Anda di halaman 1dari 14

Perancangan Dan Kajian Ekonomis Alat Pendorong Hidrolik

Untuk Peluncuran Bangunan Baru Kapal Ikan Tradisional

Oleh : Aditya Rio Prabowo


Pembimbing I : Ir. Kiryanto, MT
Pembimbing II: Ir. Sarjito Jokosisworo, MSi

Abstrak
Kapal ikan tradisional merupakan sarana yang paling diminati nelayan dalam bekerja
menangkap ikan, oleh karenanya industri perkapalan ikan tradisional berkembang pesat di
Indonesia. Pembangunan kapal tradisional dilakukan seperti hal nya kapal modern dan kedua
jenis kapal ini tentu akan mengalami proses peluncuran dalam setelah pembangunan lambung
kapal selesai. Dalam hal peluncuran, peluncuran kapal tradisional berbeda dengan kapal
modern dimana peluncuran tidak menggunakan bidang miring dan kapal di dorong dengan
dongkrak serta di tarik oleh sling. Dengan metode ini, proses peluncuran kapal berjalan lambat
dan tidak efisien. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat dorong yang memudahkan proses
peluncuran. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan alat pendorong hidrolik untuk
peluncuran bangunan baru kapal ikan tradisional.
Pembuatan alat pendorong ini merencanakan berat beban yang akan didorong, waktu
peluncuran saat menggunakan alat pendorong dan kapasitas gaya dorong alat. Kemudian
menentukan spesifikasi komponen alat pendorong yaitu: silinder hidrolik, pompa, mesin diesel
dan tanki reservoir.
Dari hasil survey lapangan dan perhitungan untuk perencanaan alat pendorong hidrolik
diperoleh kesimpulan bahwa: hasil dari perencanaan alat pendorong hidrolik diperoleh
kapasitas gaya dorong maksimum alat pendorong hidrolik sebesar 315000 N dan kecepatan
gerak tongkat piston alat pendorong hidrolik 40 cm / menit. Dan komponen sistem hidrolik yang
butuhkan berupa: pompa dengan jenis gear pump yang mempunyai maximum pressure 250
kgf/cm2, silinder hidrolik ditentukan memiliki inner diameter 160 mm, mesin penggerak
digunakan mesin diesel yang memiliki daya 16 HP dan putaran mesin 2200 rpm. Dan tanki fluida
dengan daya tampung 66066 cm3 dengan dimensi panjang 50 cm, lebar 37 cm, dan tinggi 36 cm.
Biaya investasi yang diperlukan untuk membangun alat pendorong hidrolik adalah sebesar
sebesar Rp 49.928.918,00. Dan dari hasil analisa Break Even Point (BEP), pengembalian biaya
investasi dengan sumber biaya investasi pinjaman lunak (loan) terjadi pada tahun ke-3 dan untuk
pengembalian biaya investasi dengan sumber biaya pinjaman komersial terjadi pada tahun ke-4.

Kata kunci: peluncuran kapal tradisonal, sistem hidrolik, alat pendorong hidrolik

1. PENDAHULUAN penduduk yang berdomisili di wilayah


1.1 Latar Belakang pesisir. Dalam melakukan tugasnya,
Indonesia sebagai negara kepulauan nelayan tentu membutuhkan alat
yang memiliki garis pantai terpanjang transportasi untuk menangkap ikan,
kedua setelah Kanada memiliki yaitu kapal ikan. Karena moyoritas
keanekaragaman hayati maritim yang nelayan ikan negara kita merupakan
beraneka ragam, baik jenis dan nelayan tradisional maka kapal ikan
jumlahnya. Oleh karenanya profesi yang digunakan adalah kapal tradisional
nelayan di negara ini merupakan bagian yang terbuat dari kayu.
yang tidak terpisahkan dari kehidupan Dalam proses pembuatan kapal yang
sehari-hari penduduknya, khususnya terbuat kayu tentu berbeda dengan kapal

1
yang dibuat dari baja pada umumnya, kapal ikan tradisional ?
baik dari segi bahan maupun proses 2. Bagaimana menghitung
pembuatannya. perkiraan biaya investasi
Tempat pembuatan kapal kayu sendiri pembuatan alat pendorong
berlangsung di daratan yang datar, hidrolik?
sehingga saat kapal sudah selesai
dibangun dan akan dilakukan launching 1.3 Batasan Masalah
ke daerah perairan, pekerja mengalami Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
kesulitan karena kapal berada di tempat ini permasalahan akan dibatasi sebagai
yang datar dan cukup jauh dari perairan. berikut :
Terlebih lagi tanah pada tempat 1. Penelitian dibatasi seputar
pembangunan kapal tidak dikeraskan perhitungan beban yang akan
seperti building berth kapal baja yang didorong dan perhitungan
biasanya di beton. komponen yang dibutuhkan alat
Saat ini bangunan baru kapal tradisional pendorong hidrolik, yaitu silinder
yang sudah selesai dibangun akan ditarik hidrolik, pompa, mesin
menggunakan sling dan kantrol serta penggerak dan tanki reservoir
didorong oleh dongkrak yang digerakkan 2. Perhitungan berat kapal
dengan tenaga manusia saat akan menggunakan data kebutuhan
melakukan peluncuran. Metode ini kayu dari rancangan dan
membutuhkan tenaga manusia yang anggaran biaya kapal yang akan
banyak dan membutuhkan waktu yang dihitung beratnya
lama. 3. Spesifikasi alat pendorong
Seharusnya proses launching dapat hidrolik dibatasi seputar silinder
dilakukan dengan lebih mudah, dan pada hidrolik, pompa, mesin
situasi diatas dapat disimpulkan bahwa penggerak dan dimensi tanki
pembuat kapal membutuhkan alat reservoir
khusus yang berfungsi membantu 4. Mesin penggerak menggunakan
mendorong kapal saat launching mesin diesel
bangunan baru kapal ikan tradisional 5. Beban kapal yang dihitung
dilakukan. menggunakan kapal dengan
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis ukuran 30 GT
mengambil judul rancang bangun alat
pendorong hidrolik untuk peluncuran 1.4 Tujuan Penelitian
bangunan baru kapal ikan tradisional. Tujuan dari penelitian berguna sebagai
acuan hasil yang diharapkan diraih oleh
1.2 Rumusan Masalah peneliti. Adapun tujuan penelitian ini
Dengan memperhatikan pokok adalah:
permasalahan yang terdapat pada latar 1. Menghitung komponen sistem
belakang maka diambil beberapa hidrolik pada alat pendorong
rumusan masalah pada Tugas Akhir ini yaitu: pompa, mesin diesel,
sebagai berikut : silinder aktuator dan tanki fluida
1. Bagaimana menghitung dan hidrolik
merencanakan alat pendorong 2. Menghitung biaya investasi yang
hidrolik yang dapat dibutuhkan untuk pembuatan alat
mempercepat proses peluncuran pendorong hidrolik

2
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3 Peluncuran Kapal
2.1 Sistem Hidrolik Pada peluncuran bangunan baru kapal
Hidrolik adalah ilmu yang mempelajari ikan tradisional, media peluncuran tidak
dan menerapkan pergerakan fluida pada menggunakan bidang miring seperti
alat - alat yang bertujuan mempermudah peluncuran kapal baja. Peluncuran
pekerjaan manusia. Sistem kerja hidrolik dilakukan dengan di dorong oleh
sudah dikenal sejak zaman Yunani dongkrak dan di tarik oleh katrol. Posisi
Kuno, dimana kata hidrolik berasal dari kapal saat peluncuran pun bergerak
bahasa Yunani hydraulikos, yang maju, tidak seperti kapal baja modern
merupakan gabungan hydro yang berarti yang apabila diluncurkan secara
air dan aulos yang berarti pipa. Topik memanjang bergerak mundur.
bahasan hidrolika mencakup Peluncuran bangunan baru kapal ikan
pergerakkan fluida pada ruang tertutup tradisional terhambat terutama oleh
seperti pipa perancangan bendungan, tanah yang datar dan tidak rata.
pompa, dan pergerakkan fluida pada Peluncuran pada tanah yang landai tentu
ruangan terbuka seperti sungai. lebih berat daripada peluncuran pada
Perkembangan ini berlanjut pada sekitar bidang miring. dan tanag yang tidak rata
tahun 1800 oleh Joseph Bramah, yang seringkali menghambat proses
melakukan kegiatan di London dengan penyusunan rel yang menopang kapal
kempa hidrolik. Sekitar pada ketika hendak di luncurkan.
pertengahan abad ke-19 bangunan kapal
pun orang memanfaatkan hidrolik , 2.4 Berat Kapal
terutama untuk menggerakkan kemudi. Berat kapal disini adalah berat yang
Setelah tahun 1900, yang paling banyak tidak termasuk berat muatan dan awak
digunakan adalah minyak sebagai kapal. Perhitungan berat kapal disini
medium sistem hidrolik. Hal ini berfungsi untuk mengetahui besarnya
dilakukan dengan pertimbangan minyak beban yang akan didorong oleh alat
memiliki kemampuan untuk melumasi pendorong hidrolik. Berikut rumus
lebih baik dibandingkan dengan air dan perhitungan berat yang digunakan:
minyak memiliki kemampuan proteksi Wkapal = Wbadan kapal + Wpermesinan
terhadap korosi yang lebih baik.
Sistem hidrolik banyak memiliki 2.5 Gerak Partikel Benda
keuntungan. Keuntungan sistem hidrolik Untuk dapat menggerakkan partikel
antara lain: dalam kurun waktu tertentu dan
1. Gaya yang dihasilkan besar kecepatan tertentu, maka dibutuhkan
2. Mudah dalam pemasangan gaya yang besarnya dapat ditentukan
3. Sedikit perawatan dengan rumus sebagai berikut:

2.2 Komponen Sistem Hidrolik


Pada alat pendorong hirolik terdapat
beberapa komponen, yaitu: pompa,
mesin penggerak, silinder hidrolik,
katup, relief valve, selang hidrolik, pipa, Gambar 2.1 Skema gaya yang bekerja saat partikel
bergerak
tanki fluida dan filter.

3
Rumus : +↑Σ Fy = 0
N–W=0 Tekanan =
N=W

+ → Σ Fx = 0 2.8 Perhitungan Pompa


Fs + m . a = 0 Perhitungan pompa berguna untuk
F = fs + m . a memperhitungkan spesifikasi pompa
F = µs . N + m . a yang digunakan. Perhitungan pompa
dilakukan setelah perhitungan silinder
hidrolik di lakukan. Perhitungan pompa
Dimana : W = berat benda (N) terdiri dari perhitungan tekanan kerja
N = gaya lawan alas dan perhitungan debit aliran yang
terhadap benda (N) kemudian digunakan untuk perhitungan
fs = gaya gesek (N) head pompa guna memperhitungkan
m = massa benda (kg) daya pompa. Berikut formula Hukum
a = percepatan (m/s2) Bernoulli untuk memperhitungkan head
µs = koefisien gesek pompa:
F = gaya dorong (N) He = +( ) + (h) + hlt

2.6 Metode Hydraulic System P = tekanan permukaan reservoir (Pa)


Calculation Method (HSCM) V= kecepatan fluida pada saluran
Filosofi yang sering digunakan dalam pemasukan (m/s)
perencanaan sistem hidrolik adalah ρ = berat jenis minyak (kg/m3)
perencanaan spesifikasi komponen g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
sistem hidrolik berdasarkan Hydraulic h = ketinggian fluida pada reservoir ke
System Calculation Method atau yang saluran pemasukan (m)
disingkat (HSCM). Metode ini di hlt = head loss pada suction dan
temukan oleh orang yang menemukan discharge (m)
alat hidrolik yaitu ilmuwan asal Inggris
Joseph Bramah. Perhitungan sistem 2.9 Perhitungan Mesin Penggerak
hidrolik mencakup kedalam empat Setelah dilakukan perhitungan pompa,
komponen utama sistem utama sistem, didapat daya dibutuhkan untuk
yaitu: silinder hidrolik, pompa, mesin menggerakan pompa tersebut. Maka
penggerak dan tanki reservoir. Dewasa selanjutnya dilakukan perhitungan daya
ini, metode perencanaan sistem hidrolik mesin penggerak. Hal ini dilakukan
ini sudah banyak diaplikasikan dalam untuk menentukan mesin penggerak
kehidupan sehari-hari, seperti pada yang dipakai. Pertimbangan utama
pengangkat mobil pada bengkel dan dalam perhitungan ini adalah penentuan
mesin press. nilai efisiensi mesin. Mesin rata-rata
memiliki efisiensi 80%-85%, namun
2.7 Perhitungan Silinder demi menjaga keawetan dan perfoma
Perhitungan silinder hidrolik dilakukan mesin terjaga, dalam perhitungan mesin
untuk memperhitungkan diameter penggerak, efisiensi diturunkan menjadi
silinder hidrolik yang dibutuhkan. 50%-80%. Berikut formula Hukum Watt
Berikut formula Hukum Pascal yang untuk menghitung daya mesin
digunakan dalam perhitungan ini: penggerak:

4
Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin 3. Teknisi Perusahaan MITRA Flo-
dimana : Tech mengenai sistem dan
Pmesin = daya mesin (Kw) komponen hidrolik
Psh = daya pompa kondisi loss 4. Dosen yang menguasai
Pp = daya pompa permasalahan yang ada didalam
ηmesin = efisiensi mesin penelitian ini

2.10 Perhitungan Tanki Reservoir 3.3 Perencanaan Alat Pendorong


Volume reservoir ditentukan dari 3 kali Hidrolik
debit aliran yang dibutuhkan ditambah Dari data awal yang telah diambil,
dengan volume ruangan untuk pemuaian kemudian dilakukan perencanaan alat
sebesar 10%. pendorong hidrolik dengan
Rumus: V = (3 x Q) + (3 x Q x 0,1) menggunakan prosedur yaitu:
dimana: V = volume reservoir 1. Menghitung beban dan gaya
Q = debit aliran pompa hidrolik peluncuran
2. Menghitung dan menentukan
3. METODE PENELITIAN komponen sistem hidrolik
3.1 Studi Literature a) Menentukan dimensi silinder
1. Mempelajari karakteristik sistem aktuator
hidrolik yang telah ada baik cara b) Menghitung tekanan kerja
kerja sistem maupun keunggulan c) Menghitung debit aliran fluida
dan kelemahannya d) Menentukan pompa
e) Menentukan pipa saluran
2. Metode pengumpulan data yang f) Menentukan directional
diperoleh dari buku-buku dan control valve
majalah di perpustakaan serta g) Menghitung dimensi tanki
artikel dan jurnal melalui fluida
internet. h) Menghitung head pompa
i) Menghitung daya mesin
3.2 Metode Interview penggerak
Metode ini dilakukan dengan langsung j) Menentukan mesin penggerak
melajukan wawancara dengan pakar atau 3. Membuat desain dan model alat
narasumber, diantaranya: pendorong
4. Menghitung biaya investasi
1. Pemilik perusahaan PT Masnika
pembangunan alat pendorong
Demori Tunggulantis, dalam
.
proses perhitungan rancangan
3.4 Penyajian Data Hasil Perhitungan
komponen alat pendorong
Hasil dari pengolahan data Pengumpulan
hidrolik dan sinkronisasi
data penelitian meliputi data utama dan
ketersediaan komponen di
data pendukung. Data utama penelitian
lapangan
yang dikumpulkan meliputi ukuran
2. Pengawas pembangunan kapal,
utama kapal lines plan, general
untuk mendapatkan data
arrangement, dan profile construction.
galangan dan mekanisme
Dan data pendukung penelitian yang
peluncuran bangunan baru kapal
dikumpulkan meliputi layout galangan
ikan tradisional
kapal dan data komponen sistem hidrolik

5
yang umum dipakai, diperoleh gambar dibutuhkan untuk pembangunan badan
desain dan model perencanaan alat kapal beserta kerangka-kerangkanya
pendorong hidrolik, skema kerja alat (gading dan wrang). Perhitungan
pendorong hidrolik, diagram kerja alat dilakukan dengan menghitung volume
pendorong hidrolik, dan perhitungan objek kemudian di kalikan sebanyak
biaya investasi pembangunan alat jumlah objek tersebut. Dalam
pendorong hidrolik. perhitungan berat, daftar komponen
badan kapal yang dihitung didapat dari
rancangan anggaran dan biaya
3.5 Diagram Alir Penelitian pembangunan kapal.
Setelah mendapatkan volume total badan
kapal, kemudian jumlah tersebut
dikalikan dengan berat jenis kayu yang
digunakan. Dan didapat berat badan
kapal sebesar 32,44 ton.

4.1.3 Perhitungan Berat Mesin


Perhitungan berat mesin dilakukan untuk
mengetahui berat dari permesinan kapal
dengan formula:
WPermesinan =
Dimana:
Cm (coefficient of machinery) =
20 untuk MCR < 1000 HP
Cm (coefficient of machinery) =
30 untuk MCR > 1000 HP
MCR : Maximum Continuous Rating
(HP)
RPM : Radian per Minute

Dari formula tersebut didapatkan berat


4. ANALISA DAN PEMBAHASAN permesinan sebesar 2,16 ton.
4.1 Perhitungan Beban
4.1.1 Ukuran Kapal 4.1.4 Perhitungan Berat Total Kapal
Untuk mengetahui beban yang akan
Berat total kapal sama dengan berat
didorong oleh alat, digunakan kapal badan kapal ditambah berat mesin.
kayu dengan kapasitas 30 GT dengan Sehingga didapat berat total kapal adalah
data sebagai berikut: 32,44 ton + 2,16 ton = 34,60 ton.
LOA = 17,63 m
B = 4,80 m Dengan ditambahkan safety factor
H = 2,50 m sebesar 15% dari hasil perhitungan,
T = 1,75 m maka didapat berat kapal sekarang
adalah 40 ton.
4.1.2 Perhitungan Berat Badan Kapal
Perhitungan berat badan kapal diperoleh
dari perhitungan kebutuhan kayu yang

6
dorong yang didesain pada alat
pendorong hidrolik yaitu:

4.2 Perhitungan Gaya F alat pendorong = 2 x Fperhitungan


= 2 x 157228 N
= 314456 N
≈ 315000 N

4.3 Penentuan Kecepatan Piston


Penentuan kecepatan penggerak piston
Gambar 4.1 Skema gaya yang bekerja saat partikel didesain berdasarkan lama target
bergerak pengerjaan peluncuran, panjang tongkat
piston yang keluar dari tabung, lama
+↑Σ Fy = 0 kerja harian di galangan, dan estimasi
N–W=0 lama waktu setting alat. Dan diketahui
N=W bahwa biasanya kecepatan aman gerak
=m.g piston adalah 0,5 meter/menit.
= 40000 kg x 9,81 m/detik2 Dari parameter tersebut di desain
= 392400 N kecepatan gerak piston 40 cm/menit.

+ → Σ Fx = 0 4.4 Perhitungan Perencanaan Silinder


Fs + m . a = 0 - Fdorong kapal = 315000 N
F = fs + m . a - Dengan mempertimbangkan
F = µs . N + m . a ketinggian pondasi silinder yang
= µs . N + m . (v/t) didesain setinggi 14 cm dan
= 0,4 . 4392400 N + ketinggian lunas kapal saat akan
40000 kg . ( ) meluncur maka direncanakan silinder
hidrolik memiliki ukuran diameter 16
= 156960 N + 268 N cm dan jari-jari 8 cm dengan panjang
= 157228 N 200 cm.

Dimana : W = berat benda (N)


N = gaya normal (N)
fs = gaya gesek (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/detik2)
µs = koefisien gesek Gambar 4.2 Perencanaan diameter silinder
F = gaya dorong (N) berdasarkan pondasi dan letak lunas
g = gravitasi (m/detik2)
v = kecepatan (m/detik) Tekukan batang piston akan terjadi
t = waktu tempuh (detik) jika langkah torak dalam hubungannya
dengan diameter batang torak pada hasil
Dari perhitungan diatas didapatkan gaya yang diperlukan keluar dari
bahwa untuk mendorong kapal dengan perbandingan (keamanan). Tekukan
berat 40 ton sejauh 80 meter dengan batang piston dihitung menurut rumus
kecepatan 0,4 meter/menit dibutuhkan Euler, dimana batang torak dianggap
gaya sebesar 157228 N. Besarnya gaya

7
sebagai kelompok yang menimbulkan cm. Dengan pertimbangan ketinggian
tekukan. perencanaan pondasi silinder dan posisi
lunas kapal saat hendak diluncurkan.
Serta hasil perhitungan keamanan untuk
Rumus Euler : K = silinder dengan diameter 16 cm dan
panjang 200 cm untuk mendorong beban
Catatan : dibawah kondisi ini batang 321000 N, silinder dalam kondisi aman
torak mengalami tekukan atau memiliki kapasitas beban yang
lebih besar dari beban kerja.
Beban operasi maksimum dalam kondisi
aman adalah: 4.6 Perhitungan Tekanan Kerja
Tekanan kerja pada saat mendorong
F= P = F/A
dimana: = π . r2 = π . 82 cm
K = beban kritis (N) = 201,06 cm2
Sk = panjang yang menekuk bebas (2 x
panjang langkah) P = F/A
= 2 x 2 m = 4 meter = 315000 N/201,06 cm2
S = faktor keamanan = 3,5 = 31500 kg/201,06 cm2
E = modulus elastisitas 2 x 109 KPa = 159,70 kg/cm2
F = pembebanan aman = 159,70 bar
I = momen inersia = (π/64) . d4
Tekanan pada saluran kembali
Maka : Psaluran kembali = Patm – (ρoil . g . h)
= 101,3 x 103 – (879,12 . 9,81 . 0,45)
K= = 101,3 x 103 Pa – 3880,875 Pa
K = π2 x 2,05 x 1011 x π x 0,124 = 97444,12 Pa
42 x 64 = 0,9744412 bar ≈ 0,97 bar
= 1287148,061 N →
batang torak melengkung 4.7 Perhitungan Debit Aliran
Debit aliran pada saluran 1 dan 2 untuk
Pembebanan aman : gerakan maju
Rumus : Q = V x L
F= => F =
dimana :
F = 1287148,061 N Q = debit aliran pada waktu maju (m3/s)
3,5 V = kecepatan torak maju dan mundur
= 367756,5888 N = 0,4 m/menit = 6,67 x 10-3 m/s
L1 = luas penampang torak saat maju
Jadi batang torak aman dari tekukan = π . r2maju
karena gaya pembebanan aman lebih = π . 82
besar daripada gaya kerja atau = 201,06 cm2 = 0,0201 m2
367756,5888 N > 215000 N.
L2=luas penampang torak saat mundur
4.5 Penentuan Silinder Hidrolik
= Lmaju - Lmundur
Dari perhitungan diatas, digunakan
= π . r2maju - π . r2mundur
silinder hidrolik dengan diameter 16 cm
= π . 82 - π . 52
dan jari-jari 8 cm dengan panjang 200

8
= 122,52 cm2 = 0,0123 m2 f 2= faktor kerugian 2 = 0,438206094
L = panjang saluran selang dari pompa
ke katup = 1,12 m
Jadi: Q1 = 6,67 x 10-3 x 0,0201 D = diameter selang yang digunakan =
= 1,34067 x 10-4 m3/detik 0,5 inchi = 0,0127 m
= 8,04402 x 10-3 m3/menit v1 = kecepatan aliran saluran 1 suction
= 8,04 liter/menit = 1,06 m/s
v2 = kecepatan aliran saluran 2 suction
Q2 = 6,67 x 10-3 x 0,0123 = 0,46 m/s
= 8,158082 x 10-5 m3/detik g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
= 4,9008492 x 10-3 m3/menit K = koefisien minor loss pipa = 0,5
= 4,90 liter/menit Coeffelbow = koefisien loss elbow = 30
Coefftee = koefisien loss tee = 20
4.8 Penentuan Pompa Coeffvalve = koefisien loss valve = 150
Pompa hidrolik yang digunakan
ditentukan berdasarkan: tekanan kerja Sehingga:
yang dibutuhkan dan debit aliran yang Δ hs1 = 4,013613 m
dibutuhkan. Dari hasil perhitungan Δ hs2 = 1,503766 m
sebelumnya didapatkan tekanan kerja
yang dibutuhkan adalah 159,70 bar dan Perhitungan head loss discharge pada
debit terbesar terjadi pada waktu batang saluran 1 dan 2
torak bergerak maju sebesar 8,04
liter/menit. Δ hd1 = ( f . + f (4 . Coeffelbow) .
Sehingga dari hasil perhitungan ini
maka pompa hidrolik yang digunakan
pada alat pendorong hidrolik yaitu: Δ hd2 = ( f . + f (2 . Coeffelbow) .
pompa roda gigi merek kompass dengan
model nomer P109.
dimana:
f 1= faktor kerugian 1 = 0,218689644
4.9 Perhitungan Head Pompa
f 2= faktor kerugian 2 = 0,438206093
Perhitungan head pompa dilakukan
L1 = panjang saluran selang dari katup
pada saluran 1 dimana saluran yang
ke lubang pemasukan 1 = 2,68 m
mentransfer oli saat torak bergerak maju
L2 = panjang saluran selang dari katup
dan saluran 2 dimana saluran yang
ke lubang pemasukan 2 = 0,97 m
mentransfer oli saat torak mundur.
D = diameter selang yang digunakan =
Masing-masing saluran dihitung head
0,5 inchi = 0,0127 m
loss pada saluran suction dan discharge.
v1 = kecepatan aliran saluran 1 suction
= 1,06 m/s
Perhitungan head loss suction pada
v2 = kecepatan aliran saluran 2 suction
saluran 1 dan 2
= 0,46 m/s
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
Δ hs = ( f . + K + f (Coeffvalve + 2 . Coeffelbow = koefisien loss elbow = 30

Coeffelbow + 1 . Coefftee)) . Sehingga:


dimana: Δ hd1 = 4,145720 m
f 1= faktor kerugian 1 = 0,218689644 Δ hd2 = 0,644524 m

9
He1 = head pompa total slrn 1
Sehingga head pompa total yang menuju = 1848,691 meter
saluran pemasukan 1 dan 2 adalah He2 = head pompa total slrn 2
sebagai berikut: = 2,458 meter
He = +( ) + (h) + hlt
Psh 1 = 2137,486527 watt
= 2,137486527 kW
P1 = tekanan permukaan reservoir Psh 2 = 1,244190367 watt
= 101,3 x 103 Pa = 1,244 x 10-3 kW
P2 = tekanan pada saluran 1 dan 2
= 159,70 bar (pada sal. 1) Daya pompa dalam kondisi loss diambil
= 1 bar (pada sal. 2) daya pompa yang terbesar diantara
V = kecepatan fluida pada saluran saluran pemasukan 1 dan 2. Sehingga
pemasukan daya pompa untuk mengatasi kondisi
= 1,06 m/s (pada sal. 1) loss yang digunakan pada alat
= 0,46 m/s (pada sal. 2) pendorong hidrolik adalah sebesar
ρ = berat jenis minyak 2,137486527 kW.
= 879,12 kg/m3
g = percepatan gravitasi bumi 4.11 Perhitungan Daya Mesin
= 10 m/detik2 Besarnya daya mesin yang
h = ketinggian fluida pada dibutuhkan adalah:
reservoir ke saluran pemasukan (m) Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin
hlt = head loss pada suction dan dimana :
discharge (m) Pmesin = daya mesin (kW)
Psh = daya pompa kondisi loss
Sehingga: Pp = daya pompa
He1 = 1848,691 meter ηmesin = efisiensi mesin = (50%-80%)
He2 = 2,458 meter
Daya pompa yang digunakan
4.10 Perhitungan Daya Pompa Pp = (Q x p) : 600
Daya mesin yang digunakan adalah
jumlah daya yang digunakan pompa dimana :
pada kondisi loss dengan pompa yang Pp = power yang dibutuhkan untuk
digunakan. Untuk menghitung daya menggerakkan pompa (kW)
yang digunakan untuk menggerakkan Q = debit yang dihasilkan pompa
pompa, maka: p = tekanan kerja
Daya pompa untuk mengatasi kondisi Pp = (20,02 x 159,70) : 600
loss = 5,328656667 kW
Rumus : Psh = ρ . g . Q . He
dimana : Psh = daya pompa saluran Jadi besarnya daya mesin yang
pemasukan dibutuhkan adalah:
ρ = berat jenis minyak = 879,12 kg/m3 Pmesin = (Psh + Pp) : ηmesin
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2 Pmesin= (2,137486527+5,328656667): 0,7
Q = debit aliran saat batang torak maju = = 10,66571429 kW
1,34067 x 10-4 m3/detik = 14.29720414212804 HP ≈ 14 HP

10
Range pemilihan efisiensi mesin yang 2. Pompa
digunakan saat perhitungan yang sedikit Merek : Kompass
rendah bertujuan untuk menjaga Model : P109
performa mesin sehingga dapat Delivery : 9,1 cc/rev
digunakan dalam jangka waktu yang Max Pressure : 250 kgf/cm2
lebih lama (lebih awet). Hal ini Cont. Op. Press: 210 kgf/cm2
dikarenakan mesin tidak dipaksa untuk Speed Range : 600 rpm (min)
melakukan kerja yang mendekati and 4000 rpm (max)
kapasitas optimumnya, sehingga
ketahanan mesin pun terjaga. 3. Mesin Penggerak
Type : Diesel Engine
4.12 Perhitungan Tanki Reservoir Merek : Dongfeng
Volume reservoir ditentukan dari 3 kali Max. Ouput : 16HP / 2200 rpm
debit aliran yang dibutuhkan ditambah
dengan volume ruangan untuk pemuaian 4. Tanki Reservoir
sebesar 10%. Dimensi (p x l x t) : 50 cm x 37 cm x
Rumus: V = (3 x Q) + (3 x Q x 0,1) 36 cm
dimana: V = volume reservoir (liter)
Q = debit aliran pompa hidrolik 4.14 Rancangan Alat Pendorong
= 20,02 liter/menit
Jadi: V = (3 x 20,02) + (3 x 20,02 x 0,1)
= 60,06 + 6,006
= 66,066 liter = 66066 cm3
Dari hasil perhitungan volume reservoir
sebesar 66066 cm3 maka dimensi
reservoir dapat ditentukan. Dimensi
reservoir yaitu : panjang 50 cm, lebar 37 Gambar 4.2 Tampak atas alat pendorong hidrolik
cm, dan tinggi 36 cm.

4.13 Penentuan Spesifikasi Komponen


Dengan gaya dorong maksimum yang di
rancang pada mesin sebesar 315000 N
dan kecepatan gerak tongkat piston 40
cm/menit, didapatkan komponen sistem
hidrolik dengan spesifikasi:

1. Silinder hidrolik
- Tabung silinder
ID x OD = 160 mm x 190 mm Gambar 4.3 Tampak samping alat pendorong
hidrolik
Apply to pressure = 195 kg/mm2
Length = 2215 mm
- Tongkat Piston
Diameter = 100 mm
Length = 2097 mm

11
4.15 Kajian Ekonomis
Dari estimasi pendapatan pertahun, akan
dipergunakan untuk merencanakan
pembuatan alat pendorong hidrolik.
Maka untuk melihat analisa titik impas
(Break Even Point), digunakan
perhitungan jangka waktu investasi
kembali yaitu NPV (Net Present Value).
NPV adalah suatu perhitungan untuk
mengevaluasi kelayakan investasi suatu
proyek. Analisa perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.4 Tampak depan alat pendorong hidrolik a. Jika NPV > 0 berarti investasi
menguntungkan
b. Jika NPV < 0 berarti investasi
tidak menguntungkan
Perhitungan dengan menggunakan
tabulasi untuk membuat analisa titik
impas (Break Even Point) dan
menganalisa pay back periode dengan
menggunakan perhitungan Net Present
Value (NPV), diasumsikan
Gambar 4.5 Tampak samping model alat pendorong menggunakan 2 alternatif pembiayaan
hidrolik
yaitu :
- 100% modal pinjaman lunak (loan)
- 100% modal pinjaman komersial

Tabel 4.1 NPV dengan modal pinjaman lunak

Gambar 4.6 Tampak atas model alat


pendorong hidrolik

Gambar 4.7 Model alat pendorong hidrolik

Gambar 4.8 Diagram BEP dengan modal


pinjaman lunak

12
Tabel 4.2 NPV dengan modal pinjaman tanki reservoir dengan dimensi
komersial panjang 500 mm, lebar 370 mm, dan
tinggi 360 mm.
2. Biaya investasi yang dibutuhkan
untuk pembuatan alat pendorong
hidrolik adalah sebesar Rp
49.928.918,00. Dan dari hasil
analisa Break Even Point (BEP),
pengembalian biaya investasi
dengan sumber biaya investasi
pinjaman lunak (loan) terjadi pada
tahun ke-3 dan untuk pengembalian
biaya investasi dengan sumber biaya
pinjaman komersial terjadi pada
tahun ke-4.

5.2 Saran
Tugas akhir yang disusun penulis ini
masih memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
Gambar 4.9 Diagram BEP dengan modal mengharapkan tugas akhir ini dapat
pinjaman komersial dilakukan kajian yang lebih mendalam
mengenai kekuatan konstruksi alat
5. KESIMPULAN DAN SARAN pendorong dan efisiensi aliran pada
5.1 Kesimpulan saluran sistem hidrolik. Dengan
Dari hasil survey lapangan dan mengetahui kekuatan konstruksi alat
perhitungan untuk perencanaan alat pendorong diharapkan adanya
pendorong hidrolik diperoleh pengembangan desain dan bentuk yang
kesimpulan bahwa: lebih baik lagi. Dan efisiensi pada
1. Hasil dari perencanaan alat saluran sistem hidrolik dapat bermanfaat
pendorong hidrolik diperoleh untuk memilih spesifikasi komponen
kapasitas gaya dorong maksimum yang lebih detail agar sistem bekerja
alat pendorong hidrolik sebesar dengan lebih optimum.
315000 N dan kecepatan gerak Adapun maksud dari saran penulis ini
tongkat piston alat pendorong agar alat pendorong hidrolik memiliki
hidrolik 40 cm / menit dan spesifikasi yang lebih baik untuk
komponen sistem hidrolik yang memenuhi fungsi kerjanya dengan lebih
butuhkan berupa: Pompa dengan efektif dan efisien.
jenis gear pump yang mempunyai
maximum pressure 250 kgf/cm2,
silinder silinder ditentukan memiliki
dimensi inner diameter 160 mm dan
diameter tongkat piston 120 mm
dengan panjang langkah 2000 mm,
mesin penggerak digunakan mesin
diesel yang memiliki daya 16 HP
dan putaran mesin 2200 rpm, dan

13
DAFTAR PUSTAKA Nur, Muhammad. 2004. KAJIAN
NUMERIK PELUNCURAN
Asbari, Masduki. 13 Desember 2012. KAPAL JARING CUMI DI
Mendesain Sistem Hidrolik, GALANGAN KAPAL MARUNDA
http://masdukiasbari.wordpress.co DAN MUARA ANGKE, JAKARTA
m/2011/04/11 UTARA. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Benny Multi Hidayat dan Haryanto.
1999. TEKNIK DASAR Widjaya Soesila, Chandra. 1997.
PNEUMATIK DAN HIDROLIK. PERANCANGAN MESIN PRESS
Jakarta : CV. AL HAMAN GENTENG BETON OTOMATIS.
Universitas Kristen Petra.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Surabaya
2006. “Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak) Prosedur Pengukuran dan
Pengujian Kapal Perikanan”

Djatmiko, S, A.M. Soedijono,


Soedarsono. 1983. Teknik
galangan kapal dan dok.
Depdikbud. Direktorat Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Derret, D.R. 1990. Ship stability for


master and mates. 4th ed. Part of
Reed International Book. Oxford.

Lusimira, 2010. HUKUM PASCAL


DAN PENERAPANNYA DALAM
SISTEM FLUIDA STATIS,
URL:http://lusimira.blogspot.com/
2010/01/hukum-pascal-dan-
penerapannya-dalam.html

Kris, Thomas dan Dines Ginting.


1991. Hidraulika Ringkas dan
Jelas. Jakarta: Penerbit Erlangga

Mulyanto, RB dan Syahasta. 2005.


Petunjuk Teknis Identifikasi
Sarana Perikanan Tangkap -
Kapal Perikanan (Fishing Vessel).
Balai Pengembangan Perikanan
Tangkap - Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap - Departemen
Klautan dan Perikanan. Semarang.

14

Anda mungkin juga menyukai