Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul 6, MG3017

Flotasi Mineral Sulfida


Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Abstrak Praktikum Modul 6 Flotasi mineral sulfida merupakan tahap konsentrasi dari mineral terutama mineral
sulfida yang bertujuan untuk memisahkan konsentrat dengan pengotornya. T ujuan dalam praktikum ini adalah untuk
memahami mekanisme pemisahan konsentrat dengan tailing, prinsip kerja alat flotasi. Pada percobaan flotasi ini
memanfaatkan sifat fisik dari mineral yaitu sifat permukaan mineral yang berupa hidrophobik atau hidrofiliknya. Dengan
menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu
sendiri memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan
untuk dipisahkan.
.
A. Tinjauan Pustaka
Flotasi yaitu pemisahan bijih emas dari pengotor dengan
cara mengapungkan bijih ke permukaan melalui
pengikatan dengan buih dengan menggunakan bahan kimia
tertentu dan udara. Selain pemisahan bijih emas, prosess
ini banyak dipakai untuk beberapa bijih seperti Cu, Pb, Zn,
Ag, dan Ni.

2.

Frother
Frother zat kimia yang digunkan untuk membantu
menstabilkan gelembung udara yang terbentuk,
sehingga tidak mudah pecah. Gelembung-gelembung
udara yang terbentuk harus dapat bergerak bebas di
dalam pulp dan dapat mengambil partikel-partikel
mineral berharga, kemudian diapungkan ke dalam
pulp.

3.

Modifier (Modifying Agent)


Modifier digunakan untuk mengembalikan sifat
permukaan ke yang aslinya. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan selectivity. Modifying agent dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

Proses flotasi merupakan proses yang bergantung pada


sifat permukaan mineral. Apakah ia hidrofob atau hidrofil.

a).

Regulating dan Dispersing Agent


Regulor berfungsi untuk mengatur pH,
menghilangkan pengaruh gangguan slime,
colloid, dan garam laut.
Dispersing
Agent
berfungsi
untuk
melepaskan slime pada pemukaan mineral.

b).

Aktivator
Bertujuan meningkatkan aktivitas permukaan
mineral agar dapat berinteraksi dengan
kolektor, sehingga adsorbsi kolektor pada
permukaan partikel menjadi lebih baik.
Contohnya adalah Cu++ untuk mengapungkan
sfalerit, dan Ca++ untuk mengapungkan
kuarsa.

c).

Depresant
Mencegah pengapungan mineral tertentu
tanpa menghalangi pengapungan mineral
lainnya. Digunakan apabila float ability
mineral yang tidak diinginkan mengapung
sama dengan mineral yang akan diapungkan
oleh kolektor tertentu. Contohnya adalah CN(pyrit, sfalerit), dan Zn++(sfalerit)

Gambar 1 Ilustrasi Pemisahan yang terjadi


pada Flotasi

Untuk membantu proses flotasi dengan mengubah sifatsifat permukaan partikel mineral perlu ditambahkan zat-zat
kimia berupa reagent.
1.

Collector
Collector adalah bahan yang dapat menyebabkan
partikel mineral menjadi hidrofob, yaitu dengan cara
melapisi permukaan polar dari partikel mineral
dengan reagent. Sehingga pada bagian luar dari
mineral terjadi reaksi kimia yang membentuk lapisan
non polar yang mudah menarik udara, dan mineral
kan mudah menempel pada gelembung udara.

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

OCS2K ), Pine Oil sebagai Frother dan campuran bahan


kimia organik lainnya sebagai pH Modifiers. Reagents
yang digunakan untuk pengapungan pada umumnya tidak
beracun, yang berarti bahwa biaya pembuangan limbah /
tailing menjadi rendah.

tetap berada didalam air dan tidak terapung. Partikel


mineral hidropilik akan menempel dipermukaan
gelembung udara dan kemudian akan terangkat
kepermukaan dalam bentuk busa. Busa yang mengandung
partikel mineral ini kemudian diambil dan dikeringkan.

Keuntungan lain dari proses pengapungan adalah pada


umumnya cukup efektif pada bijih dengan ukuran yang
cukup kasar ( 28 mesh ) yang berarti bahwa biaya
penggilingan bijih dapat diminimalkan. Froth Flotation
sering digunakan mengkonsentrasi emas bersama-sama
dengan logam lain seperti tembaga, timah, atau seng.
Partikel emas dari batuan oxydis biasanya tidak merespon
dengan baik namun efektif terutama bila dikaitkan dengan
emas sulfida seperti pyrite

Walaupun partikel mineral yang akan diapungkan memiliki


berat jenis yang lebih besar daripada berat jenis air,
partikel mineral tersebut akan tetap mengapung. Hal ini
terjadi karena adanya gelembung udara yang membantu
mineral untuk terangkat kepermukaan.

Ada tiga gaya dalam lapisan tipis air hingga terjadi


pelekatan gelembung mineral, yaitu :

Gaya Van der Walls


Gaya elektrostatik
Hydrasi dari kelompok hidrofil yang ada pada
permukaan mineral.

B. Data Percobaan
Prosedur Kerja

Gambar 2 Mekanisme Pemisahan Flotasi

Mekanisme Flotasi
Secara garis besar pemisahan mineral dengan cara flotasi
dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap conditioning dan
tahap pengapungan mineral (flotasi).

Tahap conditioning bertujuan untuk membuat


suatu mineral tertentu bersifat hidropobik dan
mempertahankan mineral lain bersifat
hidropilik.
Sedangkan pada tahap aerasi merupakan
tahap pengaliran udara kedalam pulp secara
mekanis, baik melalui agitasi maupun injeksi
udara.

Mekanisme flotasi didasarkan pada gejala bahwa beberapa


partikel mudah dibasahi (hidropolik) dan lainnya sulit
dibasahi (hidropobik). Partikelpartikel hidropilik akan

Siapkan contoh bijih yang berukuran -65 mesh

mengisi cell flotasi sampai 2,5 cm di bawah bibir


overflow

memasukkan pulp kedalam cell flotasi

Menghidupkan mesin flotasi

Mengatur pH dengan lime dan H2SO4

Menambahkan collector

Menambahkan frother

Membuka keran udara dan mengumpulkan apungan


selama 2 menit dan menutup kembali kran udara

Mengamati proses foltasi

Mengulangi prosedur 3 - 4 - 5

Mengeringkn konsentrat dan tailing serta


menganalisa kandungan mineral sulfidanya
Data Percobaan

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

% Berat Konsentrat
Konsentrat 4

Konsentrat 3

Konsentrat 2

Konsentrat 1
0
pH 6

C. Pengolahan Data
a. Rumus yang digunakan

c.

10

pH 8

15

pH 9

20

25

pH 11

% PbS dalam Konsentrat


%PbS di Konsentrat
Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4

pH
6
47.8
22.5
17.6
12.1

8
51
18.4
17.3
13.3

9
39.4
25.1
20.3
15.1

11
48.7
25.4
16.9
9

% PbS Dalam Konsentrat


b.

% berat konsentrat
%Berat Konsentrat

Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4
Total % Berat Konsentrat

pH
6
12.4
8.4
15.5
18
54.3

8
12
9.2
17.8
19.4
58.4

9
11.2
12.5
7.6
17.8
49.1

11
12.8
7
15.8
16.8
52.4

% PbS dalam konsentrat

60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0

pH

d.

Konsentrat 1

Konsentrat 2

Konsentrat 3

Konsentrat 4

% Recovery PbS
% Recovery PbS

pH
6

11

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4

32.9
15.5
12.1
8.3

30.6
11
10.3
8

32.9
20.9
17
12.6

25.4
13.3
8.8
4.7

% Recovery PbS
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0

e.

pH 6

pH 8

pH 9

pH 11

Konsentrat 1

Konsentrat 2

Konsentrat 3

Konsentrat 4

Total % Recovery PbS


pH
6
8
9
11

% Recovery PbS
68.8
59.9
83.3
52.1

Total % Recovery PbS


100

83.3

80 68.8

59.9

60

Total % Recovery PbS

52.1

40
20
0

5 6 7 8 9 10 11 12

pH

D. Analisa Hasil Percobaan


I.
Penjelasan Grafik
% Berat Konsentrat
Dari hasil perhitungan dari data percobaan % berat
kosentrat didapat dari berat konsentrat dibagi berat
umpan awal dikalikan dengan 100%. Dari keempat
konsentrat setelah dihitung dan digambarkan pada
grafik dapat dijelaskan bahwa dari ke empat
konsentrat konsentrat ke-4 lah yang memiliki
perbandingan konsentrat dengan tailing paling besar
disbanding ketiga konsentrat lainnya.
% PbS Dalam Konsenrat
Dari hasil perhitungan data percobaan % PbS dalam
konsentrat didapat dari berat PbS dalam konsentrat
dibagi dengan berat PbS total dalam konsentrat
dikalikan dengan 100%. Dari data didapat bahwa
berat PbS pada konsentrat 1lah yang paling besar
sehingga membuat konsentrat 1 lah yang memiliki
%PbS Dalam Konsentrat paling tinggi.
Dari hasil perhitungan data percobaan % recovery
didapat dari berat PbS dalam konsentrat dibagi
dengan berat PbS dalam umpan awal dikalikan
dengan 100%. Dari data didapat bahwa recovery
PbS konsentrat 1 paling tinggi sebesar 32.9% yang
berarti dari 100 % umpan diperoleh konsentrat
sebesar 32.9%.
Total % Recovery PbS
Total % Recovery PbS didapat dari hasil
penjumlahan % Recovery PbS dalam konsentrat.
Dapat dijelaskan pada keadaan pH 9 lah suasana
paling efektif bagi proses flotasi untuk
menghasilkan konsentart paling efesien.
II.
Hasil Praktikum Pb-Cu-Zn
Pada percobaan kali ini mineral yang diinginkan
menjadi konsentrat adalah Cu sedangkan Pb dan Zn
berperan sebagai pengotor.
Proses foltasi ini diawali dengan conditioning
pada umpan yang akan membuat Cu berubah sifat
menjadi hidrofilik serta Pb dan Zn menjadi
hidrophobik
Proses aerasi adalah proses selanjutnya setelah
proses conditioning yaitu proses pemberian udara
pada slime yang nantinya akan membuat Cu akan
terikat pada gelembung udara dan menyisakan Pb
dan Zn sebagai tailing.
Penambahan reagen pada proses ini adalah reagen
collector dan frother
III.
Cara kerja Collector dan Frother
Collector
Collector
adalah
senyawa
organik
yang
ditambahkan kedalam pulp untuk mengubah
permukaan mineral dari hidropilik menjadi

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

hidropobik dengan proses penyerapan (adsorpsi).


Jadi collector akan melapisi permukaan mineral
yang akan membuat mineral menjadi heteropolar
yang nantinya akan membuat mineral menjadi
hidrofilik
Frother
Frother (pembuih) adalah reagen kimia yang
dipakai dalam flotasi untuk membentuk buih dan
busa. Reagen ini mempunyai permukaan yang aktif
dan biasanya terkonsentrasi pada antar muka udaraair. Kehadiran frother pada fasa cair pada larutan
flotasi akan meningkatkan kekuatan gelembung
udara dan menolong agar gelembung tidak
menggumpal.

Modul Praktikum Pengolahan Bahan Galian Program


Studi Teknik Metalurgi. ITB.
G. Lampiran
1. Jawaban Pertanyaan
1) Apa tujuan desliming pada umpan flotasi?
Desliming dilakukan supaya pada saat aerisasi tidak terjadi
penggumpalan dan membuat pemisahan mineral berjalan
dengan baik.
2) Tuliskan

Flotasi mineral sulfida membutuhkan reagent-reagent


yaitu collector, frother, dan modifier. Dimana collector
memiliki fungsi sebagai pengubah sifat permukaan partikel
mineral menjadi hydrophobic melalui reaksi-reaksi kimia
tertentu. Lalu frother berfungsi mengecilkan tegangan
permukaan air sehingga dapat terbentuk gelembung udara
yang mengikat partikel mineral. Selain itu terdapat
modifier yang berfungsi untuk mengatur kondisi
lingkungan flotasi agar sesuai dengan kondisi ideal
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi flotasi
antara lain: Ukuran partikel, Persen padatan, Waktu
pengkondisian dan Waktu pengapungan. Kemudia Hasil
dari mekanisme flotasi dipengaruhi beberapa variabel
yakni: keadaan dan ukuran butir, Pulp preparation,
intensitas pengadukan dan pemberian udara, kekentalan
pulp, waktu kontak dan waktu flotasi, Pengaruh pH,
Pengaruh reagen

kimia

yang

menunjukkan

ionisasi Potassium Amyl Xanthate (PAX) ke dalam


air!
CH3CH2OCS2K + H2O -> CH3CH2OCS2H + KOH
CH3CH2OCS2H -> CS2 + CH3CH2OH

E. Kesimpulan
Pemisahan menggunakan teknik flotasi memanfaatkan
salah satu sifat mineral, yaitu sifat permukaan mineral.
Yakni hidrofobik dan hidrofilik.

persamaan

3) Tuliskan tujuan conditioning pada tujuan flotasi!


Tahap conditioning bertujuan untuk membuat suatu
mineral tertentu bersifat hidropobik dan mempertahankan
mineral lain bersifat hidropilik. Sedangkan pada tahap
aerasi merupakan tahap pengaliran udara kedalam pulp
secara mekanis, baik melalui agitasi maupun injeksi
udara.

4) Tuliskan dan jelaskan macam-macam flotasi cell


o
o

o
o

yang dipegunakan dalam flotasi komersial!


Agitation Cell, udara masuk ke dalam cell flotasi
karena putaran pengaduk.
Sub Aeration Cell, udara masuk akibat hisapan
putaran pengaduk. Alat ini paling praktis sehingga
banyak digunakan.
Pneumatic Cell, udara langsung dihembuskan ke
dalam cell
Vacum and Pressure Cell, udara masuk karena tangki
dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara
dimasukkan oleh pompa injeksi.
Cascade Cell, udara masuk karena jatuhnya mineral

F. Daftar Pustaka

Barry A. Wills, Tim Napier-Munn. 2006. Mineral


Processing Technology: An Introduction to the Practical
Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery. Elsevier
Science & Technology Books: Australia

5) Apa yang dimaksud reagen aktivator?


Merupakan reagen yang bertujuan meningkatkan aktivitas
permukaan mineral agar dapat berinteraksi dengan
kolektor, sehingga adsorbsi kolektor pada permukaan

Kelly, E. G., Spottiswood, D. J. 1982. Introduction to


Mineral Processing New York : John Wiley & Sons Inc.

partikel menjadi lebih baik.

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

6) Jelaskan kenapa air murni tidak membentuk froth


Air murni tidak membentuk froth karena ia memiliki
tegangan permukaan yang tinggi sehingga
buih/gelembung tidak pernah stabil.
7) Jelaskan mekanisme aksi pada proses flotasi
Tahap conditioning bertujuan untuk membuat suatu
mineral
tertentu
bersifat
hidropobik
dan
mempertahankan mineral lain bersifat hidropilik.
Sedangkan pada tahap aerasi merupakan tahap
pengaliran udara kedalam pulp secara mekanis, baik
melalui agitasi maupun injeksi udara.
Mekanisme flotasi didasarkan pada gejala bahwa beberapa
partikel mudah dibasahi (hidropolik) dan lainnya sulit
dibasahi (hidropobik). Partikelpartikel hidropilik akan
tetap berada didalam air dan tidak terapung. Partikel
mineral hidropilik akan menempel dipermukaan
gelembung udara dan kemudian akan terangkat
kepermukaan dalam bentuk busa. Busa yang mengandung
partikel mineral ini kemudian diambil dan dikeringkan.
2.

Foto Alat

Laporan Modul 6, MG3017


Flotasi Mineral Sulfida
Rifqi Indra Putra (11160980000052) / Kelompok 6 / Selasa, 13 Desember16
Asisten: Rachmi Anindya Dewi (12512013)

3. Foto Bersama Asisten

Anda mungkin juga menyukai