Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

KOMINUSI (CRUSHING dan GRINDING)

DISUSUN OLEH:

Yandi Rizky Taufik

073001400103

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016

Page 1
Laporan Modul 1, MTG102
Kominusi (Crushing dan Grinding)
Yandi Rizky Taufik (073001400103)/ Kelompok 5 / Jumat, 9 Desember 2016
Asisten : Rizky Erzal Dilaga (12512001)

Abstrak - Praktikum Modul 1- Pada percobaan ini bertujuan mempelajari bagaimana memisahkan mineral-mineral yang
tercampur berdasarkan sifat kemagnetannya menggunakan alat Magnetic Separator, pemisahan dengan berdasarkan sifat
magnetnya ini dapat dilakukan dengan cara basah maupun kering. Pada percobaan ini feed yang berupa campuran bijih besi
dengan pasir silica, di tuangkan feed ke dalam mesin yang sudah dinyalakan melalui feeder box, mineral yang memiliki sifat
magnet akan tertarik magnet dan terpisah. Konsentrat dan tailing dapat di tampung lalu di timbang

A. Tinjauan Pustaka g termasuk golongan penggiling, dirancang untuk


Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir agar mengendalikan ukuran partikel terbesar yang bolehterdapat
menjadilebihkecildan dapat digunakan dalam proses selanju didalam hasil, sedang partikel yang ukuran terkecil, tidak
tnya. Kominusi adalah salah satutahapan dari preparasi. dikendalikan.Pada beberapa jenis penggiling jumlah halusan
Dalam pengertian lain kominusi juga diartikan diusahakan minimum, namuntidak bisa di eliminasi jika
sebagai proses reduksi ukuran bijih mineral menjadi ukuran umpannya homogen, baik dalam hal bentuknyamaupun
yang lebih kecil. KegiatanKominusi dilakukan dalam dua dalam struktur kimia dan fisik. Untuk setiap satuan pada
tahapan yaitu crushing dan grinding. Alat yangdigunakan hasil mungkinsama, tetapi biasanya butir-butir dalam hasil
berupa Crusher Dan Juga Grinding Mill. itu sangat beragam dalam jumlahdan besarnya.
Ratio diameter partikel terkecil dan terbesar didalam hasil ko
1. Kriteria Kominusi minusiadalah sekitar 104. Oleh karena besarnya variasi
dalam ukuran masing-masing partikel, hubungan yang
Kominusi adalah istilah umum yang sering digunakan un
mungkin memadai untuk partikel berukuran seragamharus
tuk operasi penghancuran, contohnya adalah mesin pemecah
dimodifikasi bila kita terapkan untuk campuran seperti itu.
(crusher) atau mesin penggiling (grinder). Adapun syarat
dari pemecah atau penggiling yang idealyaitu :a. Memiliki 3. Efisiensi Pemecahan
kapasitas besar b. Memerlukan masukan daya kecil
persatuanhasilc. Menghasilkan hasil dengan satu ukuran terte Ratio energi permukaan yang baru terbentuk terhadap
ntu atau dengan distribusiukuran tertentu sesuai yang energi yang diserapoleh zat padat disebut efisiensi
dikehendaki.Cara yang lazim digunakan untuk mengkaji unj pemecahan. Energi permukaan yang
uk kerja peralatan prosesadalah dengan memasang suatu ope terbentuk pada waktu pemecahan adalah kecil saja dibanding
rasi ideal sebagai standart, danmembandingkan karakteristik kan dengan total energimekanik yang tersimpan dalam bahan
peralatan yang ada dengan unit. pada waktu rengkahnya dan kebanyakandari energi mekanik
itu diubah menjadi kalor.
2. Karakteristik Hasil-hasil Kominusi

Tujuan dari pemecahan dan penggilingan adalah untuk m


enghasilkan partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-
partikel yang lebih kecil diperlukan baik oleh karena
permukaannya yang besar atau oleh karena bentuk ukuran
dan jumlahnya. Salah satu ukuran effisiensi operasi
didasarkan atas energi yangdiperlukan untuk membuat
permukaan tambahan, luas permukaan satu-satuanmassa
partikel meningkat sangat besar dengan diperkecilnya
ukuranpartikel.Berbeda dengan pemecah dan penggiling idea
l, dalam keadaansebenarnya unit itu tidak menghasilkan prod
uk yang seragam, baik kalauumpannya seragam maupun tida
k. Hasil dari unit nyata selalu terdiri daricampuran partikel
yang ukurannya berkisar dari maksimum tertentu Gambar. Jaw Crusher
sampaiminimum yang submikroskopik. Beberapa mesin yan

Page 2
4. Analisis Ayakan B. Data Percobaan
Analisis ayakan bertujuan dalam proses pemisahan ukura  Flowchart prosedur percobaan
n. Analisisayakan pada material terdapat dua tempat Crushing: Jaw Crusher
pengamatan yaitu yang terdapat atautertahan diatas ayakan
(screen) dan material yang lolos dari ayakan. Ayakanatau Siapkan kerikil berukuran 4-5 cm sebanyak 5 kg
screen standar yang digunakan untuk mengukur besarnya
partikel dalam jangkauan ukuran antara 3 sampai 0,0015 Ukur setting Jaw Crusher yaitu open setting dan
inci. Ayakan biasanya terbuat darianyaman kawat sedang close setting
rapat ayaman (mesh) dan ukuran kawatnya
Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong dan
dibakukandengan teliti. Bukaan ayak itu terbentuk bujur san amati cara kerjanya
gkar setiap ayakandidefinisikan menurut rapat ayak
perinci.Dalam melakukan analisis, seperangkat alat ayak Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung
hasilnya
standar disusun secaraderet dalam suatu tumpukan, dimana a
yak yang anyaman paling rapatditempatkan paling Amati hasil peremukan meliputi bentuk ukuran
bawah dan anyaman paling besar bijih
ditempatkan paling atas.Contoh yang dianalisis lalu dimasuk
Ambil contoh dari batu hasil peremukan Jaw
kan kedalam ayakan paling atas dan pengayak diguncang Crusher kira-kira 0.5 kg, ayak dengan seri ayakan
secara mekanis selama beberapa waktu tertentu. 13,4 ; 9,4 ; dan 2,3 mm
Partikelyang tertahan pada setiap ayakan dikonversikan menj
adi fraksi massa atau persen massa dari contoh Timbang dan buat grafik distribusi ukuran
keseluruhannya (persen kumulatif). menentukan ukuran ayakan yang meloloskan 80%

Hasil peremukan Jaw Crusher jangan dibuang

Crushing: Roll Crusher

Siapkan Roll Crusher dengan baik

Jalankan Roll Crusher dan amati cara kerjanya


Gambar. Ball Mill

Dengan menggunakan umpan hasil Jaw Crusher


umpankanlah dengan hati-hati ke Roll Crusher

Tampung hasilnya amati ukuran dan bentuk partikel

Ambil contoh sebanyak 0.5 kg dari hasil remukan


ini dan kerjakan seperti langkah ke-7 di atas

Page 3
Grinding Roll Crusher

Isi silinder gerus dengan bola gerus (1.5"( kira- ayakan berat (gram)
kira setengahnya)
+25mm 0
-12,5 mm 9000
+3 mes h 900
Masukkan umpan (pasir berukuran 2mm)
sebanyak 1 kg +8 mes h 1500
+14 mes h 170
+20 mes h 160
Putar penggerus selama 10 menit, keluarkan isi, +50 mes h 115
ayak dengan ayakan 65, 100, 150 dan 200 mesh.
Timbang dan catat fraksi yang terbentuk -50 mes h 75.8

Tabel 2. Data Hasil Crushing dengan Roll Crusher


Ulangi dengan umpan baru untuk waktu putar 15
menit dan 20 menit

Ball mill 1 (5menit)


Hitung banyaknya material halus 100 mesh,
minus 150 mesh dan minus 200 mes untuk setiap ayakan berat(gram)
menit
+20 mesh 394.6
+45 mesh 77.7
 Data Percobaan
+60 mesh 34.6
Jaw Crus he r +80 mesh 6.5
+100 mesh 120.7
ayakan berat(gram) +150 mesh 1.4
+25 mm 1300 -150 mesh 69.8
+12,5 mm 1250
Tabel 3. Data Hasil Grinding selama 5 Menit dengan Ball
+3 mesh 700
Mill 1
+8 mesh 500
+14 mesh 500
+20 mesh 20200
Ball mill 2 (10 menit)
+50 mesh 9700
-50 mesh 9000
ayakan berat (gram)
Tabel 1. Data Hasil Crushing dengan Jaw Crusher +20 mesh 343.8
+45 mesh 58.4
+60 mesh 36.1
+80 mesh 39.6
+100 mesh 131.5
+150 mesh 14.6
-150 mesh 76.5

Tabel 4. Data Hasil Grinding selama 10 Menit dengan


Ball Mill 2

Page 4
JAW CRUSHER Ball Mill 1(5 menit)
Fraksi(mm) % berat lolos kumulatif Fraksi(mm) % berat lolos kumulatif
0 0 0.105 9.896497944
50 20.85747393 0.149 10.09499504
20 43.33719583 0.177 27.20828016
14 90.15063731 0.25 28.12987381
8 91.30938586 0.354 33.03558769
3 92.46813441 0.841 44.05217638
12.5 94.09038239
Tabel 8. Data Hasil Grinding selama 10 Menit dengan
25 96.98725377 Ball Mill 2 %berat lolos kumulatif

Tabel 5. Data Hasil Crushing dengan Jaw Crusher %berat


lolos kumulatif
C. Pengolahan Data Percobaan

Jaw Crusher
Roll Crusher
Fraksi(mm) % berat lolos kumulatif
fraksi (mm )
0 0
+50# 0.635863365
+20# 1.600563721 - 25
+14# 2.94275552 -25 12.5
+8# 4.368834306 -12,5 3
+3# 16.95188242 -3 8
+12,5mm 24.50171129 -8 14
+25mm 100 -14 20
-20 50
Tabel 6. Data Hasil Crushing dengan Roll Crusher %berat
-50 0
lolos kumulatif
Total

% Berat
Ball Mill 2 (10 menit) % berat lolos
berat(gram) % Berat Tertahan
Fraksi(mm) % berat lolos kumulatif kumulatif
Kumulatif
0.105 10.92077088
0.149 13.00499643 1300 3.012746 3.012746234 96.98725377
0.177 31.77730193 1250 2.896871 5.909617613 94.09038239
0.25 37.43040685 700 1.622248 7.531865585 92.46813441
500 1.158749 8.690614137 91.30938586
0.354 42.58386867
500 1.158749 9.849362688 90.15063731
0.841 50.92077088
20200 46.81344 56.66280417 43.33719583
Tabel 7. Data Hasil Grinding selama 5 Menit dengan Ball 9700 22.47972 79.14252607 20.85747393
Mill 1 %berat lolos kumulatif 9000 20.85747 100 0
43150 100

Tabel 1. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Jaw Crusher

Page 5
Roll Crusher Ball Mill 2 (10 menit)

fraksi (mm )
fraksi (mm )
+25mm
-25mm +12,5mm
-12,5mm +3# - +0,841
-3# +8#
-0,841 +0,354
-8# +14#
-14# +20# -0,354 +0,25
-20# +50# -0,25 +0,177
-50# 0
-0,177 +0,149
Total
-0,149 +0,105
% berat
% berat -0,105
berat tertahan
% berat lolos Total
(gram ) kumulati
kumulatif
f
0 0 100
9000 75.49829 75.49829 24.50171
900 7.549829 83.04812 16.95188
1500 12.58305 95.63117 4.368834
170 1.426079 97.05724 2.942756 % berat
berat % berat lolos
160 1.342192 98.39944 1.600564 % berat tertahan
(gram) kumulatif
115 0.9647 99.36414 0.635863 kumulatif
75.8 0.635863 100 0
11920.8 100 343.8 49.07923 49.07922912 50.92077088
58.4 8.336902 57.41613133 42.58386867
Tabel 2. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Roll Crusher
36.1 5.153462 62.56959315 37.43040685
39.6 5.653105 68.22269807 31.77730193
131.5 18.77231 86.99500357 13.00499643
14.6 2.084226 89.07922912 10.92077088
76.5 10.92077 100 0
700.5 100

Tabel 3. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Grinding


(10 Menit)

Page 6
Ball Mill 1 (5 menit)

fraksi (mm )

- +0,841
-0,841 +0,354
-0,354 +0,25
-0,25 +0,177
-0,177 +0,149
-0,149 +0,105
-0,105
Total

Grafik 1. Perbandingan % Berat Lolos Kumulatif jaw


% berat dan Roll Crusher
% berat
berat tertahan
% berat lolos
(gram ) kumulati
kumulatif
f
394.6 55.94782 55.94782 44.05218
77.7 11.01659 66.96441 33.03559
34.6 4.905714 71.87013 28.12987
6.5 0.921594 72.79172 27.20828
120.7 17.11329 89.905 10.095
1.4 0.198497 90.1035 9.896498
69.8 9.896498 100 0
705.3 100

Tabel 4. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Grinding (5


Menit)

Grafik 2. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan


dengan % Berat Kumulatif Lolos pada Grinding
(15&10 Menit)

Page 7
D. Analisa Hasil Percobaan - Angle of nip: Sudut yang dibentuk dengan garis singgung
- Crushing yang dibuat melalui titik singgung antara jaw dengan
Crushing dilakukan dengan menggunakan jaw crusher batuan
dan roll crusher. Crushing di bagi menjadi dua tahap, yaitu
primary crusher dan secondary crusher. Untuk primary 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction ratio,
crusher praktikan menggunakan jaw crusher dan secondary limitting reduction ratio dan reduction ratio 80. Apakah
crusher menggunakan roll crusher, mengapa demikian? Hal faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reduction
ini dikarenakan hasil yang di dapat dari jaw crusher lebih ratio dari hasil peremukan?
seperti bongkahan (lebih besar). Berbeda dengan roll - Reduction ratio adalah perbandingan antara ukuran
crusher, roll crusher yang dasarnya memiliki gape yang umpan yang masuk dengan ukuran produkta yang
dapat di atur, maka hasilnya pun menjadi lebih kecil dan dihasilkan.
halus. Semakin kecil gape roll crusher maka material yang
- Limitting reduction ratio adalah perbandingan antara
dihasilkan akan semakin halus. Itu lah mengapa jaw crusher
ukuran bukaan screen dimana semua feed bisa lolos
termasuk primary crusher dan roll crusher termasuk
terhadap ukuran bukaan screen yang sama dimana semua
secondary crusher.
produkta bisa lolos.
Faktor-faktor yang mempengaruhi crushing adalah
ukuran dan jenis batuan yang dimasukkan, keadaan batuan - Reduction Ratio 80% (RR 80): perbandingan antara
apakah basah atau kering, reaksi antara material dengan air, ukuran screen yang meloloskan 80% dari feed dengan
gape, setting, dan angle of nip. ukuran bukaan screen yang meloloskan 80% dari
produkta.
- Grinding Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reduction
Grinding merupakan tahap pengecilan ukuran hasil dari ratio di antaranya adalah kekerasan, kandungan air,
crushing menjadi lebih halus. Untuk proses grinding ini komposisi mineral, ukuran butir, porositas, selain itu juga
praktikan menggunakan alat ball mill yang di isi bola bola dipengaruhi oleh discharge dari crusher.
baja sebagai penggerus dari materialnya. Rasio antara
banyak bola baja yang digunakan dengan material yang akan 3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher menurut desainnya
digerus adalah 70%-80% untuk bola baja dan 20%-30% dan dimana letak perbedaannya?
untuk material (dalam % volume). Semakin lama material Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan desain, yaitu
digerus, maka semakin halus atau tidak ada perbedaan? Hal Blake, Overhead Pivot, Overhead Eccentric, dan Dodge.
ini yang di amati oleh praktikan, pengaruh dari lama waktu Perbedaan dari keempat tipe tersebut adalah dalam hal
penggerusan. Dengan lamanya waktu grinding yang ukuran umpan, power, kecepatan putar, dan karakteristik,
dilakukan, akan terindikasi dari mengecilnya nilai P80. serta aplikasinya
Faktor-faktor yang mempengaruhi grinding adalah .
ukuran dan jenis material yang dimasukkan, keadaan batuan 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke Crushing dan
apakah basah atau kering, reaksi antara material dengan air, Arrested Crushing pada operasi peremukan serta beri
ukuran lubang ayakan, waktu penggerusan, dan banyaknya contoh alat yang menggunakan cara tersebut!
bola baja yang digunakan untuk penggerusan. - Choke crushing adalah mekanisme peremukan dimana
dalam prosesnya material diremukkan oleh alat serta
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas tumbukan dengan material itu sendiri. Contoh alat: roll
crusher.
1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip!
- Arrested crushing adalah mekanisme peremukan yang
- Gape: Jarak mendatar pada mouth yang diukur pada selama prosesnya material diremukkan oleh alat sampai
bagian mouth dimana umpan yang dimasukkan material lolos ke zona discharge. Contoh alat: jaw
bersinggungan dengan mouth. crusher.
- Setting: Bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar
lubang ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bila 5. Jelaskan mekanisme remuknya material!
setting block dimajukan, maka jarak antara fixed jaw - Abrasion (attrition)
dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, Terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi
dan sebaliknya. Pada jaw crusher ada open setting dan diterapkan pada partikel, menyebakan terjadinya
close setting. localized stressing dan remuknya sebagian kecil area
sehingga menghasilkan distribusi ukuran partikel yang
halus.

Page 8
- Compression (clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk,
menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak jauh
berbeda dengan ukuran umpan.
- Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan
partikel, menghasilkan banyak partikel dengan distribusi
ukuran yang lebar.

F. Kesimpulan
Dari percobaan flotasi mineral sulfida ini dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut:

 Pada tahap crusher di bagi menjadi 2, primery (jaw


crusher) dan secondary (roll crusher)
 Ukuran gape pada roll crusher mempengaruhi ukuran
produk yang di dapat Jaw Crusher
 Semakin lama pross grinding maka ukuran yang di dapat
semakin kecil
 Reduction ratio menunjukan efektifitas proses kominusi

G. Lampiran

Roll Crusher

H. Daftar Pustaka
- ITB. 2016. Modul praktikum Pengolahan Bahan Galian.
ITB: Bandung.

Praktikan kelompok VII dan asisten Rizky Erzal Dilaga


(tengah depan)

Page 9

Anda mungkin juga menyukai