Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul 1, MG 3017

Kominusi
Philip Angsetya (12115030) /Kelompok D / Selasa ,
15.00 – 18.00 / 6 April 2018
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Asisten : M. Andi Setianegara (12514035)
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan Institut Teknologi Bandung

Abstrak – Praktikum Modul 1 – praktikum modul 1 ini berjudul Kominusi, yang di dalamnya terdapat Crushing
dan Grinding. Kominusi itu sendiri adalah proses memperkecil ukuran umpan menjadi ukuran yang diinginkan
sehingga lebih mudah diproses untuk proses pengolahan berikutnya dengan menggunakan peremukan dan
penggerusan. Kominusi ini adalah tahap pertama pada pengolahan bijih setelah diambil dari ROM. Proses
pertama pada kominusi adalah peremukan. Tujuan praktikum ini adalah memahami mekanisme peremukan dan
cara kerja alat remuk yang ada di Laboratorium Pengolahan Bahan Galian. Selain itu, praktikan juga
diharapkan untuk dapat memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat ayak yang ada di Laboratorium
Pengolahan Bahan Galian. Kemudian setelah peremukan, umumnya proses berikutnya adalah penggerusan.
Tujuan praktikum penggerusan ini adalah supaya praktikan dapat memahami mekanisme penggerusan dan
cara kerja alat. Kemudian akan dipelajari pengaruh waktu grinding terhadap halusan hasil gerus.

A. Tinjauan Pustaka
telah lama digunakan di Eropa untuk proses gerus kering, dan
Tahap pertama dalam pengolahan bijih adalah juga untuk vibrating mills yang banyak digunakan di Amerika.
mengecilkan ukuran bijih dengan cara peremukan (
crushing) dan penggerusan (Grinding) .Proses peremukan Grinding
dan penggerusan ini lebih dikenal dengan sebutan Penggerusan dimulai dari ukuran kasar hasil peremukan
Kominusi.Selain untuk mengecilkan ukuran bijih dengan menggunakan alat penggerus dan media
Kominusi memiliki tujuan lain yaitu : penggerusan yang dapat berbentuk bola/batang baja,
porselen, atau bijih itu sendiri (autogeneus grinding).
- Membebaskan mineral berharga Sedangkan operasi penggerusan dapat dengan cara basah
dari gaungenya bila umpan berupa bijih bercampur air atau cara kering bila
- Mempersiapkan ukuran bijih yang umpan benar- benar kering.
sesuai untuk operasi konsentrasinya
- Mengekspose mineral berharga
B. Data Percobaan
sehinggga mudah diserang bahan pelarut
seperti halnnya proses hidrometalurgi.
- Memenuhi permintaan pasar yang berkaitan Berat Tertampung per Fraksi
dengan spesifikasi ukuran. (gram)
Ukuran(mesh) Roll Roll
Crushing Jaw
Crusher Crusher
Operasi peremukan dilakukan bertahap yaitu peremukan Crusher 1,25 1,75
tahap pertama (menggunakan Jaw Crusher, Gyratory 1 575 44 75
Crusher), peremukan tahap kedua (memakai alat Cone
-1 2 875 285.8 425
Crusher dan Roll Crusher) dan peremukan tahap ketiga
(menggunakan Cone Crusher). Ketiga tahapan ini tidak -2 3 300 296.9 275
harus dilakukan semua, ini tergantung keadaan biih dari -3 8 150 113.2 50
yang akan diremuk. -8 14 75 51.1 125
-14 20 50 33 25
Proses crushing menggunakan tipe crusher dengan gaya
tekan ( compress ), dengan tumbling mills sebagai alat -20 75 53.4 50
grindingnya. Skala kekerasan bijih juga turut menentukan TOTAL 2100 877.4 1025
alat crusher dan grinding yang digunakan. Ring roller mills
% Berat Hilang =
𝑥- Total berat roll crusher (r 1,25 cm + r 1,75 cm)
x x100%
Ukuran (mesh) 10’ 20’
Tabel perhitungan persentase tertampung untuk Jaw
28 245.6 163.7 Crusher
-28 48 43.2 37

Berat tertampung per fraksi (gram)


-48 65 53.9 76.2

%Berat Kumulatif Tak Lolos


-65 80 110.8 169.2

%Berat Kumulatif Lolos


-80 100 24.6 14.2

Ukuran (mm)
-100 4.5 4.6
Total 482.6 464.9
Berat Awal 500 500

C. Pengolahan Data Percobaan


25.4 575 27.38 72.62
Alur Praktikum Crushing -25.4 12.5 875 69.05 30.95
-12.5 6.73 300 83.33 16.67
Siapkan kriskil berukuran 4-5 cm sebanyak 2 kg
-6.73 2.38 150 90.48 9.52
-2.38 1.19 75 94.05 5.95
-1.19 0.841 50 96.43 3.57
Nyalakan jaw crusher
-0.841 75 100.00 0.00

2100
Masukkan feed Total

Tamping ukur hasil peremukan JAW CRUSHER


80.00
y = 2.7287x + 0.9111
70.00
60.00
Ayak dan timbang berat tertampung masing-masing
50.00
ayakan
40.00
30.00
20.00
10.00
Bagi 2 hasil ayakan, lalu masukkan ke roll crusher
0.00
dengan setting gape 1.25 dan 1.75 cm

Masukkan feed lalu tamping lalu ukur berat 0 5 1015202530


teratmpung dalam setiap ayakan ( ayakan
yang
digunakan nomor 1,2,3,8,14,20)
P80 untuk Jaw Crusher

Pengolahan Data y = 2,7287x + 0,9111

Rumus yang akan digunakan adalah 0,8 = 2,7287x + 0,9111


Berat Tertampung i-1; + i X = -0,0406 mm
% BTK i = x100%
Berat Total
% Berat Hilang
% BLK i =100% - %Berat kumulatif tertampung
2100 − 2100
P80 Feed = 𝑥100%
RR80 = 2100
P80 Produk =0
Tabel Perhitungan Persentase Berat tertampung
dalam Roll Crusher 1.75 cm
Tabel Perhitungan Persentase Berat tertampung
dalam Roll Crusher 1.25 cm

Berat tertampung per fraksi (gram)

%Berat Kumulatif Tak Lolos

%Berat Kumulatif Lolos


Berat tertampung per fraksi (gram)

Ukuran (mm)
%Berat Kumulatif Tak Lolos

%Berat Kumulatif Lolos


Ukuran (mm)

25.4 75 7.32 92.68


- 25,4 12.5 425 48.78 51.22
-12,5 6.73 275 75.61 24.39
25.4 44 5.01 94.99 -6,73 2.38 50 80.49 19.51
- 25,4 12.5 285.8 37.59 62.41 -2,38 1.19 125 92.68 7.32
-12,5 6.73 296.9 71.43 28.57 -1,19 0.841 25 95.12 4.88
-6,73 2.38 113.2 84.33 15.67 -0,841 50 100.00 0.00
-2,38 1.19 51.1 90.15 9.85 TOTAL 1025
-1,19 0.841 33 93.91 6.09
-0,841 53.4 100.00 0.00
Total 877.4
ROLL CRUSHER GAPE
1,75
100.00 y = 3.4896x + 4.8108
90.00
ROLL CRUSHER GAPE 80.00
70.00
1,25 60.00
50.00
120.00 40.00
y = 3,6611x + 6,3388 30.00
20.00
100.00
10.00
0.00
80.00

60.00
051015202530

40.00
y = 3,4896x + 4,8108
20.00
0,8 = 3,4896x + 4,8108

0.00 X = -1,149 mm
0 5 1015202530
−0,0406
P80 untuk Jaw Crusher 𝑃80 𝐹𝑒𝑒𝑑 = = 0,0353 mm
RR80 = 𝑃80 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 −2,1,149

y = 3,611 x + 8,3388 % Berat Hilang


0,8 = 3,611 x + 8,3388 1050 − 1025
= 𝑥100%
1050
X =-2,08 mm = 2.381%
−0,0406
𝑃80 𝐹𝑒𝑒𝑑 = = 0,0195
RR80 = 𝑃80 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 −2,08
Tabel perhitungan Persentase lolos proses grinding 0.8= 128,25x - 3,5706
X = 0,034 mm
Grinding 10 menit

Ukuran Tyler Berat % % Berat Hilang


%BTK %BLK
(mm) Mesh (gram) Berat 500 − 482.6
0.6 28 163.7 33.92 35.21 64.79 = 𝑥100%
500
0.3 48 37 7.67 43.17 56.83 = 3.48%
0.212 65 76.2 15.79 59.56 40.44
0.18 80 169.2 35.06 95.96 4.04
0.15 100 14.2 2.94 99.01 0.99
-100 4.6 0.95 100 0.00 D. Analisa Hasil Percobaan

Berdasarkan data hasil percobaan, didapatkan bahwa


GRINDING 10 MENIT adanya berat yang hilang saat proses crushing maupun
80.00 grinding. Pada proses Crushing dimana pada hasil
70.00 y = 95,325x - 2,4481 peremukan Jaw Crusher menjadi feed bagi peremukan di
60.00 Roll Crusher, berat yang hilang dari jaw crusher adalah
sebanyak 0% dan untuk berat yang hilang pada Roll
50.00
Cruhser adalah 2.381%, sementara untuk Grinding adalah
40.00
3.48%. Berat hilang bisa terjadi karena ada material yang
30.00
terjatuh ke lantai sebelum diayak atau bisa jadi karena
20.00 terbawa angin. Jika dilihat dari %berat yang hilang, porsi
10.00 berat hilang di Grinding lebih besar karena ukuran partikel
0.00 lebih kecil lebih mudah terbawa angin dan lebih mudah
0 0.2 0.4 0.6 0. jatuh dan tidak ikut serta pada perhitungan berat hasil.
8
RR80 pada gape 1.25 adalah 0,0195 dan pada gape 1.75
P80 untuk Grinding (10 menit) adalah 0.0353. perbedaan hasil pada RR80 disebabkan
Y = 95,325x - 2,4481 karena adanya perbedaan besar gape sehingga memberikan
0.8= 95,325x - 2,4481 perbedaan PP80 dan memberikan perbedaan RR80 semakin
X = 0,034 mm besar gape maka semakin besar RR80 yang dihasilkan.
Grinding 20 menit
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
Ukuran Tyler Berat %
%BTK %BLK Peremukan
(mm) Mesh (gram) Berat
0.6 28 163.7 33.92 35.21 64.79 1. Jelaskan istilah gape, setting, dan angle of nip
0.3 48 37 7.67 43.17 56.83 Gape : lubang bukaan terpanjang antara jaw atau
0.212 65 76.2 15.79 59.56 40.44 penghancur di crusher
Setting : jarak yang dpat idubah pada crushing
0.18 80 169.2 35.06 95.96 4.04
sesuai dengan kebutuhan peremukan.
0.15 100 14.2 2.94 99.01 0.99 Angel of nip : sudut jepit antara dua sisi peremuk.
-100 4.6 0.95 100 0.00
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
reduction ration, limiting reduction ration dan
reduction ratio 80%. Apakah factor-faktor
GRINDING 20 MENIT yang mempengaruhi besarnya reduction
ration dari hasil peremukan
80.00 Reduction ratio : perbandingan antara ukuran
y = 128,25x - 3,5706
umpan yang masuk dengan produkta yang keluar.
60.00
Limiting reduction ratio : perbandingan antara
40.00 ukuran bukaan screen di mana semua feed bisa
lolos terhadap ukuran bukaan screen dengan
20.00 bentuk yang sama di mana semua produk bisa
lolos
0.00 Reduction ratio 80% : perbandingan antara
0 0.2 0.4 0.6 0.8
ukuran bukaan screen yang meloloskan 80% dari
feed dengan bukaan screen yang meloloskan 80%
P80 untuk Grinding (20 menit)
dari produkta
Y = 128,25x - 3,5706
Factor-faktor yang mempengaruhi :
- Kekerasan material - Ukuran lubang ayakan
- Kandungan air
- Komposisi mineral 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari Alat Jaw
- Ukuran butir mineral Crusher, Gyrator Crusher, Roll Crusher ,dan
- Porositas mineral Vibration Screen?
Jaw crusher : lebar x gape
3. Ada berapa macam type jaw crusher menurut Gyratory crusher : gape x diamteter dari mantel
desainnya dan dimana letak perbedaannya Cone crusher : opening = diameter dari feed
Ada 2, yaitu Blake crusher dan dodge crusher. opening ( kira-kira 2 x gape)
Blake crusher bergerak menggunakan gerakan
toggle yang bergerak maju mundur, sementara
dodge crusher bergerak dengan pivot yang
terletak di bawah dan pitman yang bergerak
ke atas

4. Jelaskan apa yang dimaksude dengan choke


Crushing dan Arrested Crushing pada
operasi peremukan serta beri contoh alat
yang menggunakan cara tersebut!
Choke crushing adalah peremukan yang terjadi
karena adanya interaksi antar material yang ada di
dalam alat. Contoh : roll crusher Grinding
Arrested crushing adalah peremukan material
yang dihancurkan sebelum material masuk 1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang
ke zona discharge. Contoh : jaw crusher terjadi dalam ball mill, demikian juga dengan
roll mill!
5. Jelaskan mekanisme remuknya material Ball mill : material diperkecil ukuranya dengan
1. Abrasi : terjadi bilamana energi yang cara penggerusan oleh bola-bola baja atau bahan
kurang mencukupi diterapkan pada partikel, lainnya dengan memutar mill sehingga material
menyebabkan terjadinya localized stressing ditumbuk oleh bola-bola tersebut
dan remuknya sebagian kecil area sehingga Roll mill : mengecilkan ukuran dengan
menghasilkan distriusi ukuran partikel yang memanfaatkan gerakan silinder yang bergerak ke
halus segala arah
2. Cleavage : energi cukup untuk membuat
partikel remuk, menghasilkan ukuran 2. Kenapa pengunaan biih pada pengolahan
partikel ukurannya tidak jauh berbeda bahan galian umumnya dilakukan dengan cara
dengan ukuran umpan. basah
3. Impact : energi sangat mencukupi untuk 1. Energi yang dibutuhkan lebih sedikit
terjadinya peremukan partikel, 2. Debu lebih sedikit
menghasilkan banyak partikel yang 3. Lebih mudah dan lebih besar
disitribusi ukuran yang lebar. 4. jika melakukan dengan cara basah, umpan
yang dimasukkan kering

3. jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi


keausan bola pelapis (liner) pada ball
mill!
- Durasi penggerusan : semakin lama
durasi maka bola semakin cepat aus
- Kekerasan bijih : semakin keras bijih
maka bola akan semakin cepat aus juga
- Kandungan air : bila kandungan air makin
besar maka bola akan semakin cepat aus
6. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi
laju pertikel melewati permukaan ayakan 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
- Ukuran umpan kecepatan kritis dan turunkan persamaannya
- Bentuk material Kecepatan kritis adalah kecepatan di mana bola-
- Amplitude dan frekuensi alat bola baja akan “melekat” pada liner
- Sudut pengumpanan Penurunan rumus :
- Kadar air
𝑚𝑉2
= 𝑚 𝑔 cos 𝑎
𝑅
2𝜋𝑅𝑁
Dimana, 𝑉= 60
Jaw Crusher

4 𝜋2 𝑁2𝑅
cos 𝑎 =
602 𝑔

0.0011 𝑁2 (𝐷 − 𝑑)
cos 𝑎 =
2
42,3
𝑁𝑐 =
√𝐷 − 𝑑

F. Kesimpulan
1. Mekanisme peremukan adalah Abrasion (Atteration),
Compression (Cleavage), dan Impact (Shatter)
2. Hasil perhitungan pada proses peremukan
adalah 1.) P80 Jaw Crusher=-0,0406 mm
2.) P80 Roll Crusher (gape 1.25)= -2,08mm
3.) P80 Roll Crusher (gape 1.75)= -1,149 mm
4.) RR80 Roll Crusher (gape 1.25)= 0,0195 mm
5.) RR80 Roll Crusher (gape 1.75)= 0,0353 mm
3. Mekanisme penggerusan adalah Attrition, Impact dan
Shear
4. Hasil Perhitungan pada proses penggerusan
adalah 1.) P80 grinding selama 10 menit = 0,034
mm
2.) P80 grinding selama 20 menit = 0,034 mm

G. Daftar Pustaka
Proses pengayakan
Kelly, E.G. dan Spottiswood, D.J., Introduction to Mineral
Processing,John Wiley & Sons, New York, 1982

Sanwani, Edi, 2011, Slide Perkuliahan Pengolahan Bahan


Galian

H. Lampiran
Roll Crusher Pengayakan mekanis

Ball Mill

Anda mungkin juga menyukai