Grinding
%BKL
R² = 0.7925
12. Hal yang sama juga dilakukan pada 5
material berikutnya. 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
C. Data Hasil Pengamatan dan Ukuran
Perhitungan
1000 − 971,11
%𝐵. 𝐻 = 𝑥 100%
1000
1. Waktu Grinding 5 menit
%𝐵. 𝐿. 𝐾 = 0,02889%
Ukuran Berat %B.T %B.K.T %B.K.L
0,595 853,5 87,886027 87,886027 12,113973
P80 Grinding Ball Mill t = 5 menit
0,297 13,07 1,3458825 89,23191 10,76809 y = 9,321x + 7,0919
0,21 10,36 1,0668204 90,29873 9,7012697
80 = 9,321x + 7,0919
0,149 8,78 0,90412 91,20285 8,7971497
0,105 20,19 2,0790642 93,281915 6,7180855 x = 80-7,0919 / 9,321
-150 65,24 6,7180855 100 0 = 7,82192 mm
Total 971,1
50 R² = 0.7925 Jawab:
y = 9.321x + 7.0919
R² = 0.7925 Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 dasar liner, ketebalan liner, dan zona
Ukuran
cascading.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
E. Pembahasan
kecepatan kritis dan turunkan
Hasil pengolahan data dengan waktu persamaannya!
grinding 5 menit diperoleh niali y = 9,321x + Jawab:
7,0919 dimana dari data ini juga diperoleh Kecepatan yang menyebabkan bola-bola
nilai x sebesar 7,82192 mm. Sedangkan pada baja akan melekat pada liner, sehingga
proses grinding dengan waktu 15 menit tidak terjadi penggerusan.
diperoleh nilai y = 19,822x + 10,786 dimana Penurunan rumus:
nilai x = 3,4917768 mm. Dari hasil ini dapat 𝑚𝑉2𝑅=𝑚𝑔cos∝
dinayatakan bahwa semakin lama waktu V pada proses dapat dinyatakan dalam:
grinding maka ukuran material yang diperoleh 𝑉= 2𝜋𝑅𝑁60
juga akan semakin kecil. Sehingga jika disubstitusikan:
cos∝= 4𝜋2𝑅2𝑁2602𝑔
F. Pertanyaan dan Jawaban
cos∝= 0,0011 (𝐷−𝑑) 𝑁2 / 2
1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran Kecepatan kritis terjadi saat α=0,
yang terjadi dalam ball mill, demikian sehingga nilai cos α=1.
juga dengan roll mill! 1= 0,0011 (𝐷−𝑑) 𝑁2 / 2
Jawab: 𝑁2= 20,0011 (𝐷−𝑑)
a. Pada ball mill, bola akan ikut berputar 𝑁= 42,3 √𝐷−𝑑
dengan tumbling mill. Kemudian di Kecepatan kritis dinyatakan dalam
suatu titik ketika kecepatannya sama satuan putaran per menit (rpm).
dengan nol, bola akan jatuh dan 5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill
menumbuk bijih di dalam mill. dengan aksi penggerusan!
b. Pada rod mill, material akan berada di Jawab:
antara dua rod dan dalam kondisi a. Abrasi, terjadi apabila putaran realtif
terjepit. Penggerusan terjadi akibat berat rendah, sehingga energi belum cukup
dari rod. untuk menghasilkan penggerusan dengan
2. Kenapa penggunaan bijih pada cara kompresi dan impact.
pengolahan bahan galian umumnya b. Kompresi, semakin cepat putaran akan
dilakukan dengan cara basah? semakin banyak terjadi impact asalkan
Jawab: tidak melebihi kecepatan kritis. Hal ini
Agar bijih tidak lengket pada liner, serta disebabkan energi penggerusan telah
karena proses selanjutnya dalam tercapai.
pengolahan bahan galian adalah dengan
cara basah.
c. Impact, semakin cepat putaran akan material yang lebih kecil dari lubang ayakan
semakin banyak terjadi impact asalkan (undersize) akan jatuh dan material yang lebih
tidak melebihi kecepatan kritis. besar dari lubang pada ayakan (oversize) akan
tertahan. Jumlah lubang dalam 1 inci biasa
G. Kesimpulan
disebut dengan 1 mesh.
Pada Alat grinding memiliki mekanisme
H. Daftar Pustaka
kerja yang sama dengan alat crushing yang
bekerja dengan mekanisme abrasi Aristien, H, D, P,.2014.Kominusi (Crushing
(pengikisan), impact dan kompresi (tekan). dan Grinding). Laboratorium
Alat grinding yang umum digunakan adalah Pengolahan Bahan alian,Program Studi
ball mill dengan cara kerja berputar dan Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik
menggerus material yang ada dalam waktu Pertambangan dan Perminyakan-ITB.
tertentu hingga memperoleh ukuran yang Bandung
sesuai. Sakti Mining Equipment.Cone Crusher
Sedangkan mekanisme kerja ayakan Manufacture India. Sakti Mining
yaitu meloloskan material yang lebih kecil dari Equipment. Maharashtra India
ukuran lubang pada ayakan. Terdapat dua jenis Saragih,Sylvester, dkk.2011. Double Roll
hasil dari proses ayakan yaitu oversize dan Crusher. Jurusan Teknik
juga undersize. Proses ayakan dilakukan Pertambangan,Fakultas Teknik –
dengan cara mengayunkan ayakan sehingga UNPAR. Palangkaraya
I. Lampiran
1. Problem Set
t = 60 menit
120
a. T = 30 menit
100 y = 141.01x + 13.226
Ukuran Berat %B.T %B.T.K %B.L.K R² = 0.9462
80
%B.K.L
0,595 256 2,6087843 2,6087843 97,391216 60
0,297 2591 26,40375 29,012534 70,987466 40
0,21 578 5,8901457 34,90268 65,09732
20
0,149 3658 37,277081 72,179762 27,820238
0
0,105 755 7,6938755 79,873637 20,126363 0 0.2 0.4 0.6 0.8
0 1975 20,126363 100 0 Ukuran
Total 9813
60 100 y = 141.01x
149.12x + 13.226
15.843
40 80 R² = 0.9462
0.8231
%B.K.L
60
20
40
0
20
0 0.2 0.4 0.6 0.8
0
Ukuran 0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ukuran
P80 t = 30 menit
y = 149,12x + 15,843
80 = 149,12x + 15,843
X = 80 – 15,843 / 149,12
= 0,430237 mm
b. T = 60 menit
Ukuran Berat %B.T %B.T.K %B.L.K
0,595 479 5,5866573 5,5866573 94,413343
0,297 3208 37,415442 43,002099 56,997901
0,21 326 3,8021927 46,804292 53,195708
0,149 1864 21,740145 68,544437 31,455563
0,105 873 10,181945 78,726382 21,273618
0 1824 21,273618 100 0
Total 8574
P80 t = 60 menit
y = 141,01x + 13,226
80 = 141,01x + 13,226
X = 80 – 13,226 / 141,01
= 0,473541 mm