Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 2, MG 2213

Grinding (Penggerusan)
Rifqi (12514046) / 2 / Rabu, 24 Februari 2016
Asisten : I Gede Ponky Aditya Ryanta (12513009)

Abstrak – Praktikum Modul 2 – Praktikum modul 2 bertujuan untuk memahami mekanisme penggerusan dan cara
kerja alat serta menentukan pengaruh akan waktu yang dibutuhkan dalam proses grinding (penggerusan) terhadap
halusan hasil gerus. Dalam praktikum modul 2 ini, proses grinding dilakukan dua kali, yaitu dalam waktu 10 menit
dan 15 menit. Setelah sampel selesai digerus, kemudian dilakukan analisis ayak sehingga dapat ditentukan pengaruh
waktu grinding terhadap produk yang dihasilkan.

A. Tinjauan Pustaka grinding cara kering dan tidak


Kominusi sendiri adalah proses reduksi membutuhkan alat penangkap debu.
ukuran bijih sesuai kebutuhan proses - Grinding dalam kondisi kering
berikutnya. Proses kominusi terbagi dua memerlukan material yang benar-benar
yaitu crushing (peremukan) dan grinding kering, maka dibutuhkan proses
(penggerusan). Pada praktikum kali ini, yang pengeringan sebelum grinding
akan menjadi fokus utama adalah proses dilakukan.
grinding saja. Grinding (penggerusan) adalah - Dalam grinding dalam kondisi basah,
tahap terakhir dalam proses kominusi. Pada konsumsi media grinding dan material
tahap ini, partikel direduksi ukurannya pelapis lebih banyak karena adanya
dengan kombinasi impact dan abrasion, baik korosi.
partikel tersebut dalam keadaan kering
ataupun dalam bentuk suspensi di dalam air. Proses penggerusan dilakukan dalam
Gambar 1. Macam-macam mekanisme suatu alat berbentuk silinder yang berputar
pada sumbu horizontalnya. Di dalam silinder
tersebut, terdapat media yang disebut media
penggerusan yang digunakan untuk
menggerus bijih, material yang akan digerus
serta air apabila metode penggerusan
menggunakan cara basah. Alat ini disebut
penggerus atau Tumbling Mill.
kominusi. (a) impact, (b) chipping, (c)
abrasion.

Faktor yang memengaruhi apakah proses


grinding dilakukan dalam keadaan kering
atau basah adalah sebagai berikut :
- Proses berikutnya dilakukan dalam
kondisi kering atau basah
- Grinding dalam kondisi basah biasanya
membutuhkan lebih sedikit energy
daripada grinding dalam kondisi kering
- Ruang yang dibutuhkan proses Gambar 2 Tumbling Mill
klasifikasi dalam kondisi basah lebih
sedikit dibandingkan dengan proses Tumbling Mill memiliki beberapa jenis.
klasifikasi dalam kondisi kering Berdasarkan media penggerusannya
- Dari segi lingkungan, grinding cara Tumbling Mill dibagi menjadi
basah biasanya lebih bersih daripada
1. Ball mill, menggunakan bola baja. Berat umpan batu kapur 500,1 g
2. Rod mill, menggunakan batang-batang (CaCO3)
silinder. Berat bola gerus besar + wadah 2650 g
3. Pebble mill, menggunakan batu kerikil. Berat bola gerus kecil + wadah 825 g
4. Autogenous mill, tanpa media (media Berat wadah 250 g
penggerusannya adalah bijihnya itu Berat bola gerus besar 2400 g
sendiri). Berat bola gerus kecil 575 g
5. SAG (Semi Autogenous Mill), bijihnya
sendiri ditambah bola-bola baja. Tabel 2. Berat per fraksi
Berat tak lolos
Berdasarkan bentuknya, Tumbling Mill 10 Berat 15 Berat
Mesh
dibagi menjadi silinder dan kerucut. menit Kumulatif menit Kumulatif (g)
Berdasarkan ukurannya, Tumbling Mill (g) (g) (g)
dibagi menjadi : +28 330,3 330,3 303,6 303,6
-28+48 35,4 365,7 39,8 343,4
1. Ball Mill, dengan ukuran L = D. -48+60 39,5 405,2 71,8 415,2
2. Rod Mill, dengan ukuran L = 2D. -60+80 22,6 427,8 66,8 482
3. Tube Mill, dengan ukuran L > D. -80+100 53,7 481,5 9,8 491,8
4. Autogenous Mill dan SAG, dengan -100+200 13,0 494,5 3 494,8
ukuran L < D. -200 4,1 498,6 1,9 496,7
Total 498,6 496,7
Berdasarkan discharge (pengeluaran),
tumbling mill dibagi menjadi: C. Pengolahan Data Percobaan
1. Overflow discharge : produk gerusan Prosedur Percobaan
keluar dgn sendirinya
2. Grate discharge : produk gerusan keluar Bijih kering yang Bola baja (besar
melalui saringan yang dipasang pada akan digerus dan kecil)
ujung pengeluaran produk. ditimbang terlebih disiapkan dengan
dahulu cara ditimbang,
Gambar di bawah ini adalah gambar
usahakan berat
yang menunjukkan mekanisme yang terjadi
Bijih kering dan bola bola baja besar
pada proses grinding.
baja dimasukkan ke dan kecil sama.
dalam Mill.

Proses penggerusan Hasil gerusan


dilakukan selama 10 diayak selama 15
menit. menit. (a)

Produk digerus Hasil ayakan ditimbang


kembali selama 5 di tiap fraksi. (b)

Gambar 3. Mekanisme Penggerusan

Tahap a dan b
dilakukan
Persamaan yang digunakan :
B. Data Percobaan
- Persen tertampung tiap fraksi (%)
Tabel 1. Berat alat dan bahan percobaan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
= x100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
- Persen Kumulatif Tak Lolos (%) Grafik 1. Persen Kumulatif Lolos Hasil
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟 𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 Grinding selama 10 menit
= x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
- Persen Kumulatif Lolos Menentukan P80
= 100% - %kumulatif tak lolos y = 0,0638x – 0,1375
- Persen Berat Hilang y = 80 % ; x = ukuran screen P80
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 80 = 0,0638x – 0,1375
= x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙 x = 1256,0737 micron
Perhitungan

- Penggerusan 10 menit - Penggerusan 15 menit


% Berat Hilang % Berat Hilang
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
=
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
x 100 % = x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
500,1 𝑔−498,6 𝑔 500,1 𝑔−496,7 𝑔
= 500 𝑔
x 100 % = x 100 %
500 𝑔
= 0,3 % = 0,68 %

Tabel 3. Berat Tertampung Tiap Fraksi Tabel 4. Berat Tertampung Tiap Fraksi
Fraksi Berat %Berat Fraksi Berat %Berat
(micron) Tertampung Tertampung (micron) Tertampung Tertampung
+595 330,3 66.24548736 +595 303,6 61,12341454
+297 35,4 7.099879663 +297 39,8 8,012885041
+250 39,5 7.92218211 +250 71,8 14,45540568
+177 22,6 4.532691536 +177 66,8 13,44876183
+149 53,7 10.77015644 +149 9,8 1,973021945
+74 13,0 2.607300441 +74 3 0,60398631
-74 4,1 0.822302447 -74 1,9 0,382524663
Total 498,6 100 Total 496,7 100

Tabel 4. Persen Berat Kumulatif Lolos Tabel 6. Persen Berat Kumulatif Lolos
Fraksi Berat %Berat Kumulatif Fraksi Berat %Berat
(micron) Kumulatif Lolos (micron) Kumulatif Kumulatif Lolos
+595 330,3 33,75451264 +595 303,6 33,75451264
+297 343,4 26,65463297 +297 343,4 26,65463297
+250 415,2 18,73245086 +250 415,2 18,73245086
+177 482 14,19975933 +177 482 14,19975933
+149 491,8 3,429602888 +149 491,8 3,429602888
+74 494,8 0,822302447 +74 494,8 0,822302447
-74 496,7 0
-74 498,6 0

% Kumulatif Lolos (Grinding % Kumulatif Lolos (Grinding


10 menit) 15 menit)
60
40
y = 0.0638x - 0.1375 40
20 R² = 0.8244 20 y = 0.0827x - 6.1727
R² = 0.8305
0
0
0 200 400 600 800
0 200 400 600 -20
Grafik 2. Grafik 1. Persen Kumulatif Lolos
Hasil Grinding selama 15 menit PERBANDINGAN
Menentukan P80 HASIL GRINDING
y = 0,0827x – 6,1727
y = 80 % ; x = ukuran screen P80 DENGAN WAKTU
80 = 0,0827x – 6,1727 YANG BERBEDA
x = 1041,9915 micron

Grinding 10 menit

Grinding 15 menit

Linear (Grinding 10
menit)
50
y = 0.0827x - 6.1727
R² = 0.8305
45

40

35

30
y = 0.0638x - 0.1375
25 R² = 0.8244

20

15

10

0
0 200 400 600 800
-5

D. Analisa Hasil Percobaan


Pada praktikum kali ini, dilakukan
penggerusan sebanyak dua kali dengan waktu
yang berbeda, yaitu dalam waktu 10 menit
dan 15 menit. Umpan yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah batu kapur. Dari
perbedaan waktu tersebut, kita dapat melihat
pengaruh waktu penggerusan terhadap
kehalusan produk hasil gerusan.
Pada penggerusan dalam waktu 10 Pada roll mill, mekanisme yang terjadi
menit, terjadi kehilangan berat sebesar 1,5 kurang lebih sama, perbedaan terletak
gram. Sedangkan pada penggerusan dalam pada media gerus. Media gerus yang
waktu 15 menit, terjadi kehilangan berat digunakan adalah batangan-batangan
sebesar 3,4 gram. Kehilangan berat tersebut berbentuk silinder.
dapat terjadi dikarenakan beberapa penyebab
seperti hasil gerusan yang terlalu halus 2. Kenapa penggunaan bijih pada
mudah sekali terbawa angina ketika sedang pengolahan bahan galian umumnya
dilakukan proses pemindahan produk untuk dilakukan dengan cara basah
melakukan proses berikutnya seperti
pengayakan dan penimbangan berat produk - Energi yang dibutuhkan pengolahan
per fraksi ayakan. Selain itu, partikel-partikel bahan galian cara basah lebih sedikit
bisa jadi masih menempel di alat-alat yang daripada pengolahan bahan galian
digunakan selama praktikum ini seperti pada dengan cara kering
mill, screen, wadah, dan sebagainya. Selain - Ruang yang dibutuhkan pengolahan
menempel pada alat, produk tersebut juga bahan galian (klasifikasi) cara basah
bisa menempel pada tangan praktikan saat lebih sedikit dibandingkan dengan
dilakukan pemindahan produk dari suatu cara kering.
proses ke proses yang lain. - Pengolahan bahan galian cara basah
Terdapat beberapa faktor yang lebih ramah lingkungan
memengaruhi kinerja dari grinding mill, dibandingkan dengan pengolahan
seperti jumlah bola baja yang tidak sama bahan galian cara kering.
antara bola baja besar dan bola baja kecil
(bola baja besar lebih banyak daripada bola 3. Jelaskan faktor-faktor yang
baja kecil) yang menyebabkan hasil gerusan mempengaruhi keausan bola pelapis
kurang optimal. Faktor-faktor lain adalah (liner) pada Ball Mill
lamanya waktu penggerusan, kecepatan putar - Lamanya penggunaan
dari grinding mill itu sendiri, karakteristik - Kekerasan dan jumlah media gerus
mineral, dan ukuran awal umpan. - Kekerasan material umpan
Dari penggerusan yang telah dilakukan, - Kekuatan dari linernya itu sendiri
penggerusan selama 10 menit menghasilkan
nilai P80 sebesar 1256,0737 mikron, 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sedangkan nilai P80 untuk penggerusan kecepatan kritis dan turunkan
selama 15 menit adalah 1041,9915 mikron. persamaannya
Semakin kecil ukuran P80 dari suatu hasil
gerusan menandakan bahwa ukuran partikel Kecepatan kritis adalah kecepatan putar
semakin kecil. mill di mana media gerus mulai
menempel pada dinding mill kemudian
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas ikut berputar bersama dengan mill.
1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran Penurunan persamaannya adalah sebagai
yang terjadi dalam ball mill, demikian berikut :
juga roll mill.

Pengecilan ukuran di dalam ball mill


terjadi karena bijih-bijih tergerus oleh
bola-bola baja yang berputar di dalam
mill. Mekanisme perputaran bola-bola
baja dapat dilihat di Gambar 2. Selain
itu, terjadi juga beberapa mekanisme
penggerusan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.
Berat dari media gerus diseimbangakan F. Kesimpulan
dengan gaya sentrifugal. Prinsip kerja pada ball mill yaitu Ball mill
yang berputar membuat feed dan bola-bola
baja ikut berputar-putar di dalam tabung.
Perputaran dari bola ini akan membuat bola-
bola baja menempel dinding tabung lalu
kemudian jatuh dan menindih dengan bola-
bola baja lain dan feed sehingga feed yang
berada di dalam akan semakin halus seiring
waktu.
Waktu penggerusan memengaruhi hasil
gerusan. Dapat dilihat dari nilai P80-nya,
ketika penggerusan dilakukan selama 10
menit nilai P80 sebesar 1256,0737 mikron,
sedangkan ketika penggerusan dilakukan
selama 15 menit nilai P80 sebesar 1041,9915
mikron, yang menandakan ukuran partikel
lebih kecil.

G. Daftar Pustaka
5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill 1. Wills, B. A., Napier-Munn, Tim. 2006.
dengan aksi penggerusan Will’s Mineral Processing Technology
- Abrasion (attrition) “An Introduction to The Practical
Terjadi apabila energi yang kurang Aspects of Ore Treatment and Mineral
mencukupi diterapkan pada Recovery”. Elsevier Science &
partikel, menyebakan terjadinya Technology Books. BAB 7 - Grinding
localized stressing dan remuknya mills.
sebagian kecil area sehingga 2. Metso, Basic in Mineral Processing :
menghasilkan distribusi ukuran Bab 3 (Size Reduction)– Grinding
partikel yang halus. 3. Sanwani, Edy. Handout Kuliah
Pengolahan Mineral. BAB 4 – Size
- Shear Reduction (Comminution) dan BAB 5 –
Energi cukup berupa energi Grinding (Penggerusan/Penghalusan).
penggerusan antara mineral dengan
bola baja atau dengan shell untuk H. Lampiran
membuat partikel remuk,
menghasilkan ukuran partikel
ukurannya tidak jauh berbeda
dengan ukuran umpan.

- Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk
terjadinya peremukan partikel
terjadi pada bola baja yang
menghantam mineral,
menghasilkan banyak partikel Gambar 4. Ball Mill Antam Pongkor.
dengan distribusi ukuran yang lebar.
Representasi mekanisme remuknya
partikel dan distribusi ukuran
produkta yang dihasilkan.
Dokumentasi Praktikum

Penimbangan Umpan Media gerus dimasukkan ke Mill Umpan dimasukkan ke dalam mill

Media gerus ditimbang Jar mill diputar Ayakan (Screen)

Media penggerus dibersihkan setelah grinding Pengayakan hasil grinding

Anda mungkin juga menyukai