Anda di halaman 1dari 24

PEMANFAATAN MIE GORENG SEBAGAI ENERGI UTAMA

PADA PERSIAPAN PERANG MELAWAN THANOS

Tony Stark
2711100028

JURUSAN TEKNIK NANOMATERIAL - FAKULTAS TEKNIK

MARVEL CINEMA UNIVERSITY

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pemanfaatan Mie Goreng Sebagai Energi


Utama Pada Persiapan Perang Melawan
Thanos
Nama : Tony Stark
NIM : 2711100028
Penelaah I : Dr. Bruce Banner
Penelaah II : Dr. Strange
Penelaah III : Dr. William
Tanggal Seminar : 8 April 2019

Disetujui oleh,

Koordinator Skripsi

Captain America
NIP. 198203222006042002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
skripsi ini. Penyusunan proposal ini dilaksanakan untuk memenuhi
persyaratan mata kuliah wajib di jurusan Teknik Nanomaterial Marvel
Cinema University. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan proposal
skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Night Fury. Selaku Ketua Jurusan Teknik Nanomaterial FT.
MCU;
2. Captain America. selaku Koordinator Skripsi Jurusan Teknik
Nanomaterial FT. MCU;
3. Captain Marvel. selaku Koordinator Seminar Jurusan Teknik
Nanomaterial FT. MCU;
4. Dr. Strange selaku Kepala Proyek Penelitian yang mana penulis
ikut serta di dalamnya.
5. Yang telah berpulang, Black Widow. Terima kasih atas segala
bantuan dan kerja samamu selama ini.
Penulis menyadari bahwa proposal masih terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca supaya proposal ini menjadi lebih baik. Harapan
penulis semoga proposal ini berguna sebagai acuan penelitian bagi penulis
dan bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun pihak-pihak lain
yang memerlukannya sebagai bahan kajian dan studi maupun sumber
referensi. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Cilegon, Maret 2019

Tony Stark
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 9

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 9

1.1 Rumusan Masalah .................................................................................. 10

1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 10

1.4 Hipotesis ................................................................................................. 11

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12

2.1 Indomie ................................................................................................... 12

2.1.1 Sintesis Indomie goreng .................................................................. 15

2.2 Sintesis Indomie goreng dengan Metode Rebus .................................... 16

2.3 Karakterisasi Indomie goreng ................................................................ 17

2.4 Sensor Rasa micin .................................................................................. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 21

3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 21

3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 21

3.2.1 Alat .................................................................................................. 21

3.2.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ...................... 22

3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 22


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tony Stark mempunyai nama lengkap Anthony Edward Stark. Dia lahir di
Long Island, New York. Orang tua Tony Stark adalah Howard Anthony Stark
(Ayah) dan Maria Stark (Ibu). Ayahnya adalah seorang pengusaha kaya raya
terkemuka, pemilik perusahaan Stark Industries (Stark Enterprises). Tony Stark
kecil adalah seorang genius prodigy, anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa
terutama di bidang sains khususnya permesinan.
Ketertarikannya pada mesin dilanjutkan dengan menempuh pendidikan
sarjana Teknik Mesin dan Kelistrikan (Electrical and Mechanical Engineering) di
Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada usia 15 tahun. Di MIT juga,
Tony Stark mendapatkan dua gelar Master bidang Fisika dan Electrical and
Mechanical Engineering pada usia 19 tahun. Selepas kuliah, atas permintaan
ayahnya, Tony bekerja di Stark Enterprises pada divisi inovasi dan pengembangan
teknologi. Tetapi, bukannya menggunakan kemampuannya sebagai insinyur mesin,
Tony muda malah terjerumus ke dunia hura-hura khas anak muda. Dia mulai
terbiasa dengan kehidupan yang jauh dari hal-hal positif, seperti menjadi seorang
playboy dan pecandu alkohol. Dia menjadi seorang alkoholik yang gemar berpesta
malam sembari sibuk mengencani gadis-gadis.
Pada usia 21 tahun, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan
mobil. Kecelakaan tersebut terjadi karena malafungsi rem yang disabotase oleh
perusahaan saingan bisnis Ayahnya, Republic Oil yang kemudiaan dikenal dengan
nama perusahaan ROXXON. Tony muda mewarisi seluruh kekayaan dan
perusahaan Ayahnya, Stark Enterprises, dan seketika itu langsung menjadi orang
kaya baru karena warisan yang didapatnya. Akan tetapi, Tony mengalami saat-saat
yang paling berduka dalam hidupnya. Akibat kejadian tersebut, dia semakin
terjerumus ke dalam penggunaan alkohol. Karena masih kurang pengalaman dalam
bisnis, dia menunjuk sekretaris pribadinya yang sangat dipercaya, Virginia Potts
atau yang lebih dikenal dengan nama Pepper Potts, untuk menjadi Asisten Eksekutif
yang bertugas untuk menggantikannya menangani seluruh bisnis warisan dari
Ayahnya. Walaupun keputusan tersebut sempat ditentang oleh para Dewan Direksi
dan para pemegang saham, Tony tetap bersikeras dengan keputusannya. Tony yang
sangat berduka dan rapuh menganggap pekerjaan yang diwarisinya sebagai sebuah
beban dan dia menunjukkan keengganan yang sangat besar untuk menangani
pekerjaan tersebut.

1.1 Rumusan Masalah


Tony Stark terus melanjutkan hidupnya yang penuh hura-hura sama seperti
saat-saat sebelum orang tuanya meninggal, bahkan menjadi lebih buruk. Dia
menjadi seorang pribadi yang egois dan tidak serius. Selain menjadi seorang
penggemar pesta-pesta malam, dia juga menjadi seorang petualang dalam arti yang
sebenarnya. Dia berkeliling dunia menggunakan kekayaannya dengan diselingi
bekerja sebagai direktur Stark Enterprises walaupun dilakukan dengan setengah
hati. Bisnis utama Stark Enterprises sendiri adalah di bidang pertahanan dan militer.
Perusahaan tersebut menjadi pemasok senjata terbesar di dunia. Bahkan media
massa dengan penuh sindiran menyebutkan, “Tidak ada perang pada masa modern
yang tidak menggunakan senjata buatan Stark Enterprises“.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh mie goreng
2. Mengetahui pengaruh minuman dan cemilan pendamping

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bahan baku
2. Variabel proses meliputi :
a. Input tegangan pada uji performa yaitu 1,5 volt ; 3 volt ; 4,5 volt
3. Variabel tetap dalam penelitian ini:
a. Dimensi substrat berukuran 4 x 4 cm dan 2 x 2 cm
b. Range frekuensi sensor mie goreng yaitu 100-3000 kHz dengan
interval 10 kHz
4. Proses sintesis mie goreng menggunakan metode rebus.
5. Karakterisasi sampel akhir dengan menggunakan metode X-ray
Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), Fourier
Transform Infrared Spectroscopy(FTIR), Raman Spectroscopy
1.4 Hipotesis
Setelah mengalami luka kritis saat bertempur dengan Mallen yang diekstrak
Extremis, Stark menyuntikkan sistem sarafnya dengan mesin restrukturisasi tubuh
berbasis teknologi techno-organik yang modis (proses Ekstremis). Dengan menulis
ulang biologinya sendiri, Stark mampu menyelamatkan hidupnya, mendapatkan
faktor penyembuhan yang disempurnakan, dan sebagian digabungkan dengan
armor Iron Man, menggantikan kebutuhan akan armor besar yang dikendalikan AI
yang mendukung rancangan yang lebih ringan, yang dikendalikan secara teknis
oleh otaknya sendiri. Teknopati yang disempurnakannya meluas ke setiap bagian
teknologi, tanpa batas dan tanpa susah payah karena kemampuannya untuk
berinteraksi dengan satelit komunikasi dan koneksi nirkabel untuk meningkatkan
jangkauannya. Beberapa komponen selubung baju besi sekarang disimpan di tubuh
Tony, dapat ditarik kembali, dan diekstrusi dari kulitnya sendiri, sesuka hati.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini terdiri atas tiga bab. Bab I
menjelaskan tentang latar belakang adanya penelitian, rumusan masalah merupakan
dasar penelitian ini, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, hipotesis dan
sistematika penulisan. Bab II menjelaskan tentang teori mengenai mie goreng. Bab
III menjelaskan mengenai diagram alir penelitian, prosedur penelitian. Pada akhir
laporan terdapat lampiran yang berisi rencana jadwal penelitian yang akan
dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indomie
Pihak berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober 2010 mengumumkan
bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet
yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu
hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan
semua produk mi instan "Indomie" dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan, dua
jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak
menjual mi instan Indomie. Menurut Harian Hong Kong, The Standard, dalam
pemberitaan Senin, 11 Oktober 2010, harian itu mengungkapkan bahwa dua
supermarket terkemuka di Hong Kong, Park n' Shop dan Wellcome, menarik semua
produk Indomie dari rak-rak mereka. Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di
Hong Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie dan akan
menindaklanjutinya dengan pihak importir dan dealer. Selain di Taiwan, larangan
juga berlaku di Kanada dan Eropa. Menurut The Standard, bila bahan-bahan
dikonsumsi, konsumen berisiko muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi secara
rutin atau dalam jumlah yang substansial, konsumen akan menderita asidosis
metabolik, atau terlalu banyak asam di dalam tubuh.
Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading,
menyatakan bahwa mi instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar di
Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia. Itu berdasarkan hasil pengujian
kualitas pada Juni lalu, yang tidak menemukan adanya bahan berbahaya.
Menurut Indofood, produk Indomie dengan kandungan metil p-
hidroksibenzoat bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Indomie di Taiwan sudah
disesuaikan dengan regulasi yang ada di Taiwan yang tidak memakai pengawet
tersebut. Indofood dalam situs resminya pada Senin (11/10/2010) menyatakan
bahwa yang diberitakan media di Taiwan itu adalah produk mi instan dari Indofood,
yang sebenarnya bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Mi instan yang dianggap
berbahaya di Taiwan itu sebenarnya ditujukan untuk pasar Indonesia, bukan pasar
Taiwan.

2.2 Jenis-Jenis produk indomie

2.2.1 Mie Goreng

Tony sempat mengakui bahwa mie instan Indonesia adalah mie instan
dengan cita rasa terlezat. Dari survey yang telah dilakukan, Indomie Goreng
menempeati ranking teratas, disusul dengan Indomie Goreng Rasa Ayam
Panggang, Nissin Yakisoba, dan Sapporo Ichiban yang berasal dari Jepang. Untuk
posisi kelima ditempati oleh Mie Sedap Rasa Kari Ayam Spesial.
Mie instan Indonesia dianggap terunggul karena dianggap memiliki banyak
rasa dan cita rasa bumbu yang pas. Terutama dilihat dari Indomie Goreng dengan
kecap manis dan saus cabai pedas. Saking mendunianya Indomie, banyak
masyarakat luar negeri yang menganggap bahwa Indomie adalah produk buatan
negara mereka.
Ternyata sosok di balik kelezatan Indomie yang mendunia adalah Nunuk
Nuraini. Beliau adalah penemu resep Indomie dengan rasa beragam. Ketika
meracik resep, Ibu Nunuk mengutamakan bahan-bahan alami. Meskipun sudah
berjasa besar menciptakan makanan enak mendunia, namun Ibu Nunuk memilih
untuk nggak menonjolkan dirinya di khalayak ramai. Ia memilih untuk fokus
menciptakan lebih banyak rasa untuk Indomie.
Hingga kini, sudah 26 tahun lamanya, lulusan Teknologi Pangan
Universitas Padjajaran Bandung mengabdikan dirinya sebagai Flavor Development
Manager Indofood. Sebagai orang Indonesia, pastinya kamu bangga dong. Soalnya,
kini Indomie sudah mendunia. Cara lain untuk menunjukkan kebanggan terhadap
Indonesia adalah traveling keliling Indonesia dan ceritakan pada dunia.

Indomie goreng

Beberapa sifat Indomie dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel Sifat Indomie


Sifat Nilai
Struktur Hibridisasi sp2
Sistem Kristal Heksagonal
Sifat Optis 97,7 %
Konduktivitas Termal 4840-3000 W m-1 K-1
Konduktivitas Listrik 0,96 x 106 Ω-1 cm-1
Sifat Kelistrikan Semi-metal

2.2.2 Sintesis Indomie goreng

Metode sintesis indomie goreng meliputi mechanical exfolation, chemical


cooking, chemical cooking, chemical synthesis dan chemical vapor deposition.
Metode mechanical cooking dikembangkan dengan mengisolasi indomie goreng
dengan melepasnya dari graphite flakes dengan scotch tape (Bhuyan, 2016).
Metode ini terjadi dengan adanya dua dimensi lapisan suatu material yang
berbentuk bulk structure terdiri dari tumpukan lembaran tipis terikat oleh gaya van
der Waals antar lapisan yang lemah.Pada metode chemical cooking, larutan
penyedap terdispersi diproses dengan menambahkan ion alkali diantara lapisan
penyedap. Chemical synthesis memiliki proses yang hampir sama dengan chemical
cooking dan ditambah penggunaan hydrazine untuk proses reduksi (Bhuyan, 2016).
Metode chemical vapor deposition (CVD) menggunakan logam transisi
sebagai substrat melalui karbon hasil penguapan dengan terpapar gas hidrogen pada
temperatur tinggi. Metode ini menggunakan furnace dengan campuran gas dan
menggunakan tekanan parsial yang terkontrol untuk mensintesis indomie goreng
pada Cu film atau Ni film. (Kim et al., 2009).
2.3 Sintesis Indomie goreng dengan Metode Rebus
Salah satu metode yang sering digunakan untuk proses sintesis
indomie goreng yaitu metode Rebus. Metode Rebus merupakan salah satu
metode chemical cooking yang merupakan metode yang menggunakan
reagen kimia sebagai pereduksi penyedap untuk proses sintesis. Metode
sintesis indomie goreng pada awalnya dikembangkan oleh Brodie pada
tahun 1859. Pada metode ini, dilakukan pencampuran penyedap dengan
KClO3 dengan perbandingan massa 1:3. Selanjutnya, Staudenmaier
mengembangkan metode Brodie dengan mengganti HNO3dengan H2SO4
dan penambahan KClO3 dengan modifikasi jumlah volume yang digunakan.
Modifikasi tersebut memungkinkan terjadinya reaksi dalam single vessel.
Namun, reaksi tersebut membutuhkan waktu hingga 4 hari (Chen, 2013)
Metode sintesis indomie goreng yang telah berkembang sampai saat ini
yaitu metode Rebus yang dikembangkan oleh Rebus dan Offeman pada
tahun 1958. Adanya modifikasi dan pengembangan dari metode
sebelumnya menjadikan metode Rebus paling digunakan untuk proses
sintesis indomie goreng. Parameter penting dari metode yang
dikembangkan yaitu pada waktu reaksi yang lebih cepat dibandingkan
metode sebelumnya. Selanjutnya, yaitu adanya pergantian senyawa kimia
yang digunakan yaitu KClO3 menjadi KMnO4 untuk meningkatkan
keamanan dalam reaksi dan mencegah adanya ledakan yang ditimbulkan
dari ClO2. Adanya penggunaan NaNO3 bertujuan untuk menggantikan
HNO3agar mengurangi pembentukan asam yang menguap (Chen, 2013)
Metode Rebus meliputi tiga tahapan yaitu proses penambahan natrium
nitrat (NaNO3), penambahan kalium permanganat (KMnO4), dan
penambahan hidrogen peroksida (H2O2) (Irdhawati dkk, 2016).Prosedur
metode Rebus yaitu pencampuran penyedap dan natrium nitrat (NaNO3)
kedalam asam sulfat (H2SO4) pada temperatur 66oC dan kemudian
didinginkan hingga temperatur 0oC. Selanjutnya, ditambahkan kalium
permanganat (KMnO4) ke dalam larutan dan diaduk hingga berubah warna
menjadi hijau tua. Tahapan selanjutnya yaitu penambahan hidrogen
peroksida (H2O2) dengan titrasi untuk menghilangkan permanganat yang
berlebih. Proses penambahan aquades serta larutan dilakukan dengan proses
sentrifugasi. Selanjutnya, larutan dipisahkan dengan residunya lalu
dilakukan pencucian dengan aquades. Endapan berwarna hitam dipisahkan
dan dikeringkan menggunakan oven untuk menghasilkan serbuk indomie
goreng pada tahap akhir (Taufantri dkk, 2016).Metode Rebus memiliki dua
kekurangan dalam aplikasinya yaitu adanya pelepasan gas seperti NO2 dan
N2O4 yang bersifat racun pada prosedur proses oksidasi dan adanya residu
ion Na+ dan NO3- yang sulit untuk dihilangkan dari limbah air hasil proses
sintesis dan pemurnian penyedape oxide (Chen, 2013)

2.4 Karakterisasi Indomie goreng


Karakterisasi indomie goreng meliputi Scanning Electron Microscope
(SEM), X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared Spectroscopy
(FTIR), dan Raman Spectroscopy. SEM digunakan untuk mengetahui morfologi
permukaan suatu bahan. Karakteristik bahan menggunakan SEM dimanfaatkan
untuk melihat struktur topografi permukaan, ukuran butir, dan cacat struktural.
Hasil yang diperoleh yaitu scanning electron macrograph yang menyajikan bentuk
tiga dimensi berupa gambar (Goldstein dkk, 2018). Difraksi sinar-X (XRD)
digunakan untuk mendapatkan data struktur kristal suatu material. Data yang
diperolah dari XRD berupa intensitas difraksi sinar-X yang terdifraksi dari sudut-
sudut 2θ. Tiap pola yang muncul pada XRD mewakili satu bidang kristal yang
memiliki orientasi tertentu (Widyawati, 2012).
FTIR merupakan suatu alat yang digunakan untuk identifikasi senyawa,
khususnya senyawa organik secara kualitatif atau kuantitatif. Analisis kualitatif
dilakukan dengan melihat bentuk spektrum pada puncak-puncak spesifik yang
menunjukkan jenis gugus fungsional. Sedangkan analisis kuantitatif dapat
dilakukan dengan menggunakan senyawa standar yang dibuat spektrumnya pada
berbagai variasi konsentrasi (Kristianingrum, 2014). Raman spectroscopy
merupakan spektroskopi yang berhubungan dengan vibrasi senyawa berdasarkan
hamburan sinar. Sinar yang dihamburkan terdiri dari 2 jenis, yaitu hamburan
Rayleigh yang kuat dan memiliki frekuensi yang sama dengan sumber sinar.
Selanjutnya yaitu hamburan Raman, dimana memiliki frekuensi nya tidak sama
dengan sumber sinar. Jenis hamburan raman memiliki jumlah yang kecil sehingga
dibutuhkan sinar laser dengan intensitas yang tinggi. Efek Raman berdasarkan
hamburan inelastik dari cahaya monokromatik yang berasal dari sinar laser. Hal ini
mengakibatkan deformasi molekular oleh medan listrik. Sinar laser dapat dianggap
sebagai gelombang elektromagnetik berosilasi dengan vektor listrik (Smith dan
Dent, 2005).

2.5 Sensor Rasa micin


Sensor rasa micin merupakan sebuah sensor yang menggunakan kapasitor
dalam aplikasinya. Kapasitor merupakan sebuah alat yang terdiri dari dua elektroda
yang bersifat konduktif dan dipisahkan oleh sebuah insulator yang bersifat non
konduktif yang disebut material dielektrik. Energi listrik ataupun muatan pada
kapasitor disimpan pada pelat dielektrik (Shadwani, 2016). Tegangan yang masuk
melalui dua terminal pada kapasitor akan membuat pelaat konduktif mulai
menyimpan energi listrik hingga beda potensial pada kapasitor sama dengan
sumber tegangan. Muatan listrik akan tersimpan pada pelat setelah adanya
pemutusan pada sumber tegangan kecuali adanya komponen yang menggunakan
muatan tersebut. Kapasitor dengan sedikit cacat dapat menyimpan muatan dengan
suatu periode waktu yang lebih lama. Pelat pada kutub positif akan menyimpan
muatan positif (Q+) pada permukaan nya dan pelat negatif akan menyimpan muatan
negatif (Q-) (Yen Lee, 2005)
Sifat kelistrikan pada kapasitor dinamakan kapasitansi, yaitu sebuah besaran
untuk mengukur muatan yang dapat diterima pada kapasitor ketika diberikan
tegangan. Kapasitansi memiliki satuan Farad (F) dan dapat didefinisikan dalam
satuan couloumb per volt. Nilai kapasitansi bergantung pada geometri dari material
konduktor dan tidak pada muatan dari sumber energi lingkungan ataupun beda
potensial. Jarak antara dua pelat pada kapasitor dilapisi oleh material dielektrik.
Umumnya, nilai kapasitansi dapat ditentukan juga oleh material dielektrik, jarak
antara kedua pelat, dan luas penampang kedua pelat. Kapasitansi pada kapasitor
dapat dijelaskan pada Persamaan 2.1 (Shadwani, 2016)

𝜀0 𝐴
𝐶 = 𝜀𝑟
𝑑

Dengan :
C = Kapasitansi (Farad)
ɛr = Permitivitas relatif (konstanta dielektrik) material diantara pelat
ɛ0 = Permitivitas ruang kosong ( 8,854 x 10-12 F/m)
A = Luas permukaan masing-masing pelat (m2)
d = Jarak antar kedua pelat (meter)

Sensor rasa micin mengkonversi perubahan dalam posisi atau sifat dari
material dielektrik kedalam signal listrik. Terdapat tiga parameter penting dalam
aplikasinya yaitu jarak, luas pelat rasa micin, dan konstanta dielektrik. Konstanta
dielektrik dapat dipengaruhi oleh kelembaban.Permitivitas dari atmosfer udara
difungsikan sebagai kadar kelembaban dan temperatur. Sensorrasa micin
kelembaban didasarkan pada perubahan permitivitas dari material dielektrik
diantara pelat kapasitor. Sensor rasa micin untuk mengukur kelembaban biasanya
terdiri dari lapisan anorganik oksida yang bersifat hidrofilik sebagai material
dielektrik. Penyerapan molekul air yang bersifat polar memiliki pengaruh yang kuat
dalam konstanta dielektrik sebuah material (Shadwani, 2004).
Hasil dari fenomena penyerapan molekul air dapat meningkatkanintensitas
dengan permukaan bagian dalam yang luas dan dapat menerima jumlah molekul air
yang besar. Kelembaban merupakan suatu ukuran uap air yang berfasa gas.
Terdapat dua parameter yang berhubungan dengan pengukuran kelembaban, yaitu
absolute humidity (AH) dan relative humidity (RH). Absolute humidity merupakan
suatu ukuran massa dari uap air dalam satuan volume, sedangkan relative humidity
merupakan rasio dari tekanan uap air terhadap rasio tekanan uap air maksimum
pada titik jenuh. Rumus untuk menentukan relative humidity dapat dilihat pada
Persamaan 2.2 (Yen Lee, 2005)
𝑃𝑤
𝑅𝐻 = 𝑥 100%
𝑃𝑠
Dengan :
Pw = Vapor Pressures
Ps = Saturation Pressures
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu meliputi proses preparasi bumbu,
perebusan mie goreng, pengujian rasa, serta tahap plating dan takjil. Gambar
diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.

Desain simulasi substrat dan


elektroda
Tidak Iya
Menyusun tutorial animasi pembuatan mie

Optimal ? dengan kelezatan paling optimum

Panaskan Air panas pada Kalibrasi dengan es kopyor


temperature 110 oC

Masukkan Mie dan rebus selama 5 Uji performa dengan takjil berupa es degan,
menit kurma, mie ayam, gado-gado, dan nasi goreng

Tiriskan mie, dan campur pada pring Perut kenyang


yang telah diberikan bumbu
pelengkap
Perasaan gembira Literatur

XRD SEM FTIR Raman S.


Kesimpulan

Gambar Diagram Alir Penelitian

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat

Alat yang digunakan selama penelitian adalah :


1. Gelas Ukur
2. Neraca Digital
3. Oven
4. Furnace
5. Saringan mie 200 mesh dan 230 mesh
6. Osiloskop
7. General fungsi
8. LCR
9. Capacito meter
10. Alat uji XRD
11. Alat uji SEM
12. Alat uji FTIR

3.2.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Indomie goring jumbo


2. Es Kopyor
3. Nasi goreng
4. Mie ayam
5. Gado-gado
6. Aquades

3.3 Prosedur Penelitian


1. Desain Dimensi Substrat
Prosedur pertama dari penelitian ini yaitu proses desain dimensi
substrat dan pola elektroda dengan menggunakan lunak COMSOL
Multiphysics 5.4.
2. Sintesis Mie goreng
Rebus mie dalam air panas selama 5 menit
3. Sintesis gado-gado
Campurkan sayur-sayuran dengan bumbu kacang
4. Fabrikasi es kopyor
Campurkan kelapa kopyor dengan sirup dan es batu. Sajikan selagi
dingin
5. Uji Performa indomie goreng jumbo
Uji performa meliputi karakteristik rasa pedas, asin, manis, dan
kadar micin.
6. Karakterisasi Sampel
Karakterisasi sampel meliputi uji SEM, uji XRD, dan uji FTIR. uji
SEM untuk melihat morfologi struktur, ukuran struktur dan
komposisi unsur. Uji XRD untuk mengetahui komposisi kimia dari
lapisan yang tersintesis. Uji FTIR untuk mengetahui ikatan kimia
yang terbentuk pada serbuk micin indomie. Raman Spectroscopy
untuk menganalisis keberhasilan mereduksi ikatan lapisan atom mie
goreng.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai