b. Grinders
Grinders merupakan intermediate crusher yang digunakan untuk menghancurkan
bahan padat dengan cara penggilingan. Produk dari crusher sering diumpankan ke
dalam grinders yang akan direduksi menjadi bentuk serbuk. Macam-macam
grinders yaitu hammer mills dan impactor, attrition mills, dan tumbling mills.
c. Ultrafine Grinders
Produk-produk serbuk mempersyaratkan ukuran partikel 1 sampai 20 µm. Alat
yang dapat menghaluskan padatan sampai ukuran tersebut diatas disebut dengan
ultrafine grinder. Penghalusan ultra halus (ultrafine grinding) dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan hammer mill berkecepatan sangat tinggi
dilengkapi dengan screen, jet mill atau fluid-energy mill dan wet-grinding dalam
sebuah agitated mills.
d. Cutting Machines
Cutting machines adalah alat untuk mengurangi ukuran partikel yang terlalu ulet
dan tidak bisa dipecahkan oleh gaya kompresi, benturan, atau atrasi. Cutting
machines merupakan seperangkat alat yang meliputi pemotong pisau rotary dan
granulator. Cutting machines dapat digunakan untuk memotong bahan yang
terbuat dari karet dan plastik (McCabe, 1993).
Alat Bahan
Hammer mill Beras ketan
Beaker glass
Alat screening
Spatula
Prosedur percobaan praktikum Screening diameter awal beras ketan adalah sebagai
berikut:
Prosedur percobaan praktikum Screening diameter akhir beras ketan adalah sebagai
berikut:
Bahan yang digunakan yaitu ketan dengan massa 200 gram setiap
penggilingan. Screen yang digunakan dalam hammer mill yaitu ukuran 2,0 mm, 0,5
mm, dan 0,2 mm.
120
Berat bahan tertahan (gram)
100
80
60
sampel
40
Variabel 1
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter (mm)
Gambar I.11 Berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
Gambar I.11 berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
menunjukkan bahwa indeks garis yang berwarna biru merupakan diameter partikel
beras yang tidak diproses menggunakan alat hammer mill disebut sebagai diameter
beras mula-mula yang memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 1,4 mm, sedangkan
indeks garis yang berwarna merah menunjukkan diameter rata-rata partikel yang lolos
pada screen 2,0 mm hammer mill memiliki diameter partikel akhir rata-rata sebesar
0,63 mm karena mampu menahan partikel paling banyak yaitu 52,14 gram.
120
Berat yang tertahan (gram)
100
80
60
Sampel
40
Variabel 2
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter(mm)
Gambar I.12 Berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
Gambar I.12 berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
menunjukkan bahwa indeks garis yang berwarna biru merupakan diameter beras
mula-mula yang memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 1,4 mm, sedangkan indeks
garis yang berwarna merah menunjukkan diameter rata-rata partikel yang lolos pada
screen 0,5 mm hammer mill memiliki diameter partikel akhir rata-rata sebesar 0,200
mm karena mampu menahan partikel paling banyak yaitu 53,34 gram.
120
Berat bahan tertahan (gram)
100
80
60
Sampel
40
Variabel 3
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter(mm)
Gambar I.13 Berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
Gambar I.13 Berat bahan tertahan (gram) terhadap diameter ayakan (mm)
menunjukkan bahwa indeks garis yang berwarna biru merupakan diameter beras
mula-mula yang memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 1,4 mm, sedangkan indeks
garis yang berwarna merah menunjukkan diameter rata-rata partikel yang lolos pada
screen 0,2 mm hammer mill memiliki diameter partikel akhir rata-rata lebih kecil dari
0,112 mm karena mampu menahan partikel paling banyak yaitu 36,43 gram.