Anda di halaman 1dari 9

Laporan Modul 4, MG3017

Kominusi (Crushing dan Grinding)


M Arif Setyananda (12120103) / Kelompok 4/ Rabu, 5 Oktober 2022
Asisten : Admirosadi (12518062)

Abstrak -Praktikum Modul 1 – Tujuan dari praktikum menghasilkan distribusi ukuran partikel yang halus.
Modul 1 membahas tentang memahami mekanisme 2. Compression (cleavage)
peremukan dan cara kerja alat remuk serta memahami Terjadi saat energi yang cukup diterapkan pada
mekanisme pengayakan dan cara kerja alatnya. Didalam partikel sehingga menyebabkan ukuran partikel tidak
kominusi terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai yang jauh berbeda dengan ukuran umpan.
pertama yaitu untuk menghasilkan partikel sesuai dengan
kebutuhan juga pada proses ini dapat membebaskan 3. Impact (shatter)
partikel berharga yang berasosiasi dengan pengotor, dan Terjadi saat energi yang mencukupi untuk terjadinya
tujuan lainnya adalah dapat memperbesar luas permukaan peremukan partikel , menghasilkan banyak partikel
dari partikel sehingga dengan reagen dapat berlangsung dengan distribusi ukuran yang lebar.
dengan baik. Prosedur percobaan secara ringkas adalah
yang pertama melakukan Crushing dengan alat jaw crusher b. Peremukan (Crushing)
lalu setelah itu di screening dengan ukuran tertentu. Hasil Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan
dari jaw crusher selanjutnya akan dilakukan secondary galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of
crushing dengan roll crusher dan dilakukan screening juga. mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
Lalu proses terakhir adalah dilakukan grinding dengan Jar cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran
Mill setelah itu dilakukan screening tertentu dan dakhirnya 2,5 cm.
ditentukan P80. Berdasarkan perhitungan pada praktikum
ini diperoleh nilai P80 untuk jaw crusher, roll crusher, Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi
grinding selama 10 menit dan 20 menit secara berturut turut besar batu- batu ke batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu.
yaitu 26.54 mm, 21.88 mm, 0.196 mm, dan 0.191 mm. Crushers dapat digunakanuntuk mengurangi ukuran, atau
mengubah bentuk, bahan limbah sehinggamereka dapat
A. Tinjauan Pustaka lebih mudah dibuang atau didaur ulang, atau untuk
a. Kominusi mengurangi ukuran yang solid campuran bahan baku
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir (seperti di batu bijih),sehingga potongan-potongan
sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. komposisi yang berbeda dapat
Hal yang bisa dilakukan selain mereduksi ukuran dibedakan.Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai
butir adalah kominusi juga untuk meliberasi bijih, dengan kebutuhan material yangakan
yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya digiling/dihancurkan.
yang merupakan gangue mineral. Kominusi atau
pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam Ada dua macam crushing, yaitu Primary Crushing dan
proses PBG yang bertujuan untuk : Secondary Crushing.
1. Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral
berharga dari material pengotornya. Primary crushing mereduksi ukuran dari yang berukuran
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang kasar sekitar 1 m menjadi ukuran sampai kira-kira ½ - 3/8
sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya. inch. Alatnya jaw crusher, gyratory crusher, hammer mill
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat atau impact crusher. Sedangkan secondary crusher
mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh
reagen flotasi. primary crusher.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Peremukan/pemecahan (crushing) untuk proses
kering
2. Penggerusan/penghalusan (grinding) untuk
proses basah dan kering

Terdapat tiga aksi kominusi yang membuatnya


mampu mereduksi ukuran suatu bijih, yaitu :
1. Abrasion (attrition)
Terjadi saat energi yang kurang mencukupi
dikenakan pada partikel, sehingga
menyebabkan terjadinya localized stressing
dan remuknya sebagian kecil area sehingga
Roll Crusher
Berat awal = 2.441kg
c. Penggerusan (grinding)
Ukuran (mesh) RC (g)
Penggerusan adalah proses lanjutan
pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 1 36.7
2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus. -1 2 842
Pada proses penggerusan dibutuhkan media -2 3 1164.7
penggerusan yang antara lain terdiri dari : -3 8 183.7
1. Bola-bola baja atau keramik (steel or -8 14 70.5
ceramic balls). -14 20 52
2. Batang-batang baja (steel rods). -20 82.2
3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian Berat Feed 2431.8
atau bijihnya sendiri yang disebut semi
autagenous mill (SAG).
4. Tanpa media penggerus, hanya bahan
galian atau bijihnya yang saling menggerus
dan disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan
Grinding
adalah :
Berat feed = 500 gram
1. Ball mill dengan media penggerus berupa
Massa (gram)
bola-bola baja atau keramik. Fraksi (Mesh)
10 menit 20 menit
2. Rod mill dengan media penggerus berupa
65 171 52
batang-batang baja.
-65 100 30.3 121.1
3. Semi autogenous mill (SAG) bila media
-100 140 254.7 302.4
penggerusnya sebagian adalah bahan galian
-140 200 31 16.2
atau bijihnya sendiri.
-200 0.5 0.4
4. Autogenous mill bila media penggerusnya
Total 487.5 492.1
adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.

B. Data Percobaan

Jaw Crusher

Berat awal = 2.5kg

Jaw
Ukuran (mesh) Crusher
(g)
1 650
-1 2 236.2
-2 3 1265.6
-3 8 117.2 C. Pengolahan Data Percobaan
-8 14 66.1
Berikut diagram alir prosedur percobaan
-14 20 41.4
-20 64.6 Crushing
Berat Feed 2441.1
Proses Hitungan

Rumus yang digunakan :

a. % Berat

Dengan asumsi
Grinding
-Tidak ada gaya dari pengaruh luar pada
praktikum sepertiangin, dll.
- gaya tekan yang bekerja
b. 𝑃80 ∶ 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
c. 𝑅𝑅80 ∶ 𝑅𝑅80 = P 9 0 j a w c r u s h e r / P 9 0 R o l l
Crusher
3. Perhitungan
Jaw Crusher

Data Pengolahan di Jaw


Crusher

fraksi ukuran BT % % % log % log


(gram) BT BTK BLK BTK %BLK
- + mm
1 25.4 650 26.63 26.63 73.37 1.43 1.87

-1 2 13.5 236.2 9.68 36.30 63.70 1.56 1.80

-2 3 6.73 1265.6 51.85 88.15 11.85 1.95 1.07 Y=0.998x+0.5657


log(80)−0.5657
-3 8 2.38 117.2 4.80 92.95 7.05 1.97 0.85 P(80) = 10 0.998 = 21.88 mm
-8 14 1.41 66.1 2.71 95.66 4.34 1.98 0.64 2.44−2.43
%loss = 𝑥100% = 0.38%
2.44
-14 20 0.84 41.4 1.70 97.35 2.65 1.99 0.42

-20 64.6 2.65 100 0.00 2.00 -


Grinding selama 10 menit
Total 2441.1
Tertamp BT % % % log % log
fraksi ukuran
ung (gram) BT BTK BLK BTK %BLK
- + mm
65 0.23 171 35.08 35.08 64.92 1.55 1.81

-65 100 0.149 30.3 6.22 41.29 58.71 1.62 1.77

-100 140 0.105 254.7 52.25 93.54 6.46 1.97 0.81

-140 200 0.074 31 6.36 99.9 0.1 2 -0.99

-200 0.5 0.1 100 0 2

Total 487.5
Tertamp
ung

Berdasarkan regresi didapat persamaan

Y=1.01x+0.4649
log(80)−0.4649
P(80) = 10 1.01 = 26.54 mm
2.5−2.44
%loss = 𝑥100% = 2.36%
2

Y=5.6049x+5.8589
log(80)−5.8589
P(80) = 10 5.6049 = 0.196 mm
500−487.5
%loss = 𝑥100% = 2.5%
487.5
Roll Crusher
fraksi ukuran BT % % % log % log
(gram) BT BTK BLK BTK %BLK
- + mm
1 25.4 36.7 1.51 1.51 98.49 0.18 1.99

-1 2 13.5 842 34.62 36.13 63.87 1.56 1.81

-2 3 6.73 1164.7 47.89 84.03 15.97 1.92 1.2 Grinding selama 20 menit
-3 8 2.38 183.7 7.55 91.58 8.42 1.96 0.93
fraksi ukuran BT % % % log % log
-8 14 1.41 70.5 2.9 94.48 5.52 1.98 0.74 (gram) BT BTK BLK BTK %BLK
- + mm
-14 20 0.84 52 2.14 96.62 3.38 1.99 0.53
65 0.23 52 10.57 10.57 89.43 1.02 1.95
-20 82.2 3.38 100 0.00 2.00 -
-65 100 0.149 121.1 24.61 35.18 64.82 1.55 1.81
Total 2431.8 -100 140 0.105 302.4 61.45 96.63 3.37 1.99 0.53
Tertamp
ung -140 200 0.074 16.2 3.29 99.92 0.08 2 -1.09

-200 0.4 0.08 100 0 2


Total 492.1 semakin besar ukuran bukaan maka semakin kecil
Tertamp
ung nilai RR80 dan sebaliknya.

b. Ukuran lubang ayakan


Ukuran lubang ayakan berbanding lurus dengan
RR80. Semakin besar ukuran lubang ayakan, maka
semakin besar pula nilai RR80-nya.

c. Kekerasan Umpan yang akan masuk


Semakin halus umpan, maka kemungkinan untuk
umpan menjadi debu sehingga dapat terbang
maupun terakumulasi pada crusher akan semakin
besar maka akan menurunkan nilai RR80.
d. Energi Alat
Y=6.2505x+6.3859 Jika energi yang digunakan tidak terlalu besar,
log(80)−6.3859 maka nilai RR80 akan kecil dan jika dari energi
P(80) = 10 6.2505 = 0.191 mm yang digunakan besar maka nilai RR80 akan besar
487.5−492.1
%loss = 100% = -0.94%
492.1
Berdasarkan hasil percobaan, ditemukan berat yang
D. Analisis Hasil Percobaan hilang (losses) saat peremukan primer, peremukan
sekunder, serta grinding selama 10 menit dan 20 menit.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil P80 untuk jaw Nilai losses yang didapatkan secara berurutan adalah
crusher, roll crusher berturut turut yaitu 26.54 mm dan 2.36%, 0.38%, 2.5%, dan -0.94%. Munculnya nilai
21.88 mm. Sedangkan untuk nilai P80 untuk proses berat yang hilang ini dapat disebabkan human error
grinding 10 menit dan 20 menit berturut turut adalah yang dilakukan oleh praktikan seperti ketertinggalan
0.196mm dan 0.191 mm. Berdasarkan nilai yang diperoleh hasil kominusi berupa abu, hasil ayakan yang
didapatkan bahwa P80 pada roll crusher memiliki nilai tersangkut, dll. Dapat dilihat pada nilai losses yang
lebih kecil daripada jaw crusher. Hal ini dapat terjadi diperoleh pada proses grinding selama 20 menit
disebabkan pada percobaan ini, jaw crusher digunakan ditemukan nilai yang negative, hal ini terjadi
untuk peremukan primer sedangkan roll crusher sebagai kemungkinan besar disebabkan ketika menimbang,
peremukan sekundernya, maka dari hal ini sudah pasti grinding, atau mengayak dengan bantuan vibrator,
bahwqa nilai P80 dari roll crusher lebih kecil dikarenakan ataupun adanya campuran partikel dari percobaan lain
material yang digerus roll crusher sudah digerus oleh jaw yang tertinggal pada alat sehingga berat keseluruhan
crusher sehingga lebih halus. Dari analisis ini dapat diambil bertambah dari berat awal.
kesimpulan bahwa proses peremukan dari kedua alat
tersebut kurang efektif. E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas

P80 adalah ukuran ayakan yang digunakan untuk 1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip!
meloloskan 80 % umpan yang masuk.Perhitungan P80 yang • Gape: Jarak mendatar pada mouth yang diukur
berbasis pada reduction ratio memiliki kegunaan untuk pada bagian mouth dimana umpan yang
menentukan batasan ukuran bijih umpan yang dapat dimasukkan bersinggungan dengan mouth.
diproses oleh crusher, indikator mekanik kerja optimum Setting: Bagian dari jaw crusher untuk mengatur
crusher, kapasitas bijih umpan yang dapat ditampung oleh agar lubang ukuran sesuai dengan yang
crusher, serta indikator penentu efektifitas crusher. dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka
Berdasarkan hal tersebut, dalam pemanfaatan crusher dapat jarak antarafixed jaw dengan swing jaw menjadi
dibandingkan setiap data crusher dan dapat mempermudah lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
pemilihan crusher yang sesuai dengan kebutuhan agar Pada jaw crusher ada open setting dan close
proses lebih efektif. Terdapat beberapa faktor yang setting.
memepengaruhi P80, yaitu
• Angle of nip: Sudut yang dibentuk dengan garis
a. Ukuran dari bukaan gape, Setting size singgung yang dibuat melalui titik singgung
Ukuran bukaan gape harus disesuaikan dengan antara jaw dengan batuan
bijih yang dimasukkan ke dalam crusher. Ukuran
gape yang besar diperlukan untuk ukuran bijih
yang besar, sedangkan bijih yang kecil, cukup
digunakan lebar gape yang kecil. Ukuran bukaan 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
berbanding terbalik dengan RR80, dimana reduction ratio, limitting reduction ratio dan
reduction ratio 80.Apakah faktor-faktor yang jauh berbeda dengan ukuran umpan.
mempengaruhi besarnya reduction ratio dari c. Impact (shatter)
hasil peremukan? Energi sangat mencukupi untuk terjadinya
• Reduction ratio adalah perbandingan antara peremukan partikel, menghasilkan banyak
ukuran umpan yang masuk dengan ukuran partikel dengan distribusi ukuran yang lebar.
produkta yang dihasilkan.
• Limitting reduction ratio adalah perbandingan
6. Jelaskan faktor-faktor yang
antara ukuran bukaan screen dimana semua feed
mempengaruhi laju partikel melewati permukaan
bisa lolos terhadap ukuran bukaan screen yang
ayakan!
sama dimana semua produkta bisa lolos.
• Ukuran bukaan ayakan
• Reduction Ratio 80% (RR80): perbandingan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan
antaraukuran screen yang meloloskan 80% dari
semakin banyak material yang lolos.
feed dengan ukuran bukaan screen yang
meloloskan80% dari produkta. • Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang
sama dengan panjangnya akan memiliki
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
kecepatan dan kesempatan masuk yang
reduction ratio di antaranya adalah kekerasan,
berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang
kandungan air, komposisi mineral, ukuran butir,
satu melintang dan lainnyamembujur.
porositas, selain itu juga dipengaruhi oleh
• Pantulan dari material
discharge dari crusher.
Pada waktu material jatuh ke screen maka
material akan membentur kisi-kisi screen
sehingga akanterpental ke atas dan jatuh pada
3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher posisi yang tidak teratur.
menurut desainnya dan dimana letak • Kandungan air
perbedaannya? Kandungan air yang banyak akan membantu
Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan desain, yaitu tapi bila sedikit malah akan menyumbat
Blake, Overhead Pivot, Overhead Eccentric, dan screen.
Dodge. Perbedaan dari keempat tipe tersebut adalah Faktor-faktor yang juga mempengaruhi laju
dalam hal ukuran umpan, power, kecepatan putar, dan partikel melewati permukaan diantaranya adalah
karakteristik, serta aplikasinya. densitas bulk, permukaan ayak, persentase area
bukaan, bentuk partikel, ukuran jarak antar mantel,
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke kelembapan permukaan, bentuk lubang, ketebalan
Crushing dan Arrested Crushing pada operasi mantel, frekuensi,dan sudut inklinasi.
peremukan serta beri contoh alat yang
menggunakan cara tersebut! 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw
• Choke crushing adalah mekanisme peremukan Crusher, Gyrator Crusher, Roll Crusher dan
dimana dalam prosesnya material diremukkan Pengayak Getar (Vibration Screen).
oleh alat serta tumbukan dengan material itu
sendiri. Contoh alat:roll crusher. Jaw crusher: gape x width Gyratory crusher: gape x
mantle diameter Roll crusher: diameter x width
• Arrested crushing adalah mekanisme peremukan
Pengayak getar: banyaknya lubang dalam ukuran 1
yang selama prosesnya material diremukkan oleh
inchi linear (mesh), atau ukuran geometri 1 lubang
alat sampai material lolos ke zona discharge.
(mm).
Contoh alat: jaw crusher.

5. Jelaskan mekanisme remuknya material! Grinding


1. Bagaimana menyatakan ukuran alat
a. Abrasion (attrition)
jaw crusher,gyrator crusher, roll
Terjadi bilamana energi yang kurang
crusher, dan pengayak getar?
mencukupi diterapkan pada partikel,
- Jaw crusher: gape × width
menyebakan terjadinya localized stressing dan
- Gyratory crusher: opening width ×
remuknya sebagian kecil area sehingga
mantle maxdiameter
menghasilkan distribusi ukuran partikel yang
- Roll Crusher: diameter × width
halus.
- Vibrating screen: aperture
b. Compression(clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk,
2. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran
menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak
yang terjadi dalam ball mill, demikian 𝑣 2 = 𝑔𝑅 𝑐𝑜𝑠 𝛼
juga dengan rod mill!
Pada penggerusan, akan terjadi dua skenario Karena,
mekanisme, yaitu mekanisme cascading dan 2𝜋𝑅𝑁𝑐
𝑣=
mekanisme cataracting. Pada mekanisme 60
cascading, rotasi tidak begitu cepat sehingga maka
muatan akan bergerak naik, tetapi tidak begitu
tinggi lalu setelah mencapai titik kesetimbangan, 2𝜋𝑅𝑁𝑐 2
muatan akan segera tergelincir di atas muatan lain. ( ) = 𝑔𝑅 𝑐𝑜𝑠 𝛼
60
Pada mekanisme ini, proses pengecilan ukuran
bahan galian terjadi akibat gaya abrasi dan shear.
Produk yang dihasilkannya akan sangat halus.
4𝜋 2 𝑅2 𝑁𝑐2
= 𝑔𝑅 𝑐𝑜𝑠 𝛼
Lalu, pada mekanisme cataracting, kecepatan 3600
rotasi mill tinggi sehingga muatan ikut berotasi dan
bergerak naik tinggi dengan titik kesetimbangan 30 𝑔 𝑐𝑜𝑠 𝛼
𝑁𝑐 = √
yang tinggi pula. Lalu, setelah kesetimbangan 𝜋 𝑅
tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasar mill.
Pada mekanisme ini, proses pengecilan ukuran
bahan galian terjadi akibat pengaruh gaya
kompresi dan impact. Produk yang dihasilkannya Untuk keccepatan kritis, 𝛼 = 0. Dengan
akan relatif kasar. mensubtitusi g = 9.8 m/s2 dan R=Dm/2, maka

3. Mengapa penggunaan bijih pada pengolahan 42.3


𝑁𝑐 =
bahan galian umumnya dilakukan dengan 𝑠𝑞𝑟𝑡(Dm)
cara basah?
Pada wet method, energi yang diperlukannya
relatif rendah jika dibandingkan dengan dry
method. Selain itu, dry method juga Dengan Dm ialah diameter dalam dari ball mill
memungkinkan terbangnya partikel-partikel halus
sehingga berisiko terjadinya
%weight loss yang relatif besar. Oleh sebab itu, 6. Jelaskan antara putaran mill dengan aksi
biasanya wet method lebih sering digunakan di penggerusan!
industri - Abrasi: dengan kecepatan putaran mill
yang rendah, energi yang ada belum
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi cukup untuk menggerus bahan galuan
keausanpelapis pada ball mill! dengan cara kompresi dan impact.
Berikut ini merupakan beberapa faktor - Kompresi: semakin cepat putaran akan
yangmemperngaruhi keausan pelapis semakin banyak interaksi yang
pada ball mill. menghasilkan kompresi (optimum:
- Kekerasan bahan galian yang digerus. Nc~85%).
- Durasi penggerusan yang dilakukan. - Impact: Putaran yang dipercepat akan
- Kecepatan rotasi mill. memperbanyak kemungkinan
- Jenis linier yang digunakan terjadinya impactbahan galian.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan


kritis dan turunkan persamaannya! F. Kesimpulan
Kecepatan kritis merupakan kecepatan putaran
mill yang menyebabkan muatan menempel pada Mekanisme peremukan dengan jaw crusher umumnya
liner mill dan ikut berputar bersama mill. digunakan sebagai peremukan primer sedangkan roll
Kecepatan kritis dinotasikan dengan Nc dan dapat crusher umumnya digunakan sebagai peremukan sekunder.
ditentukan melaluipersamaan berikut. Mekanisme grinding memanfaatkan gaya gesek, abrasi, dan
impact dari bola baja sehingga material ukurannya
tereduksi.
𝑚𝑣 2
= 𝑚𝑔 𝑐𝑜𝑠 𝛼
𝑅
Tujuan ayakan yaitu untuk memisahkan material sesuai
dengan ukuran yang seragam. Mekanisme dari penggunaan 2. Jaw Crusher pada laboratorium
ayakan yaitu memasukkan material ke ayakan lalu
digoyangkan secara manual, sedangkan material dari hasil
grinding diayak menggunakan vibrator.

Mekanisme penggerusan (grinding) ialah dengan


memasukkan material dan bola bola baja ke Jar Mill lalu
dinyalakan selama 10 menit. Setelah itu, material diletakkan
pada ayakan yang sudah disusun sedemikian rupa lalu hasil
ayakan akan ditimbang beratnya. Hal ini pun dilakukakan
pada penggerusan selama 20 menit

Dari praktikum yang telah dilakukan, penggerusan sangat


mempengaruhi kehalusan dari hasil penggerusan,
berdasarkan percobaan yang dilakukan, penggerusan
selama 20 menit menghasilkan fraksi yang lebih halus
daripada penggerusan selama 10 menit sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin lama waktu penggerusan
maka fraksi yang dihasilkan akan lebih halus.
3. Jaw Crusher pada perusahaan

G. Daftar Pustaka

Sanwani, Edi. Materi Kuliah MG 3017 Pengolahan bahan


galian

Errol G. Kelly, David J. Spootiswood. 1982. Introduction to


Mineral Processing. John Wiley and Sons, Inc: Canada.

Swain, Anup. Patra, Hemlata. 2011. Mechanical


Operations.

H. Lampiran
https://www.indotrading.com/limingheavyindustrys
1. Tabel konversi mesh ke mm cienceandtechnologycoltd/pe-series-jaw-
p371392.aspx

4. Roll crusher di laboratorium


5. Roll crusher pada perusahaan

https://www.takraf.com/product/product/roll-
crushers/

6. Ball mill pada laboratorium

7. Ball mill pada perusahaan

Ball mill for grinding larger rocks of copper ore,


Erdenet Mining Corporation EMC, Erdenet
Copper Mine, Erdenet, Mongolia Stock Photo -
Alamy

Anda mungkin juga menyukai