Anda di halaman 1dari 20

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

PRAKTIKUM

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGGYAKARTA
2014

1. Pengolahan bahan galian


Dalam pengolahan bahan galian dilakukan suatu proses pengecilan atau reduksi
ukuran butir disebut kominusi. proses pengecilan ukuran bertujuan untuk
mendapat material yang diinginkan.

1.1 Tahapan Kominusi


Kominusi adalah suatu tahap operasi atau proses persiapan sebelum
dilakukan proses pengolahan bahan galian, dengan tujuan mereduksi ukuran butir
agar dapat dilakukan proses pengolahan yang selanjutnya. Kominusi dilakukan
dalam tiga tahap (Currie, 1973), yaitu:

1. Primary Crushing
Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya
digunakan pada tahap ini yaitu umpan material yang digunakan berasal dari
hasil penambangan. alat yang biasa digunakan adalah Jaw Crusher
2. Secondary Crushing
Merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah
jaw crusher ukuran kecil. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan
ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan
adalah 75 mm. alat yang digunakan jaw crusher ukuran kecil, gyratory
crusher, hammer crusher dan roll crusher.

3. Fine Crushing atau grinding


Merupakan peremukan tahap lanjut dari Secondary Crushing. Umpan
material 5 mm- 10 mm, sedangkan alat yang digunakan adalah ball mill dan
roll mill
2 JAW CRUSHER (ALAT PEREMUK)
Proses produksi pada unit rangkaian Jaw crusher adalah merupakaan
kegiatan saling terekait dari beberapa peralatan, sehingga hasil yang diperoleh
sesuai dengan yang dikehendaki. Alat peremuk mempuyai 2 rahang (Jaw), yang

satu dapat digerakan (Swing Jaw) dan yang tidak dapat bergerak (Fixe Jaw),
berdasarkan letak poros Jaw (Gaudin 1939).
1. Bagian-bagian dari Jaw Crusher
Bagian-bagian dari jaw crusher antara lain:
a) Setting blok yaitu bagian untuk mengatur agar lubang bukaan ukurannya
sesuai dengan yang dikehendaki, bila setting block dimajukan maka jarak
fixed jaw dan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, begitu
pula sebaliknya.
b) Toggle, yaitu bagian dari alat peremuk yang sesuai berfungsi untuk
mngubah gerakan naik turun menjadi gerakan horizontal atau maju
mundur.
c) Pitman, yaitu bagian dari alat peremuk yang berfungsi untuk merubah
gerakan berputar dari execentrik gerakan naik turun.
d) Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan
atau dorongan toggle
e) Fix jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak atau diam
f) Mouth, bagian dari mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran umpan.
g) Throat, bagian dari paling bawah yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran.
h) Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
i) Set, adalah jarak mendatar pada throat.
j) Closed Setting, jarak antara fixed jaw dengan swing jaw dengan closed
setting.
k) Throw, selisih antara jarak pelemparan antara open setting dengan close
setting.
l) Nip Angle

sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat

melalui titik singgung antara jaw dengan batuan

2. Cara Kerja jaw crusher


Cara kerja jaw Crusher adalah, batu yang akan dimasukan melalui feed
opening bagian movable jaw yang bergerak (jaw plate) kedepan ataupun
kebelakang yang naik turun, akibat dari eccentric shaft yang digerakan oleh fly
whell, yang sumber penggeraknya adalah motor listrik, batu tadi dihancurkan oleh
kedua buah rahang jaw crusher karena gerakan movable jaw. Batu yang telah
hancur melalui discharge opening. Discharge opening dapat diatur dengan
menyeting atau menyetel baut adjustment, ukuran batu yang pecah tergantung dari
jaw crusher ini atau feed opening tanpa menyebabkannya lompat batu keluar pada
waktu dipecahkan tentu hal ini juga dari kekerasan yang dipecah.

(Sumber www.mining crusher hmtl )


Gambar 2. (Bagian-Bagian Jaw Crusher)
Khusunya untuk gap adalah jarak mendatar pada mouth yang diukur pada
bagian mouth dimana umpan yang dimasukkan bersinggung dengan mouth. Jadi
besarnya gap selalu berubah-ubah menurut besarnya umpan.

Mekanisme Pecahnya
Batuan Pada proses peremukan pecahnya batuan disebabkan karena kuat tekan
material batuan lebih kecil dari kuat tekan yang ditimbulkan oleh alat peremuk
rahang, sudut singgung antara material (nip anggle), dan resultan gaya akhir.
Adapun gaya yang bekerja pada alat peremuk adalah
1. Gaya tekan merupakan gaya yang dihasilkan oleh gerakan swing jaw yang
bergerak menekan batuan.
2. Gaya gesek merupakan gaya yang bekerja pada permukaan antara fixed
jaw maupun swing jaw dengan material batuan.
3. Gaya gravitasi merupakan gaya yang bekerja pada batuan sehingga
mempengaruhi arah gerak material ke bawah (gravitasi)
4. Gaya menahan Merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang
timbul akibat gerakan swing jaw terhadap fixed jaw.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pecahnya Batuan


Faktor-faktor yang mempengaruhi peremukan batuan oleh alat peremuk
rahang jaw crusher antara lain
1. Kuat tekan batuan
Ketahanan dipengaruhi oleh kerepasan (friability) dan kerapuhan
(britlleness) dari kandungan mineralnya.
2. Lebar dari lubang pengeluaran/setting, besar kecilnya setting alat peremuk
dapat diatur dengan mengatur toggle. Dilakukan dengan mengencangkan
atau mengendurkan pada setting block sampai didapatkan lebar setting
yang diinginkan.
3. Variasi dari throw, untuk Jaw Crusher, kecil selisih antara open dengan
closed setting 3/8 inchi, sedangkan Jaw Crusher besar selisihnya sebesar 1
inchi.
4. Ukuran feed, ukuran feed tergantung pada gape, nip angle, dan dengan
pertimbangan bahwa besar feed kurang dari 80 % gape.

5. Kapasitas produksi adalah perbandingan antara ukuran feed dengan ukuran


produk. Menurut (Currie 1973) reduction

yang

baik untuk primary

crushing adalah 4 - 7 sedangkan untuk Secondary Crushing adalah 14 - 20


dan Fine Crushing 50 100.
Terdapat 4 macam reduction ratio
1. Limiting reduction ratio
Merupakan perbandinga ukuran tebal atau lebar material umpan dengan
tebal atau lebar material produk yang dihasilkan pada proses peremukan

RL

Keterangan:
RL

= nilai limiting redcution ratio

tF

= tebal material umpan (cm)

tP

= tebal material produk (cm)

wP

= lebar material umpan (cm)

wF

= lebar material produk (cm)

2. Apparent reduction ratio


Apparent reduction adalah perbandingan antara gap (G) dengan efektif
setting (So) pada unit crusher. nilai apparent reduction ratio dapat
dinyatakan sebagai

Arr

Keterangan
Arr

= Nilai Apparent reduction ratio

= ukuran efektif gap crusher

So

= effective setting crushing

3. Working reduction ratio

Working reduction ratio merupakan perbandingan antara tebal material


umpan yang terbesar dengan ukuran efektif setting (Se) pada unit jaw
crusher secara umun nilai dari working reduction ratio adalah:
WRR

Keterangan:
Wrr = Working Reductio Ratio
Se = effective setting
tF = Tebal material umpan
4.

Reduction ratio % (R80)


Reduction ratio 80 % adalah perbandingan antara ukuran lubang ayakan
yang dapat meloloskan komulatif 80 % dan lubang ayakan yang
meloloskan kumulatif 80 % berat produk

R 80 % =

Keterangan :
w80f = ukuran umpan yang lolos persen kumaltif 80 %
w80p = ukuran produk pada persen komulatif 80 %
3. ROLL CRUSHER
Roll Crusher adalah

type crusher dengan sistem gilas rotary dengan

kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300
rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari
mesin Roll Crusher ini bergantung pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya,
ukuran shaft dan ukuran Roda nya, yang semuanya harus disesuaikan dengan raw
material dan target kapasitas produksi.
Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk
menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah,
seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb. Roll

crusher memiliki rasio maksimum pengurangan teoritis 4:1. Jika partikel 2 inci
diumpankan ke crusher melempar satu ukuran absolut terkecil bisa harapkan dari
crusher adalah 1/2 inci. Roll Crusher hanya akan menghancurkan materi ke
ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier
setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer.
Roll crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk
memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk
memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis
batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan
kecepatan roda berputar.

1. Cara Kerja Roll Crusher


Roll Crusher atau pemecah batu jenis roll, memecah batu dengan
menjepitnya diantara satu roll, dua roll atau lebih, dimana roll-roll akan berputar
berlawanan dengan adanya berat tersendiri dan gusuran dari batu, maka batu akan
pecah.
Adapun

permukaan

dari

Roll

bermacam-macam

ada

yang

rata,

bergelombang, beralur dengan bermacam-macam, gigi-gigi dan sebagainya,


sesuai dengan jenis batu dan hasil pemecahan yang diharapkan.
2. Keunggulan Roll Crusher
Beberapa keuntungan utama dari roll crusher mereka memberikan distribusi
produk ukuran yang sangat halus dan mereka menghasilkan debu yang sangat
sedikit. Crusher Rolls secara efektif digunakan dalam material penghancur dimana
bijih tidak terlalu kasar dan juga digunakan dalam pertambangan skala produksi
lebih kecil antara lain bijih logam abrasif, seperti emas.
3. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar roll Crusher saat ini,
Meskipun batubara akan menggunakan roll crusher, baik single roll
Crusher maupun double roll Crusher, crusher primer dapat mengurangi batubara
ROM. Biasanya, crusher ini akan memiliki bentuk gigi yang berada di muka

gulungan. (Roll crusher yang digunakan untuk mineral dan bijih logam memiliki
gulungan yang halus.)
4. Single Roll Crusher
Single roll crusher adalah roll crusher yang didesain mempunyai 1 roller
saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan
luas.

Gambar 2. Single Roller Crusher


4.1 Cara Kerja Single Roll Crusher
Pada single roll crusher memiliki satu buah roda. Bagian utamanya adalah
bagian roda silinder yang dapat berputar yang berfungsi sebagai penghancur batuan
. Pelat befungsi untuk menahan . Single Roll Crusher melakukan pengurangan ukuran di
daerah panghancuran berbentuk baji yang mendapat tekanan. Tubuh penghancur
terdiri dari satu roll berputar dan pegas peredam dan piringan yang terletak di sisi
berlawanan. Jarak antara dasar dari pelat penghancur dan ujung gigi roll crusher
memeliki jarak yang dapat bervariasi tergantung pada ukuran produk yang
diinginkan.
Setiap keausan yang mungkin terjadi dapat disesuaikan melalui pela penghancur.
Tergantung pada tepian. Pelat menghancurkan dilengkapi dengan diganti sisir plat.

5. Double roll Crusher


Double roll crusher adalah roll crusher yang mempunyai 2 buah roller,
dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal yang sama.

Double roll crusher sangat cocok digunakan untuk batuan mineral jenis :
Batu bara,lime stone, kaolin, phospat, dan tersier crusher pada batu split/andesit.
Dengan kecepatan 300-350 rpm double roll crusher memiliki kecepatan dalam
menghancurkan berbagai jenis batuan.
5.1 Cara Kerja Double Roll Crusher
Double roll crusher melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang
hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutan
crushing roll.
Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada
bidang horizontal yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah
putaran berlawanan kemudian batubara mentah diumpan masuk akan dijepit
diantara dua roller, akibat tekanan yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan
jatuh kedalam roller truk ke penampungan.

Gambar 3. Double Roller Crusher


A. Keunggulan dari Single Roll dan Double Roll Crusher
Single Roll Crusher

Double Roll Crusher

Mudah dan ringan dalam Tidak


melakukan

mudah

terjadi

peremukan

atau

penghancuran perumusan secara berlebihan.

partikel.
Mudah

dalam

melakukan Jarang terjadi penyumbatan pada ruang

preparasi alat.

peremukan.
Preparasi mudah dilakukan

B. Kekurangan dari Single Roll dan Double Roll Crusher


Single Roll Crusher
Terjadi

penyumbatan

Double Roll Crusher


Proses peremukan hanya berlangsung

terhadap partikel yang mudah pada sebagian kecil dari seluruh badan
melengket.

rolter yang besar.

Hasil dari peremukan nya


sedikit kasar

6. Tipe roll crusher dari bentuk permukaan roll


a.

Smooth roll
Tipe roll berdasar bentuk permukaan ini mempunyai kegunaan khusus

terutama dalam mengolah bahan. Smooth roll adalah permukaan roll yang halus
tanpa gerigi. Roll jenis ini biasanya digunakan untuk memeras minyak dari bijibijian, dll. Roll ini biasanya banyak terdapat pada double roll. Tipe smooth roll
digunakan pada bahan yang mempunyai tinkat kekerasan yang rendah contohnya
biji-bijian.
Smooth Roll Crusher
b.

Roll yang bergerigi


Tipe roll yang mempunyai permukaan yang bergerigi digunakan untuk

memecah bahan yang memiliki tingkat kekerasan medium sampai high. Roll jenis
ini memiliki ketahanan dan energi yang besar sehingga mampu memecah batuan
yang keras dengan permukaannya yang kasar. Tipe roll yang bergerigi ini baik
digunakan pada single maupun double roll.

c.

Roll bergerigi dengan hammer

Tipe roll ini digunakan untuk hasil pengolahan yang lebih halus. Hasil
yang dihasilkan menjadi lebih kecil atau halus. Penggunaan roll ini pada single
roll crusher
Roll yang bergerigi dengan hammer
Tipe roll crusher dari gerakan roll (double roll crusher)
1. Dua roll yang bergerak
Pada umumnya roll crusher mengandalkan gerak roll untuk memecah
bahan. Pada single roll, yang bekerja hanya sebuah roll saja, sehingga dapat
diketahui pasti bahwa gerakan rollnya memutar. Sedangkan pada double roll
crusher, ada dua buah roll yang bekerja. Keduanya adalah roll yang memiliki
fungsi sama yaitu memecah bahan. Karena ada dua buah roll yang bekerja, dapat
dipastikan bahwa gerak roll dapat sama dapat pula tidak. Tipe dua roll yang
bergerak pada double roll crusher berarti kedua buah roll bergerak bersamaan
dengan arah yang berlawanan.
Double roll dengan kedua roll yang bergerak
2. Satu roll yang bergerak dan satu roll diam (double roll crusher)
Pada double roll yang mempunyai cara kerja seperti ini, maka hanya ada
satu roll di antara kedua roll yang bergerak memutar memecah bahan. Sedangkan
satu roll tidak bergerak, fungsinya sebagai penahan pemecahan atau pengolahan
bahan. Sekilas jika dicermati, seperti cara kerja pada single roll, namun memiliki
roll yang berbeda. Tapi dilihat dari fungsinya, maka akan terlihat berbeda.
Karena dari segi hasil double roll yang memiliki satu buah roll yang
bergerak, memiliki hasil lebih halus dibanding single roll. Pada tipe roll jenis ini,
hanya digunakan pada roll yang memiliki permukaan halus atau smooth roll.
Karena dilihat dari cara gerak, tidak memungkinkan jika roll dengan permukaan
bergerigi bekerja dengan metode seperti ini.

Double roll dengan satu roll yang bekerja

7. Karateristik atau Bagian dari Roll crusher

1. Base Frame dan Hopper


Semua konstruksi baja dibuat, terbuat dari pelat baja Roll memiliki akses dilepas
meliputi untuk memungkinkan pemeliharaan berkala dan pemeriksaan gulungan.
2. Bearings
Bearing bekerja sebagai anti-gesekan atau bantalan bulat roller yang mendukung
poros roll. Mereka adalah adaptor yang dipasang dan dilumasi, dan terkandung
dalam heavysection. Sebuah plat yang terletak antara bantalan geser dan dasar
bingkai untuk mencegah keausan pada bantalan dasar.
3. Segel Debu
Segel Debu sekitar roll poros mencegah debu dari melarikan diri ke atmosfer. Vbelt drive adalah sala satunya.
4. Desain Roll
Kerang Roll tersedia dalam berbagai paduan untuk mengolah bahan pakan.
Permukaan roll mencakup berbagai elemen penghancur, seperti intermeshing
gigi, manik-manik dilas, bergalur dan smoothfaced atau kombinasi halus dan
manik-manik,

semuanya

dirancang

untuk

siap

mengubah

bahan

dan

menghancurkan sampai tahap yang diinginkan.


5. Tramp Perlindungan
Otomatis perlindungan terhadap baja, sampah dan lainnya uncrushables
disediakan oleh toggle khusus pengaturan. Toggle akan terbuka dan bergerak roll
bergerak kembali, membuat lubang besar untuk lulus mekanisme beralih
uncrushable material.The menyediakan produk positif ukuran kontrol dan bar torsi
dan keterkaitan balik roll bergerak menjamin keselarasan paralel gulungan
sepanjang waktu.
6. Penyesuaian Ukuran Hidrolik
Penyesuaian ukuran produk dicapai melalui suatu mekanisme hidrolik yang
beroperasi melalui batang torsi. Shims Baja ketebalan yang
bervariasi yangdigunakan untuk menjaga pengaturan sementara crusher sedang
bekerja.

Gambar 4. Bagian-Bagian Roll Crusher.

4. MEJA GOYANG( SHAKING TABLE)


Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara mineral
berharga dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan berat jenis
mineral melalui aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk dalam
Flowing Film Concentration. Alat yang digunakan adalah Shaking Table.
Prinsip pemisahan dalam tabling ialah ukuran mineral harus halus karena
proses konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong
air terhadap partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka
partikel yang ringan akan mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel
berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari

head motion maka partikel

yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan sampai akhirnya
partikel-partikel

tersebut

masuk

ke

tempat

penampungan.

Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu
riffle, dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat
dari riffle satu ke riffle lainnya dibanding partikel yang berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut. Proses ini berjalan terus menerus

sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar dengan yang ringan
dapat terpisahkan.
Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah :
a. Gaya gesek antara partikel dengan dek (khusus partikel berat yang dominan)
b. Gaya dorong air (khusus partikel ringan lebih dominan)
c. Gaya gravitasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produk, antara lain :
a. Kemiringan dek
Dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila
kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan terbawa air
semuanya sehingga yang tertinggal hanya mineral berat. Dengan begitu hasil yang
didapatkan adalah produkta yang berkadar tinggi tetapi kapasitasnya sedikit.
Untuk kemiringan yang kecil sehingga kecepatan aliran air lambat maka produkta
yang didapat berkadar rendah dengan kapasitas besar.
b. Kecepatan feeding dan kemiringan
Bila terlalu cepat pengumpananya dan kemiringan dek kecil, maka proses
pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan masuk ke
konsentrat.
c. Persen solid.
Bila terlalu encer pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka semua
partikel akan masuk ke konsentrat.
d. Jumlah dan panjang stroke.
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk material
kasar dan stroke kecil untuk material halus. Kelakuan partikel di dalam flowing
film concentration dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. kemiringan dek
2. viscositas fluida.
3. koefisien gesek antara partikel dengan dek.
4. ketebalan dari fluid film atau kecepatan dari aliran fluids

5. bentuk partikel
6. berat jenis
7. kekerasan permukaan dek.
Pada dek yang horisontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel
akan

mulai

bergerak

bila

dek

mempunyai

kemiringan.

Gambar 6. Meja Goyang/ Shaking Table

6. SLUICE BOX
Sluice Box
Prinsipnya adalah memisahkan antara mineralberharga dengan yang tidak
berharga mendasarkan atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang
bagian dalamnya dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material
yang mempunyai berat jenis relatif besar dibandingkan dengan material lain
sehingga mampu mengimbangi gaya dorong dari aliran air.
Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan operasi
pemisahan dengan alat ini adalah :
a. Kecepatan aliran dan ketebalan aliran fluida
Bila kecepatan dan ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada
baik itu mineral berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan
membuat arus turbulen yang besar dan ini yang membuat material meloncat dari

riffle.
b. Berat jenis material yang akan dipisahkan
Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu harus dapat
mengimbangi derasnya arus dengan gaya berat sehingga material itu akan dapat
terhalangi oleh riffle. Bila material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan
hanyut terbawa oleh aliran air.
c. Banyaknya air/fluida
Bila air yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya sedikit,
maka mineral tersebut tidak akan dapat terpisahkan atau hasilnya adalah
heterogen
d. Ketinggian riffle
Ketinggian riffle harus sebanding dwngan ketebalan aliran air, paling
tidak harus melebihi +/- 0,5 cm dari permukaan riffle
e. Panjang box
Panjang box sangat menentukan karena makin panjang akan semakin
besar kemungkinan material itu untuk tersangkut pada roffle sehingga hasilnya
semakin besar

Dalam sluice box ini, macam riffle ada dua :


a. Riffle memanjang
b. Riffle melintang
Tahap-tahap dalam sluicing adalah :
a. Pemasukan umpan
b. Pencucian
c. Pengambilan konsentrat
Khusus untuk pengambilan konsentrat maka riffle diangkat atau dibuka lalu
disemprot dengan air, maka material yang dikehendaki itu dapat diambil dari
sluice box tersebut.
7. JIGGING

Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan


berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan
kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan
pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air
dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan
pemisah.
Tangki jig dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat (spigot) pada
bagian bawahnya. Disamping itu jig juga memiliki suatu mekanisme penyebab
terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi dengan pemakaian air tambahan.

Gambar 1
Jig tampak depan
Prinsip Kerja Proses Jigging
Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan
pada lapisan bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan

dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai
konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas
permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing.
Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran
besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke tangki. Jadi
mineral berat berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk menunggu
kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan
terbawa aliran arus horizontal.

Gambar 2.
Jig tampak samping pada saat pulsion

Gambar 3
Jig tampak samping pada saat suction

Gambar iv
Jig tampak atas diafragma pada saat pulsion dan suction

Anda mungkin juga menyukai