Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, karena tanpa rahmat
dari-Nya mustahil kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Teknik Kimia dan
Industri. Selama penyusunan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang tidak pernah lepas dari kesalahan tentunya
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan penyusunan
makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami dan
pembaca.

Yogyakarta, 03 Desember 2018

Kelompok 2

1
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………1

Daftar Isi………………………………….………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….…………………….3

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN………….……………………………...………………….4 - 7

A. Pengertian
B. Mekanisme Reaktor
C. Keuntungan dan Kerugian

BAB III PENUTUP………….…………………………………………………………..8

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….…………………………….9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengenalan tentang “Kimia dan Industri” diawali dengan pembahasan berdasarkan asal kata,
yang dimulai dari kata industri dan dilanjutkan dengan kata kimia. Kata industri berasal dari bahasa
latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Istilah industri sering digunakan secara
umum dan luas, yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka
mencapai kesejahteraan. Kegiatan industri sebenarnya sudah lama ada, yaitu sejak manusia berada
di muka bumi ribuan tahun yang lalu dalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan industri pun
tumbuh dan berkembang semakin kompleks.

Industri juga merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang
berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh
konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk akhir”.

Kata produk dalam kimia industri tentunya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia.
Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses
penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.

Sedangkan kata kimia dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah proses
terjadi perubahan “identitas kimia” yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan,
atau perubahan massa molekul ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut pada umumnya
disebut dengan “reaksi kimia”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Trickle Bed Reactor?


2. Bagaimana proses Mekanisme Reaktor?

C. Tujuan

Untuk mengetahui secara detail apa itu Trickle Bed Reactor dan apa saja keuntungan dan
kerugian yang di dapat dalam proses Trickle Bed Reactor.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Trickle Bed Rector adalah reaktor dengan packing katalis dimana fasa cair dan gas mengalir
searah ke bawah dan mengalami interaksi pada katalis padatan. Trickle bed reactor merupakan
salah satu jenis reaktor katalitis heterogen yang melibatkan tiga fasa, yaitu fasa padat, cair dan
gas.

Prinsip kerja reaktor ini hampir sama dengan fix bed reactor, bedanya hanya terletak pada
keadaan unggun. Pada reaktor trickle bed cairan hanya membasahi unggun dengan melewati
bagian-bagian kosong antara partikel unggun, sedangkan pada reaktor fix bed unggun harus
terendam oleh cairan (Charles and Thatcher, 2014).

Pada reaktor trickle bed fasa padat merupakan fasa yang diam didalam reaktor, sedangkan fasa
cair dan gas mengalir melalui bagian atas kolom secara co-current. Fasa cair mengalir searah
dengan gravitasi dari puncak ke bagian bawah reaktor dengan bantuan dorongan dari fasa gas,
melaui unggun yang didistribusikan oleh distribution pallet atau sprayer dan kemudian
membentuk lapisan tipis (film) di dinding permukaan partikel unggun. Laju alir fasa cair ini tidak
boleh tinggi dan aliran gas bergerak secara kontinyu. (Green and Perry, 2008)

4
Berikut merupakan gambar Trickle Bed Reactor.

Gambar 1. Trickle bed reactors

Trickle Bed Reactor biasanya digunakan dalam industri perminyakan, pencairan batu bara,
pengolahan limbah dan masih banyak yang lain.

5
Berikut (gambar 2) adalah Trickle Bed Rector yang digunakan dalam pengolahan limbah.

Gambar 2. Trickle bed reactors

(a) trickle bed or biofilter; (b) waste water trickling filter

Dengan aliran berlawanan gas dan cair digunakan dalam skala besar untuk produksi cuka,
sebagai biofilter untuk gas bersih-bersih dan deodorisation, untuk pemurnian air dan untuk
pencucian bijih.Trickle bed reactor dapat dioperasikan dengan atau tanpa daur ulang, tapi daur
ulang memungkinkan memuat lebih tinggi dan memberikan distribusi aliran yang lebih baik, yang
bahkan lebih penting daripada di terendam operasi tidur dikemas.

6
Pembersihan lagi mungkin dengan banjir filter dan melanjutkan seperti reaktor unggun
tetap terendam. Dalam kasus pemurnian gas, gas dibersihkan dalam sebuah bagian tunggal dan
cairan yangada baik sebagai cairan penyerapan dan sebagai pasokan nutrisi untuk biomassa pada
kemasan (biasanya serutan kayu atau kulit kayu). Kelebihan biomassa diselesaikan di luar aliran ini
dan tidak ada pembersihan lainnya yang diperlukan.

B. Mekanisme Reactor
Reaktor Trickle Bed secara luas digunakan di industri kimia seperti industri petrokimia,
perminyak dan gas, farmasi, biokimia dan industri pengolahan air limbah. Secara umum reaktor
Trickle Bed dioperasikan pada kondisi tekanan dan suhu tinggi pada industri perminyakan untuk
proses penghilangan sulfur (hidrodesulfurisasi) dan proses perengkahan minyak bumi
(hydrocracking). Namun disamping itu, reaktor Trickle Bed juga dapat diaplikasikan pada
tekanan dan suhu rendah meskipun penggunannya tidak sebanyak kondisi tekanan dan suhu
tinggi, contohnya terdapat pada industri biokimia dan pengolahan air limbah.
Selain itu, aplikasi trickle bed yang digunakan untuk proses biokimia pernah diteliti oleh
Rachauber et al (2016) dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan kapasitas mikroba
hidrogenotrophic dengan konsep biological biogas

Proses penerapan aplikasi reaktor Trickle Bed adalah sebagai berikut:

Aplikasi Trickle Bed Reactor pada suhu dan tekanan tinggi


(a) Hidrosulfurisasi

Hidrosulfurisasi merupakan suatu proses kimia katalitik yang secara luas digunakan
untuk menghilangkan kandungan sulfur (S) dalam gas alam atau produk hasil refinery
minyak bumi seperti gasoline atau petrol (bensin), bahan bakar pesawat, kerosene
(minyak tanah, paraffin), solar dan fuel oil. Tujuan dari penghilangan kandungan sulfur
ini adalah untuk mengurangi kandungan SO2 pada emisi gas hasil pembakaran. Alasan
lain pentingnya penghilangan sulfur dari aliran nafta pada pemurnian minyak bumi adalah
senyawa sulfur baik dalam konsentrasi sangat rendah sekalipun, memberikan efek yang
buruk pada logam mulia (platinum dan rhenium) di unit catalytic reforming yang
digunakan untuk menaikkan nilai oktan dari aliran nafta.

(b) Hydrocracking

7
Hydrocracking mengacu pada proses yang tujuannya adalah untuk menurunkan titik didih
produk yang lebih rendah dibandingkan umpan. Proses ini melibatkan dua tahap yaitu
pretreat step dan secondary step. Pada pretreat step senyawa poliakromatik dalam
keadaan jenuh dan senyawa organik nitrogen juga sulfur diubah menjadi ammonia dan
sulfur hidroksida, karena senyawa organik nitrogen akan menghambat kerja cracking
catalyst pada tahap selanjutnya.

Kemudin pada tahap sekunder (cracking step) molekul hidrokarbon yang memiliki berat
molekul yang lebih besar dipecah secara sempurna oleh katalis hydrocracking.

(c) Hydrotreating

Hydrotreating merupakan suatu proses katalitik untuk menstabilisasi produk minyak


bumi dengan cara mengubah olefin menjadi paraffin atau menghilangkan elemen berat
dari produk ataupun bahan baku dengan mereaksikannya dengan hydrogen.

C. Keuntungan dan Kerugian

• Keuntungan

Proses dapat dijalankan dengan umpan bertitik didih tinggi, dan lebih efisien.

• Kerugian

Operasi dengan fase uap akan memungkinkan reaksi samping yang tidak dikehendaki,
contohnya pada proses hidrodesulfurisasi, dimana akan terjadi akumulasi produk samping yang
bersifat korosif (contoh: Mercaptan, siklosulphide, thionic).

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat saya simpulkan bahwa Trickle Bed Rector adalah reaktor dengan packing katalis
dimana fasa cair dan gas mengalir searah ke bawah dan mengalami interaksi pada katalis padatan.

B. Saran

Menurut kami, materi tersebut sulit di kembangkan karena kurangnya literatur atau media
yang mendukung, contohnya dengan pembahasan bahasa asing.

9
DAFTAR PUSTAKA

Deslia Prima, 2011. makalah industry Kimia, www.scribd.com, 02 Januari 2012,


Pekan baru.
Charles and Thatcher, 2014. Introducing to Chemical Engineering and Reactor Design,
2nd Edition. Wiley
Migasnet11_winda8010.blogspot.com

10

Anda mungkin juga menyukai