KOMINUSI
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobahaan dari proses komunisi diantaranya :
a. Melepaskan mineral berharga dari material pengotornya (gangue)
b. Proses pengecilan ukuran bahan baku asal dari bongkahan menjadi
ukuran yang lebih kecil sesuai keinginan.
c. Penyiapan ukuran serta bentuk umpan yang sesuai dengan kebutuhan
proses kominusi selanjutnya atau sesuai keinginan konsumen.
d. Memperluas permukaan partikel sehingga dapat mempercepat kontak
dengan zat lain contohnya dalam proses flotasi.
e. Mengekspos permukaan mineral berharga, dalam hal ini proses
hyrometalury tidak benar benar perlu terbebas dari pengotornya.
bahan
galian
tersebut
dari
mineral
pengotor.
Kominusi
Gyratory Crusher
Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada jaw crusher.
Gerakannya berputar dan bergoyang yang membuat penghancuran
berjalan secara terus menerus tanpa selang waktu.
Sumber : www.directindustry.com
Gambar 1.1
Gyratory Crusher
Jaw Crusher
Merupakan alat yang paling umum dari mesin peremuk tingkat 1.
Cara kerjanya batuan yang mengandung mineral dijepit di antara dua
buah rahang (fixed jaw) dan (swing jaw), kemudian dihancurkan akibat
adanya gaya tekan remuk. Ada 2 tipe Jaw Crusher yang bergantung
kepada titik tumpunya yaitu titik blake (titik tumpunya di atas) dan dodge
(titik tumpunya di bawah. Faktor faktor yang mempengaruhi efisisensi
Jaw Crusher yaitu lebar lubang bukaan, kecepatan, variasi dari throw,
ukuran umpan dan reduction ratio. Reduction ratio yang baik pada
primary crushing adalah 4 7 , untuk secondary crushing 14 20 dan
fine crushing adalah 50-100.
Sumber : www.directindustry.com
Gambar 1.2
Jaw Crusher
b. Secondary Crushing
Merupakan tahapan lanjutan dari primary crushing , dimana umpan
berukuran kurang dari 6 inchi dan produknya berukuran 0,5 inchi. Beberapa alat
untuk secondary crushing yaitu :
Cone Crusher
Merupakan alat secondary crusher yang mempunyai kelebihan yaitu
ekonomis.
Sumber : www.directindustry.com
Gambar 1.3
Cone Crusher
Hammer Mill
Gunanya
yang berbeda
dengan
alat
Secondary
Crusher
lainnya
yang
menggunakan
compressive stress.
Sumber : www.directindustry.com
Gambar 1.4
Hummer Mill
Roll Crusher
Terdiri dari dua silinder
Sumber : www.imexbb.com
Gambar 1.5
Roll Crusher
1.2.2
Grinding (Penggerusan)
menjadi pulp.
Conical (produk halus)
Contohnya adalah hardinge conical mill yang menghasilkan produk lebih
halus daripada yang dihasilkan silinder mill. Grinding memerlukan bola
baja berdiameter 2 3 inchi dengan jumlah bola bola baja pada ball
mill antara 50-60 % dari volume mill dan terkadang mencapai 80%.
Cylindro Conical (halus dan kasar)
Mill jenis ini produknya ada yang halus dan ada yang halus dan ada yang
Sumber : www.imexbb.com
Gambar 1.6
Ball Mill
Sumber : www.imexbb.com
Gambar 1.7
Ball Mill
dimasukkan ukurannya < inchi serta produk yang dihasilkan berukuran -14
sampai -18 mesh. Umpan berukuran harus kecil, karena bila materialnya terlalu
besar dan keras akan menimbulkan cataracting yang menyebabkan batang baja
patah.
1.2.3
Screening (Pengayakan)
Pengayakan merupakan pemisahan produkta hasil kominusi secara
penyaringan
(sieving).
Produk
dari
proses
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan
pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan
ke permukaan pengayak.
Ukuran standar dinyatakan dengan mesh atau mm (metrik). Yang
dimaksud mesh adalah jumlah lubang ayakan yang terdapat dalam satu inchi
persegi (square inch). Sedangkan untuk ukuran matrik merupakan ukuran dari
material tersebut.
Sumber : www.naessens-hydraulics.be
Gambar 1.8
Vibrating Screener
Alat
Adapun alat alat yang digunakan dalam proses kominusi, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
1.3.2
Jaw Crusher
Cone Crusher
Screen
Timbangan
Dauble Rol Mill
Splitter
Disk Mill
Sendok
Nampan
Bahan
Sedangkan untuk bahan yang digunakan dalam proses kominusi
1.4 Prosedur
Tahapan prosedur yang dilakukan untuk proses kominusi yaitu :
a. Ukurlah ukuran umpan dengan jangka sorong. Dalam hal ini yaitu
batugamping yang telah disediakan.
b. Hidupkan motor Jaw Crusher, lalu masukan satu persatu batugamping
kedalam Feeder.
c. Matikan motor Jaw Crusher jika telah selesai.
d. Kumpulkan produkta yang dihasilkan dari Jaw Crusher ke dalam wadah
lalu ukur produkta tersebut dengan jangka sorong
e. Hidupkan motor Cone Crusher kemudian masukan produkta dari Jaw
Crusher kedalam Feeder sedikit demi sedikit.
f.
Ukuran Feed
Ukuran Producta
DAFTAR PUSTAKA
Jefri
Gansen,
2011,
Kominusi,
arsipteknikpertambangan.