Anda di halaman 1dari 5

Laporan Modul I, TPT 3431

CRUSHING (PEREMUKAN)

Ninda Dwi Noer Bayti (3022015276)


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Kelompok 4/Jumat, 28 Oktober 2016
Jurusan Teknik Pertambangan Dosen :Sy. Indra Septiansyah, S.Si, M.T
Politeknik Negeri Ketapang Instruktur : Kurnia Dewi Permata Sari, A.Md

ABSTRAK MODUL I

Crushing merupkan bagian dari kominusi. Kominusi yaitu operasi pengecilan bijih dengan cara
peremukan (crushing) atau penggerusan (grinding). Proses peremukan merupakan suatu proses mereduksi
ukuran material bijih/mineral yang berukuran kasar sekitar (1m) menjadi ukuran sampai kira-kira 1/2-3/8.
Pada percobaan kali ini telah dilakukan proses peremukan untuk membebaskan mineral berharga dari
pengotornya. Dengan tahapan-tahapan operasi peremukan menggunakan jaw crusher dan double roll crusher.
Tujuan dari percobaan ini yaitu agar dapat memahami mekanisme dalam peremukan, prinsip kerja pada alat
remuk, mekanisme pengayakan beserta cara kerja alat dan mengetahui variable yang terdapat dalam peremukan
serta reducting ratio. Variabel yang di tentukan dalam percobaan ini yaitu dengan menggunakan alat berupa jaw
crusher dengan lubang bukaan alat 1,5 cm dan untuk lubang bukaan alat double roll crusher 0,4 cm.

I. TINJAUAN PUSTAKA B. Bahan


Adapun bahan-bahan yang digunakan
Crusher atau Crushing (peremukan) pada percobaan kali ini adalah :
adalah proses reduksi/pengecilan ukuran dari bahan - Sampel batuan (granit atau
galian/bijih yang langsung dari tambang dan lempung)
berukuran besar-besar (diameter sekitar 110cm) - Plastik sampel
menjadi ukuran 20-25cm bahkan bisa mencapai
2,5cm. 2.2 Prosedur Kerja
Crushing biasanya dilakukan beberapa tahapan :
Prymari crushing (Tahap pertama) : Dapat A. Jaw Crusher
memecah batuan yang berukuran sekitar Adapun tahapan-tahapan dalam
1500 mm menjadi ukuran 30 100 mm. prosedur kerja yang dilakukan pada
Ukuran terbesar dari tahapan ini adalah 200 percobaan kali ini yaitu, sebagai berikut :
mm. Alat peremuk yang biasanya digunakan
pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan
Menyiapkan contoh bijih
Gyratory Crusher.
Secondary Cruher (Tahap kedua) : Dapat
memecah material yang berukuran 150mm Menjalankan Jaw Crusher dalam
menjadi 12.5 - 25.4 mm. Pada tahapan ini keadaan kosong
kadang masih di jumpai ukuran partikel 75
mm sehingga perlu di lakukan cushing tahap
ketiga. Alat peremuk yang digunakan Mengamati cara kerja
adalah ConeCrusher, HammerMill dan Roll
Fine crushing (Tahap lanjutan) : material
yang dicruching biasanya berukuran lebih Memasukkan umpan
besar dari 25,4 mm. Apabila hasil tidak
memuaskan maka perlu di lakukan crusher
lagi. Alat yang digunakan Rolls, Dry Ball Mengamati hasil peremukan
Mills, Disc Mills dan Ring Mills.

II. METODELOGI PERCOBAAN Mengayak dengan seri 25 mm, 12,5


mm, 3#, 8# dan 14#
2.1 Alat dan Bahan
Menimbang per fraksi ayakan
A. Alat
Ada pun alat-alat yang digunakan pada
percobaan kali ini adalah :
- Jaw Crusher Membuat grafik distribusi ukuran
- Double Roll Crusher
- Mesh
- Timbangan

1
Laporan Modul I, TPT 3431

CRUSHING (PEREMUKAN)

Ninda Dwi Noer Bayti (3022015276)


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Kelompok 4/Jumat, 28 Oktober 2016
Jurusan Teknik Pertambangan Dosen :Sy. Indra Septiansyah, S.Si, M.T
Politeknik Negeri Ketapang Instruktur : Kurnia Dewi Permata Sari, A.Md

B. Roll Crusher Tabel 1.


Adapun tahapan-tahapan dalam Data distribusi ayakan pada Jaw Crusher
prosedur kerja yang dilakukan pada %
percobaan kali ini adalah yaitu, sebagai Ukuran Berat % % Berat Berat
berikut : (mm) (gr) Berat Komulatif Yang
Lolos
Produk peremukan Jaw Crusher +1 0 0 0 100
-1+5/8 210 10.99 10.99 89.01
Menjalankan Jaw Crusher dalam
keadaan kosong -5/8+8 1400 73.29 84.28 15.72
-8+10 50 2.61 86.89 13.11
Mengamati cara kerja
-10 250 13.08 100 0
Mengatur jarak roll sebesar 1,5 Total 1910 100
cm
B. Double Roll Crusher
Memasukkan umpan Dari percobaan kali ini dengan menggunakan
alat Double Roll Crusher maka di dapatlah hasil
Mengamati hasil peremukan berupa data tabel distribusi ukuran fraksi yaitu,
sebagai berikut :

Mengayak denga seri 12,5 Tabel 2.


mm, 3#, 8#, 14# dan 20# Data distribusi ukuran fraksi pada
Double Roll Crusher
Mengulangi percobaan dengan jarak roll %
yang berbeda yaitu 1 cm dan 0,5 cm Bera
t
Mengayak dengan seri 3#, 8#,14#, % Berat
Ukuran Berat % Ko
20#, dan 50# Yang
(mm) (gr) Berat mul
Lolos
atif
Menimbang per fraksi ayakan terta
han
+3/8 23.6 1.18 1.18 98.82
Membuat grafik distribusi
-3/8+5/16 70.3 3.51 4.69 95.3
-5/16+12 106 5.30 99.9 0.1
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 77.4
-12+16
1350 67.50 9 22.5
3.1 Data Percobaan
-16 450 22.50 100 0
A. Jaw Crusher Feed 2 kg Total 1999.9 100
Dari percobaan kali ini dengan
menggunakan alat Jaw Crusher maka di
dapatlah hasil berupa data tabel distribusi
fraksi yaitu, sebagai berikut :

2
Laporan Modul I, TPT 3431

CRUSHING (PEREMUKAN)

Ninda Dwi Noer Bayti (3022015276)


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Kelompok 4/Jumat, 28 Oktober 2016
Jurusan Teknik Pertambangan Dosen :Sy. Indra Septiansyah, S.Si, M.T
Politeknik Negeri Ketapang Instruktur : Kurnia Dewi Permata Sari, A.Md

C. Grafik Jaw Crusher

Grafik Distribusi Ukuran Fraksi


(Jaw Crusher)
120
y = 33.396x - 29.03
100 100
% Berat Yang Lolos

R = 0.8608
89.01
80

60
Series1
40 Linear (Series1)
20
13.11 15.72
0
0 1 2 3 4 5
Ukuran (mm)

D. Grafik Double Roll Crusher

Grafik Distribusi Ukuran Fraksi


(Double Roll Crusher)
120
y = 32.416x - 26.86
100 98.82
% Berat Yang Lolos

R = 0.6902 95.3
80

60
Series1
40 Linear (Series1)
20 22.5

0 0.1
0 1 2 3 4 5
Ukuran (mm)

3
Laporan Modul I, TPT 3431

CRUSHING (PEREMUKAN)

Ninda Dwi Noer Bayti (3022015276)


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Kelompok 4/Jumat, 28 Oktober 2016
Jurusan Teknik Pertambangan Dosen :Sy. Indra Septiansyah, S.Si, M.T
Politeknik Negeri Ketapang Instruktur : Kurnia Dewi Permata Sari, A.Md

E. Perhitungan 5/8+8. Dan total untuk berat fraksi dari hasil


penjumlahan per berat fraksi sebesar 1910 gr.
1. Hitungan mencari P80 untuk Jaw
B. Double Roll Crusher
Crusher
y = mx + c Dari percobaan peremukan meng-
80 = 33,39 x 29, 03 gunakan alat Double Roll Crusher dengan
ukuran lubang bukaan roll sebesar 0,4 maka di
80 + 29,03 dapatlah hasil sebagai berikut: untuk ukuran
= = 3,2653 mesh +3/8 dengan berat fraksi 23,6 gr di
33,39
dapatkan hasil persen (%) berat yang lolos
2. Hitungan Mencari P80 untuk Double Roll
sebanyak 98,2%, ukuran mesh -3/8+5/16
Crusher dengan berat fraksi 70,3 gr, didapatkan hasil
y = mx + c persen (%) berat yang lolos sebanyak 95,3,
80 = 32,41 x 26,86 ukuran mesh -5/16+12 dengan berat fraksi
10,6 gr, kami mendapatkan hasil persen (%)
80 + 26,86 berat yang lolos sebanyak 0,1%, ukuran mesh
= = 3,2971 -12+16 dengan berat fraksi 1350 gr, kami
32,41
mendapat hasil persen (%) berat yang lolos
sebanyak 22.5%. Dan untuk mesh -6 dengan
3. Hitungan RR80
berat fraksi 450 gr didapatlah persen (%) berat
P 80 Jaw Crusher yang lolos sebanyak 0%. Total untuk berat
80 =
P 80 Double Roll Crusher fraksi dari hasil penjumlahan berat per fraksi
sebesar 1999,9. Dan yang jumlah fraksi yang
3,2653 tertahan yaitu pada ukuran mesh -12+16
80 = = 0.990355
3,2971
IV. KESIMPULAN
3.2 Analisis Data Dari percobaan ini maka dapat disimpulkan
bahwa crushing adalah bagian dari kominusi yang
bertujuan untuk mereduksi ukuran material/bijih
A. Jaw Crusher menjadi ukuran yang sesuai dengan kebutuhan agar
Dari percobaan peremukan sampel batuan dapat membebaskan mineral dari pengotornya dan
granit sebanyak 2 kg yang dilakukan dengan menjadi produkta. Prinsip kerja atau mekanisme
menggunakan alat Jaw Crusher, dengan kerja alat Jaw Crusher di dasarkan pada dua
ukuran lubang bukaan alat sebesar 1,5 maka rahang yang digerakkan maju mundur untuk
di dapatlah hasil distribusi ukuran fraksi yang meremukan partikel, sedangkan pada Double Roll
telah di liberasi, sebagai berikut : untuk Crusher adalah peremukan partikel diantara dua
ukuran mesh (+1) dengan berat 0 gr , di buah roll yang berputar dengan arahya berlawanan.
dapatlah hasil persen (%) berat yang lolos Dan untuk P80 dan RR80 telah diketahui hasilnya
sebanyak 100%, mesh -1+5/8 dengan berat untuk Jaw Crusher P80 yang diperoleh sebesar
fraksi 210 gr didapatkan hasil berat yang 3,2653, Double roll crusher sebesar 3,2971 dan
lolosnya sebanyak 89,01%. Ukuran mesh - untuk RR80 diperoleh sebesar 0,990355.
5/8+8 dengan berat fraksi 1400 gr,
mendapatkan hasil (%) berat yang lolos V. DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 15.72%, ukuran mesh -8+10
dengan berat fraksi 50 gr, didapatlah hasil Bandi, Setiadi (t.t). Blognya Anak Tambang. dalam
persen (%) berat yang lolos sebanyak 13,11%. Wire Saputra 011. Diambil 02November
Dan untuk ukuran mesh -10 dengan berat 2016 dari
fraksi 250 gr mendapatkan hasil persen (%) http://wirasaputra011.blogspot.co.id/201
berat yang lolos sebanyak 0%. Ukuran fraksi 3/12/pengolahan-bahan-galian-crushing-
yang paling banyak tertahan pada mesh - dan.html

4
Laporan Modul I, TPT 3431

CRUSHING (PEREMUKAN)

Ninda Dwi Noer Bayti (3022015276)


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Kelompok 4/Jumat, 28 Oktober 2016
Jurusan Teknik Pertambangan Dosen :Sy. Indra Septiansyah, S.Si, M.T
Politeknik Negeri Ketapang Instruktur : Kurnia Dewi Permata Sari, A.Md

Lampiran

Gambar 1. Dokumentasi proses peremukan Gambar 5. Dokumentasi penimbangan fraksi


mineral/bijih dengan jaw crusher dengan timbangan digital

Gambar 6. Dokumentasi proses peremukan dengan


menggunakan double roll crusher
Gambar 2. Dokumentasi hasil mineral/bijih yang
sudah melalui proses Peremukan

Gambar 7. Mesh (ayakan manual)


Gambar 3. Dokumentasi proses pengayakan dengan
menggunakan mesh

Gambar 8. Dokumentasi beberapa fraksi yang


sudah di ayak menggunakan mesh

Gambar 4 Dokumentasi proses penimbangan fraksi


dengan menggunakan timbangan dagang

Anda mungkin juga menyukai