PRAKTIKUM
1. Primary Crushing
Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya
digunakan pada tahap ini yaitu umpan material yang digunakan berasal dari
hasil penambangan. alat yang biasa digunakan adalah Jaw Crusher
2. Secondary Crushing
Merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah
jaw crusher ukuran kecil. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan
ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan
adalah 75 mm. alat yang digunakan jaw crusher ukuran kecil, gyratory
crusher, hammer crusher dan roll crusher.
satu dapat digerakan (Swing Jaw) dan yang tidak dapat bergerak (Fixe Jaw),
berdasarkan letak poros Jaw (Gaudin 1939).
1. Bagian-bagian dari Jaw Crusher
Bagian-bagian dari jaw crusher antara lain:
a) Setting blok yaitu bagian untuk mengatur agar lubang bukaan ukurannya
sesuai dengan yang dikehendaki, bila setting block dimajukan maka jarak
fixed jaw dan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, begitu
pula sebaliknya.
b) Toggle, yaitu bagian dari alat peremuk yang sesuai berfungsi untuk
mngubah gerakan naik turun menjadi gerakan horizontal atau maju
mundur.
c) Pitman, yaitu bagian dari alat peremuk yang berfungsi untuk merubah
gerakan berputar dari execentrik gerakan naik turun.
d) Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan
atau dorongan toggle
e) Fix jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak atau diam
f) Mouth, bagian dari mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran umpan.
g) Throat, bagian dari paling bawah yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran.
h) Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
i) Set, adalah jarak mendatar pada throat.
j) Closed Setting, jarak antara fixed jaw dengan swing jaw dengan closed
setting.
k) Throw, selisih antara jarak pelemparan antara open setting dengan close
setting.
l) Nip Angle
Mekanisme Pecahnya
Batuan Pada proses peremukan pecahnya batuan disebabkan karena kuat tekan
material batuan lebih kecil dari kuat tekan yang ditimbulkan oleh alat peremuk
rahang, sudut singgung antara material (nip anggle), dan resultan gaya akhir.
Adapun gaya yang bekerja pada alat peremuk adalah
1. Gaya tekan merupakan gaya yang dihasilkan oleh gerakan swing jaw yang
bergerak menekan batuan.
2. Gaya gesek merupakan gaya yang bekerja pada permukaan antara fixed
jaw maupun swing jaw dengan material batuan.
3. Gaya gravitasi merupakan gaya yang bekerja pada batuan sehingga
mempengaruhi arah gerak material ke bawah (gravitasi)
4. Gaya menahan Merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang
timbul akibat gerakan swing jaw terhadap fixed jaw.
yang
RL
Keterangan:
RL
tF
tP
wP
wF
Arr
Keterangan
Arr
So
Keterangan:
Wrr = Working Reductio Ratio
Se = effective setting
tF = Tebal material umpan
4.
R 80 % =
Keterangan :
w80f = ukuran umpan yang lolos persen kumaltif 80 %
w80p = ukuran produk pada persen komulatif 80 %
3. ROLL CRUSHER
Roll Crusher adalah
kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300
rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari
mesin Roll Crusher ini bergantung pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya,
ukuran shaft dan ukuran Roda nya, yang semuanya harus disesuaikan dengan raw
material dan target kapasitas produksi.
Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk
menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah,
seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb. Roll
crusher memiliki rasio maksimum pengurangan teoritis 4:1. Jika partikel 2 inci
diumpankan ke crusher melempar satu ukuran absolut terkecil bisa harapkan dari
crusher adalah 1/2 inci. Roll Crusher hanya akan menghancurkan materi ke
ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier
setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer.
Roll crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk
memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk
memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis
batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan
kecepatan roda berputar.
permukaan
dari
Roll
bermacam-macam
ada
yang
rata,
gulungan. (Roll crusher yang digunakan untuk mineral dan bijih logam memiliki
gulungan yang halus.)
4. Single Roll Crusher
Single roll crusher adalah roll crusher yang didesain mempunyai 1 roller
saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan
luas.
Double roll crusher sangat cocok digunakan untuk batuan mineral jenis :
Batu bara,lime stone, kaolin, phospat, dan tersier crusher pada batu split/andesit.
Dengan kecepatan 300-350 rpm double roll crusher memiliki kecepatan dalam
menghancurkan berbagai jenis batuan.
5.1 Cara Kerja Double Roll Crusher
Double roll crusher melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang
hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutan
crushing roll.
Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada
bidang horizontal yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah
putaran berlawanan kemudian batubara mentah diumpan masuk akan dijepit
diantara dua roller, akibat tekanan yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan
jatuh kedalam roller truk ke penampungan.
mudah
terjadi
peremukan
atau
partikel.
Mudah
dalam
preparasi alat.
peremukan.
Preparasi mudah dilakukan
penyumbatan
terhadap partikel yang mudah pada sebagian kecil dari seluruh badan
melengket.
Smooth roll
Tipe roll berdasar bentuk permukaan ini mempunyai kegunaan khusus
terutama dalam mengolah bahan. Smooth roll adalah permukaan roll yang halus
tanpa gerigi. Roll jenis ini biasanya digunakan untuk memeras minyak dari bijibijian, dll. Roll ini biasanya banyak terdapat pada double roll. Tipe smooth roll
digunakan pada bahan yang mempunyai tinkat kekerasan yang rendah contohnya
biji-bijian.
Smooth Roll Crusher
b.
memecah bahan yang memiliki tingkat kekerasan medium sampai high. Roll jenis
ini memiliki ketahanan dan energi yang besar sehingga mampu memecah batuan
yang keras dengan permukaannya yang kasar. Tipe roll yang bergerigi ini baik
digunakan pada single maupun double roll.
c.
Tipe roll ini digunakan untuk hasil pengolahan yang lebih halus. Hasil
yang dihasilkan menjadi lebih kecil atau halus. Penggunaan roll ini pada single
roll crusher
Roll yang bergerigi dengan hammer
Tipe roll crusher dari gerakan roll (double roll crusher)
1. Dua roll yang bergerak
Pada umumnya roll crusher mengandalkan gerak roll untuk memecah
bahan. Pada single roll, yang bekerja hanya sebuah roll saja, sehingga dapat
diketahui pasti bahwa gerakan rollnya memutar. Sedangkan pada double roll
crusher, ada dua buah roll yang bekerja. Keduanya adalah roll yang memiliki
fungsi sama yaitu memecah bahan. Karena ada dua buah roll yang bekerja, dapat
dipastikan bahwa gerak roll dapat sama dapat pula tidak. Tipe dua roll yang
bergerak pada double roll crusher berarti kedua buah roll bergerak bersamaan
dengan arah yang berlawanan.
Double roll dengan kedua roll yang bergerak
2. Satu roll yang bergerak dan satu roll diam (double roll crusher)
Pada double roll yang mempunyai cara kerja seperti ini, maka hanya ada
satu roll di antara kedua roll yang bergerak memutar memecah bahan. Sedangkan
satu roll tidak bergerak, fungsinya sebagai penahan pemecahan atau pengolahan
bahan. Sekilas jika dicermati, seperti cara kerja pada single roll, namun memiliki
roll yang berbeda. Tapi dilihat dari fungsinya, maka akan terlihat berbeda.
Karena dari segi hasil double roll yang memiliki satu buah roll yang
bergerak, memiliki hasil lebih halus dibanding single roll. Pada tipe roll jenis ini,
hanya digunakan pada roll yang memiliki permukaan halus atau smooth roll.
Karena dilihat dari cara gerak, tidak memungkinkan jika roll dengan permukaan
bergerigi bekerja dengan metode seperti ini.
semuanya
dirancang
untuk
siap
mengubah
bahan
dan
yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan sampai akhirnya
partikel-partikel
tersebut
masuk
ke
tempat
penampungan.
Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu
riffle, dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat
dari riffle satu ke riffle lainnya dibanding partikel yang berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut. Proses ini berjalan terus menerus
sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar dengan yang ringan
dapat terpisahkan.
Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah :
a. Gaya gesek antara partikel dengan dek (khusus partikel berat yang dominan)
b. Gaya dorong air (khusus partikel ringan lebih dominan)
c. Gaya gravitasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produk, antara lain :
a. Kemiringan dek
Dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila
kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan terbawa air
semuanya sehingga yang tertinggal hanya mineral berat. Dengan begitu hasil yang
didapatkan adalah produkta yang berkadar tinggi tetapi kapasitasnya sedikit.
Untuk kemiringan yang kecil sehingga kecepatan aliran air lambat maka produkta
yang didapat berkadar rendah dengan kapasitas besar.
b. Kecepatan feeding dan kemiringan
Bila terlalu cepat pengumpananya dan kemiringan dek kecil, maka proses
pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan masuk ke
konsentrat.
c. Persen solid.
Bila terlalu encer pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka semua
partikel akan masuk ke konsentrat.
d. Jumlah dan panjang stroke.
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk material
kasar dan stroke kecil untuk material halus. Kelakuan partikel di dalam flowing
film concentration dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. kemiringan dek
2. viscositas fluida.
3. koefisien gesek antara partikel dengan dek.
4. ketebalan dari fluid film atau kecepatan dari aliran fluids
5. bentuk partikel
6. berat jenis
7. kekerasan permukaan dek.
Pada dek yang horisontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel
akan
mulai
bergerak
bila
dek
mempunyai
kemiringan.
6. SLUICE BOX
Sluice Box
Prinsipnya adalah memisahkan antara mineralberharga dengan yang tidak
berharga mendasarkan atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang
bagian dalamnya dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material
yang mempunyai berat jenis relatif besar dibandingkan dengan material lain
sehingga mampu mengimbangi gaya dorong dari aliran air.
Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan operasi
pemisahan dengan alat ini adalah :
a. Kecepatan aliran dan ketebalan aliran fluida
Bila kecepatan dan ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada
baik itu mineral berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan
membuat arus turbulen yang besar dan ini yang membuat material meloncat dari
riffle.
b. Berat jenis material yang akan dipisahkan
Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu harus dapat
mengimbangi derasnya arus dengan gaya berat sehingga material itu akan dapat
terhalangi oleh riffle. Bila material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan
hanyut terbawa oleh aliran air.
c. Banyaknya air/fluida
Bila air yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya sedikit,
maka mineral tersebut tidak akan dapat terpisahkan atau hasilnya adalah
heterogen
d. Ketinggian riffle
Ketinggian riffle harus sebanding dwngan ketebalan aliran air, paling
tidak harus melebihi +/- 0,5 cm dari permukaan riffle
e. Panjang box
Panjang box sangat menentukan karena makin panjang akan semakin
besar kemungkinan material itu untuk tersangkut pada roffle sehingga hasilnya
semakin besar
Gambar 1
Jig tampak depan
Prinsip Kerja Proses Jigging
Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan
pada lapisan bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan
dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai
konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas
permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing.
Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran
besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke tangki. Jadi
mineral berat berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk menunggu
kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan
terbawa aliran arus horizontal.
Gambar 2.
Jig tampak samping pada saat pulsion
Gambar 3
Jig tampak samping pada saat suction
Gambar iv
Jig tampak atas diafragma pada saat pulsion dan suction