dengan R dapat membentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung
antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi.
Esterisfikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel. (Dirjen POM, 1979)
Senyawa-senyawa alkohol bereaksi dengan asam-asam karboksilat membentuk ester-
ester organik sebagai analog deri ester-ester yang terbentuk dari senyawa-senyawa alkohol
dengan asam oksigen dan organik. Dalam pembuatan suatu ester dimana asam salisilat
dipanaskan dalam metil alkohol bersama sejumlah kecil asam kuat sebagai katalisator untuk
membentuk metil salisilat gugus hidroksil dalam air yang terjadi berasal dari asam karboksilat.
Reaksi ini bersifat bolak-balik atau reversible, jika dipakai alkohol dalam jumlah berlebihan,
maka kesetimbangan beranjak ke arah pembentukan ester, sebaliknya, jika ester dipanaskan
dengan air yang berlebihan beserta suatu katalisator asam, maka ester akan dihidrolisis menjadi
asam dan alkohol (Ganiswarna, 1995)
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam
karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat (bagian dari
asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara metanol dan asam butir menghasilkan ester metil
butir C3H7-COO-CH3 seperti halnya air. Yang paling sederhana adalah H-COO-CH3, metil
metanoat. Karena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan - oat pada akhiran.
Secara umum ester dari asam berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat. Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam
karboksilat dengan suatu alkohol. (Fessenden, 1982)
Senyawa yang dianggap diturunkan dari asam karboksilat dengan menggunakan hidrogen
dari gugus hidroksilnya dengan suatu gugus hidrokarbon disebut ester. Ester mengalami
hidroksil asam karboksilat dan alkohol, misalnya hidrolisis etil asetat yang menghasilkan asam
asetat dan entanol. Ester sering yang digunakan adalah etil asetat, biasanya digunakan sebagai
pelarut cat atau cat kuku maupun perekat. (Hedricson, 1988)
Ester adalah senyawa- senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan alkohol. Reaksi
pembentukan ester disebut esterifikasi (pengesteran). Zat-zat pengharum (essen) yang
terkandung dalam tumbuh-tumbuhan tidak lain adalah ester. Pada buah-buahan keharumannya
tergantung dari ester yang terkandung di dalamnya. Gugus fungsional asam karboksilat adalah
gugus karboksil, yang hidrogennya bersifat asam lemah. (Halim, 1990)
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa, walaupun tidak benar-benar
mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan
keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu reaksi pemadatan pada
suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol ( atau campuran zat asam
karbol). Walaupun ada cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis
reaksi kimia dimana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil,
dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air. (Clark, 2002)
Suatu senyawa asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus COOR
dengan R adalah gugus alkil. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol suatu reaksi yang disebut dengan reaksi esterifikasi.
Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi reversible. (Fessenden, 1982)