Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA

( Ester Buah-Buahan “Buah Mangga”)

Kelas : XII IPS 2


Nama Kelompok : 1. Indah Nurul Wahda
2. Indri Puspita Sari
3. Kurnia Sari
4. Putri Melati Taufik

Guru Mapel : Ibu Eni Purnawati S.Pd

SMA NEGERI 2 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ester Buah
Mangga" ini dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pembuatan senyawa
alkohol dan senyawa asam karboksilat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eni Purnawati S.Pd selaku
guru Mata Pelajaran kimia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………1
Latar belakang…………………………………………………………….1
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………….2
Proses Esterifikasi dalam Pembuatan Ester…………………..2
Pembuatan Ester…………………………………………………………4
Kegunaan Ester Dalam Kehidupan Sehari-Hari………………6
BAB III
Penutupan………………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senyawa ester merupakan salah satu turunan senyawa asam
karboksilat. Pada struktur senyawa ester, atom H pada gugus karboksil
(-OH) diganti dengan gugus alkil. Oleh karena itu ester juga disebut alkil
alkanoat. (–OH) dengan gugus –OR’.

Etil butirat , juga dikenal sebagai etil butanoat , atau butirat eter ,
adalah ester dengan rumus kimia CH 3 CH 2 CH 2COOCH 2 CH 3 . Ini larut
dalam propilen glikol , minyak parafin, dan minyak tanah . Ini memiliki
bau buah, mirip dengan nanas, dan merupakan bahan utama yang
digunakan sebagai penambah rasa dalam jus jeruk olahan. [1] Hal ini juga
terjadi secara alami di banyak buah-buahan, meskipun pada konsentrasi
yang lebih rendah

Amil asetat adalah senyawa ester yang memiliki rumus molekul CH, O2
dan beraroma buah pisang. Senyawa ini dapat dibuat dari suatu senyawa
alkohol dan senyawa asam karboksilat melalui cara esterifikasi. Selain
amil asetat, masih terdapat beberapa jenis ester yang memiliki aroma
khas buah-buahan, seperti jeruk, anggur, nanas, dan masih banyak lagi.

Ester yang terdapat dalam buah mangga adalah propil butanoat

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Esterifikasi dalam Pembuatan ester
Senyawa ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat
dengan alkohol menggunakan katalis, seperti asam sulfat, asam
klorida, asam p toluena sulfonat, atau asam yang berasal dari resin
penukar ion. Reaksi pembentukan ester disebut reaksi esterifikasi.
Reaksi esterifikasi yang melibatkan asam karboksilat dan alkohol yang
menghasilkan ester dan air dengan bantuan katalis asam disebut
sebagai esterifikasi Fischer (Carey 2000). Sistem proses yang dirancang
untuk menyelesaikan reaksi esterifikasi dikehendaki untuk sedapat
mungkin mencapai 100%. Oleh karena itu reaksi esterifikasi
merupakan kesetimbangan, maka konversi sempurna tidak mungkin
tercapai, dan sesuai informasi yang ada konversi yang dapat dicapai
hanya sampai 98%. Nilai konversi yang tinggi dapat dicapai dengan
ekses reaktan yang besar. Proses esterifikasi secara umum harus
diketahui untuk dapat mendorong konvesi sebesar mungkin. Secara
umum ada tiga golongan proses, dan penggolongan ini bergantung
kepada volatilitas ester, yaitu :

a) Golongan 1
Dengan ester yang sangat mudah menguap, seperti metil format, metil
asetat, dan etil format, titik didih ester lebih rendah daripada alkohol,
oleh karena itu ester segera dapat dihilangkan dari campuran reaksi.
Produksi metil asetat dengan metode distilasi Bachaus merupakan
sebuah contoh dari golongan ini. Metanol dan asam asetat diumpankan
ke dalam kolom distilasi dan ester segera dipisahkan sebagai campuran
uap dengan metanol dari bagian atas kolom. Air terakumulasi di dasar
tangki dan selanjutnya dibuang. Ester dan alkohol dipisahkan lebih lanjut
dalam kolom distilasi yang kedua

2
b) Golongan 2
Ester dengan kemampuan menguap sebaiknya dipisahkan dengan cara
menghilangkan air yang terbentuk secara destilasi. Dalam beberapa hal,
campuran terner dari alkohol, air dan ester dapat terbentuk. Kelompok ini
layak untuk dipisahkan lebih lanjut: dengan etil asetat, semua bagian
ester dipindahkan sebagai campuran uap dengan alkohol dan sebagian
air, sedangkan sisa air akan terakumulasi dalam sistem. Dengan butil
asetat, semua bagian air dipindahkan ke bagian atas dengan sedikit
bagian dari ester dan alkohol, sedangkan sisa ester terakumulasi dalam

c) Golongan 3
Dengan ester yang mempunyai volatilitas rendah, beberapa kemungkinan
timbul. Dalam hal butil dan amil alkohol, air dipisahkan sebagai campuran
biner dengan alkohol. Contoh proses untuk tipe seperti ini adalah
pembuatan dibutil ftalat. Untuk menghasilkan ester dari alkohol yang
lebih pendek (metil, etil, propil) dibutuhkan penambahan hidrokarbon
seperti benzena dan toluena untuk memperbesar air yang terdestilasi
dengan alkohol bertitik didih tinggi (benzil, furfuril, b-feniletil) suatu
cairan tambahan selalu diperlukan untuk menghilangkan kandungan air
dari campuran.

3
B. Pembuatan Ester
Halaman ini membahas tentang cara-cara pembuatan ester dari alkohol
di laboratorium dengan menggunakan asam karboksilat, asil klorida
(asam klorida) atau anhidrida asam yang sesuai.
a) Pembuatan Ester dari Asam Karboksilat dan Alkohol
Suatu asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung
gugus karboksil, - COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil
dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini
mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik.Untuk asam
karboksilat asam format terdapat pada semut merah, lebah, jelatang
dan sebagainya (juga sedikit dalam urine dankeringat ). Sifat fisika:
cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H20
dengan sempurna. Sifat kimia: asam paling kuat dari asam-asam
karboksilat, mempunyai gugus asam dan aldehida. Reaksi esterifikasi
bersifat reversibel, untuk memperoleh rendemen tinggi dari ester itu,
kesetimbangan harus digeser ke arah sisi ester. Satu teknik untuk
mencapai ini adalah menggunakan salah satu zat pereaksi yang murah
secara berlebihan. Teknik lain ialah dengan membuang salah satu
produk dari dalam campuran reaksi (misalnya, dengan destilasi air
secara azeotrofik). Reaksi substitusi antara gugus (-OH) asam
karboksilat dengan gugus (-0- CH2-CH3) etanol disebut juga Esterifikasi
Fischer (Fessenden dan Fessenden 1995)

Peranan katalis dalam reaksi esterifikasi sangat penting. Reaksi


esterifikasi antara alkohol dan asam karboksilat tanpakatalis akan
tercapai setelah refluks beberapa hari. Tetapi dengan adanya katalis
asam, kesetimbangan akan dicapai hanya dalam hitungan jam
4
(Furniss et al. 1989). Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung
pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam
dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam laju
pembentukkan ester. Seperti banyak reaksi aldehida dan
keton,ersterfikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui
serangkaian tahap protonisasi dan deprotonisasi.

b) Pembuatan Ester dari Asam asetat dan Alkohol


Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang
paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk
murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padat
seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan
mudah terbakar (titik leleh 79C, titik didih 800C), dengan bau pedas
menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik.
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3.
Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini
berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering
disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan Oac mewakili asetat.
Etil asetat tidak beracun, tidak higroskopis, dan dalam skala besar
digunakan sebagai pelarut polar menengah. Etil Asetat dibuat melalui
reaksi esterifikasi Fischer dari asam asetat dan etanol. Reaksi esterifikasi
Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah
asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam
yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat. Secara
sederhana, reaksi pembentukan etil asetat digambarkan sebagai berikut:
H3C-COOH + HO-CH2-CH3<==> H3C-C00-CH2-CH3+H2O

5
Kegunaan Ester dalam Kehidupan Sehari-hari
Ester mempunyai beberapa manfaat yaitu:
1. Ester digunakan untuk essen (sebagai pengharum), karena ester
mempunyai bau harum (khas yang terdapat pada buah dan bunga).
2. Ester digunakan untuk bahan pembuatan sabun. Ester tersebut
mengalami reaksi saponifikasi, yaitu reaksi lemak atau minyak dengan
Basa membentuk garam (sabun) dan gliserol.
3. Ester digunakan untuk pembuatan margarine yang dilakukan dengan
reaksi hidrogenasi (adisi gas hydrogen) terhadap minyak nabati.
4. Senyawa ester dengan rantai pendek (ester yang berasal dari asam
karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah) banyak terdapat
dalam buah-buahan yang menimbulkan aroma dari buah tersebut
sehingga disebut ester buah-buahan.
5. Senyawa ester yang berasal dari gliserol dengan asam karboksilat suku
rendah atau tinggi (minyak dan lemak) digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sabun dan mentega (margarin).
6.Ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi disebut
dengan lilin (wax). Lilin ini berbeda dengan lilin hidrokarbon (parafin). Wax
digunakan sebagai pemoles mobil dan lantai.
7.Beberapa senyawa ester digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
benang.
8.Amil asetet salah satu senyawa ester yang banyak digunakan sebagai
pelarut untuk damar dan lak.
9.Esterifikasi etilen glikol dengan esam bensen 1,4-dikarboksilat
menghasilkan poliester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain

6
BAB II
PENUTUPAN

Kesimpulan
1. Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam
karboksilat.
2. Beberapa sifat ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan
asam atau alcohol pembentuknya,ester berbau harum,dan banyak
terdapat dalam buah-buahan,ester sedikit larut dalam air,serta titik didih
dan titik beku ester lebih rendah dari pada asam karboksilat.

Saran
Mempelajari kimia organic memang sulit apalagi bagi yang belum
mempunyai dasar ilmu kimia sama sekali. Janganlah kita mempelajari
materi yang sulit langsung. Tapi hendaknya kita mempelajari materi dari
dasar sebelum mendalami ilmu kimia.kita juga tidak akan bisa
mempelajari ilmu kimia kalau tidak ada yang menuntun kita. Karena pada
kimia banyak terdapat istilah- istilah maupun symbol-simbol yang banyak.
Tapi jangan takut dan jangan khawatir karena sesulit apapun materi
ketika kita terima,jika kita sudah terbiasa mendengarkan ataupun
mempelajari materi tersebut pasti ada yang masuk di memori kita
walaupun sedikit.

Anda mungkin juga menyukai