Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR

PERBEDAAN ANTARA SABUN DAN DETERGEN


TEKNIK PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL
IKUTAN TERNAK
PTN 1614

DISUSUN OLEH:
Nadia Shafa Indraswari
(18743031)

JURUSAN PETERNAKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG
1. Pengertian Sabun dan Detergen
Ada beberapa perbedaan antara sabun dengan detergen yang biasa kita gunakan
sehari-hari dalam kehidupan. Perbedaan dapat dilihat dari pengertiannya yaitu:
a. Sabun
Sabun merupakan garam natrium atau kalium. Garam natrium dapat
disebut juga dengan sabun kertas sedangkan garam kalium merupakan
sabun yang lunak dari asam lemak yang memiliki fungsi bakteriostatik
terhadap banyak kuman. Sabun terbentuk dari asam lemak yang di beri
perlakuan yang kuat dari basa. Basa yang digunakan biasanya adalah
NaOH, pada dasarnya sabun merupakan garam dan asam lemak berantai
kimia panjang. Dalam kimia sabun memiliki sifat basa karena sabun
adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan di
hidrolisis parsial oleh air lalu, sabu memiliki sifat membersihkan dan
licin.
b. Detergen
Detergen adalah bahan pembersih yang mengandung bahan petrokimia
atau sufraktan sinetik lainnya. Sufraktan merupakan bahan pembersih
utama yang terdapat dalam detergen. Penggunaan detergen terus
berkembang selama 20 terakhir karena efisiensinya serta pembersih yang
baik terutama di air sadah atau air yang mengandung ion-ion mineral.
Komposisi detergen terdiri dari bermacam-macam komponen yang dapat
dibedakan menjadi 3 grup yaitu sufraktan, bhan pembentuk dan bahan
lain-lainnya (Fardiaz, 1992).
2. Bahan Pembuat Sabun Dan Detergen
a. Sabun
Sabun dibuat dengan reaksi saponifikasi (penyabunan) dengan
menggunkan alkali yaitu reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH dan
KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat
ditulis sebagi berikut:
C3H5(OOCR)3 + 3NaOH  C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Bahan penyusun dari sabun yaitu
1. Bahan baku terdiri dari minyak / lemak
Jenis –jenis minyak yang dapat digunakan dalam pembuatan sabun yaitu:
 Tallow
 Palm oil
 Coconut oil
 Palm kernel oil
 Palm oil stearine
 Marine oil
 Castor oil
 Olive oil
 Campuran minyak dan lemak.
2. Bahan baku yang terdiri dari alkali umumnya yaitu NaOH, KOH,
Na2CO3, NH4OH dan ethanolamines.
3. Bahan pendukung
Digunakan untuk membantu proses saponifikasi yaitu:
 NaCL
 Bahan aditif ( builders, fillers inert, antioksidan, pewarna dan
parfum)
b. Detergen

Zat-zat yang terkandung dalam detergen yaitu:

 Surfraktan
 Abrasive
 Water softener
 Oxidants
 Enzim untuk mengikat protein, lemak ataupun karbohidrat di dalam
kotoran
 Substansi untuk mengubah Ph.

Komposisi yang ada dalam detergen yaitu:

 Surfraktan
Biasanya yaitu linear alkilbenzene sulfonat, etoksisulfat, alkil sulfat,
etoksilat, senyawa amonium kuartener, imidazolin dan betain.
 Bahan aktif (active ingredient)
Biasanya yaitu luthensol, emal dan neopelex (NP).
 Bahan pengisi (filler)
Biasanya yaitu tetra sodium pyrophosphate dan sodium sitrat.
 Bahan penunjang (builder)
Biasanya yaitu STTP (sodium tripoly phosphate)
 Bahan tambahan (aditif)
Biasanya yaitu: enzyme, borax, sodium chloride, carboxy methyl
cellulose (CMC).
 Bahan pewangi
 Antifoam.

3. Kelebihan dan Kekurangan


a. Sabun
Memiliki kelebihan yaitu:
 Mencuci dengan baik pada air lunak.
 Dapat diurai oleh mikroorganisme.
 Jarang membuat iritasi kulit.

Sabun juga memiliki kekurangannya, yaitu:

 Suka larut dalam air.


 Diendapkan oleh air sadah dan membentuk asam.
 Tidak dapat mencuci pada larutan yang sifatnya asam.
b. Detergen
Memiliki kelebihan yaitu:
 Tidak mengendap pada air sadah.
 Dapat dibuat dengan sifat-sifat khusus

Detergen juga memiliki kekurangannya, yaitu:

 Limbahnya menyebabkan buih pada air sehingga menimbulkan


pencemaran.
 Mengandung STTP (sodium tripoly phosphate), suatu senyawa
fosfat sebagai bahan aditif untuk mengatasi kesadahan dan
mencegah kotoran melekat kembali.

Anda mungkin juga menyukai