Anda di halaman 1dari 3

POSISI PENGELASA N ada empat macam:

1. posisi dibawah tangan (lihat w, h)


2. posisi mendatar / horizontal (lihat q)
3. posisi vertical (lihar s)
4. posisi diatas kepala (lihat u)
Dibawah ini akan diuraikan cara pengelasan bagi masing-masing posisi

1. posisi dibawah tangan


Dari keempat posisi pengelasan tersebut, posisi bawah tanganlah yang paling mudah
melakukannya. Oleh sebab itu untuk menyelasaikan setiap pekerjaan pengelasan sedapat
mungkin diusahakan pada posisi dibawah tangan.
Penjelasan:
- pada gambar anda dapat melihat bagaimana seharusnya sudut-sudut elektroda pada berbagai
macam kampuh.Kemiringan elektroda 10 derajat 20 derajat terhadap garis vertical kearah
jalan elektroda.
- kampuh berimpit
- kampuh T
-Tebal pelat tidak sama
2. posisi mendatar / horizontal
Pada posisi horizontal kedudukan benda dibuat tegak dan arah pengelasan mengikuti garis
horizontal.
Posisi elektroda dimiringkan kira-kira 5o 10o kebawah, untuk menahan lelehan logam cair,
dan 20o kearah lintasan las (sudut jalan elektroda 70o).
Panjang busur nyala dibuat lebih pendek kalau dibandingkan dengan panjang busur nyala
pada posisi pengelasan dibawah tangan.
Pengerukan benda kerja sering terjadi karena:
- busur nyala terlalu panjang
- ampere pengelasan terlalu tinggi
- kecepatan jalan elektroda terlalu lambat

Disini diperlihatkan dua macam ayunan yang umum dipakai pada sisi horizontal.
3. posisi vertical
Pada pengelasan vertical, benda kerja dalam posisi tegak dan arah pengelasan dapat
dilakukan keatas/ naik atau kebawah/ turun.
Arah pengelasan yang dilakukan tergantung kepada jenis elektroda yang dipakai. Elektroda
yang berbusur lemah dilakukan pengelasan keatas, elektroda yang berbusur keras dilakukan
pengelasan kebawah.
Dalam mengelas vertical, cairan logam cenderung mengalir kebawah. Kecenderungan
penetesan dapat diperkecil dengan memiringkan elektroda 10o 15o kebawah (lihat gambar).
Untuk pengelasan keatas diperlukan pengayunan elektroda yang teliti dan tepat sehingga
dapat diperoleh hasil rigi-rigi yang baik.
Arus pengelasan keatas, lebih kecil dari pada pengelasan kebawah.
Disini diperlihatkan beberapa macam ayunan elektroda mengelas posisi vertical.
Gambar A, bentuk ayunan elektroda bersalut sedang pada pengisian lapisan pertama pada
kampuh-kampuh
Gambar B, bentuk ayunan elektroda bersalut tebal pada pengisian lapisan pertama
Gambar C dan D, bentuk ayunan elektroda bersalut sedang pada pengisian lapisan terakhir.
Macam-macam ayunan yang lain adalah:
Tiga macam ayunan untuk kampuh berimpit dan kampuh T
Ayunan untuk kampuh V
Keamanan:
Kenakanlah perlengkapan pengaman sebaik mungkin.
4. posisi diatas kepala
Posisi pengelasan diatas kepala, bila benda kerja berada pada daerah sudut 45o terhadap garis
vertical, dan juru las berada dibawahnya.
Pengelasan posisi diatas kepala, sudut jalan elektroda berkisar antara 75o 85o tegak lurus
terhadap kedua benda kerja.
Busur nyala dibuat sependek mungkin agar pengaliran cairan logam dapat ditahan.
Ada dua jenis ayunan elektroda pada pengelasan diatas kepala. Pada umumnya ayunan
elektroda hamper sama dengan ayunan elektroda pada posisi vertical.
Disini diperlihatkan kedudukan elektroda pada pengelasan kampuh T, kampuh berimpit,
dengan pengisian rigi yang berlapis.
Pengisian lapis pertama, elektroda tidak perlu diayun. Lapis kedua, elektroda dapat diayun
atau tanpa diayun.

Urutan pengisian dan sudut elektroda pada kampuh berimpit tegak.


Pengelasan diatas kepala ini sangat sukar dan berbahaya, sebab percikan logam banyak yang
jatuh.
Keamanan:
Pakailah pelindung sarung tangan, sepatu tidak boleh ada yang koyak atau berlubang dan
kantong-kantong (saku) tidak boleh terbuka.
Agar tangan lebih jauh dari percikan cairan logam, maka elektroda sering dibengkokkan
dekat mulut elektroda.

Anda mungkin juga menyukai