Abstrak
Kapal ikan tradisional merupakan sarana yang paling diminati nelayan dalam bekerja
menangkap ikan, oleh karenanya industri perkapalan ikan tradisional berkembang pesat di
Indonesia. Pembangunan kapal tradisional dilakukan seperti hal nya kapal modern dan kedua
jenis kapal ini tentu akan mengalami proses peluncuran dalam setelah pembangunan lambung
kapal selesai. Dalam hal peluncuran, peluncuran kapal tradisional berbeda dengan kapal
modern dimana peluncuran tidak menggunakan bidang miring dan kapal di dorong dengan
dongkrak serta di tarik oleh sling. Dengan metode ini, proses peluncuran kapal berjalan lambat
dan tidak efisien. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat dorong yang memudahkan proses
peluncuran. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan alat pendorong hidrolik untuk
peluncuran bangunan baru kapal ikan tradisional.
Pembuatan alat pendorong ini merencanakan berat beban yang akan didorong, waktu
peluncuran saat menggunakan alat pendorong dan kapasitas gaya dorong alat. Kemudian
menentukan spesifikasi komponen alat pendorong yaitu: silinder hidrolik, pompa, mesin diesel
dan tanki reservoir.
Dari hasil survey lapangan dan perhitungan untuk perencanaan alat pendorong hidrolik
diperoleh kesimpulan bahwa: hasil dari perencanaan alat pendorong hidrolik diperoleh
kapasitas gaya dorong maksimum alat pendorong hidrolik sebesar 315000 N dan kecepatan
gerak tongkat piston alat pendorong hidrolik 40 cm / menit. Dan komponen sistem hidrolik yang
butuhkan berupa: pompa dengan jenis gear pump yang mempunyai maximum pressure 250
kgf/cm2, silinder hidrolik ditentukan memiliki inner diameter 160 mm, mesin penggerak
digunakan mesin diesel yang memiliki daya 16 HP dan putaran mesin 2200 rpm. Dan tanki fluida
dengan daya tampung 66066 cm3 dengan dimensi panjang 50 cm, lebar 37 cm, dan tinggi 36 cm.
Biaya investasi yang diperlukan untuk membangun alat pendorong hidrolik adalah sebesar
sebesar Rp 49.928.918,00. Dan dari hasil analisa Break Even Point (BEP), pengembalian biaya
investasi dengan sumber biaya investasi pinjaman lunak (loan) terjadi pada tahun ke-3 dan untuk
pengembalian biaya investasi dengan sumber biaya pinjaman komersial terjadi pada tahun ke-4.
Kata kunci: peluncuran kapal tradisonal, sistem hidrolik, alat pendorong hidrolik
1
yang dibuat dari baja pada umumnya, kapal ikan tradisional ?
baik dari segi bahan maupun proses 2. Bagaimana menghitung
pembuatannya. perkiraan biaya investasi
Tempat pembuatan kapal kayu sendiri pembuatan alat pendorong
berlangsung di daratan yang datar, hidrolik?
sehingga saat kapal sudah selesai
dibangun dan akan dilakukan launching 1.3 Batasan Masalah
ke daerah perairan, pekerja mengalami Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
kesulitan karena kapal berada di tempat ini permasalahan akan dibatasi sebagai
yang datar dan cukup jauh dari perairan. berikut :
Terlebih lagi tanah pada tempat 1. Penelitian dibatasi seputar
pembangunan kapal tidak dikeraskan perhitungan beban yang akan
seperti building berth kapal baja yang didorong dan perhitungan
biasanya di beton. komponen yang dibutuhkan alat
Saat ini bangunan baru kapal tradisional pendorong hidrolik, yaitu silinder
yang sudah selesai dibangun akan ditarik hidrolik, pompa, mesin
menggunakan sling dan kantrol serta penggerak dan tanki reservoir
didorong oleh dongkrak yang digerakkan 2. Perhitungan berat kapal
dengan tenaga manusia saat akan menggunakan data kebutuhan
melakukan peluncuran. Metode ini kayu dari rancangan dan
membutuhkan tenaga manusia yang anggaran biaya kapal yang akan
banyak dan membutuhkan waktu yang dihitung beratnya
lama. 3. Spesifikasi alat pendorong
Seharusnya proses launching dapat hidrolik dibatasi seputar silinder
dilakukan dengan lebih mudah, dan pada hidrolik, pompa, mesin
situasi diatas dapat disimpulkan bahwa penggerak dan dimensi tanki
pembuat kapal membutuhkan alat reservoir
khusus yang berfungsi membantu 4. Mesin penggerak menggunakan
mendorong kapal saat launching mesin diesel
bangunan baru kapal ikan tradisional 5. Beban kapal yang dihitung
dilakukan. menggunakan kapal dengan
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis ukuran 30 GT
mengambil judul rancang bangun alat
pendorong hidrolik untuk peluncuran 1.4 Tujuan Penelitian
bangunan baru kapal ikan tradisional. Tujuan dari penelitian berguna sebagai
acuan hasil yang diharapkan diraih oleh
1.2 Rumusan Masalah peneliti. Adapun tujuan penelitian ini
Dengan memperhatikan pokok adalah:
permasalahan yang terdapat pada latar 1. Menghitung komponen sistem
belakang maka diambil beberapa hidrolik pada alat pendorong
rumusan masalah pada Tugas Akhir ini yaitu: pompa, mesin diesel,
sebagai berikut : silinder aktuator dan tanki fluida
1. Bagaimana menghitung dan hidrolik
merencanakan alat pendorong 2. Menghitung biaya investasi yang
hidrolik yang dapat dibutuhkan untuk pembuatan alat
mempercepat proses peluncuran pendorong hidrolik
2
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3 Peluncuran Kapal
2.1 Sistem Hidrolik Pada peluncuran bangunan baru kapal
Hidrolik adalah ilmu yang mempelajari ikan tradisional, media peluncuran tidak
dan menerapkan pergerakan fluida pada menggunakan bidang miring seperti
alat - alat yang bertujuan mempermudah peluncuran kapal baja. Peluncuran
pekerjaan manusia. Sistem kerja hidrolik dilakukan dengan di dorong oleh
sudah dikenal sejak zaman Yunani dongkrak dan di tarik oleh katrol. Posisi
Kuno, dimana kata hidrolik berasal dari kapal saat peluncuran pun bergerak
bahasa Yunani hydraulikos, yang maju, tidak seperti kapal baja modern
merupakan gabungan hydro yang berarti yang apabila diluncurkan secara
air dan aulos yang berarti pipa. Topik memanjang bergerak mundur.
bahasan hidrolika mencakup Peluncuran bangunan baru kapal ikan
pergerakkan fluida pada ruang tertutup tradisional terhambat terutama oleh
seperti pipa perancangan bendungan, tanah yang datar dan tidak rata.
pompa, dan pergerakkan fluida pada Peluncuran pada tanah yang landai tentu
ruangan terbuka seperti sungai. lebih berat daripada peluncuran pada
Perkembangan ini berlanjut pada sekitar bidang miring. dan tanag yang tidak rata
tahun 1800 oleh Joseph Bramah, yang seringkali menghambat proses
melakukan kegiatan di London dengan penyusunan rel yang menopang kapal
kempa hidrolik. Sekitar pada ketika hendak di luncurkan.
pertengahan abad ke-19 bangunan kapal
pun orang memanfaatkan hidrolik , 2.4 Berat Kapal
terutama untuk menggerakkan kemudi. Berat kapal disini adalah berat yang
Setelah tahun 1900, yang paling banyak tidak termasuk berat muatan dan awak
digunakan adalah minyak sebagai kapal. Perhitungan berat kapal disini
medium sistem hidrolik. Hal ini berfungsi untuk mengetahui besarnya
dilakukan dengan pertimbangan minyak beban yang akan didorong oleh alat
memiliki kemampuan untuk melumasi pendorong hidrolik. Berikut rumus
lebih baik dibandingkan dengan air dan perhitungan berat yang digunakan:
minyak memiliki kemampuan proteksi Wkapal = Wbadan kapal + Wpermesinan
terhadap korosi yang lebih baik.
Sistem hidrolik banyak memiliki 2.5 Gerak Partikel Benda
keuntungan. Keuntungan sistem hidrolik Untuk dapat menggerakkan partikel
antara lain: dalam kurun waktu tertentu dan
1. Gaya yang dihasilkan besar kecepatan tertentu, maka dibutuhkan
2. Mudah dalam pemasangan gaya yang besarnya dapat ditentukan
3. Sedikit perawatan dengan rumus sebagai berikut:
3
Rumus : +↑Σ Fy = 0
N–W=0 Tekanan =
N=W
4
Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin 3. Teknisi Perusahaan MITRA Flo-
dimana : Tech mengenai sistem dan
Pmesin = daya mesin (Kw) komponen hidrolik
Psh = daya pompa kondisi loss 4. Dosen yang menguasai
Pp = daya pompa permasalahan yang ada didalam
ηmesin = efisiensi mesin penelitian ini
5
yang umum dipakai, diperoleh gambar dibutuhkan untuk pembangunan badan
desain dan model perencanaan alat kapal beserta kerangka-kerangkanya
pendorong hidrolik, skema kerja alat (gading dan wrang). Perhitungan
pendorong hidrolik, diagram kerja alat dilakukan dengan menghitung volume
pendorong hidrolik, dan perhitungan objek kemudian di kalikan sebanyak
biaya investasi pembangunan alat jumlah objek tersebut. Dalam
pendorong hidrolik. perhitungan berat, daftar komponen
badan kapal yang dihitung didapat dari
rancangan anggaran dan biaya
3.5 Diagram Alir Penelitian pembangunan kapal.
Setelah mendapatkan volume total badan
kapal, kemudian jumlah tersebut
dikalikan dengan berat jenis kayu yang
digunakan. Dan didapat berat badan
kapal sebesar 32,44 ton.
6
dorong yang didesain pada alat
pendorong hidrolik yaitu:
7
sebagai kelompok yang menimbulkan cm. Dengan pertimbangan ketinggian
tekukan. perencanaan pondasi silinder dan posisi
lunas kapal saat hendak diluncurkan.
Serta hasil perhitungan keamanan untuk
Rumus Euler : K = silinder dengan diameter 16 cm dan
panjang 200 cm untuk mendorong beban
Catatan : dibawah kondisi ini batang 321000 N, silinder dalam kondisi aman
torak mengalami tekukan atau memiliki kapasitas beban yang
lebih besar dari beban kerja.
Beban operasi maksimum dalam kondisi
aman adalah: 4.6 Perhitungan Tekanan Kerja
Tekanan kerja pada saat mendorong
F= P = F/A
dimana: = π . r2 = π . 82 cm
K = beban kritis (N) = 201,06 cm2
Sk = panjang yang menekuk bebas (2 x
panjang langkah) P = F/A
= 2 x 2 m = 4 meter = 315000 N/201,06 cm2
S = faktor keamanan = 3,5 = 31500 kg/201,06 cm2
E = modulus elastisitas 2 x 109 KPa = 159,70 kg/cm2
F = pembebanan aman = 159,70 bar
I = momen inersia = (π/64) . d4
Tekanan pada saluran kembali
Maka : Psaluran kembali = Patm – (ρoil . g . h)
= 101,3 x 103 – (879,12 . 9,81 . 0,45)
K= = 101,3 x 103 Pa – 3880,875 Pa
K = π2 x 2,05 x 1011 x π x 0,124 = 97444,12 Pa
42 x 64 = 0,9744412 bar ≈ 0,97 bar
= 1287148,061 N →
batang torak melengkung 4.7 Perhitungan Debit Aliran
Debit aliran pada saluran 1 dan 2 untuk
Pembebanan aman : gerakan maju
Rumus : Q = V x L
F= => F =
dimana :
F = 1287148,061 N Q = debit aliran pada waktu maju (m3/s)
3,5 V = kecepatan torak maju dan mundur
= 367756,5888 N = 0,4 m/menit = 6,67 x 10-3 m/s
L1 = luas penampang torak saat maju
Jadi batang torak aman dari tekukan = π . r2maju
karena gaya pembebanan aman lebih = π . 82
besar daripada gaya kerja atau = 201,06 cm2 = 0,0201 m2
367756,5888 N > 215000 N.
L2=luas penampang torak saat mundur
4.5 Penentuan Silinder Hidrolik
= Lmaju - Lmundur
Dari perhitungan diatas, digunakan
= π . r2maju - π . r2mundur
silinder hidrolik dengan diameter 16 cm
= π . 82 - π . 52
dan jari-jari 8 cm dengan panjang 200
8
= 122,52 cm2 = 0,0123 m2 f 2= faktor kerugian 2 = 0,438206094
L = panjang saluran selang dari pompa
ke katup = 1,12 m
Jadi: Q1 = 6,67 x 10-3 x 0,0201 D = diameter selang yang digunakan =
= 1,34067 x 10-4 m3/detik 0,5 inchi = 0,0127 m
= 8,04402 x 10-3 m3/menit v1 = kecepatan aliran saluran 1 suction
= 8,04 liter/menit = 1,06 m/s
v2 = kecepatan aliran saluran 2 suction
Q2 = 6,67 x 10-3 x 0,0123 = 0,46 m/s
= 8,158082 x 10-5 m3/detik g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
= 4,9008492 x 10-3 m3/menit K = koefisien minor loss pipa = 0,5
= 4,90 liter/menit Coeffelbow = koefisien loss elbow = 30
Coefftee = koefisien loss tee = 20
4.8 Penentuan Pompa Coeffvalve = koefisien loss valve = 150
Pompa hidrolik yang digunakan
ditentukan berdasarkan: tekanan kerja Sehingga:
yang dibutuhkan dan debit aliran yang Δ hs1 = 4,013613 m
dibutuhkan. Dari hasil perhitungan Δ hs2 = 1,503766 m
sebelumnya didapatkan tekanan kerja
yang dibutuhkan adalah 159,70 bar dan Perhitungan head loss discharge pada
debit terbesar terjadi pada waktu batang saluran 1 dan 2
torak bergerak maju sebesar 8,04
liter/menit. Δ hd1 = ( f . + f (4 . Coeffelbow) .
Sehingga dari hasil perhitungan ini
maka pompa hidrolik yang digunakan
pada alat pendorong hidrolik yaitu: Δ hd2 = ( f . + f (2 . Coeffelbow) .
pompa roda gigi merek kompass dengan
model nomer P109.
dimana:
f 1= faktor kerugian 1 = 0,218689644
4.9 Perhitungan Head Pompa
f 2= faktor kerugian 2 = 0,438206093
Perhitungan head pompa dilakukan
L1 = panjang saluran selang dari katup
pada saluran 1 dimana saluran yang
ke lubang pemasukan 1 = 2,68 m
mentransfer oli saat torak bergerak maju
L2 = panjang saluran selang dari katup
dan saluran 2 dimana saluran yang
ke lubang pemasukan 2 = 0,97 m
mentransfer oli saat torak mundur.
D = diameter selang yang digunakan =
Masing-masing saluran dihitung head
0,5 inchi = 0,0127 m
loss pada saluran suction dan discharge.
v1 = kecepatan aliran saluran 1 suction
= 1,06 m/s
Perhitungan head loss suction pada
v2 = kecepatan aliran saluran 2 suction
saluran 1 dan 2
= 0,46 m/s
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
Δ hs = ( f . + K + f (Coeffvalve + 2 . Coeffelbow = koefisien loss elbow = 30
9
He1 = head pompa total slrn 1
Sehingga head pompa total yang menuju = 1848,691 meter
saluran pemasukan 1 dan 2 adalah He2 = head pompa total slrn 2
sebagai berikut: = 2,458 meter
He = +( ) + (h) + hlt
Psh 1 = 2137,486527 watt
= 2,137486527 kW
P1 = tekanan permukaan reservoir Psh 2 = 1,244190367 watt
= 101,3 x 103 Pa = 1,244 x 10-3 kW
P2 = tekanan pada saluran 1 dan 2
= 159,70 bar (pada sal. 1) Daya pompa dalam kondisi loss diambil
= 1 bar (pada sal. 2) daya pompa yang terbesar diantara
V = kecepatan fluida pada saluran saluran pemasukan 1 dan 2. Sehingga
pemasukan daya pompa untuk mengatasi kondisi
= 1,06 m/s (pada sal. 1) loss yang digunakan pada alat
= 0,46 m/s (pada sal. 2) pendorong hidrolik adalah sebesar
ρ = berat jenis minyak 2,137486527 kW.
= 879,12 kg/m3
g = percepatan gravitasi bumi 4.11 Perhitungan Daya Mesin
= 10 m/detik2 Besarnya daya mesin yang
h = ketinggian fluida pada dibutuhkan adalah:
reservoir ke saluran pemasukan (m) Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin
hlt = head loss pada suction dan dimana :
discharge (m) Pmesin = daya mesin (kW)
Psh = daya pompa kondisi loss
Sehingga: Pp = daya pompa
He1 = 1848,691 meter ηmesin = efisiensi mesin = (50%-80%)
He2 = 2,458 meter
Daya pompa yang digunakan
4.10 Perhitungan Daya Pompa Pp = (Q x p) : 600
Daya mesin yang digunakan adalah
jumlah daya yang digunakan pompa dimana :
pada kondisi loss dengan pompa yang Pp = power yang dibutuhkan untuk
digunakan. Untuk menghitung daya menggerakkan pompa (kW)
yang digunakan untuk menggerakkan Q = debit yang dihasilkan pompa
pompa, maka: p = tekanan kerja
Daya pompa untuk mengatasi kondisi Pp = (20,02 x 159,70) : 600
loss = 5,328656667 kW
Rumus : Psh = ρ . g . Q . He
dimana : Psh = daya pompa saluran Jadi besarnya daya mesin yang
pemasukan dibutuhkan adalah:
ρ = berat jenis minyak = 879,12 kg/m3 Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2 Pmesin= (2,137486527+5,328656667): 0,7
Q = debit aliran saat batang torak maju = = 10,66571429 kW
1,34067 x 10-4 m3/detik = 14.29720414212804 HP ≈ 14 HP
10
Range pemilihan efisiensi mesin yang 2. Pompa
digunakan saat perhitungan yang sedikit Merek : Kompass
rendah bertujuan untuk menjaga Model : P109
performa mesin sehingga dapat Delivery : 9,1 cc/rev
digunakan dalam jangka waktu yang Max Pressure : 250 kgf/cm2
lebih lama (lebih awet). Hal ini Cont. Op. Press: 210 kgf/cm2
dikarenakan mesin tidak dipaksa untuk Speed Range : 600 rpm (min)
melakukan kerja yang mendekati and 4000 rpm (max)
kapasitas optimumnya, sehingga
ketahanan mesin pun terjaga. 3. Mesin Penggerak
Type : Diesel Engine
4.12 Perhitungan Tanki Reservoir Merek : Dongfeng
Volume reservoir ditentukan dari 3 kali Max. Ouput : 16HP / 2200 rpm
debit aliran yang dibutuhkan ditambah
dengan volume ruangan untuk pemuaian 4. Tanki Reservoir
sebesar 10%. Dimensi (p x l x t) : 50 cm x 37 cm x
Rumus: V = (3 x Q) + (3 x Q x 0,1) 36 cm
dimana: V = volume reservoir (liter)
Q = debit aliran pompa hidrolik 4.14 Rancangan Alat Pendorong
= 20,02 liter/menit
Jadi: V = (3 x 20,02) + (3 x 20,02 x 0,1)
= 60,06 + 6,006
= 66,066 liter = 66066 cm3
Dari hasil perhitungan volume reservoir
sebesar 66066 cm3 maka dimensi
reservoir dapat ditentukan. Dimensi
reservoir yaitu : panjang 50 cm, lebar 37 Gambar 4.2 Tampak atas alat pendorong hidrolik
cm, dan tinggi 36 cm.
1. Silinder hidrolik
- Tabung silinder
ID x OD = 160 mm x 190 mm Gambar 4.3 Tampak samping alat pendorong
hidrolik
Apply to pressure = 195 kg/mm2
Length = 2215 mm
- Tongkat Piston
Diameter = 100 mm
Length = 2097 mm
11
4.15 Kajian Ekonomis
Dari estimasi pendapatan pertahun, akan
dipergunakan untuk merencanakan
pembuatan alat pendorong hidrolik.
Maka untuk melihat analisa titik impas
(Break Even Point), digunakan
perhitungan jangka waktu investasi
kembali yaitu NPV (Net Present Value).
NPV adalah suatu perhitungan untuk
mengevaluasi kelayakan investasi suatu
proyek. Analisa perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.4 Tampak depan alat pendorong hidrolik a. Jika NPV > 0 berarti investasi
menguntungkan
b. Jika NPV < 0 berarti investasi
tidak menguntungkan
Perhitungan dengan menggunakan
tabulasi untuk membuat analisa titik
impas (Break Even Point) dan
menganalisa pay back periode dengan
menggunakan perhitungan Net Present
Value (NPV), diasumsikan
Gambar 4.5 Tampak samping model alat pendorong menggunakan 2 alternatif pembiayaan
hidrolik
yaitu :
- 100% modal pinjaman lunak (loan)
- 100% modal pinjaman komersial
12
Tabel 4.2 NPV dengan modal pinjaman tanki reservoir dengan dimensi
komersial panjang 500 mm, lebar 370 mm, dan
tinggi 360 mm.
2. Biaya investasi yang dibutuhkan
untuk pembuatan alat pendorong
hidrolik adalah sebesar Rp
49.928.918,00. Dan dari hasil
analisa Break Even Point (BEP),
pengembalian biaya investasi
dengan sumber biaya investasi
pinjaman lunak (loan) terjadi pada
tahun ke-3 dan untuk pengembalian
biaya investasi dengan sumber biaya
pinjaman komersial terjadi pada
tahun ke-4.
5.2 Saran
Tugas akhir yang disusun penulis ini
masih memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
Gambar 4.9 Diagram BEP dengan modal mengharapkan tugas akhir ini dapat
pinjaman komersial dilakukan kajian yang lebih mendalam
mengenai kekuatan konstruksi alat
5. KESIMPULAN DAN SARAN pendorong dan efisiensi aliran pada
5.1 Kesimpulan saluran sistem hidrolik. Dengan
Dari hasil survey lapangan dan mengetahui kekuatan konstruksi alat
perhitungan untuk perencanaan alat pendorong diharapkan adanya
pendorong hidrolik diperoleh pengembangan desain dan bentuk yang
kesimpulan bahwa: lebih baik lagi. Dan efisiensi pada
1. Hasil dari perencanaan alat saluran sistem hidrolik dapat bermanfaat
pendorong hidrolik diperoleh untuk memilih spesifikasi komponen
kapasitas gaya dorong maksimum yang lebih detail agar sistem bekerja
alat pendorong hidrolik sebesar dengan lebih optimum.
315000 N dan kecepatan gerak Adapun maksud dari saran penulis ini
tongkat piston alat pendorong agar alat pendorong hidrolik memiliki
hidrolik 40 cm / menit dan spesifikasi yang lebih baik untuk
komponen sistem hidrolik yang memenuhi fungsi kerjanya dengan lebih
butuhkan berupa: Pompa dengan efektif dan efisien.
jenis gear pump yang mempunyai
maximum pressure 250 kgf/cm2,
silinder silinder ditentukan memiliki
dimensi inner diameter 160 mm dan
diameter tongkat piston 120 mm
dengan panjang langkah 2000 mm,
mesin penggerak digunakan mesin
diesel yang memiliki daya 16 HP
dan putaran mesin 2200 rpm, dan
13
DAFTAR PUSTAKA Nur, Muhammad. 2004. KAJIAN
NUMERIK PELUNCURAN
Asbari, Masduki. 13 Desember 2012. KAPAL JARING CUMI DI
Mendesain Sistem Hidrolik, GALANGAN KAPAL MARUNDA
http://masdukiasbari.wordpress.co DAN MUARA ANGKE, JAKARTA
m/2011/04/11 UTARA. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Benny Multi Hidayat dan Haryanto.
1999. TEKNIK DASAR Widjaya Soesila, Chandra. 1997.
PNEUMATIK DAN HIDROLIK. PERANCANGAN MESIN PRESS
Jakarta : CV. AL HAMAN GENTENG BETON OTOMATIS.
Universitas Kristen Petra.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Surabaya
2006. “Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak) Prosedur Pengukuran dan
Pengujian Kapal Perikanan”
14