Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Sistem Hidrolik untuk Pengepres Bata

Semi-Otomatis
Dede Lia Zariatin
Dosen Teknik Mesin - FTUP

ABSTRAK
Industri batu bata press di Indonesia masih merupakan industri skala rumah tangga.
Pengerjaannya masih menggunakan cara manual, walaupun telah digunakan energi hidrolik
sebagai tenaga pengepresnya.
Hasil dari perancagan ini digunakan untuk memudahkan operasi kerja dari pengepres bata
yang telah ada. Dengan menggunakan empat buah silinder, diharapkan akan menghasilkan batu
bata press yang baik dengan jumlah yang lebih banyak.

Kata Kunci : Hidrolik, Pengepres, Semi-otomatis

PENDAHULUAN pengeluaran batu bata press dari cetakan


Batu bata press, atau yang lebih sering akan dilakukan secara otomatis. Sedangkan
dikenal dengan konblok, merupakan salah pengambilan batu bata press dari mesin
satu alternatif batu bata yang lebih murah pengepress dilakukan secara manual.
dibandingkan dengan batu bata merah, Flowchart proses kerja mesin pengepress
sehingga kebutuhan akan batu bata press ini bata semi-otomatis adalah sebagai berikut :
menjadi lebih banyak. Industri batu bata press
masih merupakan industri skala rumah tangga Mulai
yang umumnya menggunakan cara manual
walaupun telah menggunakan pengepress
hidrolik sebagai tenaga pengepress batu bata Adonan batu bata dimasukkan ke kotak
tersebut. bahan secara manual
Namun, produk batu bata press yang
dihasilkan masih belum maksimal, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terjadi Kotak bahan maju membagi adonan
karena proses seluruh prosesnya masih merata ke semua cetakan (Piston 3 maju)
dilakukan secara manual, sehingga akan
banyak waktu yang terbuang pada proses
tersebut yang diakibatkan oleh kelambatan Kotak bahan kembali ke posisi semula
(Piston 3 mundur)
operator, proses berlangsung satu persatu
menghasilkan batu bata press.
Dengan perancangan mesin pengepress
batu bata semi-otomatis ini, diharapkan akan Penutup atas turun (Piston 2 maju)
meningkatkan jumlah hasil produksi dan
kualitasnya. Namun, disini akan hanya
Pengunci Penutup maju (Piston 4 maju)
dibahas tentang sistem hidrolik dari mesin
pengepress batu bata semi-otomatis tersebut.
Pendorong cetakan bawah maju sampai
½ langkah (Piston 1 maju ½ langkah )
Prinsip Kerja Mesin Pengepres Bata Semi-
Otomatis
Mesin Pengepres bata semi-otomatis ini
dirancang untuk menghasilkan 4 buah batu A
bata sekaligus. Operator hanya bertugas
untuk memasukkan bahan campuran batu
bata ke dalam corong bahan masuk.
Selanjutnya, proses pemasukan bahan
adonan batu bata masuk ke dalam cetakan
akan dilakukan secara otomatis. Demikian
pula dengan proses pengepresan dan

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 22


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006
Semua instalasi Hidrolik bekerja
A berdasarkan prinsip hidrostatik atau prinsip
hidrodinamik. Dalam hal ini yang pertama
akan terjadi energi tekanan, yang lewat suatu
Delay 30 detik zat cair Hidrolik misalnya minyak diubah
menjadi kerja. Zat cair ini bertindak selaku
pengalih energi.
Pengunci Penutup terbuka (Piston 3 mundur)

Keuntungan dan Kerugian Hidrolik


Penutup atas naik (Piston 4 mundur) Bila dibandingkan hidarulik dengan
kemungkinan-kemungkinan lain untuk
memindahkan gaya dan berbagai daya
Pendorong cetakan bawah maju sampai 1 (mekanik atau elektris) akan ditemukan
langkah mendorong batu bata press keluar serangkaian keuntungan yang ada kalanya
dari cetakan (Piston 1 maju 1 langkah ) sangat penting. Penggerak seperti itu dapat
membantu dan meningkatkan daya prestasi
dari berbagai perkakas atau sarana
Delay 45 detik transportasi. Tentu saja disamping memiliki
hal-hal menguntungkan, Hidrolik memiliki pula
kerugian. Semua ini terutama sekali
Batu bata diambil manual berpangkal dari sifat-sifat zat cair
bersangkutan dan perlunya mempertahankan
ruang bebas (clearans) yang sangat kecil
Pendorong cetakan bawah mundur diantara bagian yang bergerak.
langkah (Piston 1 mundur 1 langkah ) Keuntungan-keuntungan penting yang
dapat diberikan oleh sebuah penggerak
hidrolik adalah :
Selesai
1. Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya
yang besar meski menggunakan
komponen kecil,
Gambar 1. Flowchart proses dari mesin 2. Kecepatan dapat diatur sewaktu-waktu
pengepress bata semi-otomatis dalam pengerjaan (pembebanan) tanpa
menghentikan mesin,
3. Perbandingan pemindahan yang besar,
SISTEM HIDROLIK pada penggerak Hidrolik dengan mudah
dan sederhana sebuah kecepatan
Pengertian Hidrolik tertentu dapat diturunkan hingga nol, yaitu
Hidrolik adalah ilmu yang menyangkut dengan jalan :
berbagai gerak dan keadaan keseimbangan a. mengatur debit pompa,
zat cair. Hidrolik merupakan sebuah cabang b. melalui pencekikan katup-katup
dari ilmu perihal arus yang meneliti arus zat cekik,
cair melalui pipa-pipa dan pembuluh- c. melalui pengurangan tekanan.
pembuluh yang tertutup. Hal tersebut 4. Gerakan-gerakan yang beraturan,
memberlakukan hidrodinamika, yaitu ilmu sehingga dapat meningkatkan gaya
tentang kondisi keseimbangan zat cair di potong maksimal yang diperbolehkan
bawah pengaruh berbagai gaya luar dari alat potong,
(hidrostatika) dan di bawah hukum-hukum 5. Pengerjaan yang bebas hentakan
arusnya sendiri (hidrodinamika). Pada (meredam hentakan),
prinsipnya hidrostatika bertopang pada 6. Diamankan terhadap pembebanan
keterangan berdasar pengalaman bahwa di berlebih, dilakukan dengan penambahan
dalam suatu fluida yang berada dalam sebuah katup pembatas tekanan,
keadaan tidak bergerak, tekanan pada titik 7. Kebutuhan akan ruangan dan bobot
manapun akan sama besar (isotop). Dalam sendiri dapat dibatasi,
medan gaya-berat bumi, tekanan ini hanya 8. Pembatasan atas banyaknya bagian
bergantung dari kerapatan zat cair mekanis dalam penggerak (lebih sedikit
bersangkutan dan dari ketinggian kolom zat gesekan – lebih sedikit keausan).
cair di atas titik yang kita amati.

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 23


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006
Sedangkan kerugian yang terdapat pada Tabel 1. Katup hidrolik dan gambar
sistem Hidrolik diantaranya : skemanya.
a. Minyak memiliki kepekaan terhadap suhu,
beberapa minyak Hidrolik (misalnya No Nama Skema
minyak-minyak pelumas mineral) mudah Katup
terbakar dan menguap pada suhu yang 1
lebih tinggi,
b. Polusi lingkungan dan produk disebabkan
oleh minyak,
c. Sambungan-sambungan dapat menjadi 4/2 Way
lepas, pengembangan dan penyusutan 2 Selenoid
pipa-pipa dan selang-selang oleh
goyangan-goyangan tekanan,
d. Pengerjaan yang tidak cermat
dikarenakan bertumpuknya kalor,
3
perubahan suhu pada bagian-bagian
Hidrolik disebabkan pemanasan kuat
terhadap minyak Hidrolik dan mesin,
khususnya efisiensi rendah dan
pengeluaran kalor yang minim,
e. Biaya produksi yang cukup tinggi untuk 4
instalasi hidrolik.

5
Komponen Sistem Hidrolik

a. Katup Kendali Aliran (Throttle Valve) 4/2 Way


Alat ini berupa katup yang berfungsi Selenoid
membatasi kapasitas aliran fluida pada sistem 6
hidrolik, karena kecepatan dari motor hidrolik
bergantung pada jumlah fluida yang dialirkan
pompa per satuan waktu sehingga putaran
RPM pada motor hidrolik dapat diatur sesuai 7
dengan keinginan. Katup tersebut diletakkan
diantara pompa, katup pengontrol tekanan,
katup arah aliran dan motor hidrolik.

c. Sambungan T
Komponen ini dipilih karena berfungsi
Gambar 2. Katup Kendali Aliran sebagai percabangan penempatan posisi
bagian pressure gauge danm sambungan
aliran yang dicabang lagi untuk posisi check
b. Katup Kendali Arah (directional valve) valve dan pressure relief valve.
Untuk aplikasi hidrolik, dikenal
beberapa katup kendali aliran antara lain:
d. Pressure Gauge
Alat ini berfungsi sebagai penunjuk
tekanan saat cairan pada pada sistem
bekerja.

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 24


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006
Gambar 5. Check Valve

g. Aktuator
Pada sistem hidrolik terdapat dua macam
aktuator, yaitu aktuator linear dan rotari.
Gambar 3. Pressure Gauge Aktuator linear terbagi lagi menjadi single
acting dan double acting cylinder. Diagram
skematik dari kedua silinder adalah sebagai
e. Katup pembatas tekanan (Pressure berikut:
Relief Valve)
Alat ini bekerja berdasarkan tekanan pada
sistem hidrolik secara lengkap. Dipasang
dekat dengan pompa hidrolik pada sisi tekan.
Sistem operasi pada komponen ini berdasar
tekanan efektif dari sistem yang bekerja pada (a) (b)
katup, awalnya tekanan diatur oleh Pressure Gambar 6. Aktuator linear (a)double
Relief Valve pada angka tertentu, jika tekanan acting cylinder (b) single acting cylinder
pada sistem melebihi kapasitas yang telah
diatur pada Pressure Relief Valve atau sistem Pada single acting cylinder, tenaga yang
belum terbuka, maka cairan minyak atau oli digunakan untuk mendorong piston maju
akan kembali menuju tangki. Pada sistem ini adalah tenaga hidrolik sedangkan tenaga
ditentukan katup pembatas tekanan yang yang digunakan untuk mendorong piston
diatur pada tekanan maksimum 150 bar. mundur adalah tenaga pegas.
Pada double acting cylinder, tenaga maju
ataupun mundur digunakan tenaga hidrolik.
Motor hidrolik adalah salah satu jenis
aktuator rotari. Sistem ini bekerja untuk
mengubah energi hidrolik menjadi energi
mekanik sehingga menghasilkan gerakan
berputar. Motor hidrolik mempunyai
karakteristik yang sama seperti pompa
Gambar 4. Katup Pembatas Tekanan hidrolik. Kapasitas motor dibuat pada satuan
3
cm /putaran untuk menentukan jumlah aliran
fluida maupun beban torsi yang dihasilkan
f. Non return Valve (Check Valve) dengan kapasitas tekanan yang telah
Katup ini berfungsi pada satu arah, yaitu diketahui.
sebagai pencegah cairan hidrolik bocor dan
kembali lagi menuju pompa hidrolik. Prinsip h. Pompa hidrolik
dasar kerja Check valve adalah gaya pegas Pompa hidrolik ini digunakan sebagai
mendorong bola pada dudukan. Agar saluran pembangkit cairan hidrolik atau minyak dari
katup terbuka, gaya yang ditimbulkan oleh tangki reservoir dan mengalirkannya melalui
tekanan aliran harus lebih besar dari gaya pipa – pipa atau selang seperti yang telah
pegas sehingga bola ditekan oleh pegas pada dirangkai dalam sistem hidrolik. Tekanan tidak
dudukannya, sedangkan dari arah sebaliknya akan timbul sampai cairan atau minyak
bola harus didorong oleh tekanan aliran terpenuhi pada sistem tersebut.
supaya lepas dari dudukannya dan membuka Bila fluida yang dipindahkan adalah
saluran, oleh sebab itu katup ini disebut juga satu jumlah volume tertentu untuk setiap
katup satu arah. Pada perancangannya putaran pompa, maka pompa disebut pompa
digunakan sebuah check valve yang memiliki dengan pemindahan (displacement) positif.
kekuatan tekanan sebesar 3000psi atau sama Tipe pompa dengan pendesak
dengan 210 bar. berputar paling umum digunakan adalah
pompa roda-gigi. Adapun alasan

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 25


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006
digunakannya pompa ini adalah sebagai c. Hydraulic Cylinder stroke 210 mm,
berikut : diameter 30 mm.
Konstruksi sederhana dan kokoh d. Hydraulic Cylinder stroke 80 mm,
Kecermatan tinggi diameter 30 mm.
Tidak tergantung dari letak pemasangan e. Hydraulic Cylinder stroke 50 mm,
Sifat pengisapan yang baik (pada putaran diameter 20 mm.
konstan) f. 4/3-way solenoid valve with shutoff
Relatif tidak peka terhadap kotoran position.
Jangkauan viskositas fluida hidrolik yang g. 4/2-way solenoid valve.
normal cukup besar h. Relief vale.
Jangkauan putaran cukup besar i. Check valve with pilot control.
(biasanya n = 1450 rpm s.d. 2800 rpm) j. One way flow control.
k. Hose Ø ¾” & Hose Ø 2”.
Dapat digunakan pada berbagai daerah
tekanan (mulai dari tekanan rendah
Gambar diagram hidrolik dapat dilihat pada
hingga 40 bar, lewat tekanan menengah
gambar 7.
hingga tekanan tinggi bahkan hingga 160
Sedangkan perangkat elektronik yang
bar pada pengerjaan terus – menerus)
dibutuhkan adalah :
Efisiensi 85% hingga 90%.
a. PLC
b. Power Supply 24 V.
RANCANGAN DIAGRAM HIDROLIK DAN
c. Pushbutton.
PERANGKAT ELEKTRONIKA.
d. Detent switch.
Pada perancangan mesin pengepress
e. Relay.
bata semi-otomatis membutuhkan komponen
f. On delay.
utama hidrolik seperti :
g. Optional:
a. Power Pack : Gear Pump 200 bar, 16
- Limit switch
l/min, Motor 25 Hp, Oil Tank 30 liters.
- Switch with roll
b. Hydraulic Cylinder stroke 60 mm,
- Reed contact
diameter 140 mm.
Gambar dari rangkaian listrik dapat dilihat
pada gambar 8.

Gambar 7. Skema rangkaian hidorlik

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 26


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006
A
0 Volt

K23
2S2 S33 S33
4S2 3S1 K23 K13 3S2 K14
K43
K13
K53 K0
K0
K0

K0

K53
K43

K13
K23

K13 K23 K43 K53 3Y2 3Y1 K14 4Y

B
24 Volt

Page 2 of 2

A
0 Volt

K23
2S2 S33 S33
4S2 3S1 K23 K13 3S2 K14
K43
K13
K53 K0
K0
K0

K0

K53
K43

K13
K23

K13 K23 K43 K53 3Y2 3Y1 K14 4Y

B
24 Volt

Page 2 of 2

Gambar 8. Rangkaian elektrohidrolik

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

Perancangan sistem hidrolik mesin 1. Krist, Thomas, Dines Ginting, “Hidraulika


pengepres batu bata semi-otomatis ini telah Ringkas dan Jelas”, Erlangga, Jakarta,
diuji dengan menggunakan perangkat lunak 1991
simulasi FluidSIM by Festo Fluidics 2. Festo Didactic, Hydraulics textbook,
Simulation Programs dan rancangan tersebut Eslingen, 1990.
memperlihatkan unjuk kerja sesuai dengan 3. Festo Didactic, Electropneumatics
desain yang diinginkan. textbook, Eslingen, 1990.
Dengan perancangan mesin pengepress
batu bata semi-otomatis, diharapkan produksi
batu bata press lebih meningkat baik secara
kuantitas maupun secara kualitas

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP 27


Vol. 2, No. 2, Agustus 2006

Anda mungkin juga menyukai