“ESTERIFIKASI”
Disusun Oleh :
Kelompok II (A2)
Esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk
ester. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H +, asam belerang sering
digunakan sebagai suatu katalisator. Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah
untuk mensintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi dan sekaligus menentukan
sifat senyawa tersebut. Prinsip percobaan adalah suatu asam karboksilat yang
direaksikan dengan senyawa alkohol dalam suasana asam, akan menghasilkan
suatu ester dan H2O yang dipisahkan dengan cara destilasi. Percobaan dilakukan
yaitu dengan mereaksikan etanol dengan asam asetat glasial, yang ditambahkan
katalis H2SO4, kemudian direfluks dan didestilasi pada suhu 1000C selama 40
menit. Hasilnya ditambahkan dengan Na2CO3 yang kemudian dituang melalui
corong yang dilapisi kertas saring dan membentuk 2 lapisan, dipisahkan bagian
bawahnya. Presentase yang didapat dari percobaan ini yaitu 30,04%.
Kata kunci : Alkohol, Asam Karboksilat, Etil Asetat, Esterifikasi, dan Destilasi
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Esterifikasi
Esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
membentuk ester. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+, asam
belerang sering digunakan sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester
berasal dari assignether jerman, sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam
cuka ester (asam cuka etil).
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antar suatu alkohol
dengan suatu asam karboksilat. Ester dinamai menurut kelompok alkil dan
alkohol kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh reaksi
antara methanol dan asam butyl menghasilkan ester metil butyl C3H2-COO-CH3
seperti halnya air.
Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Katalis–katalis
yang cocok adalah zat berkarakter asam kuat. Karena hal ini asam sulfat, asam
sulfat organik atau resin penukaran kation asam kuat merupakan katalis–katalis
yang biasa terpilih dalam praktikum industrial.
2.4 Transesterifikasi
Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati)
menjadi alkil ester, melalui reaksi dengan alkohol dan menghasilkan produk
samping yaitu griserol. Transesterifkasi juga menggunakan katalis dalam
reaksinya. Tanpa adanya katalis, konversil yang dihasilkan maksimum namun
reaksi berjalan dengan lambat, katalis yang bisa digunakan pada reaksi ini adalah
katalis basa, karena katalis ini dapat mempercepat reaksi.
Hal–hal yang mempengaruhi teresterifikasi, diantaranya :
a. Pengaruh air dan asam lemak bebas.
b. Pengaruh perbandingan molar alkohol dengan bahan mentah.
c. Pengaruh jenis katalis.
d. Pengaruh jenis bahan yang digunakan.
(suparno,2006)
Mekanisme reaksi:
Keterangan:
A: Protonasi, aktivai gugud karbonil
B: Adisi EtOH pada gugus aktif karbonil
C: Deprotonasi oxonuim ion
D: Protonasi pada gugus hidroksi sehingga menghasilkan gugus pergi
yang baik (air)
E: Eliminasi air dengan bantuan lone pair elektron dari oksigen
F: Deprotonasi, sebagai tahap akhir
(Suparno, 2006)
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan–bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai beriku:
1. Etanol (C2H5OH) 30 ml
2. CH3COOH pekat ( asam asetat pekat) 100 ml
3. H2SO4 pekat ( asam sulfat) 2 ml
4. Na2CO3 20% ( natrium karbonat) 10 ml
4.2 Pembahasan
Esterifikasi adalah suatu reksi antara asam karboksilat dan alkohol
membentuk ester. Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat diodiesel dari
minyak yang berkadar asam lemak bebas tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dalam
percobaan esterifikasi, dimana untuk mensintesa ester yang terdapat dari
campuran antara etanol (C2H5OH) dan asam asetat (CH3COOH) dan katalisnya
adalah asam sulfat (H2SO4). Dimana reaksi ini akan menghasilkan warna bening
dan suhunya panas.
Kemudian campuran dalam labu leher panjang direfluks dan diaduk,
menghasilkan larutan tetap bening. Refluks bertujuan untuk menyempurnakan
reaksi. Campuran didestilasi selama 40 menit, tetesan pertama pada menit ke 6,
suhu 95,3oC dan tetesan kedua terjadi pada suhu 95,6 oC. Penambahan asam sulfat
secara perlahn bertujuan agar campuran cepat homogen dan untuk menghindari
terjadinya degradasi campuran beraksi (asam asetat, dengan alkohol), selain itu
juga bertujuan untuk menghindari hal–hal yang tidak diinginkan (misalnya H2SO4
menguap).
Reaksi yang terjadi adalah:
CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2O
Reaksi ini termasuk reaksi endotrm karena dalam pencampuran ketiga
bahan tersebut dapat menyerap panas dari lingkungan. Makin tinggi suhu reaksi,
makin banyak molekul yang memiliki tenaga lebih besar tau sama dengan aktifasi,
hingga makin cepat reaksinya.
Senyawa etil asetat yang dibuat dalam percobaan ini adalah ester dari
etanol dan asam asetat, dengan wujud berupa cairan tak berwarna dan memiliki
aroma khas. Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat reversible
(dapat dibalik) karena ketika asam karboksilat (asam asetat) dan alkohol (etanol)
dipanaskan untuk bereaksi maka akan terjadi reaksi kesetimbangan antara ester
dan air, artinya bahwa ester dan air yang terbentuk dapat kembali menghasilkan
reaktan–reaktannya yaitu asam asetat dan etanol.
Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan etil etanoat dengan air,
katalis, sisa asam murni, karena produk lain dari reaksi esterifikasi adalah air yang
dapat dipisahkan dengan cara destilat karena antara air dan eti etanoat memiliki
perbedaan titik didih. Air memiliki titik didih 100oC sedangkan etil etanoat
adaalah 118,1oC.
Hasil destilasi ditambahkan larutan Na2CO3 20% dan dikocok selama satu
menit, kemudian diperoleh dua lapisan. Lapisan atas adalah air dan Na2CO3
sedangkan lapisan bawah adalah ester. Na2CO3 digunakan untuk mengikat air agar
terpisah dari ester. Yang mana larutan ester adalah larutan yang bersifat nonpolar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
diperoleh yaitu :
1. Ester dapat dibuat dengan mereaksi asam asetat dengan alkohol (etanol).
2. Penambahan katalis asam sufat digunakan untuk mempercepat reaksi.
3. Proses refluks bertujuan untuk menyempurnakan reaksi yakni dengan
mendidihkan campuran lalu mengkondensasikan uap dengan pendingin air.
4. Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna bening yaitu air dan Na 2CO3
dan lapisan bawah berwarna keruh yaitu ester.
5. Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan asam asetat dengan air
6. Hasil destilasi larutan asam asetat berwarna bening dan mengeluarkan
aroma
khas.
7. Terdapat sebanyak 4,87 gram ester dari reaksi tersebut.
5.2 Saran
Adapun saran pada percobaan ini adalah dapat digunakan asam karboksilat
lainnya sebagai pengganti atau pembanding dan menggunakan katalis yang
berbeda seperti HCl dan KOH.
DAFTAR PUSTAKA
= 0,3125
Mol ester = mol etanol
Sehingga volume ester pada STP
V = n x 22,4 L/mol
= 0,3125 x 22,4
= 7 liter
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN
Erlenmeyer
2. untuk memindahkan suatu volume
cairan dari satu tempat ke tempat
yang lain
Pipe volume
3. Untuk menghisap larutan
Bola penghisap
4 untuk memisahkan komponen-
komponen dalam suatu campuran
antara dua fase pelarut dengan
densitas berbeda yang takcampur.
Corong pemisah
5. Untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan dengan
keakurasian yang tinggi.
Neraca digital
8. Untuk memisahkan dua larutan
Corong
9. Untuk mengukur volume larutan
Gelas ukur