Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

Grinding

A.Baso Lovan Altamar (09320150230)/ Selasa, 27 Maret 2018


Asisten : Ayu Lestari Budiani (09320140103)

Abstrak – Praktikum 2 – Kominusi merupakan tahapan pertama dalam pengolahan bahan


galian dimana terbagi ada dua yaitu crushing dan grinding. Grinding merupakan proses
penggerusan material yang terbagi atas beberapa proses dengan peralatan yang berbeda.
Peralatan grinding yang umum digunakan seperti ball mill, peeble mill, rod mill dan
sebagainya. Parameter yang mempengaruhi dalam proses grinding seperti waktu,kecepatan,
media gerus dan juga material. Untuk mekanisme kerja seperti abrasion, kompresion dan juga
impact. Untuk cara grindingnya sendiri terbagiatas dua, yaitu cara basah dan juga cara kering.

A. Tinjauan Pustaka 1. Compression, gaya tekan.


Peremukan dilakukan dengan memberi
Pada tahap pertama pengolahan bahan
gaya tekan pada bijih. Peremukannya
galian setelah karakteristik bahan galian
dilakukan diantara dua permukaan plat. Gaya
diketahui adalah melakukan pengecilan ukuran
diberikan oleh satu atau kedua permukaan plat.
( reduksi ) dengan peremukan dan dilanjutkan
Pada Kompresi, energi yang digunakan hanya
penggerusan yang biasa disebut dengan
pada sebagian lokasi, bekerja pada sebagian
kominusi. Proses kominusi dilakukan dengan
tempat, energi yang digunakan hanya cukup
tujuan untuk mempersiapkan ukuran yang
untuk membebani daerah yang kecil dan
tepat untuk proses konsentrasi dan juga
menimbulkan titik awal peremukan. Alat yang
sekaligus membebaskan mineral berharga dari
dapat menerapkan gaya compression ini
pengotor (gangue).Dalam kegiatan peremukan
adalah: jaw crusher, gyratory crusher, dan roll
umunya dibagi menjadi 3 tahap yaitu : primary
crusher.
crushing (Jaw Crusher dan/atau Gyratory
2. Impact, gaya banting.
Crusher), Secondary Crushing (Cone Crusher
Peremukan terjadi akibat adanya gaya
dan/atau Roll Crusher) dan Tersiery Crushing
impak yang bekerja pada bijih. Gaya impak
(Cone Crusher). Dalam menerapkan tahapan
adalah gaya compression yang bekerja dengan
ini perlu mempertimbangkan karakteristik
kecepatan sangat tinggi. Dengan gaya impak,
bijih. (Aristien H, D, P,.2014)
energi yang digunakan berlebih, bekerja pada
Prinsip peremukan adalah adanya gaya
seluruh bagian. Banyak daerah yang menerima
luar yang bekerja atau diterapkan pada bijih
beban berlebih. Alat yang mampu memberikan
dan gaya tersebut harus lebih besar dari
gaya impak pada bijih adalah impactor,
kekuatan bijih yang akan diremuk. Mekanisme
hummer mill.
peremukannya tergantung pada sifat bijihnya
3. Attrition atau abrasion.
dan bagaimana gaya diterapkan pada bijih
Peremukan atau pengecilan ukuran
tersebut. Setidaknya ada empat gaya yang
akibat adanya gaya abrasi atau kikisan.
dapat digunakan untuk meremuk atau
Peremukan dengan abrasi, gaya hanya bekerja
mengecilkan ukuran bijih.
pada daerah yang sempit (dipermukaan) atau Media gerus yang dapat digunakan dalam
terlokalisasi. Terjadi ketika energi yang tumbling mill di antaranya adalah bola-bola
digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk baja atau keramik, batang-batang baja, tanpa
memecah/meremuk bijih. Alat yang dapat media (autogenous) dan semi autogenous.
memberikan gaya abrasi terhadap bijih adalah Berdasarkan media gerusnya, tumbling mill
ballmill, rod mill. dapat dikelompokkan menjadi:
4. Shear, potong. a. Ball mill, media gerus berupa bola-bola baja
Pengecilan ukuran dengan cara b. Rod mill, media gerus berupa batang-batang
pemotongan, seperti dengan gergaji. Cara ini baja berbentuk silinder
jarang dilakukan untuk bijih. Distribusi ukuran c. Pebble mill, media gerus berupa kerikil yang
bijih hasil operasi pengecilan, kominusi sangat keras
ditentukan oleh jenis gaya dan metoda yang
d. Autogenous mill, tanpa media (bijih yang
digunakan. Pengecilan ukuran bijih yang
digerus berfungsi sebagai media gerus)
memanfaatkan gaya impak, akan
e. SAG (semi autogenous) mill, media gerus
menghasilkan ukuran dengan rentang atau
berupa campuran bijih ditambah bola-bola
distribusi yang lebar. Sedangkan kominusi
baja.
yang memanfaatkan gaya abrasi akan
menghasilkan dua kelompok distribusi ukuran B. Langkah Kerja
yang sempit. Gambar di bawah ini
1. Menentukan berat material yang akan
menunjukkan ilustrasi distribusi ukuran bijih
diolah
hasil kominusi dengan berbagai gaya yang
2. Membersihkan bola baja dari kotoran
berbeda.
yang menempel
Grinding merupakan proses akhir dari
3. Menentukan jumlah dan ukuran bola
kominusi atau reduksi ukuran. Pada tahap ini
baja yang dimasukkan
partikel dikecilkan ukurannya dengan
4. Memasukkan bola baja dan material
kombinasi impact dan abrasi (attrition dan
kedalam tumbling mill
shear). Proses grinding dilakukan di dalam
5. Membersihkan bagian dalam tumbling
sebuah silinder dari baja yang berisi media
mill dari kotoran
gerus, material yang akan digerus dapat dalam
6. Menentukan waktu penggerusan
kondisi kering ataupun basah. Menurut
7. Menyalakan ball mill untuk menggerus
geraknya, grinding mill dibedakan menjadi
material sesuai waktu yang telah
tumbling mill dan stirrer mill. Tumbling mill
ditentukan
umum digunakan dalam industri pengolahan,
8. Setelah proses penggerusan, maka
ciri khas dari tumbling mill adalah dinding mill
material dan bola baja dikeluarkan dari
berputar yang memberikan pengaruh terhadap
ball mill dan kemudian dilakukan proses
bergeraknya media gerus dan material.
sieving (penyaringan) dengan ukuran
Sedangkan pada stirrer mill, gerakan media
lubang yang bervariasi serta waktu yang
gerus dan material disebabkan oleh pengaduk
telah ditentukan
yang berputar di dalam mill.
9. Kemudian hasil sieving dikeluarkan dan
Gambar 6. Jenis mekanisme penggerusan. a)
dimasukkan kedalam kantung sampel
impact; b) chipping; c) abrasi
berdasarkan ukurannya.
10. Setelah itu dilakukan proses
Waktu Grinding 5 Menit
penimbangan setiap sampel material. 15
11. Catat seluruh data yang diperoleh 10 y = 9.321x + 7.0919

%BKL
R² = 0.7925
12. Hal yang sama juga dilakukan pada 5
material berikutnya. 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
C. Data Hasil Pengamatan dan Ukuran

Perhitungan
1000 − 971,11
%𝐵. 𝐻 = 𝑥 100%
1000
1. Waktu Grinding 5 menit
%𝐵. 𝐿. 𝐾 = 0,02889%
Ukuran Berat %B.T %B.K.T %B.K.L
0,595 853,5 87,886027 87,886027 12,113973
P80 Grinding Ball Mill t = 5 menit
0,297 13,07 1,3458825 89,23191 10,76809 y = 9,321x + 7,0919
0,21 10,36 1,0668204 90,29873 9,7012697
80 = 9,321x + 7,0919
0,149 8,78 0,90412 91,20285 8,7971497
0,105 20,19 2,0790642 93,281915 6,7180855 x = 80-7,0919 / 9,321
-150 65,24 6,7180855 100 0 = 7,82192 mm
Total 971,1

2. Waktu Grinding 15 menit


Ukuran %B.K.L
2. Waktu Grinding 15 menit 0,595 21,522205
Ukura 0,297 18,560401
n Berat %B.T %B.K.T %B.K.L 0,21 16,183427
666,9
0,595 2 78,4777953 78,4777953 21,5222047 0,149 14,33127
2,96180367 81,4395989 18,5604010 0,105 10,209221
0,297 25,17 6 7 3
2,37697394 83,8165729 16,1834270 0 0
0,21 20,2 7 2 8
1,85215692 85,6687298 14,3312701
1000−849,82
0,149 15,74 7 5 5 %B.H =
4,12204937 89,7907792 10,2092207 1000
0,105 35,03 5 2 8
10,2092207 %B.H = 0,15018%
-150 86,76 8 100 0
849,8
Total 2 P80 T = 15 menit
y = 19,822x + 10,786
D. Pengolahan Data
80 = 19,822x + 10,786
1. Waktu Grinding 5 menit X = 80-10,786 / 19,822
Ukuran %B.K.L = 3,4917768 mm
0,595 12,11397
0,297 10,76809 3. Perbandingan %B.K.L 5 menit dan
0,21 9,70127 %B.K.L 15 menit
0,149 8,79715
Ukuran %B.K.L %B.K.L
0,105 6,718086
0,595 12,113973 87,886027
0 0
0,297 10,76809 89,23191
0,21 9,7012697 90,29873
0,149 8,7971497 91,20285
0,105 6,7180855 93,281915
3. Jelaskan faktor-faktor yang
Perbandingan mempengaruhi keausan bola pelapis
100
(liner) pada ball mill?
y = -9.321x + 92.908
%BKL

50 R² = 0.7925 Jawab:
y = 9.321x + 7.0919
R² = 0.7925 Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 dasar liner, ketebalan liner, dan zona
Ukuran
cascading.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
E. Pembahasan
kecepatan kritis dan turunkan
Hasil pengolahan data dengan waktu persamaannya!
grinding 5 menit diperoleh niali y = 9,321x + Jawab:
7,0919 dimana dari data ini juga diperoleh Kecepatan yang menyebabkan bola-bola
nilai x sebesar 7,82192 mm. Sedangkan pada baja akan melekat pada liner, sehingga
proses grinding dengan waktu 15 menit tidak terjadi penggerusan.
diperoleh nilai y = 19,822x + 10,786 dimana Penurunan rumus:
nilai x = 3,4917768 mm. Dari hasil ini dapat 𝑚𝑉2𝑅=𝑚𝑔cos∝
dinayatakan bahwa semakin lama waktu V pada proses dapat dinyatakan dalam:
grinding maka ukuran material yang diperoleh 𝑉= 2𝜋𝑅𝑁60
juga akan semakin kecil. Sehingga jika disubstitusikan:
cos∝= 4𝜋2𝑅2𝑁2602𝑔
F. Pertanyaan dan Jawaban
cos∝= 0,0011 (𝐷−𝑑) 𝑁2 / 2
1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran Kecepatan kritis terjadi saat α=0,
yang terjadi dalam ball mill, demikian sehingga nilai cos α=1.
juga dengan roll mill! 1= 0,0011 (𝐷−𝑑) 𝑁2 / 2
Jawab: 𝑁2= 20,0011 (𝐷−𝑑)
a. Pada ball mill, bola akan ikut berputar 𝑁= 42,3 √𝐷−𝑑
dengan tumbling mill. Kemudian di Kecepatan kritis dinyatakan dalam
suatu titik ketika kecepatannya sama satuan putaran per menit (rpm).
dengan nol, bola akan jatuh dan 5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill
menumbuk bijih di dalam mill. dengan aksi penggerusan!
b. Pada rod mill, material akan berada di Jawab:
antara dua rod dan dalam kondisi a. Abrasi, terjadi apabila putaran realtif
terjepit. Penggerusan terjadi akibat berat rendah, sehingga energi belum cukup
dari rod. untuk menghasilkan penggerusan dengan
2. Kenapa penggunaan bijih pada cara kompresi dan impact.
pengolahan bahan galian umumnya b. Kompresi, semakin cepat putaran akan
dilakukan dengan cara basah? semakin banyak terjadi impact asalkan
Jawab: tidak melebihi kecepatan kritis. Hal ini
Agar bijih tidak lengket pada liner, serta disebabkan energi penggerusan telah
karena proses selanjutnya dalam tercapai.
pengolahan bahan galian adalah dengan
cara basah.
c. Impact, semakin cepat putaran akan material yang lebih kecil dari lubang ayakan
semakin banyak terjadi impact asalkan (undersize) akan jatuh dan material yang lebih
tidak melebihi kecepatan kritis. besar dari lubang pada ayakan (oversize) akan
tertahan. Jumlah lubang dalam 1 inci biasa
G. Kesimpulan
disebut dengan 1 mesh.
Pada Alat grinding memiliki mekanisme
H. Daftar Pustaka
kerja yang sama dengan alat crushing yang
bekerja dengan mekanisme abrasi Aristien, H, D, P,.2014.Kominusi (Crushing
(pengikisan), impact dan kompresi (tekan). dan Grinding). Laboratorium
Alat grinding yang umum digunakan adalah Pengolahan Bahan alian,Program Studi
ball mill dengan cara kerja berputar dan Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik
menggerus material yang ada dalam waktu Pertambangan dan Perminyakan-ITB.
tertentu hingga memperoleh ukuran yang Bandung
sesuai. Sakti Mining Equipment.Cone Crusher
Sedangkan mekanisme kerja ayakan Manufacture India. Sakti Mining
yaitu meloloskan material yang lebih kecil dari Equipment. Maharashtra India
ukuran lubang pada ayakan. Terdapat dua jenis Saragih,Sylvester, dkk.2011. Double Roll
hasil dari proses ayakan yaitu oversize dan Crusher. Jurusan Teknik
juga undersize. Proses ayakan dilakukan Pertambangan,Fakultas Teknik –
dengan cara mengayunkan ayakan sehingga UNPAR. Palangkaraya
I. Lampiran
1. Problem Set
t = 60 menit
120
a. T = 30 menit
100 y = 141.01x + 13.226
Ukuran Berat %B.T %B.T.K %B.L.K R² = 0.9462
80

%B.K.L
0,595 256 2,6087843 2,6087843 97,391216 60
0,297 2591 26,40375 29,012534 70,987466 40
0,21 578 5,8901457 34,90268 65,09732
20
0,149 3658 37,277081 72,179762 27,820238
0
0,105 755 7,6938755 79,873637 20,126363 0 0.2 0.4 0.6 0.8
0 1975 20,126363 100 0 Ukuran
Total 9813

c. Grafik Perbandingan %B.K.L T = 30

t = 30 menit menit dan t = 60 menit


120
100 y = 149.12x + 15.843 Perbandingan %B.K.L
80 R² = 0.8231 120
%B.K.L

60 100 y = 141.01x
149.12x + 13.226
15.843
40 80 R² = 0.9462
0.8231
%B.K.L

60
20
40
0
20
0 0.2 0.4 0.6 0.8
0
Ukuran 0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ukuran
P80 t = 30 menit
y = 149,12x + 15,843
80 = 149,12x + 15,843
X = 80 – 15,843 / 149,12
= 0,430237 mm

b. T = 60 menit
Ukuran Berat %B.T %B.T.K %B.L.K
0,595 479 5,5866573 5,5866573 94,413343
0,297 3208 37,415442 43,002099 56,997901
0,21 326 3,8021927 46,804292 53,195708
0,149 1864 21,740145 68,544437 31,455563
0,105 873 10,181945 78,726382 21,273618
0 1824 21,273618 100 0
Total 8574

P80 t = 60 menit
y = 141,01x + 13,226
80 = 141,01x + 13,226
X = 80 – 13,226 / 141,01
= 0,473541 mm

Anda mungkin juga menyukai