sampai
ukuran 2,5 cm

02 Penggerusan / penghalusan (grinding)

Penggerusan adalah proses pengecilan ukuran


butiran mineral dari yang berukuran 2,5 cm menjadi
ukuran yang lebih halus.
Peremukan / Pemecahan (Crushing)

a. Jaw crusher
b. Gyratory crusher
Peralatan yang digunakan pada
c. Cone crusher
kegiatan peremukan antara lain :
d. Roll crusher
e. Impact crusher
f. Rotary breaker
g. Hammer mill
Proses Crushing

Primary Crushing
Secondary Crushing
Fine Crushing
PRIMARY CRUSHING
1. PRIMARY CRUSHING
Primary Crushing biasanya dilakukan terhadap bongkah batuan atau
bijih yang berasal dari tempat penambangan (ROM) dengan ukuran
yang besar (12-60 inch) untuk direduksi ukuranya menjadi 4-6 inch

Dua Jenis alat Primary Crushing


a. Jaw Crusher
Jaw crusher terdiri dari 2 pelat yang berhadap2an dibuat membentuk
sudut yang kecil ke arah bawah yang dapat membuka dan memutup
rahang seperti rahang binatang (jaw), salah satu jaw diam tertahan
pada cruher frame (kerangka jaw crusher) disebut fixed jaw, sedang
yang satu lagi ditahan pada sumbunya dan dapat bergerak sedikit
mendekat dan menjauh pada fixed jaw disebut swing jaw. Batuan
(feed) akan masuk diantara ke-2 jaw dan akan terjepit waktu jaw
mendekat dan akan dilepaskan pada waktu jaw menjauh
b. Gyratory Cruher
Dipakai untuk memecah batuan berbentuk bongkah besar maupun kecil
dan mempunyai kapasitas lebih besar dari Jaw Cruher. Pada Gyratory
crusher penghancuran berjalan terus menerus selama inner shell (dinding
dalam) berputar pada as-nya, sedang pada jaw cruher penghancuran
hanya terjadi pada saat swing jaw mendekat pada fixed jaw, kapasita GC
>>JC
SECONDARY CRUSHING
2. SECONDARY CRUSHING
Secondary Crushing mempunyai beban yang lebih ringan dari Primary
Crushing, produk dari Primary Crushing menjadi umpan (feed) bagi
Secondary Crushing dengan ukuran diameter < 15 cm
A. Roll Crusher
Gaya – gaya yang bekerja :
1. Gaya tangensial karena perputaran silinder
2. gaya berat dari partikel
3. Gaya normal
B. Gravity Stamp Mill
Merupakan Secondary Crushing yang tertua, cara
Kerja seperti memakai lumping/lesung (mortal) dan alu
(pestle), Alu diangkat sampai titik tertinggi lalu dijatuhkan
diatas mortar blok (lumping) yang berlubang2.
Batuan yang tertimpa oleh alu akan pecah demikian terjadi
berulang-ulang, partikel yang sudah halus dapat keluar
Melalui lubang yang terdapat dalam mortar blok.
Fine Crushing

 Fine crushing merupakan proses kelanjutan dari primary crushing


atau secondary crushing.

Umumnya ukuran umpan 0,5 cm – 1 cm ( 1/4 inchi – 3/8 inchi) yang


merupakan produk dari secondary crusher. Alat yang digunakan dapat
berupa ball mill, rod mill, tube mill.
Penggerusan / Penghalusan (Grinding)

Penggerusan adalah proses pengecilan ukuran butiran mineral dari yang


berukuran 2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus.

Berdasarkan media yang digunakan, penggerusan bahan galian dibagi 4


yaitu :
a. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik
b. Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
c. Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya berupa bola-bola
baja dan bahan galian nya sendiri.
d. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galiannya sendiri.
Merupakan suatu tahap pengecilan ukuran (communition)
dengan ukuran << dari ukuran crusher
Tujuan Grinding
 Untuk melapaskan/membebaskan ikatan antara satu mineral dengan
mineral pengikutnya yang terbentuk bersama2
 Untuk memperkecil ukuran dari min berharga yang sudah dibebaskan
 dalam beberapa pengolahan min logam (min industri), grinding
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar
 Dalam hydro metalurgy grinding ditujukan agar mineral berharga dapat
kontak dengan leach/pelarut
Penggerusan Bahan Galian

Berdasarkan Media, Penggerusan Bahan Galian dibagi 4 yaitu:


 Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
 Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
 Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya berupa bola-bola
baja dan bahan galian nya sendiri.
 Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galiannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai