Anda di halaman 1dari 2

CHAPTER 29

Soap and Detergents Reaksi Deterjen

Detergen bereaksi dengan ion air sadah


Sabun dan Deterjen
yang hasil produknya larut atau terdispersi
secara koloid dalam air. Detergen dibagi
 Deterjen
dalam 4 kelompok utama, yaitu anionik,
kationik, nonionik dan amfoterik.
Cara kerja deterjen berbeda dengan
Kelompok terbesarnya adalah anionik yang
sabun dalam air keras. Sabun membentuk
biasanya adalah garam natrium dari
senyawa yang tidak dapat larut dengan ion
sulfonat (organik sulfat).
kalsium dan magnesium dalam air keras.
Senyawa-senyawa yang tidak dapat larut
 Sabun
ini mengering dan mengurangi busa.
Deterjen untuk pembersihan akan bereaksi
Sabun terdiri dari garam natrium atau
dengan ion air keras, tetapi produk hasil
potasium dari berbagai asam lemak, tetapi
pembauran dapat larut atau tetap tersebar
bubuk oleic, stearic, palmitic, lauric, dan
secara bergantian di dalam air. Deterjen
asam myristik. Untuk penggunaannya teah
telah dibagi menjadi empat kelompok
terarik sampai produsen yang telah menjadi
utama yaitu anionik, cationik, nonionik,
industri penting untuk kenyamanan dan
dan amphoter.
kesehatan manusia.
Bahan mentah
Bahan mentah
Sejumlah besar senyawa organic aktif,
Talow adalah bahan lemak utama dalam
surfaktan, untuk deterjen dan sabun dibuat
pembuatan sabun, jumlah yang digunakan
secara final oleh perusahaan sabun dan
sekitar tiga perempat dari total minyak dan
deterjen. Contohnya adalah linear alkyl
lemak yang dikonsumsi oleh industri sabun.
benzene sulfonate (LAS) dan fat akohol
Di dalamnya terdapat gliserida campuran
sulfate, yang diproduksi oleh perusahaan-
yang diperoleh dari lemak padat ternak
perusahaan ini dalam bundreds jutaan
dengan penguras uap. Lemak padat ini
pound. Hal yang sama berlaku untuk asam
dicerna dengan uap, lemaknya membentuk
lemak, bahan dasar untuk sabun. Sebagian
lapisan diatas air, sehingga dapat dengan
besar bahan anonganik, seperti soda
mudah dihapus. Tallow biasanya dicampur
kaustik, dan berbagai fosfat natrium dan
dengan minyak kelapa dalam ketel sabun
banyak zat tambahan, yang terakhir
atau hidroliker untuk meredam larut dalam
disebutkan berjumlah 3% atau kurang dari
sabun. Greases (sekitar 20 persen) adalah
total berat produk yang dibeli.
bahan mentah kedua dalam pembuatan
Berikut diagram sederhana pembuatan
sabun. Bahan ini diperoleh dari lumpur dan
deterjen.
binatang peliharaan yang lebih kecil yang
merupakan sumber penting dari gliserida
asam lemak. Butiran-butiran itu dimurnikan
dengan uap atau dengan pelarut dan jarang
digunakan tanpa dicampur dengan lemak-
lemak lain. Minyak kelapa dari dulu sangat
penting. Sabun dari minyak kelapa itu keras
dan terawat. Ini berisi proporsi besar
gliserida yang sangat diinginkan dari asam
lauric dan myristic. Asam lemak bebas
digunakan dalam sabun, deterjen, kosmetik,
cat, tekstil, dan banyak lekukan lainnya.

Berikut gambar proses pembuatan sabun.

Reaksi Sabun

Dasar teori pembuatan sabun cair


maupun sabun padat adalah reaksi
saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi
hidrolisis asam lemak/minyak oleh adanya
basa kuat (NaOH atau KOH) atau dikenal
dengan larutan alkali (lye) sehingga
menghasilkan sabun berupa garam natrium
dari asam lemak/minyak.

Anda mungkin juga menyukai