Abstrak Praktikum Modul 6 Flotasi mineral sulfida merupakan tahap konsentrasi dari mineral terutama mineral
sulfida yang bertujuan untuk memisahkan konsentrat dengan pengotornya. T ujuan dalam praktikum ini adalah untuk
memahami mekanisme pemisahan konsentrat dengan tailing, prinsip kerja alat flotasi. Pada percobaan flotasi ini
memanfaatkan sifat fisik dari mineral yaitu sifat permukaan mineral yang berupa hidrophobik atau hidrofiliknya. Dengan
menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu
sendiri memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan
untuk dipisahkan.
.
A. Tinjauan Pustaka
Flotasi yaitu pemisahan bijih emas dari pengotor dengan
cara mengapungkan bijih ke permukaan melalui
pengikatan dengan buih dengan menggunakan bahan kimia
tertentu dan udara. Selain pemisahan bijih emas, prosess
ini banyak dipakai untuk beberapa bijih seperti Cu, Pb, Zn,
Ag, dan Ni.
2.
Frother
Frother zat kimia yang digunkan untuk membantu
menstabilkan gelembung udara yang terbentuk,
sehingga tidak mudah pecah. Gelembung-gelembung
udara yang terbentuk harus dapat bergerak bebas di
dalam pulp dan dapat mengambil partikel-partikel
mineral berharga, kemudian diapungkan ke dalam
pulp.
3.
a).
b).
Aktivator
Bertujuan meningkatkan aktivitas permukaan
mineral agar dapat berinteraksi dengan
kolektor, sehingga adsorbsi kolektor pada
permukaan partikel menjadi lebih baik.
Contohnya adalah Cu++ untuk mengapungkan
sfalerit, dan Ca++ untuk mengapungkan
kuarsa.
c).
Depresant
Mencegah pengapungan mineral tertentu
tanpa menghalangi pengapungan mineral
lainnya. Digunakan apabila float ability
mineral yang tidak diinginkan mengapung
sama dengan mineral yang akan diapungkan
oleh kolektor tertentu. Contohnya adalah CN(pyrit, sfalerit), dan Zn++(sfalerit)
Untuk membantu proses flotasi dengan mengubah sifatsifat permukaan partikel mineral perlu ditambahkan zat-zat
kimia berupa reagent.
1.
Collector
Collector adalah bahan yang dapat menyebabkan
partikel mineral menjadi hidrofob, yaitu dengan cara
melapisi permukaan polar dari partikel mineral
dengan reagent. Sehingga pada bagian luar dari
mineral terjadi reaksi kimia yang membentuk lapisan
non polar yang mudah menarik udara, dan mineral
kan mudah menempel pada gelembung udara.
B. Data Percobaan
Prosedur Kerja
Mekanisme Flotasi
Secara garis besar pemisahan mineral dengan cara flotasi
dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap conditioning dan
tahap pengapungan mineral (flotasi).
Menambahkan collector
Menambahkan frother
Mengulangi prosedur 3 - 4 - 5
% Berat Konsentrat
Konsentrat 4
Konsentrat 3
Konsentrat 2
Konsentrat 1
0
pH 6
C. Pengolahan Data
a. Rumus yang digunakan
c.
10
pH 8
15
pH 9
20
25
pH 11
pH
6
47.8
22.5
17.6
12.1
8
51
18.4
17.3
13.3
9
39.4
25.1
20.3
15.1
11
48.7
25.4
16.9
9
% berat konsentrat
%Berat Konsentrat
Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4
Total % Berat Konsentrat
pH
6
12.4
8.4
15.5
18
54.3
8
12
9.2
17.8
19.4
58.4
9
11.2
12.5
7.6
17.8
49.1
11
12.8
7
15.8
16.8
52.4
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
pH
d.
Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4
% Recovery PbS
% Recovery PbS
pH
6
11
Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4
32.9
15.5
12.1
8.3
30.6
11
10.3
8
32.9
20.9
17
12.6
25.4
13.3
8.8
4.7
% Recovery PbS
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
e.
pH 6
pH 8
pH 9
pH 11
Konsentrat 1
Konsentrat 2
Konsentrat 3
Konsentrat 4
% Recovery PbS
68.8
59.9
83.3
52.1
83.3
80 68.8
59.9
60
52.1
40
20
0
5 6 7 8 9 10 11 12
pH
kimia
yang
menunjukkan
E. Kesimpulan
Pemisahan menggunakan teknik flotasi memanfaatkan
salah satu sifat mineral, yaitu sifat permukaan mineral.
Yakni hidrofobik dan hidrofilik.
persamaan
o
o
F. Daftar Pustaka
Foto Alat