0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan5 halaman
1. Intercooler yang terbuat dari bahan stainless steel S-304L mengalami keretakan akibat korosi setelah 3 bulan beroperasi.
2. Analisis menunjukkan keretakan disebabkan oleh stress corrosion cracking (SCC) yang dipicu oleh kandungan klorida dalam air pendingin.
3. Kandungan klorida dan tegangan sisa pada permukaan tube menyebabkan SCC pada intercooler stainless steel.
1. Intercooler yang terbuat dari bahan stainless steel S-304L mengalami keretakan akibat korosi setelah 3 bulan beroperasi.
2. Analisis menunjukkan keretakan disebabkan oleh stress corrosion cracking (SCC) yang dipicu oleh kandungan klorida dalam air pendingin.
3. Kandungan klorida dan tegangan sisa pada permukaan tube menyebabkan SCC pada intercooler stainless steel.
1. Intercooler yang terbuat dari bahan stainless steel S-304L mengalami keretakan akibat korosi setelah 3 bulan beroperasi.
2. Analisis menunjukkan keretakan disebabkan oleh stress corrosion cracking (SCC) yang dipicu oleh kandungan klorida dalam air pendingin.
3. Kandungan klorida dan tegangan sisa pada permukaan tube menyebabkan SCC pada intercooler stainless steel.
Oleh: Sutan Dhany Tobing 0706268902 KOROSI SCC PADA INTERCOOLER 2U-EA-113R
Teknik Metalurgi dan Material UI
KOROSI SCC PADA INTERCOOLER 2U-EA-113R • Intercooler 2U-EA- 113R merupakan salah satu alat penukar panas di pabrik urea PT. Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri)-II, • terbuat dari material Stainless Steel S-304L • fungsi untuk mendinginkan gas CO2 terkompresi oleh CO2 Compressor 2U-GB- 101 dengan “media air pendingin”. Sampel untuk penelitian yang diambil dari potongan tube yang pecah.
• tube bundle intercooler hanya mampu dioperasikan dengan tingkat
efisiensi yang baik selama 3 bulan karena memasuki bulan keempat ternyata intercooler tube bundle baru tersebut sudah mengalami kebocoran (akibat terkorosi). Analisa Keretakan
Retak-retak berbentuk rambut pada tube merupakan
indikasi SCC yang bermula dari sisi luar tube (posisi A). Analisa Lingkungan (air pendingin)
Hasil pemeriksaan laboratorium,kandungan air
pendingin yang digunakan mengandung unsur- unsur: • Ph (25oC) : 6,10 unit • Klorida (Cl-) : 161,3 ppm • Klorin (Cl2) : 0,2 ppm • Fosfat (total) : 10,2 ppm • Larutan alkali (CaCO3) : 24,6 ppm • Silika (SiO2) : 55,8 ppm • Turbidity (SiO2) : 4,6 ppm Pengaruh Cl Kandungan klorida dan klorin yang terdapat dalam media air pendingin merupakan salah satu driving force terjadinya Stress Corrosion Cracking (SCC) pada tube SS-304L yang memiliki tegangan kerja tarik dan *tegangan sisa (residual stress) pada permukaannya. *Tegangan sisa tarik pada permukaan luar tube terjadi akibat deformasi tidak merata yang terjadi pada saat proses fabrikasi, seperti bending dan expanding.