pertambangan
yang
penempatannya
umumnya
diluar
ruangan
(out
door). Merupakan salah satu peralatan penggunaan pada saat penghancuran tahap
pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan
bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa.
Banyak digunakan dalam pengerjaan kontruksi misalnya dalam pengerjaan jalan
pembuatran beton, gedung, bendungan terutama rock fill dan filternya dan
pengerjaan lainnya. Kadang kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran
pengisinya.
Gradasi butiran-butiran
pemecahan
yang
apabila
diperlukan
Agar dapat berjalan dengan baik maka hal-hal yang harus diperhatikan dan
dikerjakan adalah :
1. Menentukan kapasitas produksi
2. Menentukan peralatan lainya yang mendukung sesuai dengan Crusher yang
ada yang sesuai dengan kapasitas crushing plantnya diantaranya adalah:
Tranfer Feeder yaitu alat yang berfungsi sebagai transfer material ke primary
crusher yang dapat berupaBelt Feeder, Grizzly feeder, Reciprocating
Feeder,ataupun Vibrating Feeder (Vibro Feeder)
Pemeliharaan Peralatan kerja akan lebih tahan lama jika dirawat dengan
sebaik mungkin yaitu dengan pengecekan berkala
pemecahan
tahap
kedua
agar
hasilnya
lebih
Jaw crusher adalah sebuah alat penghancur yang konstruksinya sangat sederhana,
dengan tenaga yang besar mampu menghancurkan batu hingga ukuran 20 - 60 cm
dengan kapasitas antara 10 - 200T/H. Dengan konstruksinya yang sangat
sederhana,jaw cusher tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Sehingga banyak
perusahan yang bergerak di bidang pertambangan terutama pertambangan batu
banyak menggunakan jaw crusher sebagai alat penghancur yang pertama (Primary
Crusher) ataupun yang kedua(Scondary Crusher).
Cara Kerja Jaw Crusher
Cara kerja jaw crusher adalah, batu yang akan dipecah dimasukkan melalui feed
opening bagian movable jaw yang bergerak (Jaw Plate) kedepan ataupun yang
kebelakang yang turun naik, akibat dari excentric shaft yang digerakkan
oleh Fly Wheel,yang sumber penggeraknya adalah motor listrik. Batu tadi
dihancurkan oleh kedua buah rahang jaw karena gerakan moveble jaw. Batu yang
telah hancur keluar melalui discharge opening.Discharge opening ini dapat diatur
dengan menyeting atau menyetel baut adjustment. Ukuran batu yang dipecah
tergantung dari ukuranjaw crusher ini atau feed opening, tanpa menyebabkan
melompatnya batu keluar pada waktu dipecahkan, tentu hal ini juga tergantung dari
kekerasan batu yang dipecah.
antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat,
dan sebaliknya.
2. Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik
turun menjadi maju mundur
3. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur
menjadi gerakan naik turun
4. Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle
5. Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam
6. Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan
umpan
7. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran
8. Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
9. Set, adalah jarak mendatar pada throat
10.Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke depan
11.Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke belakang
12.Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
13.Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui
titik singgung antara jaw dengan batuan
Khusus untuk gape adalah jarak mendatar pada mouth yang diukur pada bagian
mouth dimana umpan yang dimasukkan bersinggungan dengan mouth. Jadi
besarnya gape selalu berubah-ubah menurut besarnya umpan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
Nip angle
Gaya gesek
Gaya gravitasi
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir
arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya
itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
Kecepatan
Ukuran umpan
Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis
umpan
Reduction Ratio
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran
produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 7,
sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 20 dan fine crushing (mill) adalah
50 -100.
Terdapat
empat
macam
reduction
ratio,
yaitu
:
a. Limiting Reduction Ratio
Yaitu perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk
LRR = tF/tP = wF/wP
dimana :
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP
=
lebar
produk
b. Working Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set
(Se) dari crusher.
WRR
=
tF/Se
c. Apperent Reduction Ratio
Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)
ARR =0,85G/So