Disusun oleh :
Nama : Mir’atul Jannah
Kelas : 2D-D3
NIM : 1731410060
H2(s) Gv(s)Gc(s)Gp(S)
= (V.1)
Hsp (s) 1+Gv (S)Gc(S)Gm(s) Gp(S)
Gd(s)
Hsp (s)
H2(s)
Gc(S) Gv(s) Gp
Hm(s)
Gm(s)
Tuning metode Ziegler Nichols pada prinsipnya berbasis pada proses lingkar
tertutup (closed loop) yang dibuat berosilasi dalam kondisi alami. Hal ini terjadi ketika
pergeseran fase hanya disebabkan oleh sistem proses. Dengan kata lain pengendali pada
modus proporsional saja. Adapun langkah penalaan (tuning) adalah sebagai berikut.
1) Pengendali disetel pada posisi automatis.
2) Aksi integral dan derivatif dimatikan.
3) Secara berangsur PB diperkecil setengahnya, sambil diadakan perubahan
kecil pada gangguan atau set point.
4) Langkah nomor (3) diulang terus sampai muncul osilasi kontinyu pada variabel
proses (PV). Pada keadaan ini, proportional band disebut sebagai proportional band
kritis (PBC), proportional gain sebagai proportional gain kritis (KcC), dan
periode osilasi sebagai periode osilasi kritis (PC). Tampilan respon PV dalam
kondisi osilasi kontinyu disajikan dalam Gambar V.2.
5) Selanjutnya parameter pengendali dihitung mengikuti tabel V.1 dan diaplikasikan
dalam sistem pengendali.
H2(s)
=Gv (s)Gm(s)Gp(s) (V.2)
c(s)
Persamaan V.3 memiliki tiga parameter, yaitu KP (Static Gain), td (dead time)
dan 𝜏p (time constant). GL
C(s) = A/s Gd
Hsp (s)
H2(s)
Gc Gv Gp
Hm(s)
Gm
Pengendali Kc 𝜏𝐼 𝜏𝐷
P 1𝜏 𝑡𝑑
(1 + )
𝐾 𝑡𝐷 3𝜏
PI 1𝜏 𝑡𝑑 30+3 𝑡𝑑/𝜏
(0,9 + ) Td
𝐾 𝑡𝐷 12𝜏 9+20 𝑡𝑑/𝜏
PID 1𝜏 4 𝑡𝑑 32+6 𝑡𝑑/𝜏 4
( + ) Td Td
𝐾 𝑡𝐷 3 4𝜏 13+8 𝑡𝑑/𝜏 11+2 𝑡𝑑/𝜏
Penentuan nilai τc adalah kunci dalam metoda IMC. Kenaikan nilai τc akan
menghasilkan pengendali yang konservatif karena akan mengurangi nilai Kc saat τi
naik. Beberapa petunjuk pemilihan τc antara lain :
a. τc / td > 0,8 dan τc > 0,1 τp (Rivera.dkk,1986)
b. τp > τc > td (Chien & Fruehauf,1990)
c. τc = td (Skogestad,2003)
Jika model proses memiliki time constant yang dominan maka nilai τc dapat
dipilih dengan τc=τp/3 (Seborg dkk., 2004).
Karakteristik Respon
b. Decay ratio
Decay ratio adalah pebandingan antara dua puncak gelombang diatas harga akhir
selama satu periode.
c. Rise Time (waktu naik)
Rise time adalah waktu yang di ukur mulai dari respon t= 0 sampai dengan respon
memotong sumbu steady state yang pertama.
d. Response Time
Respon time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai respon pada rentang
±5% dari harga akhir.
e. Period of Oscillation (periode osilasi)
Period of oscillation adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk membentuk
satu lembah dan satu puncak.
f. Settling Time (waktu tunak)
Waktu tunak adalah ukuran waktu yang menyatakan respon telah masuk ±5%, atau
±2%, atau ±0.5% dari keadaan steady state.
Gambar V.6 Karateristik Respon
80
70
60
50
%PV
40
Percobaan
30
metode 1
20
10
0
0 1000 2000 3000 4000
Waktu (s)
Metode 1
𝐾𝑝 4,07
= 1166,66 𝑠+1
𝜏𝑝 𝑠+1
𝑇𝑝 19,445
TC1 = = = 6,481
3 3
TC2 = Tp x 0,1
= 19,445 x 0,1
= 1,9445
𝑇𝑝 19,445
Pb1 = 𝑇𝑐 = =3
6,481
𝑇𝑝 19,445
Pb2 = 𝑇𝑐 = 1,9445 = 10
𝑃𝑏 1 3
Kc1 = = 4,07 = 0,737
𝐾𝑝
𝑃𝑏 1 10
Kc2 = = 4,07 = 2,45
𝐾𝑝
100
PB1 = 0,737 = 268,096
100
PB2 = 2,45 = 40,81
τi = 19,44
Metode 2
𝐾𝑝 4,07
=
𝜏𝑝 𝑠+1 968,7 𝑠+1
𝑇𝑝 16,145
TC1 = = = 5,38
3 3
TC2 = Tp x 0,1
= 16,145 x 0,1
= 1,6145
𝑇𝑝 16,145
Pb1 = 𝑇𝑐 = =3
5,38
𝑇𝑝 16,145
Pb2 = 𝑇𝑐 = 1,6145 = 10
𝑃𝑏 1 3
Kc1 = = 4,07 = 0,737
𝐾𝑝
𝑃𝑏 1 10
Kc2 = = 4,07 = 2,45
𝐾𝑝
100
Pb1 = 0,737 = 268,096
100
Pb1 = 2,45 = 40,81
Pb = 40,81
Ti = 19,44
- SP = 20 dan 30
- %PO = 30
Fungsi Transfer
120
100
80
%PV
60
metode 2
40
Percobaan
20
0
0 50 100 150 200
Waktu (sekon)
𝑇𝑝 0,1125
TC1 = = = 0,6375
3 3
TC2 = Tp x 0,1
= 0,1125 x 0,1
= 0,01125
𝑇𝑝 0,1125
Pb1 = 𝑇𝑐 = 0,0375 = 3
𝑇𝑝 0,1125
Pb2 = 𝑇𝑐 = 0,01125 = 10
𝑃𝑏 1 3
Kc1 = = 1,05 = 2,85
𝐾𝑝
𝑃𝑏 2 10
Kc2 = = 1,05 = 9,52
𝐾𝑝
100
PB1 = 2,85 = 35,08/5 = 7,01
100
PB2 = 9,52 = 10,5/5 = 2,1
Τi = 0,1125
Data yang paling baik
Pb = 35,08
Ti = 0,1125
%PO : 30
SP 1 : 81,3
SP 2 : 61,3
waktu %PV SP
(detik)
-2 81,3 81,3
-1 81,3 81,3
0 81,3 81,3
0 81,3 61,3
0,5 61,5 61,3
1 70 61,3
1,5 72,5 61,3
2 66,6 61,3
2,5 63,2 61,3
3 61,8 61,3
3,5 62,1 61,3
4 62,5 61,3
4,5 62,7 61,3
5 62,6 61,3
5,5 62,5 61,3
6 62,3 61,3
6,5 62,1 61,3
7 61,7 61,3
7,5 61,5 61,3
8 61,4 61,3
8,5 61,3 61,3
9 61,2 61,3
9,5 61,1 61,3
10 61,2 61,3
10,5 61,2 61,3
11 61,2 61,3
11,5 61,3 61,3
12 61,3 61,3
12,5 61,3 61,3
13 61,3 61,3
V.4 Pembahasan
Pengendali Level
Percobaan kali ini adalah percobaan tuning pada pengendali aras/level, tuning
merupakan proses menentukan parameter pengontrol untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Percobaan tuning ini bertujuan untuk melakukan tuning parameter
pengendali mode Proportional (P), Propotional Integral (PI), dan Poportional Integral
Derivative (PID) dan melakukan analisa respon untuk perubahan set point servo sistem
(perubahan pada set point sedangkan disturbance tetap). Metode yang digunakan dalam
percobaan tuning pada pengendali level/aras adalah Internal Mode Control (IMC). IMC
ini merupakan metode yang didasarkan pada asumsi model proses dan fungsi transfer
lup tertutup yang diinginkan. Pengendali kemudian dihubungkan dengan controller
yang nantinya akan membandingkan Set Point dengan Proses Variabel (PV). %PO
yang digunakan yaitu 20% sedangkan Set Point (SP) yang digunakan yaitu 20% dan 30
%. Percobaan ini menggunakan pengendali Proporsional Integral (PI).
Pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah percobaan open loop control
system. Dari percobaan ini akan diperoleh data %PV dan waktu. Data diambil tiap 10
detik. Dari data yang telah diperoleh ini kemudian di plot kedalam sebuah grafik antar
%PV dan waktu. Grafik ini akan digunakan untuk menghitung fungsi transfer. Dari
fungsi transfer yang telah didapatkan, dapat diketahui berapa nilai Kp dan nilai ꚍ. Untuk
mendapatkan nilai Kp, dilakukan perhitungan dengan cara membagikan output dengan
input, sehingga didapat nilai Kp sebesar 3. Selanjutnya yaitu menghitung nilai ꚍ, untuk
mendapatkan nilai ꚍ harus dilakukan perhitungan menggunakan metode 3. Sehingga
didapatkan nilai T1 dan T2 sebesar 6,481 sekon dan 1,945 sekon.
Dari kedua nilai tersebut maka akan didapat nilai Kc yang digunakan untuk Close
Loop control system. Nilai Kc yang didapat setelah memasukkan rumus case A pada
metode Internal Mode Control (IMC) sebesar 0,737. Sehingga dari nilai Kc tersebut
dapat ditentukan nilai PB1 yaitu sebesar 268,96 dan PB2 yaitu 40,81. Untuk melakukan
percobaan close loop control system harus melakukan trial dengan menggunakan PB,
ꚍi, dan ꚍd. ꚍi disini yaitu sama dengan nilai ꚍ yang didapat pada percobaan open loop.
Dan nilai ꚍd disini yaitu 0 karena tidak ada dead time. Sehingga nilai yang harus
dimasukkan yaitu PB sebesar 40,81, ꚍi sebesar 19,44 dan ꚍd sama dengan 0.
Data dicatat setiap 10 detik hingga mencapai nilai konstan. Kemudian di plot
kedalam grafik antara nilai %PV dan waktu. Dari grafik tersebut kemudian dapat
diketahui bahwa nilai offsetnya sebesar 0%. grafik yang dihasil kan tidak memiliki
osilasi, decay ratio, overshoot dan offset=0 dapat dilihat pada gambar V.7.
35
30
25
20 percobaan
%PV
15 sp
10
5
0
0 100 200 300
Waktu (s)
Dari grafik tersebut maka dapat diketahui karateristik responnya, pada grafik
tidak memiliki osilasi, overshoot dan decay ratio karena tidak memiliki lembah dan
puncak, rise time 1,5 detik dan settling time 1,5 detik.
Pembahasan Tekanan
Percobaan kali ini adalah percobaan tuning pada pengendali tekanan, tuning
merupakan proses menentukan parameter pengontrol untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Percobaan tuning ini bertujuan untuk melakukan tuning parameter
pengendali mode Proportional (P), Propotional Integral (PI), dan Poportional Integral
Derivative (PID) dan melakukan analisa respon untuk perubahan set point servo sistem
(perubahan pada set point sedangkan disturbance tetap). Metode yang digunakan dalam
percobaan tuning pada pengendali level/aras adalah Internal Mode Control (IMC). IMC
ini merupakan metode yang didasarkan pada asumsi model proses dan fungsi transfer
lup tertutup yang diinginkan. Pengendali kemudian dihubungkan dengan controller
yang nantinya akan membandingkan Set Point dengan Proses Variabel (PV). %PO
yang digunakan yaitu 30% sedangkan Set Point (SP) yang digunakan yaitu 81,3% dan
61,3%. Percobaan ini menggunakan pengendali Proporsional Integral (PI). Percobaan
ini dilakukan suatu simulasi pengendali pada seperangkat alat pengendali tekanan
dengan tabung.
Pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah percobaan open loop control
system. Dari percobaan ini akan diperoleh data %PV dan waktu. Data diambil tiap 0,5
detik. Dari data yang telah diperoleh ini kemudian di plot kedalam sebuah grafik antar
%PV dan waktu. Grafik ini akan digunakan untuk menghitung fungsi transfer. Dari
fungsi transfer yang telah didapatkan, dapat diketahui berapa nilai Kp dan nilai ꚍ. Untuk
mendapatkan nilai Kp, dilakukan perhitungan dengan cara membagikan output dengan
input, sehingga didapat nilai Kp sebesar 3. Selanjutnya yaitu menghitung nilai ꚍ, untuk
mendapatkan nilai ꚍ harus dilakukan perhitungan menggunakan metode 3. Sehingga
didapatkan nilai T1 dan T2 sebesar 0,6375 sekon dan 0,01125 sekon.
Dari kedua nilai tersebut maka akan didapat nilai Kc yang digunakan untuk Close
Loop control system. Nilai Kc yang didapat setelah memasukkan rumus case A pada
metode Internal Mode Control (IMC) sebesar 2,82. Sehingga dari nilai Kc tersebut
dapat ditentukan nilai PB1 yaitu sebesar 35,08 dan PB2 yaitu 10,5. Untuk melakukan
percobaan close loop control system harus melakukan trial dengan menggunakan PB,
ꚍi, dan ꚍd. ꚍi disini yaitu sama dengan nilai ꚍ yang didapat pada percobaan open loop.
Dan nilai ꚍd disini yaitu 0 karena tidak ada dead time. Sehingga nilai yang harus
dimasukkan yaitu PB sebesar 7,01, ꚍi sebesar 0,1125 dan ꚍd sama dengan 0.
Data dicatat setiap 0,5 detik hingga mencapai nilai konstan. Kemudian di plot
kedalam grafik antara nilai %PV dan waktu. Dari grafik tersebut kemudian dapat
diketahui bahwa nilai offsetnya sebesar 0%. grafik yang dihasil kan tidak memiliki
osilasi, decay ratio, overshoot dan offset=0 dapat dilihat pada gambar V.8.
90
80
70
60
%PV
50
40 Percobaan
30
Set Point
20
10
0
-5 0 5 10 15
Waktu (sekon)
Dari grafik tersebut maka dapat diketahui karateristik responnya, pada grafik
tidak memiliki osilasi, overshoot dan decay ratio karena tidak memiliki lembah dan
pucak, rise time 1,5 detik dan settling time 3,05 detik.
V.5 Kesimpulan
Pengendali level
Profiyanti Hermien Suharti, ST., MT, 2018 Modul Ajar Sistem Pengendalian Proses ,
Malang, Politeknik Negeri Malang.