METODE PENAMBANGAN
Ada berbagai macam cara penambangan. ada tambang terbuka, ada tambang bawah tanah, dan
ada tambang bawah air. tambang terbuka adalah tambang yang berhubungan langsung dengan
udara bebas. sedangkan Tambang bawah tanah adalah, tambang dimana kegiatan penambangnya
Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri :
Endapan bijih dan batuan induk relative keras, sehingga tidak mudah runtuh.
Pada metode ini,bagian level atas level bawah dihubungkan dengan raise,dan
penambangan dimulai dengan memotong bagian atas dari raise sehingga terbentuk
jenjang pada cebakan dimana para pekerja berdiri.Dijih lepas kemudian ditarik
dibawahnya.Jadi bijih ditambang dari atas kebawah dengan jenjang menurun dan
mekanikal.
Gambar 3.2 Underhand Stoping
3. Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode tambahan untuk ekstraksi
bijih yang terpisah dari bijih utama atau bagian badan bijih utama yang
2. Kondisi kerja berbahaya khususnya dibawah backs dan walls, interval level harus
kecil.
overhand stop secara praktis berlawanan sengan underhand stoping yaitu tempat pekerja
mengarah keatas dan berada dibawah bijih yang akan ditambang.Bijih ditambang selapis demi
selapis dan memungkunkan bijih lepas jatuh ke haulage level yang biasanya dilindungi oleh pilar
4. Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode tambahan untuk ekstraksi bijih yang
terpisah dari bijih utama atau bagian badan bijih utama yang memberikan kondisi yang
cocok.
1. Posisi backs tidak memberikan bahaya, interval level dapat lebih kecil.
5. Pada kemiringan yang kecil broken ore jatuh pada haulage drive secara gravitasi.
Pada metoda ini,pembongkaran bijih dilakukan secara maju (advancing ) terhadap bijih yang
terletak horizontal dengan tinggi kurang dari 3 m, dimana kondisi ini tidak memungkinkan
dilakuakan dari atas kebawah. Penyanggaan atap (roof) pada breast stoping biasanya secara
permanent atau semi permanent pillar yang terdiri dari bijih itu sendiri
Untuk cebakan yang lebih tebal, maka bijih ditambang secara berjenjang metode ini digunakan
untuk cebakan sampai ketebalan 13 m. pillar yang dibuat kadang-kadang diperkuat dengan
sement sekelilingnya.
Pada cebakan yang datar dengan keteblan kurang dari 4-5 m, metoda ini dilakukan dengan
menggali bijih sehingga terbentuk ” Wide diifts ” dan secar sistematis dengan interval teratur
2. Memungkinkan sortasi dalam stope, dan waste ditinggal pada ruang kosong yang ada.
1. Losses sebagai pillar mencapai 40%, dengan pillar robbing yang efektip menjadi 20%.
2. Bahaya runtuhan dari hangging wall, khususnya bila mempunyai joint dan cracks yang
sejajar.
Metode dapat dimasukkan dalam stope and pillar (bukan room and pillar) apabila memenuhi 2
Bukan untuk memperoleh bentuk atau perencanaan tambang yang sistimatis, ttp. sekedar
menyangga atap.
Penyusun pillar adalah batuan, maka relatif kuat dan berdimensi kecil
Tanpa perencanaan rinci, karena dalam penambangnya hanya mengikuti arah endapan.
Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih yang kecil/tebal dan lebarnya kurang
dari 3 meter kemiringan/dip bukan menjadi suatu masalah bentuk endapan bisa reguler (tidak
teratur) dapat dipai untuk endapan yang bernilai tinggi tidak dibenarkan untuk menambang “ore
System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
5. Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter, terpisah-pisah, letaknya
terpencil.
Contohnya : endapan bijih emas yang tidak teratur tapi kadarnya tinggi.
Keuntungan :
2. Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan tambahan bagi penduduk di sekitar endapan.
Kerugian :
Cara penambangan :
Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah vein. Kalau cara ini diterapkan pada
Vein yang sangat kaya, metode ini sering memberikan keuntungan sementara. Hal ini karena
biaya pembuatan lubang bukaan dengan ukuran yang sangan bervariasi sangant mahal.
lubang bukaan, dikarenakan baik batuan induk maupun endapan bijih relative kuat. mempunyai
ciri-ciri:
Metode ini cocok untuk endapan yang sempit atau relative sedikit.
Lebar endapan antara 1 – 5 m, tetapi dengan arah memanjang ke bawah berbentuk bulat atau
elips.
Cara Penambangan
bijih dipindahkan dari lombong ke jalan pengangkutan dengan memanfaatkan efek gravitasi
Underground glory hole sering diartikan sebagai suatu operasi penambangan dimana bijih
dihancurkan oleh peledakan kemudian jatuh ke jalan bijih (ore pass) oleh efek gravitasi. Open
pits modern yang mengaplikasikan suatu sistem pengangkutan bijih melalui shaft yang dibangun
pada bagian luar pit limit, mencirikan suatu kesamaan proses pengangkutan dengan underground
Metode penambangan underground glory hole dapat diterapkan untuk berbagai tipe cebakan,
walaupun bentuk material galian tidak mempunyai kecenderungan untuk bisa dikumpulkan pada
drawpoint.
2 Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan terampil (skilled
labours).
3 Relatif aman.
1 Produksi kecil, yaitu 50-100 ton/hari, karena banyak pekerjaan yang ditangani secara
peledakan.
Gambar…….Glory Hole
4. Shrinkage Stoping
Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya.
Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus dengan metode
selective mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya pada asam tambang.
Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping dimana setiap bagian dibor
dan diledakan dari bawah keatas.tumpikan hasil ledaka akan dibiarkan dilantai yang dapat
dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya dan untuk menyanggah country rock .
2. Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam kira-kira sudutnya > 600.
4. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang (loose ore).
5. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock
6. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein tetapi kedalamannya dangkal.
Keuntungan :
1. Ongkos deplopment lebih rendah karena jarak antara level dengan level dan raise dan raise bias
berjauhan.
2. Biaya hanling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun dengan sendirinya secara
7. Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena bekas-bekas dari stope di isi
material.
Kerugiaan :
1. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian endapan masih tertinggal di
2. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal didalam stope dan endapan tersebut
mengandung oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan menjadi
Cara penambangan :
arah vertikal dan horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan penyangga
sementara.
Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih, scalling
dan penyangga. Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh petambang yang
1. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat menampung banyak pembor, sehingga
5. Sublevel Stoping
Sublevel Stoping adalah penambangan bawah tanah dengan cara membuat level-level,
Baik endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan keras.
Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak ada retak-retak ketika
dilakukan penambangan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi dilusi atau pencampuran
dua material. Dalam hal ini pencampuran endapan bijih dengan batuan induk.
membuat sub level yang berurutan. Jarak antara level 100 – 200 feet sedang itu sub level 25 – 40
feet. Cara penambangan ini dapat dilakukan dengan cara oper Hand. Level utama dihubungkan
4. Kountry rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah terjadi pengotoran
(Dilution)
5. Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah dilihat dan bentuknya teratur.
6. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan tidak selektif.
Keuntungan :
3. efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan penambangan secara serentak.
Kerugiaan :
1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan.
2. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu penggambilan pillar yang tertinggal.
4. Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya ditinggalkan sebagai penyanggah
sementara.
5. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap kemajuaan tambang
Cara penambangan :
Bijih mulai diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada aktifitas dalam
lombong. Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui ring drill dan peledakan. Kemudian
Broken Ore masuk ke dalam Draw Point. Muka dan dinding samping lombong ditinggalkan
Pembuatan Stoping dengan peledakan menggunakan lubang tembak panjang antara 20-30
meter yang dibuat dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya terdiri dari 2 metode
umum yaitu :
Adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by)
dimana bagian yang sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi
4. orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna menutupi
ongkos.
5. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak terdapat
Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang sedang
ditambang.
Keuntungan :
1. Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat mengadakan
selektif mining.
2. dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih selanjutnya.
4. Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaran jarang terjadi.
6. Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga produksinya besar.
Kerugiaan:
2. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan material pengisi agar
2. STULL STOPING
Adalah suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan
penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull.
Penyanggaan ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat bila bila keadaan
batuan memungkinkan.
Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
4. Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias dicapai oleh penyangga kayu
Cara penambangan
2. Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan material pengisi
3. Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat dibiarkan kosong dan
1. Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit sehingga tidak
3. Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan tambangnya bias tinggi.
4. Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan square setting atau cut and fill,
1. Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan pembusukan serta kebakaran.
3. Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian bekas-bekas lombong.
Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan penyanggaan secara sitematis
yang saling tegak lurus kesegala arah (tiga dimensi). Penyangga ini memilki kerangka berupa
3. Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang baik atau jelas dilihat, misalnya
Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan agak keras dan surface
subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila urat
bijihnya tipis.
Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu cara penambangan
lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot, atau penyangga under cat
pada blokcaving. Kecuali square setting sering dipergunakan untuk mengambil pillar yang
1. Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran dan bentuk endapan bijih, asal
kemiringan >450,luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk endapan.
2. Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang keadaannya sangat lunak dan mudah
runtuh.
3. Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining recovery yg tinggi > 90% (high
mining extraction)
kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan
2. Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih kurang dari 30%, sedangkan
Gambar :
C. METODE PENAMBANGAN BATUBARA
penyangga, penambangan GOB, transportasi serta penanganan gas, penyangga serta debu untuk
3. Metode yang efisiensinya tinggi jika penggunaan bahan perton yang sedikit dan ekonomis.
Pemilihaan metode penambangan batubara dan kondisi alam yang menjadi faktor penentu
2. Kemiringan
8. Rekar batubara dan tekanan bumi serta kekerasan batubara tersebut.
Suatu metode penambangan yang menyatakan suatu blok akan menggali masuk 2 sistem
Metode ini hanya penggalian maju terowongan terhadap room and pillar secara berurutan
mulai dari yang terdalam apabila jaringan terowongan digali telah mencapai batas maksimum.
Keuntungan :
2. Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam penambangan lebih luas dibandingkan dengan long
3. Hingga batas – batas tertentu dapaat meenyesuaikan terhadap variasi kemiringan
4. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan system long wall misalnya karena
adanya patahaan
5. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan.
6. Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar Robbing) menaikan recovery baatubara.
Kelemahan :
3. Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam karena adanya tekanan bumi.
4. Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan masalah dari segi keamanan untuk penerapan
Gambar :
2. Metode penambangan batubara system long wall/lorong panjang
Metode penambangan batubara adalah yang digunakan secara luas pada penambangan bawah
tanah.
3. Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi
4. Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang terowongan yang dikerja terhadap
5. Mengguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dari swa bakar/self combustion
6. Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka penggunakan produksi
batubaranya besar.
Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup
disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyanggah di atasnya dibiarkan runtuh
sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang
(front).
efisien.
Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses ambrukan sebaiknya
1. Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.
4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka perolehan tambangnya sangat
1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari retakan – retakan.
Gambar :
2. Sub Level Caving
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top slicing tetapi
penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap penambangan
pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua
Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di bagian atas dari
ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan – endapan bijih yang memiliki sifat seperti berikut :
2. Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan –bongkahan dan akan
3. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu dengan penyanggahaan
biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk tambang bawah tanah
yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu
3. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyanggah kayu sedikit, kecuali
5. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai lombong yang
berbeda kadarnya.
6. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga sekaligus dapat
berproduksi.
1. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat ditambang bagian
demi bagian.
3. Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila dillution harus rendah maka mining recoverynya
juga menurun.
4. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak syarat yang harus
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu
“undercat” terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah
dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan– lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken ore)
dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga kemungkinan
terjadinya pengotoran (dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut:
2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat dipisahkan dari block
di sebelahnya.
3. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah – bongkah
yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah
4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih sebaiknya
akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih dan lapisan
penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) “ore shoot”, “off shoot”, dll.
1. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja, setelah ambrukan
3. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan serta
4. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan–rekahan di antara bijihnya yang pecah itu tidak
5. Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul pada “grizzly level”,
1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama persiapan
penambangan.
2. Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui bijih (ore passes) umumnya
tambang rendah.
4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan produksi tidak
dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan macetnya proses penurunan.
Gambar :
Urutan peringkat
Sudut Pandang
1 2 3
Murahnya ongkos penambangan BC SC TS
“Clean mining”/total mining TS SC BC
Besarnya produksi per luas daerah penambangan BC SC TS
“Close grading of ore” TS SC BC
Pemakaian kayu penyanggah BC SC TS
Ventilasi alam (natural ventilation” BC SC TS
Keluwesan (flexibility) TS SC BC
Pengaturan ambrukan (control of caving) TS SC BC
Perolehan penambangan TS SC BC
Keterangan
Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang menggunakan
penyangga dalam proses penambangannya. Secara umum ciri-ciri Supported Stope Methode
antara lain:
Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi dua, antara lain:
Penyangga Alamiah
Penyangga alamiah adalah penyangga yang menggunakan material yang berada atau dihasilkan
Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan sebagai
penyangga.
Waste
Batuan samping, atau material lain yang tidak ditambang.
Artificial support adalah penyangga buatan yang dimasukan ke dalam tamang bawah tanah, agar
tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini disebut juga Material Filling, dapat berupa tailing,
Merupakan metode penambangan dengan cara membuat level-level, dimana level-level tersebut
merupakan endapan bijih yang ditambang. Di dalam level-level tersebut dibuat Stope-stope atau
ruangan-ruangan. Setelah selesai menambang dalam satu level, maka level tersebut diisi kembali
dengan material lalu dilanjutkan dengan membuat level baru. Arah tambang pada metode ini
relative horizontal.
Merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk membuat stope dalam
level. Setelah selesai menambang dalam satu stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa
menunggu selesai dalam satu level. Ini yang membedakan dengan Shrink and Fill Stoping.
Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45 o. Dan untuk endapan yang bukan
Pada dasarnya, system penambangan ini dengan cara membuat penyangga yang lebih sistematis,
dimana penyangganya berbentuk ruang (tiga dimensi). Baik berupa kubus ataupun balok.
Endapan tidak perlu memiliki batasan yang jelas antara endapan bijih dan batuan induknya.
Stull Stoping
System penambangan ini meruapkan system penambangan yang memasang penyangga dari
footwall ke hanging wall. Stull sendiri berarti kayu, sehingga pada system penambangan ini
Bijih cukup kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga, tapi batuan induk mudah pecah menjadi
bongkahan-bongkahan.
Recovery harus tinggi. Dan looses factor harus rendah, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk