Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG yang

bertujuan untuk :
Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses

berikutnya.
Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1.
Peremukan / pemecahan (crushing)
2.
Penggerusan / penghalusan (grinding)
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
- Tahap pertama / primer (primary stage)
- Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
- Tahap ketiga / tersier (tertiary stage)
- Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)

I.1 Tujuan Percobaan


1. Melakukan proses pengecilan/pengukuran ukuran bahan padat dari ukuran kasar/besar
menjadi bentuk yang lebih halus/kecil dengan crushing dan grinding
2. Menentukan ukuran 80% kumulatif lolos partikel bahan padat
3. Menetukan energy dan daya yang dibutuhkan untuk reduksi ukuran dengan hukum Bond
4. Menentukan Reduction ratio ukuran 80% lolos kumulatif

DASAR TEORI
KOMINUSI ATAU REDUKSI UKURAN (COMMINUTION)
1. Peremukan / Pemecahan (Crushing)
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari
tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm)
menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Peralatan yang dipakai antara lain adalah :

2.

Jaw crusher
Gyratory crusher
Cone crusher
Roll crusher
Impact crusher
Rotary breaker
Hammer mill
Penggerusan / Penghalusan (Grinding)
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 2,5 cm
menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media
penggerusan yang antara lain terdiri dari :

1. Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).


1.

Batang-batang baja (steel rods).

2.

Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebutsemi
autagenous mill (SAG).

3.

Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus
dan disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :

1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.

1.

Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.

2.

Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah bahan
galian atau bijihnya sendiri.

3.

Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya
sendiri.
Proses grinding mengacu pada pulverizing yaitu pelembutan dan disintegrasi. Operasi
ini berbeda disebabkan oleh sifat dari bahan umpannya, ukurannya, dan rasio pengecilan
yang diperoleh. Sifat-sifat ini menentukan desain peralatan yang akan digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik grinding suatu bahan adalah kombinasi
air, kecenderungan kehigroskopisan terhadap flokulat dan aglomerat, kemudahan bahan
untuk terbakar (combustibility) dan sensitivitas terhadap perubahan temperatur.
Tujuan grinding dan sizing yaitu memperoleh produk yang mempunyai spesifikasi
ukuran maksimum dan minimum. Selain itu pula untuk memperoleh bahan yang
mempunyai permukaan yang spesifik.
variable operasi pengecilan ukuran (SR):

Kandungan air (moisture content):


Dibawah 3-4% cairan dalam bahan, SR tidak mengalami hambatan.
Reduction ratio (rasio diameter rata-rata umpan dengan diameter rata-rata produk):
diameter ratarataumpan
Reduction Ratio=
diameter rata rata produk
Mesin penghalus (grinder) mempunyai rasio s/d 100

3. Kebutuhan energy dan daya untuk pengecilan ukuran


Energy yang dibutuhkan crusher/grinder digunakan untuk:
a. Mengatasi friksi mekanis
b. Menghancurkan bahan

Energy dan daya yang dibutuhkan diturunkan dari teori teori perubahan energy dE
terhadap perubahan ukuran dX dari partikel ukuran X berbanding terrbalik, seperti
persamaan pada dibawah ini:
dE
n
=c X
dX
Dimana: dE = perubahan energy
dX = perubahan ukuran
c, n = konstanta yang besarnya tergantung dari jenis material dan alat
Teori Bond untukmenetukanenergi kominusi
Dalam
penelitian
Bond
menentukan

harga

dE
n
=c X
dX
Diitegralkan dengan batas-batas X1 dan X2 sehingga menjadi:
1
1 kWh
E=K B

X P X F Ton

Dimana: KB = konstanta
XF = ukuran umpan 80% lolos kumulatif (mm)
XP = ukuran produk 80% lolos kumulatif (mm)
Bila XP dan XF dalam satuan m (1mm = 1 m), maka:
P
1
1
=E=10 Ei

T
XP XF

1,5

maka:

PERCOBAAN
Alat dan Bahan
a. Shieve Shaker

b. Ball mill

Anda mungkin juga menyukai