Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SEMETARA

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK


KIMIA
” SIZE REDUCTION AND SCREENING”

DOSEN PEMBIMBING
Anang Takwanto
DISUSUN OLEH
Muhamad Ragil Zandisyah
(1931410132)
KELAS
2C-DIII TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM


STUDI D-III TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
A. Judul Praktikum : Size reduction and screening
B. Dasar Teori :
 SIZE REDUCTION
Untuk mengecilkan ukuran padatan diperlukan gaya-gaya mekanis. Gaya- gaya
ini dapat memecahkan padatan secara berbeda :
1. Pengecilan ukuran dengan penekanan diantara dua permukaan benda
padat (gaya tekan)
2. Pengecilan ukuran dengan tumbukan pada permukaan benda padat (gaya
tumbuk)
3. Pengecilan ukuran dengan gaya-gaya geser (gaya geser)
Size reduction dibedakan menjadi 3 :
1. Size reduction kasar (coarse): umpan 2 – 96 in
2. Size reduction intermediate : 1 – 3 in
3. Size reduction halus (fine): 0.25 – 0.5 in
Terdapat 2 metode dalam size reduction yaitu :
1. Crushing ( pemecahan )
2. Grinding ( penghalusan )
Karena banyaknya variasi alat yang dipakai maka perlu pembatasan
klasifikasi dari kedua metode tersebut yaitu : coarse crushers, intermediate crushers,
fine grinder.
Klasifikasi dari peralatan crushers dan grinder :
1. Coarse Crushers :
 Jaw crushers : Blake , Dodge
2. Intermediates : Rolls, Disc crushers, Edge Runners, Disintegrator, Hammer mills
3. Fine grinders : Centrifugal, Buhrstones, Roller mill, Ball mills and tube mills,
Ultra fine grinders
CRUSHERS
Crushers adalah alat yang digunakan untuk mengecilkan bahan menjadi ukuran
yang diinginkan menggunakan energi mekanik dalam bentuk gaya tekan dan gaya pukul
Tipe crusher yang digunakan untuk proses mineral : - Jaw crushers- Gyratory
crushers- Cone crushers- Hammer mill- Impact breaker- Roll crusher
Tipe jaw dan gyratory crusher menggunakan gaya tekan sedangkan hammer
mill, impact breaker dan roll crusher menggunakan gaya pukul
IMPACT
Alat ini terbuka dan kontak dengan udara luar, selanjutnya umpan seukuran
dimasukkan secara kontinyu melalui lubang pemasukan. Alat ini dilengkapi palu
(hammer) yang berputar pada porosnya, bahan akan pecah ketika benturan antara
dinding impact dan palu yang berputar pada kecepatan tertentu.
Penghancuran material secara kontinyu dan produk keluar kontinyu secara
gravitasi sesuai dengan mesh screen yang dikehendaki dan ukuran yang lebih besar
tertinggal di sela-sela/ dipermukaan screen.
ATTRISI
Sama dengan impact hanya saja pengecilan ukuran dilakukan dengan
gesekan palu yang berputar pada porosnya, kemudian produk keluar lewat
penghalang screen. Secara praktis alat ini cocok untuk bahan yang tidak bersifat abrasif
seperti limestone
SHEAR
Alat ini termasuk single roll crusher dengan ka pasitas yang cukup besar.
Merupakan kombinasi antara shear impact dan compressi. Cara kerjanya berdasar gaya
geser antara dinding dan roll yang berputar.
COMPRESI
Cara kerja alat ini berdasarkan tekanan antara dinding yang dilengkapi
swing yang bergerak akibat pergerakan poros. Produk keluar melalui jaw plate yang
dipasang pada bagian bawah yang dilengkapi dengan screen. Alat ini cocok untuk bahan-
bahan :
1. Material bersifat keras
2. Material bersifat abrasive
3. Material tidak lengket
4. Material tidak mudah pecah
HAMMER MILL
Digunakan untuk pemecah batu kapur berkualitas tinggi, dengan kadar
abrasif yang kurang dari 5%. Biasanya digunakan untuk pemecah sekunder dengan
umpan material sampai ukuran 20 cm dan memiliki ratio pemecahan 20 : 1. Hammer
mill cocok untuk material limestone, batubara , pupuk dan fiber resin.
Karakterisitik hammer mill :
1. Material masuk melalui bagian atas yang terbuka kemudian di crusher
oleh gerakan hammer dan setelah tercapai ukuran yang sesuai akan
keluar melalui bagian bottom
2. Konstruksi kuat dan sederhana, dirancang dengan pemeliharaan yang
mudah
3. Area instalasi kecil
4. Ratio crushing besar dan effisiensi tinggi
BALL MILL
Ball mill digunakan untuk mengecilkan ukuran mendekati ukuran koloid
yaitu dibawah 1 μ. Alat ini meng-grinding material oleh rotasi silinder dengan bola-bola
baja yang menyebabkan bola-bola saling menekan dan menghasilkan material sampai
ukuran yang dikehendaki. Perputaran silinder dengan kecepatan 4-200 rpm
tergantung pada diameter mill. Ball mill umumnya digunakan untuk meng-grinding
material 0.25 in menjadi 20 – 75 μ dan beroperasi secara tertutup dengan material
oversize disirkulasi secara kontinyu.
 SCREENING
Screening adalah metode pemisahan campuran partikel menjadi dua atau lebih
fraksi, ukuran yang lebih besar (oversize) akan berada di permukaan screen dan
ukuran yang lebih kecil (undersize) akan lolos melalui lubang screen. Screen dapat
disusun secara bertumpukan, membagi sample dalam beberapa variasi ukuran fraksi dan
kemudian menentukan distribusi ukuran partikel. Proses screening banyak dijumpai pada
industri tambang , semen , terigu atau industri lain yang menghasilkan atau
menggunakan bahan padat. Proses ini dapat berlamgsung secara batch atau kontinyu
Dua skala yang digunakan untuk mengklasifikasikan ukuran partikel adalah US
Sieve Series and Tyler Equivalent, atau yang dikenal dengan Tyler Mesh Size or Tyler
Standard Sieve Series. Dalam standar tyler dicantumkan data interval , aperture diameter
(sieve opening), diameter kawat (wire diameter). Sistem bilangan mesh diukur berapa bukaan
yang terjadi per linier inchi dalam screen.

Analisa screen bahan dilaksanakan oleh penempatan contoh dalam jumlah yang
lebih besar pada set screen standar. Di bagian bawah screen ini disusun screen lain yang
disusun secara seri dengan ukuran mesh yang lebih kecil. Tumpukan screen dengan sample
pada bagian screen bagian atas digoyang , selanjutnya secara manual atau mekanis untuk
waktu tertentu dan bahan terkumpul pada setiap screen diambil dan ditimbang.

C. Alat dan Bahan :


 Alat :
1. Hammer Mill
2. Ball Mill
3. Screening
 Bahan :
1. Beras
2. Gula
D. Prosedur Kerja :
 Ball Mill
1. Isi silinder ball mill dengan bahan yang telah diketahui beratnya
2. Masukkan bola (baja atau keramik) ke dalam silinder dengan jumlah
tertentu
3. Tutup silinder hingga rapat dan tempatkan pada pemutarnya
4. Nyalakan ball mill grinder
5. Atur kecepatan putarnya
6. Setelah waktu berakhir, keluarkan bahan dan timbang serta lakukan
pengayakan
7. Ulangi percobaan untuk variasi waktu grinding, bahan dan
jumlah/jenis bola yang digunakan.
 Hammer Mill
1. Pastikan peralatan crusher siap dipakai
2. Buka ruang crusher dan bersihkan kotoran didalamnya dan tutup
dengan rapat
3. Pastikan stop kontak terhubung dengan sumber listrik
4. Timbang bahan (beras, ketan dsb) yang sudah diketahui ukuran
partikelnya dengan menggunakan peralatan sieving
5. Pasang tempat penampungan produk
6. Masukkan bahan secukupnya kedalam feeder/hopper (dalam keadaan
tertutup)
7. Nyalakan crusher dan buka sedikit demi sedikit lubang feeder agar bahan
yang masuk ke crusher tidak berlebihan
8. Pastikan bahan dalam crusher sudah habis dan buka lagi lubang feeder
begitu seterusnya sampai bahan habis.
9. Timbang produk crusher dan masukkan dalam ayakan
10. Hitung berat mula-mula dan berat produk crusher
11. Hitung berat bahan pada masing-masing screen
12. Ulangi percobaan untuk variasi waktu dan bukaan screen di hammer mill

Gambar Ball Mill.

Gambar Hammer Mill.


 Screening
1. Membersihkanalat screening menggunakankuas
2. Timbangmasing-masingberat screener kosong
3. Susunkembali screener sesuaiurutan
4. Timbangbahansebelumdimasukkandalam screener
5. Masukkanbahanpada screener paling atas
6. Letakkan screener pada vibrator dantutupalat
7. Aturwaktupada screening (15 menit)
8. Aturfrekuensi vibrator
9. Bukadantimbang screener

E. Skema Kerja :
 SizeReduction
Ball Mill

Siapkan Alat dan Bahan

Isi silinder ballmill dengan bahan

Masukkan bola (baja atau


keramik) ke dalam silinder

Tutup silinder hingga rapat dan


tempatkan pada pemutarnya

Nyalakan dan aturkecepatanputar

keluarkan bahan dan timbang serta


lakukan pengayakan

LakukanPengulangan
Hammer Mill

Siapkan Alat dan Bahan

Pastikan crusher siap dipakai

Buka ruang crusher dan bersihkan


kotoran didalamnya dan tutuprapat
Timbang
bahanmenggunakanperalatanshiev
ing dan

Masukkan bahankedalam feeder


lalunyalakan crusher

Timbangproduk dan
masukkankedalamayakan

Hitung berat mula-mula dan berat


produk crusher. Serta hitung berat
bahan pada masing-masing screen
 Screening

Siapkan Alat dan Bahan


LakukanPengulangan
Timbang bahan yang akan diayak

Bersihkan ayakan dengan kuas

Timbang masing-masing ayakan

Susun ayakan mulai dari bukaan


terbesar ke bukaan terkecil

Masukkan bahan ke dalam screen


teratas

Atur kecepatan getar ayak dan


tentukan waktu pengayakan

Hidupkanalat dan
setelahwaktutercapaisegeramatika
n
Timbang berat masing-masing
ayakan sebagai berat ayakan berisi
bahan (m1) gram

Tampung hasil dari tiap-tiap


ayakan ke dalam plastik dan beri
label ukuran screen
Bersihkan kembali semua ayakan
dengan menggunakan kuas

UlangiPercobaan

F. Data Pengamatan
A. SizeReduction
Ball Mill

Percobaan Bahan 1 = Beras (g) Bahan 2 = Gula (g)


0
1
2
3

Hammer Mill

Percobaan Bahan 1 = Beras (g) Bahan 2 = Gula (g)


0
1
2
3

B. Screening
Percobaan 1

Bahan Berat Awal Mesh Undersize Oversize


(g) (g) (g)
Beras
Gula
Jumlah

Percobaan 2

Bahan Berat Awal Mesh Undersize Oversize


(g) (g) (g)
Beras
Gula
Jumlah

Percobaan 3

Bahan Berat Awal Mesh Undersize Oversize


(g) (g) (g)
Beras
Gula
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai