LAMPIRAN B
3. Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya yang bekerja pada proses rod mill!
Jawaban:
Gaya yang bekerja pada proses rod mill pada umumnya antara lain:
a. gaya gesek,
b. gaya impak,
c. gaya sentrifugal,
d. gaya gravitasi,
e. dan gaya abrasi.
.
4. Apa yang dimaksud dengan kecepatan kritis dan jelaskan apabila diketahui
gaya sentrifugal sama dengan gaya gravitasi!
Jawaban :
Kecepatan kritis (Vkritis) yaitu kecepatan putar shell pada operasi milling di
mana pada saat itu grinding media menempel pada dinding shell sehingga tidak
terjadi proses abrasi maupun impak. Hal ini terjadi jika gaya sentrifugal besarnya
sama dengan gaya gravitasi (Fc = Fg).
5. Sebutkan dan jelaskan parameter yang berpengaruh pada kerja rod mill!
Jawaban :
Berikut ini merupakan parameter yang berpengaruh pada kerja rod mill yaitu:
a. Jumlah media penggerus. Massa produk halus hasil proses milling meningkat
dengan bertambahnya jumlah media gerus atau meningkatnya massa produk
halus hasil proses millingberbanding lurus dengan meningkatnya
bertambahnya jumlah media gerus. Namun, jika media gerus yang digunakan
pada proses milling melebihi kapasitas maksimum media gerus cell, maka
akan terjadi abrasi antar media gerus, sehingga proses milling tidak terjadi
secara optimal dan produk halus yang dihasilkan juga tidak optimal.
b. Lama waktu penggerusan. Massa produk halus hasil proses rod mill
meningkat dengan meningkatnya waktu atau meningkatnya massa produk
halus hasil proses rod mill berbanding lurus dengan meningkatnya waktu.
27
c. Kecepatan putaran rod mill. Kecepatan putar rod mill dipengaruhi oleh
kecepatan kritis, cataracting dan cascading. Kecepatan putar kritis adalah
kecepatan putar cell pada operasi milling pada saat grinding media menempel
pada dinding cell sehingga tidak terjadi proses abrasi maupun impak.
Cataracting merupakan kecepatan putar cell pada operasi milling dimana
grinding media akan menimbulkan impak yang lebih besar dibandingkan
abrasi, cataracting terjadi pada putaran tinggi dan produk yang dihasilkan
kasar. Cascading adalah kecepatan putar cell pada operasi milling yang
mengakibatkan grinding media lebih dominan bekerja secara abrasi maupun
impak, cascading terjadi pada putaran rendah dan produk yang dihasilkan
halus.