Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA

TUGAS 2

(BENTUK PADATAN DAN UKURAN PARTIKEL)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARZELINA ZAINUDDIN

NIM : 4518044040

FAKULTAS TEKNIK KIMIA LEADERSHIP UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR 2020
ALAT INDUSTRI KIMIA

BENTUK PADATAN DAN UKURAN PARTIKEL

MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL

1. Cara-cara menentukan ukuran partikel. Ukuran sebuah partikel dapat disebutkan dengan
beberapa istilah. Contoh :

a. partikel berbentuk bola, dimensi ukuran yang penting antara lain:

D, Volum, luas permukaan.

b. Partikel berbentuk kubus, dimensinya panjang, volum, luas permukaan.

Beberapa cara untuk menentukan ukuran partikel (yang dilakukan di laboratorium) disajikan
di chapter 3 Brown, dan chapter 20 Perry, 7th ed.

Cara-cara itu antara lain:

A. mikroskop, untuk partikel berukuran sekitar 1 µm = 0,001 mm.

B. screening: melewatkan bahan melalui ayakan seri ( sieve shaker) yang mempunyai
ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan padatan berdasarkan ukuran
diperlukan pengayakan. Standar screen mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai
dengan 38 µm.

Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan material pada suatu permukaan
yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai.

Ditinjau sebuah ayakan :

Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.

Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.

Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan diperoleh
fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai dengan ukuran lubang ayakan.

C. Sedimentasi (fluida diam, zat padat mengendap dengan gaya gravitasi).

Teori gerak partikel dalam fluida mengatakan bahwa partikel berukuran kecil yang jatuh
alam fluida, pada suatu kecepatan tertentu adalah setara dengan ukuran partikelnya.

⇒ Sampel dalam slurry idendapkan, umpan Undersize oversize


⇒ Pada beberapa ketinggian tertentu diambil cuplikan (dengan pipet),

⇒ Masing-masing dipanaskan agar kering, kemudian ditimbang,

⇒ Selanjutnya dievaluasi konsentrasinya sebagai fungsi waktu.

D. Elutriasi : aliran fluida ke atas dengan kecepatan tetap, sehingga butiran dengan ukuran
tertentu terbawa ke atas, sedangkan ukuran yang lebih besar sebagai hasil bawah.

Contoh elutriasi : pemisahan campuran silika dan galena menggunakan air.

Campuran silika dan galena mempunyai ukuran yang sama yaitu 1 cm.

Diketahui:

a. galena masih tetap mengendap pada kecepatan air 13 ft/s.


b. Butir silika pada ukuran yang sama tetap mengendap pada kecepatan air 7 ft/s. Jika
operasi dilakukan pada kecepatan air lebih kecil 13 ft/s dan lebih besar dari 7 ft/s, maka
semua silika sebagai hasil atas, dan galena sebagai hasil bawah.

E. Sentrifugasi, seperti sedimentasi, tetapi zat padat diendapkan dengan gaya sentrifugal
(memutar dan turun).

Diperlukan informasi sifat padatan sebagai berikut:

1. Struktur bahan
2. Kadar air dalam bahan. Kadar air 3-4% baik untuk pemecahan, >4% bahan pdtan
sering lengket.
3. Kekerasan bahan; kekerasan diukur dengan derajat Mohs 1 – 10 derajat Mohs<4,
bahan lunak  Energi Yang Dibutuhkan Untuk Memecah Bahan Energi= C (A 2 – A
1 )........... Rittingers Law A 1 = luas permukaan bahan mula-mula = diameter bahan
mula-mula A 2 = luas permukaan bahan yang terbentuk C = konstanta (nilainya
dipengaruhi sifat bahan)  Sifat fisis bahan padat lainnya yang perlu diketahui
meskipun tidak berhubungan langsung: ketahanan bahan terhadap pengaruh cuaca,
ukuran bahan, angle of repose bahan, densitas bahan (bulk density, true density)
sifat flowability bahan

Sifat khemis bahan, antara lain: tingkat korosifitas, “hazardous properties” (fire ability,
explosive, and toxicity).  Bahan padat dikatakan tahan terhadap pengaruh cuaca jika bahan
tersebut berhubungan dengan cuaca (hujan, panas, dan angin) bahan tersebut masih dapat
dipakai di industri (masih memenuhi persyaratan kualitas bahan) dan sebaliknya.

Ukuran Bahan Padat

1.Ukuran sangat halus, ukuran butiran lolos saringan 100 mesh ( < 149 mikron)

2.Ukuran halus, yaitu ukuran lolos saringan 1/8 in dan tertahan 100 mesh

3.Ukuran butiran atau granular, bahan padat dengan ukuran lebih besar 3,18 mm sampai
dengan 12,7 mm

4.Bahan padat berupa gumpalan/ lumpy material dengan ukuran > 12,7 mm

Flowability Flowability adalah kemampuan bahan untuk meluncur dengan sendirinya.


Flowability bahan padat sangat terkait dengan ukuran bahan. Flowability bahan dibedakan
menjadi:

a.sangat free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudut gelincir bahan (angle of
repose) < 30 0,

b.free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudt gelincir antara 30 0 – 45 0,

c.sluggish material, yaitu bahan padat yang lamban untuk menggelincir, angle of repose >
45 0.  Angle repose bahan adalah sudut kemiringan papan terhadap posisi datar
(horizontal) sedemikian sehingga bahan padat diatas papan mulai menggelincir dengan
sendirinya

Abrasiveness (kekasaran) bahan dibedakan menjadi tiga yaitu:

a.non abrasive, permukaan bahan halus pada umumnya untuk bahan halus dan granular,
b.abrasive, permukaan bahan kasar,

c.sangat abrasive, permukaan bahan kasar dan tajam atau runcing, contohnya pecahan
batu.
 Sifat kimia bahan, antara lain:

Korosifitas bahan, dibedakan menjadi highly corrosive dan middle corrosive, harm-full to
life, yaitu berdebu, berasap, beracun, dan explosive.  Sifat-sifat bahan diatas akan
mempengaruhi terhadap pemilihan alat atau sistem penyimpanan ataupun storing/
delivering equipment dan juga jenis alat transport yang dipakai.

COARSE SIZE REDUCTION (UMPAN MASUK BERUKURAN BESAR/BONGKAHAN)

Untuk bahan yang Keras (hardness tinggi)

1.Jaw Crusher:

Ada 3 jenis yang umum:

a)Blake Crusher

b)Dodge Crusher

c)Roller Bearing /Overhead Eccentric Jaw Crusher

2.Gyratory Crusher

 Pemilihan antara keduanya biasanya berdasarkan pada:

karakteristik umpan,kapasitas dan persyaratan produk (ukuran dan keseragaman ukuran).

Ukuran standard Blake Jaw Crusher (feed opening position, daya, kapasitas) dapat dilihat
pada buku teks (Table 6 Brown (1955), atau Table 20-8 Perry 7 th ed.)

Ukuran bahan yang keluar akan lebih uniform, tetapi sangat rawan terhadap kebuntuan
(clogged) akibat discharge opening yang konstan. Ukuran standard Dodge Crusher dapat
dilihat (pada Tabel 7 Brown (1955))

Prinsipnya merupakan kombinasi antara Blake Crusher dan Dodge Crusher.

Prinsip kerja: Roda A berputar, memutar countershaft dan gearing, dan piringan C.
Selanjutnya, piringan C akan memutar main-shaft yang terpasang eccentric pada piringan C.
Karena main-shaft bergerak eccentric, crushing head akan bergerak eccentric menghimpit
padatan (discharge opening minimum), memecahnya dan melepaskannya (sampai
discharge opening maksimum).
Perbandingan kapasitas dan ukuran Gyratory Crushers dan Jaw Crushers: Table 20-10 Perry
7 th ed.

 Ukuran standard Gyratory Crushers: Table 8 Brown (1955); Table 20-11 Perry 7 th ed.

 Perbandingan kapasitas Gyratory Crushers dan Jaw Crushers: Table 20-10 Perry 7 th
ed.

Kapasitas Gyratory crushers bervariasi dari 600 – 6000 ton/jam, tergantung ukuran
produk yang diinginkan (antara 0.25 – 1 inch).

Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers dan Perawatannya
lebih mudah.

a) Toothed Rolled Crushers (Single atau Double) Kapasitas: s/d 500 ton/jam; Ukuran
umpan:  20 inch (500 mm).

b) Hammer Mill dan ImpactorBreaker Kapasitas: - Untuk Hammer Mill: tergantung


kehalusan produk yang diinginkan Untuk Impactor bisa s/d 600 ton/jam Ukuran umpan:
hampir sama dengan toothed rolled crushers Ukuran produk: lebih fleksible, sesuai
dengan ukuran grid yang terpasang (jika alatnya dilengkapi grid  bisa sangat halus).

Hammer Mill lebih serbaguna pemakaianya,menumbuk bahan-bahan berserat, sticky


material.sampai pada batuan keras!

Toothed Rolled Crusher (Crucher Roda Bergigi):

 Prinsip kerja: Roda (Flywheel) berputar, akan memutar toothed roll yang terhubung
dengan flywheel. Partikel-partikel (bongkahan) yang masuk akan tergencet pada wear
plate/crushing plate dan pecah. Gigi-gigi pada roll selanjutnya akan menggerus partikel-
partikel padatan menjadi ukuran yang lebih kecil lagi.

Hammer Mill/Impactor:

 Prinsip kerja: Bongkahan padatan yang masuk dipecah oleh palu-palu (hammers) yang
terpasang pada ujung cakram yang berputar (revolving disk). Pada non-reversible
hammer-mill, padatan yang pecah selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalui
kisi-kisi (grid). Pada reversible hammer-mill, butir-butir padatan akan ditumbuk berkali-
kali oleh hammer ke crushing plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran
pecah karena terpukul oleh palu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan
dengan butir lain. Ukuran padatan keluar dapat diatur dengan memasang kisi-kisi (grid).
Reversible hammer-mil/Impactor: arah putaran hammer dapat dibalik, tanpa menggangu
operasi.  Non-reversible hammer-mill: arah putaran palu tidak dapat dibalik!  Ukuran
standard Hammer Mills dan Impactor Breakers: Tabel 20-14 dan Tabel 20-15 Perry 7 th
ed.

INTERMEDIATE SIZE REDUCTION (UMPAN MASUK BERUKURAN SEDANG)

Cone Crushers

Baik digunakan sebagai alat penghancur sekunder (secondary crusher). Bentuk konis
menyediakan ‘luasan kerja’ (= luas gilas) yang lebih besar.  Ukuran umpan: 0.8 – 14.3
inch (< umpan Gyratory Crusher)  Ukuran produk antara 0.5 inch – 20 mesh (0.033
inch).  Ukuran standard Cone Crushers: Table 20-12 dan 20-13, Perry 7 th ed. b)
(Smooth) Roll-Crushers:

Prinsip kerja: Dua silinder horizontal diputar dengan arah yang berlawanan. Umpan
masuk ke celah-celah roll, tergencet dan pecah. Ukuran produk dapat diatur dengan
mengatur jarak antara 2 silinder.

Sebagai alat penghancur, saat ini kurang disukai karena roll-nya mudah koyak, terutama
jika digunakan untuk material keras  Roll-Crusher tidak cocok untuk batuan keras.
Biasanya banyak digunakan untuk penghancuran batubara , oil shale, fosfat dan batuan-
batuan dengan kandungan silikat rendah .

Disintegrator/Cage Mills

Sering digunakan untuk menggilas bahan tambang (quarry rock), batuan fosfat,fertilizer
(pupuk padat) . Sebagai disintegrator, seringkali digunakan untuk menggilas bahan-
bahan lempung; tulang dll.  Ukuran umpan maksimum: 8 inch; ukuran produk dapat
mencapai 325 mesh (  0,0017 inch).

FINE SIZE REDUCTION (UMPAN MASUK BERUKURAN KECIL)

Berdasarkan proses penghancuran dan penghalusan butiran yang terjadi, dibedakan


menjadi 2 macam:

 Penghancuran/pemecahan partikel disebabkan oleh gerusan antar partikel


maupun antara partikel dengan dinding:

(a). Bowl Mill

(b). (Ring)-Roller Mill/Roller Press

(c). Ball-Mill
 Penghancuran partikel karena impact (benturan) dengan media lain.

Anda mungkin juga menyukai