Sabun Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak yang mengandung jumlah atom karbon umumnya 16 dan 18 Sabun merupakan hasil reaksi kimia antara lemak/minyak dan larutan kaustik. reaksi kimia tersebut dinamakan saponifikasi Reaksi penyabunan (saponifikasi) ester (lemak) + basa kuat→ sabun + alkohol (gliserol) Sabun memiliki gugus fungsi ion karboksilat (COO–) Struktur molekul sabun/detergen Struktur molekulnya berbentuk panjang, dengan 2 ujung yang mempunyai sifat yang berbeda • bersifat hidrofil (gugus molekul selalu menuju/suka air) yaitu gugus ionik biasanya dikenal sebagai kepala sabun • bersifat hidrofob (selalu menjauhi/tidak suka air dan tertarik ke minyak) yaitu gugus rantai karbon dikenal sebagai ekor sabun Kerja sabun dalam membersihkan kotoran Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air. Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Pada proses mencuci/menghilangkan kotoran pada pakaian atau piring, campuran sabun dengan air akan kontak dengan kotoran. Bagian sabun yang larut dalam minyak akan larut/masuk ke dalam lapisan lemak, bagian sabun yang larut dalam air akan larut dalam air (pembentukan misel). Ekor sabun yang berupa rantai karbon akan mengikat kotoran berupa noda minyak/lemak, sedangkan kepala sabun yang berupa gugus ionik akan berikatan dengan air karena mempunyai sifat yang sama yaitu senyawa polar. Sehingga saat proses pencucian kotoran akan terangkat dari media yang terkena noda lemak/minyak dan akan larut bersama dengan air Bahan pembuatan sabun Bahan utama • Lemak atau minyak • Alkali Bahan pendukung • Garam • Bahan aditif • Builders (Bahan Penguat) • Fillers Inert (Bahan Pengisi) • Pewarna • Parfum Lemak dan Minyak Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau trigliserol. Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol Lemak dan Minyak Lemak terdiri atas C12-C18 (fatty acid) • jika <C12 menyebabkan iritasi, • >C20 (kurang larut) dan mudah teroksidasi bila terkena udara. Minyak mengandung ester dari gliserol asam oleat. Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan sabun adalah trigliserida Jenis-jenis Minyak atau Lemak Tallow Lard Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit/biji sawit) Coconut Oil (minyak kelapa) Palm Oil (minyak kelapa sawit/pemasakan buah) Marine Oil (mamalia laut) Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin/ekstraksi asam-asam lemak) Castor Oil (minyak jarak) Olive oil (minyak zaitun) Campuran minyak dan lemak Alkali • NaOH, untuk pembuatan sabun keras • KOH, pembuatan sabun cair pH 9-10,8
• Na CO3, merupakan alkali yang murah dan dapat
2
menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat
menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak) • NH4OH (basa lemah, pH 8-9,5) • Ethanolamines, untuk membuat sabun dari asam lemak, sebagai sabun industri dan deterjen Additif Garam • Untuk memisahkan produk sabun dan gliserin Builders (bahan penguat) • Untuk melunakkan air sadah dengan cara mengikat mineral mineral yang terlarut pada air • Membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas • Yang sering digunakan, Fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolit. Fillers inert (bahan pengisi) • sebagai pengisi berguna untuk memperbanyak atau memperbesar volume • Bahan yang digunakan sodium sulfat, tetra sodium pyrophosphate dan sodium sitrat. Pewarna • untuk memberikan warna kepada sabun, ketertarikkan konsumen Parfum Sebagai bahan pewangi sabun mandi padat Fragrance oil dan essential oil Kandungan phtalat dapat menyebabkan kanker Karakteristik Memilih Bahan Baku Sabun Warna Lemak dan minyak yang berwarna terang merupakan minyak yang bagus untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sabun Angka Saponifikasi digunakan untuk menghitung alkali yang dibutuhkan dalam saponifikasi secara sempurna pada lemak atau minyak Bilangan Iod • untuk menghitung katidak jenuhan minyak atau lemak • untuk mengidentifikasi ketahanan sabun pada suhu tertentu. Proses pembuatan sabun Proses dingin (cold process) • Dilakukan pada suhu biasa ( 32-35°C) • Reaksi penyabunan berjalan lambat, Gliserin tidak dapat dipisahkan. Hasil berupa sabun batangan Proses semi panas • Lakukan pemanasan suhu 45-90°C baru ditambahkan NaOH • Reaksi berjalan cepat, Gliserin tidak dapat dipisahkan • Biasanya untuk sabun transparan, sabun cream, sabun cair Proses pendidihan • NaOH dan minyak dipanaskan bersama-sama • ditambahkan larutan garam misal NaCI untuk memisahkan gliserin Diagram produksi cold proses Minyak dan lemak dicampur dengan Lye ( kaustik dan air ), Minyak dan lemak Lye
kemudian diaduk sampai terjadi
saponifikasi. Lama pengadukan 30 Saponifikasi
menit dengan kecepatan 500 – 1500
rpm. Dalam waktu 3 jam sabun akan Base soap
mengeras. Dibutuhkan waktu curing dua
minggu agar proses saponifikasi sempurna Semi hot proses Pembuatan sabun mandi padat dengan pemanasan hanya untuk mencairkan lemak atau minyak yang berbentuk padat ( stearic acid, tallow ) sesudah mencair minyak direaksikan dengan alkali untuk saponifikasi. Diagram produksi Semi hot proses Minyak dan lemak dipanasi sampai mencair 70 C, Dicampur dengan lye pada suhu yang sama. Setelah saponifikasi dilakukan pelarutan dan pencampuran agar Minyak dan lemak Lye
Agar menjadi transparan atau
Saponifikasi Opaque premium.
Pelarutan & Pencampuran
Molding Coloring, parfum,
cutting, stamping n packaging Chip soap Klasifikasi sabun Sabun loundry, sabun untuk mencuci Sabun toilet, terdiri atas sabun mandi dan sabun kesehatan Sabun tekstil, digunakan dalam pembuatan tekstil Tahapan pembuatan sabun Reaksi saponifikasi • Campuran lemak/minyak dengan alkali • Terjadi didalam ketel dengan pemanasan • Sabun basah Pemisahan gliserin dengan sabun Penambahan garam
Glycerin akan larut dengan garam
Pemurnian sabun dan pengeringan
• Pencucian gliserin sisa pada sabun dengan kostik soda • Lapisan sabun-alkali dipisahkan dengan asam sitrat • Pengeringan vakum Finishing • Penambahan pengawet, pewarna dan pewangi • Pencetakan dan siap untuk dipasarkan Diagram alir proses pembuatan sabun mandi Detergent Detergen adalah garam natrium dari asam sulfonat, seperti natrium alkil sulfat dan natrium alkilbenzen sulfonat Detergen dibagi dalam dua jenis yaitu detergen alami dan detergen sintetik Memiliki gugus fungsi ion sulfonat (SO3–) atau ion sulfat (O–SO3–). Bagian ekor untuk pembuatan detergen adalah alkil sulfat dan alkilbenzena sulfonat Detergen Berbentuk pasta, bubuk dan cair Terdiri bahan aktif berupa surfaktan dan bahan tambahan seperti bahan pembangun, zat pengisi, zat pendorong Bahan aktif pembentukan detergen natrium lauril sulfat (NSL) • Lemak trilausil yang kemudian direduksi dengan hidrogen dibantu dengan katalis • Direaksikan dengan asam sulfat lalu dinetralisasi • Biaya produksi mahal alkil benzena sulfonat (ABS) • Rantai alkilbenzena sulfonat berasal dari minyak bumi. • Rantai ini dibentuk dari rantai alkena lurus (10–12 atom karbon) dengan cincin benzena • Berbahaya terhadap lingkungan terutama persediaan suplai air tanah karena molekul tidak bisa di urai oleh mikroorganisme linear alkil sulfonat (LAS). • dapat dipecahkan oleh mikroorganisme karena rantai molekul nya panjang • Rantai alkil sulfat mengandung 10–18 atom karbon • tidak menimbulkan busa pada air sungai • dapat membentuk fenol, suatu bahan kimia beracun Jenis-jenis Deterjen Detergen anionik (DAI) • surfaktan anionik dan dinetralkan dengan alkali • digunakan untuk pencuci kain • Kelompok utama dari detergen anionik adalah : • Rantai panjang (berlemak) alkohol sulfat • Alkil aril sulfonat • Olefin sulfat dan sulfonat Detergen kationik • mengandung surfaktan kationik • digunakan pada pelembut (softener). • Kelompok utama dari detergen kationik adalah : • Amina asetat • Alkil trimetil amonium klorida • Dialkil dimetil amonium klorida • Lauril dimetil benzil amonium klorida Detergen nonionik • Merupakan senyawa yang tidak mengandung molekul ion sementara • tetapi dapat bekerja di dalam air sadah dan dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran • Contoh Etilen oksida atau propilen oksida, Polimer polioksistilen dan Alkil amida Detergen Amfoterik • mengandung kedua kelompok kationik dan anionik • Natrium lauril sarkosilat dan natrium mirazol. Jenis Surfaktan Surfaktan anionik • membentuk ion negatif dalam air/larutan • Jenis surfaktan : alkilbenzen sulfonat linier, alkohol etoksisulfat, dan alkil sulfat. Surfaktan nonionik • tidak memiliki muatan. • Resisten terhadap air sadah spt, alkohol etoksilat Surfaktan kationik • membentuk ion positif • digunakan sebagai pelembut. • Contohnya senyawa amonium kuarterner Surfaktan amfoterik • membentuk ion positif, ion negative atau nonionik bergantung pada pH air/larutannya • Contoh imidazolin dan betain Builders Berfungsi • untuk melunakkan air sadah. • membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat • membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Contoh builder adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolit Reaksi Saponifikasi (penyabunan) Peralatan Kompor Panci double boiler Timbangan Literan Termometer Ph meter Pengaduk Cetakan Formulasi col proses Feather Soap Minyak kelapa 100 gr Minyak sawit 350 gr Kaustik soda 65 gr Air 145 gr TiO2 4 gr EDTA 1 gr BHT 1 gr Formulasi semi hot Ultra white Soap Minyak kelapa 250 gr Stearic acid 118 gr Kaustik soda 61 gr Air 130 gr Propilen glikol 115 gr Sirup 75 gr Gliserin 30 gr TEA 25 gr TiO2 1-4 gr EDTA 1 gr BHT 1 gr Mesin industri sabun mandi Cold proses ( sabun susu, madu, zaitun, ginseng, sari kesed, sabun hotel) Semi hot proses ( sabun Transparan, opaque premium ) Hot proses ( noodles soap ) Cold proses Sabun hotel 1.Blender 2. roll mill 3. ekstruder 4. Stamping 5. Wrapping Cold Proses Sabun susu, zaitun, madu 1. Mixer 2. Cetakan stainless 3. Bungkus Semi hot Proses Sabun transparant, opaque premium Mixer ketel uap Molding pendorong sabun cutting stamping Gambar sabun Referensi 1. Membuat sabun transparant di rumah, Agus tri widodo, Duraposita chem. 2. Membuat sabun beauty di rumah, Agus tri widodo, Duraposita chem. 3. Membuat sabun transparant dekoratif, Agus tri widodo, Duraposita Chem 4. Making Transparent soap, catherine failor, Storey books. 5. Making natural liquid soap. catherine failor, Storey books 6. Soaps and detergent, E G Thompson, Dorland company 7. Soap and detergents, K S Parasuram, Mc graw hill company. 8. www.sabunbening.biz 9. www.tristarchemical.com 10. www.uspto.com 11.www.freepatentsonline.com THANK YOU