Grinding (Penggerusan)
Rifqi (12514046) / 2 / Rabu, 24 Februari 2016
Asisten : I Gede Ponky Aditya Ryanta (12513009)
Abstrak – Praktikum Modul 2 – Praktikum modul 2 bertujuan untuk memahami mekanisme penggerusan dan cara
kerja alat serta menentukan pengaruh akan waktu yang dibutuhkan dalam proses grinding (penggerusan) terhadap
halusan hasil gerus. Dalam praktikum modul 2 ini, proses grinding dilakukan dua kali, yaitu dalam waktu 10 menit
dan 15 menit. Setelah sampel selesai digerus, kemudian dilakukan analisis ayak sehingga dapat ditentukan pengaruh
waktu grinding terhadap produk yang dihasilkan.
Tahap a dan b
dilakukan
Persamaan yang digunakan :
B. Data Percobaan
- Persen tertampung tiap fraksi (%)
Tabel 1. Berat alat dan bahan percobaan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
= x100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
- Persen Kumulatif Tak Lolos (%) Grafik 1. Persen Kumulatif Lolos Hasil
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟 𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 Grinding selama 10 menit
= x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
- Persen Kumulatif Lolos Menentukan P80
= 100% - %kumulatif tak lolos y = 0,0638x – 0,1375
- Persen Berat Hilang y = 80 % ; x = ukuran screen P80
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 80 = 0,0638x – 0,1375
= x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙 x = 1256,0737 micron
Perhitungan
Tabel 3. Berat Tertampung Tiap Fraksi Tabel 4. Berat Tertampung Tiap Fraksi
Fraksi Berat %Berat Fraksi Berat %Berat
(micron) Tertampung Tertampung (micron) Tertampung Tertampung
+595 330,3 66.24548736 +595 303,6 61,12341454
+297 35,4 7.099879663 +297 39,8 8,012885041
+250 39,5 7.92218211 +250 71,8 14,45540568
+177 22,6 4.532691536 +177 66,8 13,44876183
+149 53,7 10.77015644 +149 9,8 1,973021945
+74 13,0 2.607300441 +74 3 0,60398631
-74 4,1 0.822302447 -74 1,9 0,382524663
Total 498,6 100 Total 496,7 100
Tabel 4. Persen Berat Kumulatif Lolos Tabel 6. Persen Berat Kumulatif Lolos
Fraksi Berat %Berat Kumulatif Fraksi Berat %Berat
(micron) Kumulatif Lolos (micron) Kumulatif Kumulatif Lolos
+595 330,3 33,75451264 +595 303,6 33,75451264
+297 343,4 26,65463297 +297 343,4 26,65463297
+250 415,2 18,73245086 +250 415,2 18,73245086
+177 482 14,19975933 +177 482 14,19975933
+149 491,8 3,429602888 +149 491,8 3,429602888
+74 494,8 0,822302447 +74 494,8 0,822302447
-74 496,7 0
-74 498,6 0
Grinding 10 menit
Grinding 15 menit
Linear (Grinding 10
menit)
50
y = 0.0827x - 6.1727
R² = 0.8305
45
40
35
30
y = 0.0638x - 0.1375
25 R² = 0.8244
20
15
10
0
0 200 400 600 800
-5
G. Daftar Pustaka
5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill 1. Wills, B. A., Napier-Munn, Tim. 2006.
dengan aksi penggerusan Will’s Mineral Processing Technology
- Abrasion (attrition) “An Introduction to The Practical
Terjadi apabila energi yang kurang Aspects of Ore Treatment and Mineral
mencukupi diterapkan pada Recovery”. Elsevier Science &
partikel, menyebakan terjadinya Technology Books. BAB 7 - Grinding
localized stressing dan remuknya mills.
sebagian kecil area sehingga 2. Metso, Basic in Mineral Processing :
menghasilkan distribusi ukuran Bab 3 (Size Reduction)– Grinding
partikel yang halus. 3. Sanwani, Edy. Handout Kuliah
Pengolahan Mineral. BAB 4 – Size
- Shear Reduction (Comminution) dan BAB 5 –
Energi cukup berupa energi Grinding (Penggerusan/Penghalusan).
penggerusan antara mineral dengan
bola baja atau dengan shell untuk H. Lampiran
membuat partikel remuk,
menghasilkan ukuran partikel
ukurannya tidak jauh berbeda
dengan ukuran umpan.
- Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk
terjadinya peremukan partikel
terjadi pada bola baja yang
menghantam mineral,
menghasilkan banyak partikel Gambar 4. Ball Mill Antam Pongkor.
dengan distribusi ukuran yang lebar.
Representasi mekanisme remuknya
partikel dan distribusi ukuran
produkta yang dihasilkan.
Dokumentasi Praktikum
Penimbangan Umpan Media gerus dimasukkan ke Mill Umpan dimasukkan ke dalam mill