0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban dari beberapa mahasiswa mengenai boiler ultra supercritical. Pertanyaan terkait spesifikasi pipa dan header boiler, cara kerja boiler pada pembangkit listrik batu bara, perbandingan material high nickel alloy dengan yang lama, perbedaan subcritical, supercritical dan ultra supercritical, serta spesifikasi tekanan dan ketahanan terhadap getaran pada superheater.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban dari beberapa mahasiswa mengenai boiler ultra supercritical. Pertanyaan terkait spesifikasi pipa dan header boiler, cara kerja boiler pada pembangkit listrik batu bara, perbandingan material high nickel alloy dengan yang lama, perbedaan subcritical, supercritical dan ultra supercritical, serta spesifikasi tekanan dan ketahanan terhadap getaran pada superheater.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban dari beberapa mahasiswa mengenai boiler ultra supercritical. Pertanyaan terkait spesifikasi pipa dan header boiler, cara kerja boiler pada pembangkit listrik batu bara, perbandingan material high nickel alloy dengan yang lama, perbedaan subcritical, supercritical dan ultra supercritical, serta spesifikasi tekanan dan ketahanan terhadap getaran pada superheater.
Apakah spesifikasi header/pipa sama dengan tubing pada boiler? Jawab : Selain tube komponen penting lainnya pada boiler adalah pipa dan header. Umumnya pipa dan header terbuat dari baja paduan rendah seperti P11 dan P22. Mekanisme kerusakan pada header salah satunya adalah thermal fatigue yang dapat mengakibatkan retak (crack). Crack terjadi pada ligament antar lubang tube. Pada USC boiler pemilihan material untuk header haruslah tepat sesuai dengan tekanan dan temperatur operasi yang tinggi. Penggunaan baja CSEF (Creep-Strength Enhanced Ferritic) contohnya Grade 91 dan 92 selain dipakai sebagai material tube superheater dan reheater juga dipakai sebagai material header dan pipa. Kandungan Cr yang lebih tinggi membuat ketahanan creep jenis baja ini dua kali lebih tinggi dibanding 2¼ Cr-Mo. Hal ini juga menyebabkan ketahanan terhadap oksidasi pada sisi steam (steam-side oxidation) dan korosi pada sisi api (fire-side corrosion) meningkat. P91 telah digunakan untuk header dan pipa pada boiler USC dengan temperatur lebih dari 600OC. P92 yang dikembangkan dari P91 allowable stress nya lebih tinggi dan dapat digunakan untuk temperatur uap sampai 620OC. Lebih dari 620OC, baja 9% Cr ketahanan terhadap oksidasinya terbatas, sehingga baja 12% Cr dan baja tahan karat austenitic digunakan untuk aplikasi pada temperatur lebih dari 620OC. 2) MUFTY ARIF SETIAWAN (1111720011) dari Kelompok 9 Jelaskan cara kerja boiler pada pembangkit listrik batu bara secara detail agar mudah di pahami? Jawab : Cara kerja dari sistem ini pada dasarnya adalah bahan bakar berupa batu bara (coal), gas dan lain sebagainya dibakar untuk menghasilkan energi panas, kemudian energi panas tersebut digunakan untuk memanaskan air yang terjadi pada boiler, air yang panas tersebut kemudian berubah fasa menjadi uap bertekanan tinggi dan uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. 3) TAOFIK NOOR ALAN (1111720016) dari Kelompok 2 Untuk penggunaan High Nickel Alloy Pada Tubing Boiler Ultra Supercitical seberapa efektif waktu operasi kerja alat yang digunakan dibandingkan dengan alat yang sudah ada? Jawab :
4) IMAM MUTTAQIN (1111825003) dari Kelompok 7
Material High Nickel Alloy itu dipakai pada dinding boiler untuk material bahan subcritical sama supercritical apa? Jawab : Beberapa jenis baja yang dipakai pada USC boiler adalah: ● Ferritic steel, tahan sampai temperatur 565OC ● Ferritic-martensitic steel, tahan sampai temperatur 620OC ● Austenitic steel, tahan sampai temperatur 665OC ● High nickel alloy, tahan sampai 700OC
5) ILHAM WAHYU UTOMO (1111925002) dari Kelompok 10
Perbedaan apa saja yang terdapat pada subcritical,supercritical, dan ultra super critical? Apakah cara kerja nya sama? Jawab: Subcritical adalah phase yang terbentuk di boiler tidak homogen sehingga tipe boiler ini membutuhkan steam drum untuk memisahkan kedua phase untuk selanjutnya dipanaskan kembali menjadi superheated steam yang digunakan untuk memutar turbin. Supercritical adalah keadaan substansi dimana tidak bisa dibedakan antara phase cair dan uap dan tipe boiler ini tidak memerlukan steam drum sehingga sering disebut once through boiler (boiler satu kali lewatan dimana air masuk langsung menjadi steam dan langsung digunakan untuk memutar turbin). Air mencapai keadaan critical pada tekanan 22,1 MPa. Jadi operasional boiler ini pada tekanan > 22,1 MPa. Ultra Supercritical didesain dengan konstruksi metalurgi yang sangat baik (high grade quality) karena tidak adanya steam drum, sehingga konstruksi boiler dan turbine dijaga jangan sampai terdapat reaksi kerak dan korosi. Operasional boiler ini pada tekanan > 26 MPa. Penambahan tingkat efisiensi boiler berdampak pada penurunan biaya operasional dan pengurangan emisi co2 yang dihasilkan. Contoh operasi nya pada tekanan > 26 Mpa temp kerja > 560 derajat C
6) NUR AHMAD DWI WIBOWO (1111825005)
Spesifikasi tekanan SH pada materi yang ditampilkan itu berapa ya? Apakah ketahanan nickel alloy yang digunakan pada USC boiler tidak terpengaruh terhadap vibration yang ditimbulkan dari produk SH boiler? Jawab : ● Temperatur superheater (SH) dan reheater (RH) 700OC sampai 760O ● Tube superheater dan reheater harus memiliki properties: ketahanan creep yang tinggi (>100 MPa atau 14,5 ksi untuk 100.000 jam), ketahanan thermal fatigue yang tinggi, mampu-las yang baik, ketahanan terhadap fire-side corrosion & erosion, dan tahan terhadap steam-side oxidation. ● Untuk bagian low-temperature SH dan RH, ferritic steel seperti T22 masih menjadi pilihan. Sedanga high temperature SH dan RH memakai SS304 dan SS347. ● Steamside oxidation dan exfoliation scale oksida menyebabkan beberapa permasalahan: penipisan tube, terganggunya perpindahan panas yang dapat mengakibatkan kegagalan akibat creep. Oksida yang terlepas (exfoliation) dapat menyumbat tube, seperti yang diperlihatkan gambar 6, sehingga terjadi overheating, dan juga dapat mengakibatkan erosi pada turbin. Oleh karena itu tube RH dan SH harus memiliki ketahanan terhadap expoliation yang baik. TP347HFG dan internally shot-peened Super 304H memilki kekuatan yang tinggi dan juga memiliki struktur butir yang halus sehingga memperbaiki ketahanan terhadap fluid-side oxidation yang dapat mengakibatkan exfoliation. 7) ANDRE SEBASTIAN HAGI (1111720003) dari Kelompok 3 Tubing mana yang anda maksud? Karena tidak semua tubing sama (fungsi, tempat, pressure, temperatur, dll) Apakah ada material pembanding yang setara atau diatas material tersebut? Pada dasarnya jika material tersebut sebanding dan material diatas mempunyai tingkat kemanfaatan yang lebih tinggi, kenapa tidak digunakan?
Dalam Pengecoran Logam Diperlukan Suatu Tanur Atau Ladle Dimana Tanur Tersebut Memuat Cairan Logam Yang Akan Di Tuangkan Ke Cetakan Suatu Produk Atau Benda Kerja