Anda di halaman 1dari 15

ABSTRAK

Percobaan esterifikasi ini bertujuan untuk mensintesa ester dan menentukan sifat-
sifatnya. Ester adalah senyawa-senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan
alkohol. Reaksi pembentukan ester di sebut esterifikasi (pengesteran) zat-zat
pengharum (essen) yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan. Penambahan
katalis asam sulfat untuk mempercepat reaksi. Refluks bertujuan untuk
menyempurnakan, reaksi yakni dengan mendidihkan campuran, lalu
mengkondensasi uap dengan pendingan air, proses destilasi bertujuan
memisahkan etil etanoat dengan air, katalis, sisa asam murni, hasil ester yang di
dapatkan adalah 0,8 mL.

Kata kunci : Endapan, esterifikasi, perubahan suhu.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum


Adapun judul praktikum ini adalah Esterifikasi.

1.2 Tanggal Praktikum


Adapun praktikumEsterifikasi dipraktikan pada tanggal 31 April 2017.

1.3 Anggota Kelompok


Adapun kelompok dari praktikum ini adalah kelompok 5 yang
beranggotakan Hulqi Wahyuri ( 120140012 ), Muhammad Akmal ( 120140017 ),
Mahdalena ( 160140003 ), dan Alvia Wulandari ( 160140031 ).

1.4 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mensintesa Ester dan
menentukan sifatnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ester


Suatu ssenyawa asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung
gugus COOR dengan R adalah gugus alkil.suatu ester dapat di bentuk dengan
reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol suatu reaksi
yang di sebut dengan reaksi esterifikasi, esterifikasi berkataliskan asam dan
merupakan reaksi reversible (Fessenden, 1982).
Ester adalah senyawa-senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan
alkohol. Reaksi pembentukan ester di sebut esterifikasi (pengesteran) zat-zat
pengharum (essen) yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan tidak lain adalah
ester. Pada buah-buahan keharumannya tergantung dari ester yang terkandung di
dalamnya.Gugus fungsional asam karboksilat adalah gugus karboksil yang
hidrogennya bersifat asam lemah.Ester di turunkan dari alcohol dan asam
karboksilat.untuk ester turunan dari asam karboksilat paling sederhana, nama-
nama tradisional di gunakan seperti farmate asetat dan propionate.Ester
diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan ggus OR
ester bersifat senyawa organik netral tidak bereaksi dengan logam Na dan PCl 3.
ester termasuk salah satu turunan asam karboksilat yang di peroleh dengan
menggantikan suatu asam dengan alkohol atau fenol. Rumusnya RCOOR dimana
R adalah gugus organik.
Ester yang terdiri yangterdiri dari asam-asam yang berat molekulnya
rendah dan alkohol merupan senyawa-senyawa cair yang tidak berwarna.Sedikit
larut dalam air dengan bau semerbak dan mudah menguap.ester ari beberapa asam
karboksilat dengan rantai panjang terdapat secara amiah di dalam lemak, lilin dan
minyak.(Halim, 1990).

2.2 Tujuan esterifikasi


Tujuan esterifikasi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang
terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini di dasarkan pada pemisahan massa
komponen zat padat ke dalam pelarut di mana pemindahan mulai terjadi pada
lapisan antara muka, kemudian ke dalam pelarut.

2.3 Sifat-sifat ester


Ester pada umumnya bersifat polar.Sifat kimia ini menyebabkan ester yang
jumlah atom karbonnya sedikit mudah larut dalam air.Kelarutan ester berkurang
dengan bertambahnya atom karbon. Ester merupakan senyawa polar yang
mempunyai dipol-dipol yang saling berinteraksi di mana interaksi ini menimbulkan
gaya antar molekul. Adanya gaya antar molekul menyebabkan ester memilki titik didih
yang lebih tinggi dari senyawa hidrokarbon lain yang memiliki bentuk molekul
dan massa atom relatifnya mirip. Namun dibandingkan dengansenyawa alkohol dan
asam karboksilat yang bentuk molekul dan molekul relatifnya mirip titik didih ester lebih
rendah. Hal ini disebabkan ester tidak memiliki gugus OH - sehingga interaksi
antar molekul ester tidak membentuk ikatan hidrogen (Hart,1983).
Senyawa senyawa ester antara lain mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Sifat-sifat fisika ester
Sifat ester secara fisika yaitu :
1. Senyawa cairan yang tidak berwarna
2. Sedikit larut dalam air
3. Bau semerbak
4. Mudah menguap
b. Sifat kimia

Sifat-sifat kimia yang dimiliki ester adalah :


1. Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah-
buahan
2. Senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air
3. Ester lebih mudah munguap di bandikan dengan asam atau alcohol
pembentuknya.
4. Ester merupakan senyawa karbon yang netral
5. Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis (fessenden,1982).
Senyawa yang dianggap di turunkan dari asam karboksilat
denganmenggunakan hidrogen dari gugus hidroksilnya dengan suatu gugus
hidrokarbon di sebut ester.Ester mengalami hidroksil asam karboksil asam
karboksilat dan alkohol, misalnya hidrolisis etil asetat yang menghasilkan asam
asetat dan etanol.Ester yang sering di gunakan adalah etil asetat, biasanya di
gunakan sebagai pelarut cat atau cat kuku maupun perekal.
Suatu ester tau asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung
gugus-CO2R dengan R dapat membentuk alkil maupun aril.Suatu ester dapat di
bentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol,
suatu reaksi yang di sebut reaksi esterifikasi.Esterifikasi berkaitan dengan reaksi
yang reversible yang berkataliskan asam (Dirjen POM, 1979).

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi


Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi ialah:
1. waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antara zat semakin
besar sehingga akan menghasilkan koeversi yang besar. Jika kesetimbagan reaksi
sudah tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi tidak akan
menguntungkan karena tidak memperbesar hasil.
2. Pengadukan
pengadukan akan menambahkan frekuensi penumbukan antara molekul zat
pereaksi makin baik sehingga mempercepat reaksi dan reaksi trjadi sempurna.
3. katalisator
katalisator berfungsi untuk mengurangi tenaga aktivasi pada suhu reaksi
sehingga pada suhu tertentu harga konstan kecepatan reaksi semakin besar. Secara
kinetika konsentrasi katalis yang semakin besar akan semakin menurunkan energi
aktifasi sehingga reaksi semakin besar dan reaksi berjalan lebih cepat.
4. suhu reaksi
semakin tinggi suhu yang di operasikan maka semakin banyak konversi
yang di hasilkan. Hal ini sesuai dengan hasil persamaan archenius bila suhu naik
maka harga k semakin besar sehingga reaksi berjalan semakin cepat
(Halim,1990).
5. perbandingan reaktan
variable penting lain yang mempengaruh hasil ester adalah rasio molar
antara alcohol dan minyak nabati. Stokiometri.Reaksi transesterifikasi
memerlukam 3 mol alcohol untuk setiap mol trigliserida untuk menghasilkan 3
mol ester asam dan 1 mol gliserol.Untuk mendorong reaksi transesterifikasi
kearah kanan, perlu untuk menggunakan alcohol berlebihan atau dengan
memindahkan salah satu produk dari campuran reaksi.
Selain di buat dari asam karboksilat, ester juga dapat di pengaruhioleh cara
mereaksikan suatu klorida asam atau suatu anhidrida asam dengan alkohol atau
fenol (Muhammad.2013).

2.5 Kegunaan ester atau manfaat dalam kehidupan sehari-hari


Ester di gunakan untuk pengharum, karena ester mempunyai bau harum
(khas yang terdapat pada buah dan bunga).

2.6 Pembuatan ester


Ester merupakan senyawa hasil reaksi antara asam karboksilat dengan
alkohol.Reaksi pembentukan ester disebut reaksi esterifikasi. Pada reaksi
esterifikasi, gugus OH dari basa akan terputus kemudian bergabung dengan atom
H dari alkohol, membentuk air, sedangkan sisanya membentuk ester.
Dalam reaksi esterifikasi, ion H+ dari H2SO4berperan dalam pembentukan
ester dan juga berperan dalam reaksi sebaliknya yakni hidrolisis ester. Sesuai
dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendaman ester yang tinggi maka
kesetimbangan harus bergeser kearah permukaan ester. Untuk mencapai keadaan
ini dapat di tempuh dengan cara:
1. salah satu pereaksinya di gunakan berlebih, biasanya alkohol berlebih
karena murah dan mudah di peroleh.
2. Membuang salah satu prroduk dari dalam campuran reaksi.
Laju reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat pada halangan strik dalam
alkohol dan asam karboksilatnya. Dengan bertambahnya halangan strik di dalam
zat antara, laju pembentukan ester akan menurun. Dengan demikian rendaman
ester akan berkurang.

2.7 Reaksi esterifikasi


Reaksi esterifikasi secara umum adalah suatu reaksi antara asam alkan
alkanaat dan alkahal yang membentuk suatu ester dan air.
Esterifikasi bersifat dapat balik dan berjalan lambat.Suatu ester asam
karboksilat mengandung gugus COR dengan R dapat berbentuk alkil dan atil.Laju
esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan S tetil dalam alcohol
dan asam karboksilat.Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan
kecil dalam laju pembentukan ester (Fessenden, 1982).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat - Alat
Adapun alat-alat yang digunakan yaitu :
1. Labu leher tiga
2. Corong pisah
3. Corong kecil
4. Erlenmeyer
5. Hot plate
6. Termometer
7. Stop watch
8. Spatula
9. Pipet volume
10. Bola penghisap
11. Kondensor
12. Statif dan klem
13. Aluminium foil
14. Magnetik stir

3.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1. Ethanol
2. Asam asetat glasial (CH3COOH)
3. Asam sulfat pekat (H2SO4)
4. Na2CO3 20

3.2 Prosedur kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1. Asam asetat glasial sebanyak 14mL dimasukkan kedalam labu leher tiga.
2. Kemudian ditsssambahkan etanol sebanyak 29 mL.
3. H2SO4 pekat ditambahkan sebanyak 5mL dengan hati-hati ke dalam labu
leher tiga. Kemudian digoyangkan selama 1 menit hingga semua campuran
tercampur secara merata.
4. Kemudian labu destilasi disambungkan dengan kondensor dan direflux
selama 70 menit dan magnetik stir dimasukkan ke dalam labu leher tiga.
5. Setelah campuran berekasi selama 70 menit, pada suhu ke 77c proses
reflux dihentikan.
6. Kemudian hasil destilat didinginkan. Kemudian dimasukkan ke dalam
corong pemisah.
7. Hasil destilat dalam corong pemisah ditambahkan 2 mL Na2CO3 dengan
konsentrasi 20% dan digoyangkan selama 1 menit, dan didiamkan selama
satu jam hingga terbentuk dua lapisan.
8. Kemudian lapisan bawah dan lapisan atas dipisahkan.
9. Kemudian hasil lapisan atas diukur karena yang atas itu merupakan ester.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil percobaan yang didapat dalam praktikum esterifikasi yaitu
sebagai berikut.
Tabel 4.1 hasil pengamatan esterifikasi
N Cara kerja Hasil pengamatan
o
1 Di masukkan 14 ml CH3COOH -larutan berwarna bening dengan
glasial + 29 ml etanol pelarut + 5 suhu 46c
ml H2SO4 pekat dalam labu destilasi. -CH3COOH + CH2OH --->
CH3COOC2H5 + H2O

2 Direflux selama 70 menit ;


Tetesan pertama : -Pada menit ke-26 suhunya 57c
Tetesan kedua : -Pada menit ke-27 suhunya 57c
3 Percobaan dihentikan -Pemanasan dihentikan pada suhu
77c. Pada 1 jam 16 menit.
4 Setelah campuran didinginkan, -Adanya aroma yang khas ester (Etil
kemudian dimasukkan kedalam Asetat) dengan warna campuran
corong pemisah yang bening.
5 Campuran dalam corong pemisah -Terbentuknya lapisan, yaitu lapisan
ditambah 2 mL Na2CO3 dengan bening berada dibawah, dan lapisan
konsentrasi 20% dan dikocok keruh dibagian atas.
selama 1 menit lalu diamkan selama
satu jam dan diamat.
6 Campuran dalam corong pemisah -Didapatkan lapisan bawah 43 mL
dipisahkan antara lapisan atas dan dan lapisan atas 0.8 mL.
lapisan bawah.

4.2 Pembahasan
Pencampuran 14 ml CH3COOH glasial + 29 ml Metanol pekat dan 5 ml
H2SO4 pekat menghasilkan warna larutan bening dan volume larutan 48 ml, suhu
awal 460C dan dalam waktu 10 menit keringat muncul, hal ini di karenakan
campuran ini menggunakan katalis H2SO4 karena Fungsi katalis H2SO4 di gunakan
untuk mempercepat reaksi dalam percobaan esterifikasi.
Campuran dalam labu leher tiga di refluks dan di aduk menggunakan
magnetic stirer menghasilkan larutan tetap bening,Refluks bertujuan untuk
menyerpurnakan reaksi.
Ketika cmpuran di Refluks selama 1 jam 9 menit 17 detik suhu larutan
menjadi 770C,Pengertian dari proses refluks ini adalah menghomogenkan suatu
larutan. Penambahan larutan Na2CO3 ketika di uji menggunakan kertas lakmus
berubah dari kertas lakmus biru menjadi merah,hal ini di karenakan Na 2CO3
bersifat asam sehingga kertas lakmus biru berubah menjadi merah dan
Penambahan Na2CO3 ini dimasukkan untuk mengektraksi asam sisa dalam larutan
etil asetat karena Na2CO3 memiliki kemampuan untuk mengektraksi asam sisa
menghasilkan garam natrium yang larut dalam air. Dan hasil percobaan terlihat
bahwa garam natrium yang larut dalam air ini berada pada lapisan bawah,
sedangkan senyawa organik berada dilapisan atas. Pembentukan 2 lapisan ini
disebabkan oleh adanya perbedaan berat jenis, dimana garam natrium yang larut
dalam air memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada senyawa organik yang
berbentuk.
Dari percobaan esterifikasi ini diperoleh lapisan bawahnya sebanyak 43
mL dengan warnanya yang bening, dan lapisan atasnya sebanyak 0.8 mL dengan
warnanya yg keruh dan memiliki bau yang khas pada lapisan atas ini yang disebut
Etil Asetat.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan esterfikasi ini adalah :
1. Penambahan katalis asam sulfat untuk mempercepat reaksi.
2. Refluks bertujuan untuk menyerpurnakan reaksi yakni dengan
mendidihkan campuran, lalu mengkondensasi uap dengan pendingan air.
3. Proses destilasi bertujuan memisahkan etil etanoat dengan air, katalis, sisa
asam murni.
4. Hasil berat ester yang di dapatkan 0,8 mL.

5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan yaitu :
1. Gunakanlah perlengkapan praktikum yang lengkap pada praktikum ini,
supaya dapat terhindar dari kecelakaan.
2. Perhatikanlah dengan teliti suhu dari termometer karena dapat hasil dari
percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM.1979.farmakope Indonesia edisi 3.jakarta:Depkes RI

Fessenden.1982.kimia organik edisi 3.jakarta:Erlangga

Hart. 1983. Kimia Organik, edisi keenam.Jakarta:Erlangga

Halim.1990.analisis kimia kuantitatif edisi 1.jakarta:Eerlangga

Muhammad alfi nurilah.2013.kimia organic.jakarta:Bima sakti


LAMPIRAN B
TUGAS

1. Berilah tahap-tahap dari pembentukan etil nitrit (CH3 CCH2 ONO) dari
asam nitrit (HONO) dari etanol
2. Ramalkan produk esterifikasi dari reduksi berikut:
H3 CCH2 ONO + CH3OH
jika 10gr metanol direaksikan,berapa liter ester yang terbentuk pada stp?

Jawab:

1. R OH R` - COOH R -COO -R` + H2O

CH3 CH2OH + HCOONO CH3CH2 COO NO H2O


R-OH HCOO-R` R COO R H2O
R OH a-nitrit etil nitrir air

2. Dik = CH3OH = 10 gram

CH3OH = 0,9 gram / L


Dit = ester pada stp...?
C = gr / V V = gr / C
= 10 gr / 0,9 gr
= 11,1 liter
Maka, volume pada stp = 11,1 / 22,4
= 0,49 L
= 490 ml
LAMPIRAN IV
GAMBAR DAN NAMA ALAT

1. Erlenmeyer 2. Pipet Ukur

2. Corong pisah 4. Bola hisap

5. Statif 6. Neraca

7. Hot plate 8. Corong kecil

Anda mungkin juga menyukai