JACKETED VESSEL
1. Tujuan Percobaan
3. Hasil Percobaan
Tabel 3.1 Data pengamatan suhu pada pemanasan Non-Isothermal
Suhu
t Suhu Vessel T1-t1 T1-t1 U
Jacket ln U (w/m2.K)
(min) T1-t2 T1-t2 (kj/m2.min.K)
t1 t2 t rata-rata T1
0 319,3 319,5 319,4 343 13,4241 2,5971 22,6412 377,3536
2 319,5 320,7 320,1 343 13,4510 2,5991 139,6926 2328,2106
4 320,7 321,2 320,9 341 14,0329 2,6414 60,2529 1004,2153
6 321,2 321,6 321.4 343 14,2437 2,6563 49,1209 818,6809
8 321,6 323,1 322,3 343 14,4017 2,6673 191,9948 3199,9127
10 323,1 323,4 323,2 343 15,2968 2,7276 39,9739 666,2315
12 323,4 323,8 323,6 341 15,4167 2,7354 54,1709 902,8490
14 323,8 324,2 324,0 341 15,6132 2,7481 55,2028 920,0472
16 324,2 325,1 324,6 343 15,8173 2,7611 128,1907 2136,5112
18 325,1 325,9 325,5 345 16,4322 2,7992 118,9115 1981,8582
20 325,9 327,4 326,6 345 17,0157 2,8341 237,0308 3950,5128
22 327,4 327,5 327,4 347 18,3523 2,9098 16,5096 275,1595
24 327,5 328,6 328,0 345 18,3429 2,9092 188,1408 3135,6801
26 328,6 329,2 328,9 343 19,4512 2,9679 108,0148 1800,2463
28 329,2 330,0 329,6 345 20,0633 2,9989 150,5825 2509,7083
30 330 330,5 330,2 342 21,0000 3,0445 98,2488 1637,4794
32 330,5 330,8 330,6 343 21,5862 3,0721 60,5888 1009,8142
34 330,8 331,1 330,9 345 21,9014 3,0866 61,8827 1031,3776
36 331,1 331,4 331,2 343 22,2302 3,1015 63,2329 1053,8822
38 331,4 331,6 331,5 343 22,5735 3,1168 42,9350 715,5837
40 331,6 332,0 331,8 345 22,7612 3,1251 87,8268 1463,7792
42 332 332,2 332,1 343 23,3077 3,1488 44,9321 748,8680
44 332,2 332,3 332,2 343 23,5156 3,1577 22,7300 378,8335
46 332,3 332,4 332,3 343 23,5433 3,1588 22,9097 381,8282
48 332,4 332,5 332,4 343 23,5714 3,1600 23,0922 384,8707
50 332,5 333,0 332,7 343 23,6000 3,1612 118,3046 1971,7439
52 333 333,2 333,1 345 24,4167 3,1953 48,7081 811,8009
54 333,2 333,5 333,3 345 24,6610 3,2052 74,6323 1243,8718
56 333,5 333,3 333,4 345 25,1304 3,2241 -49,9678 -832,7968
58 333,3 333,9 333,6 343 24,5299 3,1999 152,5648 2542,7459
60 333,9 334,1 334,0 343 25,6757 3,2455 52,6935 878,2245
62 334,1 334,3 334,2 343 25,9633 3,2567 53,6693 894,4889
4. Pembahasan
Perpindahan panas dalam tangki berjaket dan berpengaduk merupakan salah satu
contoh proses perpindahan panas secara tak mantap (unsteady state). Perpindahan panas
secara tak mantap (unsteady state) terjadi apabila panas yang mengalir atau suhu pada
suatu bagian ataupun keduanya (aliran panas dan suhu) tidak tetap terhadap waktu.
Penggunaan jacket adalah untuk menjaga sirkulasi kalor merata di sekeliling tangki dan
mengurangi transfer kalor dari dalam tangki langsung ke lingkungan, karena
temperature disekeliling jacket dijaga berada diatas temperatur fluida di dalam tangki
sehingga fluida didalam tangki akan meyerap kalor dari jacket dan bukan sebaliknya.
Alat pengaduk (Agitator) dalam praktikum ini berfungsi untuk meratakan pemanasan
agar proses pemanasannya berjalan cepat.
Pada praktikum Jacketed vessel terjadi dua proses pemanasan yaitu Isothermal
dan non-Isothermal dengan adanya pengadukan untuk meratakan panas dalam tangki.
Bahan yang digunakan pada praktikum jacketed vessel yaitu air sebanyak 100.000 cm3.
Percobaan pertama dilkukan non-isothermal degan set point 80℃. Di dalam proses non-
isothermal, tidak ada steam atau aliran yang keluar maupun masuk sehingga tidak
terjadi akumulasi. Hal ini dilakukan agar tidak mempengaruhi koefisien perpindahan
panas overall (U), karena adanya pengaruh dari aliran steam yang terus menerus maka
suhu air dalam jacket semakin lama semakin naik.
300
200
100
U (W/m2K)
0
0 5 10 15 20
-100
-200
-300
Waktu (menit)
Percobaan kedua jacketed vessel dilakukan proses Isothermal. dengan set point
70ºC. Perbedaan pada percobaan pemanasan isotermal dan percobaan non-isothermal
adalah adanya penggunaan aliran steam untuk menjaga suhu dalam jacket tetap terjaga
sebesar 70ºC.
5000
4000
3000
U (W/m2 K)
2000
1000
0
0 10 20 30 40 50 60 70
-1000
-2000
Waktu (menit)
6. Daftar Pustaka
[1] Anonym. 2015. Pandunan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I dan II: Tangki
berpengaduk . Departemen Teknik Kimia ITB.
[2] Geankoplis, Christie J. ‘Transport Process and unit Operation’. Prentice – Hall. Six
edition.
[3] Job sheet praktikum ‘Jaket Vessel”, Laboratorium Pilot Plant. Jurusan Teknik
Kimia. Politeknik Negeri Malang. 2018.
T1-t1 WC K1-1
ln T1-t2 = Mc ( K1 )θ
kg kJ
355 K-320,5 K 8,308menit x 4,1954 kg K K1-1
ln 355 K-321 K = kJ ( K1 ) 2 menit
99,7 kg x 4,1824 kg K
K1-1
0,014598799 = 0,0835915 ( K1 ) 2
K1-1 0,014598799
( ) =
K1 0,0835915 × 2
K1-1
( ) = 0,08732988
K1
K1 = 1,095679
lnK1 x W x C
U =
A
kg kJ
ln 1,095679 x 8,308 x 4,195
menit kg K
U =
3,46712721 m2
U = 0,91863113 kJ/menit K m2
U = 15,31052 W/m2 K
T1-t1 UA
ln = ×ɵ
T1-t2 Mc
(343-319,3)K U 3,4671 m2
ln = 99,7 kg × 4,19193 Kj/kg.K × 2
(343-319,5)K
U × 3,4671
0,0078 =
417,935
kJ 1000 J 1 min
U = 22,6412 2
m min K 1kJ 60 s
W
U = 377,3536
m2 K
Skema Kerja
A. PERSIAPAN
1. Pastikan V8, V10, V11, dan V12 dalam kondisi tertutup
2. Buka penuh valve udara bertekanan (pengendali pneumatic)
3. Buka penuh valve V7 (fresh water)
B. START-UP
1. Pada panel pengendali, putar switch udara tekan (hitam) keposisi I dan switch utama
(merah) ke posisi I
2. Pengaturan air di jacket:
a. Tekan tombol ON pompa P1 pada panel pengendali
b. Setting bukaan V4 untuk aliran fresh water dari panel pengendali TIC 7:
1.) Tekan tombol 8 sampai lampu hijau 9.1 (SP-W) aktif
2.) Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
3.)Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6 menunjukkan
angka antara 1 – 49% sehingga fresh water mengalir
c. Buka penuh valve V9 dan tunggu sampai pembacaan PI1 dan PI2 konstan. Apabila
sudah konstan, atur bukaan valve V7 (fresh water) hingga tinggal terbuka sedikit
dan pembacaan FI11 konstan.
3. Pengaturan suhu air di jacket (proses pemanasan):
a. Setting bukaan V5 untuk aliran steam dari panel pengendali TIC 7:
1) Tekan tombol 8 sampai lampu hijau 9.1 (SP-W) aktif
2) Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
3) Tekan tombol 12.1 dan 12.2 (SP-W) sampai angka di display 4 menunjukkan
suhu air di jacket yang diinginkan (misal 80). Display ini menunjukkan set
point suhu air di jaket sebesar 800℃.
4) Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6 menunjukkan
angka antara 51 - 90%
5) Tekan tombol 8 sampai lampu merah 9.2 (PV-X) aktif. Display 4 sekarang
menunjukkan kondisi suhu air actual di jacket.
b. Setting suhu air di vessel dari panel pengendali TIC 6:
1) Tekan tombol 8 sampai lampu hijau 9.1 (SP-W) aktif
2) Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
3) Tekan tombol 12.1 dan 12.2 (SP-W) sampai angka di display 4 menunjukkan
suhu air di vessel yang diinginkan (misal 60). Display ini menunjukkan set
point suhu air di vessel sebesar 600°C.
4) Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6 menunjukkan
angka antara 1 - 49%
5) Tekan tombol 8 sampai lampu merah 9.2 (PV-X) aktif. Display 4 sekarang
menunjukkan kondisi suhu air actual di vessel.
c. Buka katup utama steam secara penuh.
d. Buka sedikit valve V8 sebagai penyeimbang agar volume air di jacket tidak terus
bertambah dengan masuknya steam.
e. Untuk pemanasan secara isothermal, atur suhu air di jacket (terbaca di TIC 7 dan
TI5) agar tetap konstan, dengan cara:
i. Amati suhu air di jacket maupun di vessel pada display 4 di TIC 7 dan TIC 6,
apabila sudah mendekati nilai SP maka tekan tombol 10 sampai lampu kuning
11 non-aktif (mode OTOMATIS: ON), tunggu hingga SP tercapai.
ii.Apabila suhu air di jacket tidak konstan maka lakukan pengaturan suhu air di
jacket secara manual, dengan cara:
1. Tekan tombol 10 di panel TIC 7 sampai lampu kuning 11 aktif (mode
MANUAL: ON)
2. Tekan tombol 5.1 untuk mngurangi bukaan valve V5 (steam) dan tombol 5.2
untuk menambah bukaan valve V5.
3. Kurangi bukaan katup utama steam (alternatif terakhir untuk menjaga agar
suhu air di jacket tetap konstan)
f. Untuk pemanasan secara non isothermal, atur bukaan valve V5 steam dari panel
pengendali TIC7, dengan cara:
i. Pastikan lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON).
ii. Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6 menunjukkan
angka bukaan valve yang diinginkan (antara 51 - 90%).
iii. Kurangi bukaan katup utama steam untuk mengurangi jumlah steam yang
masuk ke jacket.
g. Perhatikan PIx yang menunjukkan tekanan steam menuju ke jacket, apabila PIx
menunjukkan nilai 4 psig atau safety valve berbunyi, segera buka valve V10 (di
kondensat) hingga tekanan PIx berkurang. (HATI-HATI: Suhu KONDENSAT
sangat panas)
4. Pengaturan suhu air di jacket (proses pendinginan):
a. Tutup katup utama steam.
b. Tutup valve V7 (fresh water).
c. Pastikan pompa P1 dan agitator dalam posisi OFF.
d. Secara cepat, buang semua air di jacket dengan cara:
i. Buka penuh valve V8. (HATI-HATI: Suhu air di jacket ada kemungkinan
masih panas).
ii. Tutup kembali V8 apabila air di jacket sudah terbuang semua.
iii. Buka penuh valve V10.
iv. Tutup kembali V10 apabila kondensat sudah terbuang semua.
e. Lakukan pengisian air di jacket seperti langkah 2. (pengisian air di jacket) di atas.
f. Atur suhu air di jacket (pada panel pengendali TIC7) dan suhu air di vessel (pada
panel pengendali TIC6) pada suhu yang diinginkan (misal; 250C), dengan cara:
i. Tekan tombol 8 sampai lampu hijau 9.1 (SP-W) aktif
ii. Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
iii. Tekan tombol 12.1 dan 12.2 (SP-W) sampai angka di display 4 menunjukkan
suhu air di vessel yang diinginkan (misal 25). Display ini menunjukkan set
point suhu air di vessel sebesar 250C.
g. Untuk pendinginan secara isothermal, atur suhu air di jacket (terbaca di TIC 7
dan TI5) agar tetap konstan, dengan cara:
i. Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 non-aktif (mode OTOMATIS:
ON), tunggu hingga SP tercapai.
ii. Atur bukaan valve V7 (fresh water) untuk membantu mencapai target suhu
air di jacket.
iii. Apabila suhu air di jacket tidak konstan maka lakukan pengaturan suhu air di
jacket secara manual, dengan cara:
i. Pastikan lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
ii. Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6
menunjukkan angka bukaan valve yang diinginkan (antara 1 - 49%) hingga
suhu air di jacket terjaga konstan.
iv. Buka sedikit valve V8 untuk menjaga agar volume air yang disirkulasi di
jacket selalu tetap.
C. OPERASI
1. Masukkan seluruh air (volume 100 L) ke dalam vessel dari tangki penampung
menggunakan pompa yang tersedia.
2. Tekan tombol ON agitator pada panel pengendali.
3. Hidupkan stopwatch bersamaan dengan aktifnya agitator/pengaduk.
4. Catat data perubahan suhu air di jacket, suhu air di vessel dan kondisi operasi lain (laju
alir air di vessel, setiap 3 menit untuk proses pemanasan isothermal atau 2 menit untuk
proses pemanasan non-isothermal.
5. Isikan data yang diperoleh pada table pengamatan.
6. Hentikan pengamatan apabila suhu air di jacket dan suhu air di vessel telah seimbang.
D. SHUT DOWN
1. Tutup katup utama steam.
2. Setting pada panel pengendali:
a. Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL: ON)
b. Tekan tombol 5.1 (OUT-Y) sampai display 6 menunjukkan angka 0
3. Tekan tombol OFF agitator pada panel pengendali.
4. Tekan tombol OFF pompa P1 pada panel pengendali.
5. Buka valve V11 dan V12 untuk membuang air di vessel.
6. Buka valve V8 untuk membuang air di jacket.
7. Putar switch utama (merah) keposisi OFF dan switch udara tekan (hitam) keposisi 0
8. Tutup valve udara bertekanan (pengendali pneumatic)