No. Peraga :1
Warna : Abu-abu
Deskripsi :
Petrogenesa :
Batuan Eklogit memiliki derajat metemorfisme dari sedang hingga tinggi. Hal
itu menunjukkan tempat terbentuknya batuan Eklogit berada di dasar laut. Awalnya
batuan Eklogit ini tidak langsung membentuk batuan Eklogit, melainkan batuan
beku mafik, yaitu Basalt dan Gabbro yang terkena tekanan yang tinggi di synreef
dan menjadi skis biru. Skis biru terkena tekanan tinggi secara terus menerus yang
kemudian menjadi skis hijau. Dan kemudian menjadi Batuan Eklogit. Pada batuan
Eklogit terdapat mineral biotit, karena saat litifikasi menjadi Batuan Eklogit, skis
hijau mengalami pembalikan secara cepat.
SKETSA (Eklogit)
LEMBAR IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF
No. Peraga :2
Warna : Coklat
Tekstur : Relik
Deskripsi :
Petrogenesa :
SKETSA (Milonit)
LEMBAR IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF
No. Peraga :3
Deskripsi :
Petrogenesa :
Karena protolith dari batuan Filit berasal dari batuan sedimen lempung,
dimana ukuran butirnya halus, maka energi transportasinya rendah. Batuan ini
memiliki tipe metamorfisme Regional – Orogenik yang menyatakan bahwa ketika
berada di zona subduksi, batuan ini terkena overbunded. Kemudian menjadi Batuan
Sleit, sebelum menjadi batuan filit. Lalu, terkena suhu dan tekanan yang tinggi,
batuan Sleit menjadi Batuan Filit. Pada batuan ini, terdapat sedikit mineral yang
berwarna hijau. Mineral tersebut bukan olivin maupun pirosen, namun mineral
chlorite.
SKETSA (Filit)
LEMBAR IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF
No. Peraga :4
Warna : Hijau
Deskripsi :
Petrogenesa :
Warna hijau pada batuan diakibatkan batuan mengandung mineral olivin. Mineral
olivin biasanya berada di zona pemekaran samudra, atau yang biasa disebut MOR (Mid
Oceane Ridge). Maka dari itu, batuan Serpenitit ini ditemukan di MOR. Perubahan pada
mineral olivin yang menjadi serpenitit, diakibatkan oleh penyuplaian fluida dari bawah,
yang didukung oleh temperatur tinggi dan tekanan yang rendah.
SKETSA (Serpenitit)
LEMBAR IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF
No. Peraga :5
Warna : Putih
Tekstur : Kristaloblastik
Deskripsi :
Petrogenesa :
Batuan marmer terbentuk secara insitu, yaitu terbentuk saat masih dalam bentuk
magma, masih berada di bawah permukaan bumi. Batuan marmer ini memiliki tipe
metamofisme kontak, yang berarti terjadi di dapur magma, atau zona konvergen. Magma
dari dapur magma naik lalu kuarsit membersar dan akhirnya berubah menjadi batuan
marmer. Pada tipe metamorfisme kontak, pembentukan batuan dipengaruhi oleh
temperatur yang tinggi.
SKETSA (Marmer)