PENDINGINAN AIR
ANDRE KRISMANTARA
17 / 412612 / PA /17931
PENDINGINAN AIR
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
(turunnya suhu tiap satuan waktu), akan berbanding langsung dengan selisih
suhu antara cairannya dan lingkungannya.
Hal itu dinyatakan dengan rumus :
dT
= α (T-To) dimana α = suatu konstanta
dt
T = suhu cairan
To = suhu lingkungan
2. Skema prcobaan
a) Gelas ukur berbeda dengan volume sama
Y ln (T-To)
X t (menit)
b) Analisa data
dT
= α (T-To)
dt
dT
= α.dt
(T−To )
Tt dT T
∫T = α. ∫T dt
o (T−To ) o
y = m.x + c
N∑XY− ∑X.∑Y
m= N∑X2 − (∑X)2
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2
V. HASIL EKSPERIMEN
1. Data
1.1) Luas permukaan berbeda, volume sama
a. Gelas beker 100ml, volume 100ml
2. Grafik
2.1) Grafik percobaan dengan gelas ukur berbeda, volume sama
2.2) Grafik percobaan dengan gelas ukur sama, volume berbeda
3. Perhitungan
3.1) Percobaan dengan gelas beker 100ml, volume 100ml
Suhu awal = 69°C
Mencari m
= -0.02698
1 ∑𝑋 2 . (∑𝑌)2 − 2∑𝑋. ∑𝑌. ∑𝑋𝑌 + 𝑁. (∑𝑋𝑌)2
𝑆𝑦 = √ (∑𝑌 2 − )
𝑁−2 𝑁. ∑𝑋 2 − (∑𝑋)2
= √0.000119
Sy = 0.01091
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.01091 √57400− 44100
= 0.000423
m ± ∆m = (-0.02698±0.000423)
α ± ∆α = (-0.02698±0.000423)/menit
Mencari m
= -0.030309
= √0.0003246
Sy = 0.0180155
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.0180155√57400− 44100
= 0.0007
m ± ∆m = (-0.030309±0.0007)
α ± ∆α = (-0.030309±0.0007)/menit
3.3) Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 100ml
Suhu awal = 60°C
Mencari m
= -0.041072
1 ∑𝑋 2 . (∑𝑌)2 − 2∑𝑋. ∑𝑌. ∑𝑋𝑌 + 𝑁. (∑𝑋𝑌)2
𝑆𝑦 = √ (∑𝑌 2 − )
𝑁−2 𝑁. ∑𝑋 2 − (∑𝑋)2
= √0.0002196
Sy = 0.0148201
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.0148201√57400− 44100
= 0.000575
m ± ∆m = (-0.041072±0.000575)
α ± ∆α = (-0.041072±0.000575)/menit
Mencari m
= -0.03657
1 2
∑𝑋 2 . (∑𝑌)2 − 2∑𝑋. ∑𝑌. ∑𝑋𝑌 + 𝑁. (∑𝑋𝑌)2
𝑆𝑦 = √ (∑𝑌 − )
𝑁−2 𝑁. ∑𝑋 2 − (∑𝑋)2
1 10879986−16089137.33+7741953
= √18 (190.445 − )
57400− 44100
= √0.0004886
Sy = 0.0221042
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.0221042√57400− 44100
= 0.000857
m ± ∆m = (-0.03657±= 0.000857)
α ± ∆α = (-0.03657±= 0.000857)/menit
Mencari m
= -0.025061
1 13365440−20059471.94+9796457.2
= √18 (233.2672 − )
57400− 44100
= √0.0001177
Sy = 0.0108483
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.0108483√57400− 44100
= 0.000421
m ± ∆m = (-0.025061±0.000421)
α ± ∆α = (-0.025061±0.000421)/menit
Mencari m
= -0.019307
1 14360890−21685282.54+10655213
= √18 (250.4389 − )
57400− 44100
= √0.0000705
Sy = 0.008397667
𝑁 20
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁.∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 = 0.008397667√57400− 44100
= 0.000326
m ± ∆m = (-0.019307±0.000326)
α ± ∆α = (-0.019307±0.000326)/menit
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum pendinginan air ini, praktikan melakukan 2 macam
percobaan. Percobaan pertama adalah pendinginan air pada 3 buah gelas
dengan ukuran berbeda, volume air sama. Percobaan kedua adalah
pendinginan air pada 3 buah gelas dengan ukuran sama, volume air berbeda.
Percobaan dilakukan dengan mengukur dan mencatat penurunan suhu setiap
menit selama 20 menit (20 kali pengambilan data).
Metode yang dipakai dalam praktikum ini adalah metode grafik dan
metode regresi linear. Pada metode grafik sumbu X adalah waktu (t) dalam
satuan menit, dan pada sumbu Y adalah ln (Tt – To) (Tt adalah suhu air tiap
menit, sedangkan To adalah suhu lingkungan).
Pada metode regresi linear akan dicari konstanta pendinginan air,
yakni α ± ∆α = m ± ∆m.
Dan dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil konstanta
pendinginan air sebagai berikut :
Percobaan dengan gelas ukur berbeda, volume sama
1. Percobaan dengan gelas beker 100ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.02698±0.000423)/menit
2. Percobaan dengan gelas beker 250ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.030309±0.0007)/menit
3. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.041072±0.000575)/menit
Percobaan dengan gelas ukur sama, volume berbeda
4. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.03657±= 0.000857)/menit
5. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 200ml
α ± ∆α = (-0.025061±0.000421)/menit
6. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 300ml
α ± ∆α = (-0.019307±0.000326)/menit
Dari nilai α tersebut, kita bisa mengetahui bahwa apabila luas
permukaan wadah semakin besar, maka konstanta pendinginan air juga
akan semakin besar. Dan sebaliknya apabila luas permukaan wadah
semakin kecil, maka konstanta pendinginan air juga akan semakin kecil.
Semakin besar volume air, maka konstanta pendinginan akan
semakin kecil. Dan semakin kecil volume air, maka konstanta
pendinginan akan semakin besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin luas permukaan wadah,
maka penurunan suhu akan semakin cepat. Dan semakin kecil luas
permukaan wadah, maka penurunan suhu akan semakin lama.
Semakin besar volume air yang dimasukkan, maka penurunan suhu
akan semakin lama. Dan semakin kecil volume air, maka penurunan
suhu akan semakin cepat.
Dan dari hal-hal itu dapat diketahui bahwa factor-faktor yang
mempengaruhi proses pendinginan air adalah volume air dan luas
permukaan wadah. Selain itu suhu lingkungan juga turut berpengaruh
dalam proses pendinginan air.
Dalam grafik yang praktikan sajikan, terdapat ketidakcocokan
dengan dasar teori yang ada pada grafik no I. Seharusnya grafik “b”
berada di bawah grafik “a”. Hal itu mungkin disebabkan oleh beberapa
hal, yakni diantaranya karena tidak telitinya praktikan dalam mengamati
suhu di thermometer, sehingga data yang diperoleh kurang akurat.
Selain itu mungkin juga dikarenakan ketika menutup wadah, suhu tidak
segera diamati, sehingga Tto atau suhu awal tidak akurat.
VII. KESIMPULAN
1. Konstanta pendinginan air pada tiap percobaan adalah :
Percobaan dengan gelas ukur berbeda, volume sama
a. Percobaan dengan gelas beker 100ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.02698±0.000423)/menit
b. Percobaan dengan gelas beker 250ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.030309±0.0007)/menit
c. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.041072±0.000575)/menit
Percobaan dengan gelas ukur sama, volume berbeda
d. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 100ml
α ± ∆α = (-0.03657±= 0.000857)/menit
e. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 200ml
α ± ∆α = (-0.025061±0.000421)/menit
f. Percobaan dengan gelas beker 600ml, volume 300ml
α ± ∆α = (-0.019307±0.000326)/menit
2. Luas permukaan berbanding lurus dengan konstanta pendinginan air.
(Semakin besar luas permukaan wadah, maka konstanta pendinginan
juga akan semakin besar).
3. Volume berbanding terbalik dengan konstanta pendinginan. (Semakin
besar volume air dalam wadah, maka konstanta pendinginan air akan
semakin kecil).
4. Semakin besar luas permukaan wadah, maka penurunan suhu akan
semakin cepat.
5. Semakin besar volume air dalam wadah, maka penurunan suhu akan
semakin lama.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendinginan air adalah
volume air, luas permukaan wadah, dan juga suhu lingkungan.
VIII. REFERENSI
Staf Laboratorium Fisika Dasar 2012. Panduan Praktikum Fisika
Dasar. Yogyakarta : Laboratorium Fisika Dasar UGM.
Kurniawan Pratama A