2.3.1 Konsentrasi
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang bereaksi. Makin besar
konsentrasi, maka makin banyak partikel sehingga semakin banyak tumbukan
yang terjadi. dengan demikian semakin banyak partikel yang bertumbukan, maka
laju reaksi pun semakin besar (Anwar, 2005).
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
supaya suatu reaksi dapat berlangsung , partikel-partikel tersebut pertama-tama
haruslah bertubrukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu larutan atau salah satu
larutan satunya lagi benda padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan untuk
bertubrukan pun besar. Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebut ke
berbagai arah, maka tubrukan-tubrukan tidak saling berhubungan.
Hubungan antara konsentrasi zat dengan laju reaksi dapat bermacam-
macam. Ada reaksi yang berlangsung dua kali lebih cepat bila konsentrasi
pereaksi dinaikkan dua kali dari konsentrasi sebelumnya. Ada juga reaksi
berlangsung empat kali lebih cepat jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali.
Untuk laju reaksi yang mengikuti persamaan:
aA+bB C + D………………………….……… (10)
secara matematik laju reaksinya dapat dinyatakan dengan:
V=k[A]m[B]n.…………………………………… (11)
Pangkat-pangkat pada faktor konsentrasi dalam persamaan laju reaksi
disebut dengan orde reaksi. Jadi, m adalah orde terhadap zat A dan n adalah orde
terhadap zat B. Di sini, tidak ada hubungan antara orde reaksi dengan koefisien
reaksi (a dan b) karena orde reaksi diperoleh dari eksperimen. Dalam percobaan
ini akan dipelajari penentuan laju reaksi dan tetapan laju dari reaksi antara
Na2S2O3 dengan HCl. Tiosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning
belerang dan gas belerang dioksida. Adapun reaksi yang terjadi antara natrium
tiosulfat dengan asam adalah sebagai berikut.
S2O32-(aq) + 2H3O+(aq) → H2S2O3(aq) + 2H2O(l)............................ (12)
2.3.3 Temperatur
Temperatur merupakan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi. Besarnya temperatur menyebabkan laju reaksi semakin besar. Temperatur
juga akan mempengaruhi harga konstanta suatu laju reaksi. Kecepatan laju reaksi
sebagai pengaruh suhu, dapat dilihat pada proses pembuatan kopi. Gula akan lebih
cepat larut apabila air pada gelas lebih panas. Sebaliknya gula akan lebih lambat
larut apa bila air pada gelas itu masih dingin.
Pada umumnya reaksi akan lambat apabila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan
bertambah sehingga semakin banyak molekul yang memiliki energi sama atau
lebih besar dari Ea. Hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu
dinyatakan oleh persamaan Arrhenius:
k=A .e –E/RT……………………………………… (13)
2.3.4 Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat laju
reaksi. Zat yang mempercepat laju reaksi disebut katalisator dan zat yang
memperlambat suatu reaksi disebut inibitor.
Ada dua jenis katalis yaitu:
1. Katalis homogen: yaitu katalis yang wujudnya sama dengan wujud
pereaksi.
2. Katalis heterogen: yaitu katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud
partikel laju reaksi bergantung pada energi rintangan reaksi atau energi
aktivitasi katalis juga didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat
mengurangi energi aktivitasi suatu reaksi.
Tabel 2.1 Contoh Katalis yang digunakan:
Reaksi Katalis
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
1. Pipet volume 10 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Pengaduk
4. Hot Plate
6. Termometer 100 ° C
7. Beaker glass
8. Tabung reaksi
9. Rak tabung
10. Stopwatch
11. Penjepit tabung
12. Bola penghisap
13. Penangas air
3.1.2 Bahan-bahan
1. HCl 1M
2. Na2S2O3 0,25M
3. Aquadest
Bagian B
1. Dimasukkan 10 ml Na2S2O3 0,25M ke dalam gelas ukur, lalu diencerkan
hingga volumenya menjadi 50 ml.
2. Diukur 2 ml HCl 1M dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditempatkan
gelas ukur dan tabung reaksi tersebut dengan beaker glass yang berisi air
di kaki tiga. Biarkan kedua larutan beberapa lama sampai mencapai suhu
yang ditentukan.
3. Ditambahkan HCl ke dalam larutan tiosulfat tersebut, pada saat yang
bersamaan dihidupkan stopwatch. Larutan diaduk hingga homogen, lalu
ditempatkan gelas ukur di atas kertas bertandakan silang hitam, dicatat
waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang hitam menjadi kabur bila
dilihat dari atas.
4. Diulangi langkah kerja di atas dengan variasi suhu 40 ℃ , 45 ℃ , 50
℃ , 55 ℃ , dan 60 ℃ ,
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Pengaruh Konsentrasi terhadap Kecepatan Reaksi
Volume Relatif Waktu 1
No (s-1)
Tiosulfat (ml) (s) waktu
1 25 14,51 0,07
2 20 17,52 0,06
3 15 20,05 0,05
4 10 30,11 0,03
5 5 56,77 0,02
6 0 - -
1 1 Log
T T Waktu (s-
No suhu waktu
(C) (K) (s) 1
(K-1) 1
) waktu
4.2 Pembahasan
Pada percobaan A dilakukan sebuah percobaan dengan cara penambahan
thiosulfat ditiap pengulangan. Pada konsentrasi 25 ml thiosulfat menghasilkan
waktu untuk mencapai suatu reaksi selama 14,51 detik dan laju reaksi 0,07/s, pada
konsentrasi 20 ml thioulfat menghasilkan waktu untuk mencapai suatu reaksi
17,52 detik dan laju reaksinya 0,06/s, pada konsentrasi 15 ml thiosulfat
menghasilkan waktu untuk mencapai suatu reaksi 20,05 detik dan laju reaksinya
0,05/s, pada konsentrasi 10 ml thiosulfat menghasilkan waktu untuk mencapai
suatu reaksi 30,11 detik dan laju reaksinya 0,03/s, dan pada konsentrasi 5 ml
thiosulfat menghasilkan waktu untuk mencapai reaksi 56,77 detik dan laju
reaksinya 0,02/s. Pada percobaan ini, dengan konsentrasi yang berbeda akan
menghasilkan waktu untuk mencapai suatu reaksi yang berbeda-beda pula
0.08
0.07 0.07
f(x) = 0x + 0.01
0.06 R² = 0.98 0.06
Laju Reaksi
0.05 0.05
0.04
(s-1)
0.03 0.03
0.02 0.02
0.01
0
0 5 10 15 20 25 30
Volume Tiosulfat
(mL)
0.03 0.03
0.03
0.02
0.02
0.01
0
30 35 40 45 50 55 60
Suhu (°C)
Dari grafik diatas ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhunya maka
laju reaksi semakin cepat. Reaksi yang terjadi dapat dilihat dengan menjadi
keruhnya cairan tersebut. Keadaan cairan keruh ini disebabkan karena kandungan
natrium thiosulfat dalam campuran lebih banyak daripada konsentrasi(komposisi)
air dan HCl. Selain itu, keadaan ini terjadi karena sifat dari natrium thiosulfat itu
adalah salah satu jenis garam terhidrat. Dimana senyawa garam terhidrat itu
sendiri merupakan garam yang terbentuk dari senyawa kimia yang mengikat
molekul air pada suhu kamar. Garam natrium memiliki sifat hidroskopis, sehingga
hal inilah yang menyebabkan keadaan cairan menjadi keruh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Semakin besar volume tiosulfat dalam campuran maka waktu yang terjadi
berlangsung semakin cepat hingga larutan keruh, dan sebaliknya.
2. Semakin tinggi suhu yang diberikan dalam suatu pencampuran maka
waktu yang berlangsung semakin cepat yaitu ditandai dengan berubahnya
warna dari larutan, dan sebaliknya.
3. Suhu dan konsentrasi sangat berpengaruh terhadap suatu kecepatan reaksi
4. Untuk komposisi thiosulfat 25 ml menghasilkan waktu untuk mencapai
reaksi selama 14,51 detik dan laju reaksinya 0,07/s, untuk komposisi thio
20 ml menghasilkan waktu untuk mencapai reaksinya 17,52 detik dan laju
reaksinya 0,06/s, untuk komposisi thio 15 ml menghasilkan waktu untuk
mencapai reaksi selama 20,05 detik dan laju reaksinya 0,05/s, untuk
konsentrasi 10 ml thio menghasilkan waktu untuk mencapai reaksi selama
0,03/s, dan untuk konsentrasi 5 ml menghasilkan waktu 56,77 detik dan
laju reaksinya 0,02/s.
5. Pada suhu 35⁰c dengan waktu mencapai reaksi selama 61 detik diperoleh
laju reaksinya 0,016/s, pada suhu 40⁰c dengan waktu untuk mencapai
reaksi selama 38,87 detik diperoleh laju reaksinya 0,025/s, pada suhu 45⁰c
dengan waktu untuk mencapai reaksi selama 31,62 detik diperoleh laju
reaksinya 0,031/s, pada suhu 50⁰c dengan waktu untuk mencapai reaksi
selama 22,87 detik diperoleh laju reaksinya 0,043/s, dan pada suhu 55⁰c
dengan waktu untuk mencapai reaksinya selama 17,43 detik dan laju
reaksinya 0,057/s.
6. Orde reaksi Na2S2O3 pada percobaan ini adalah orde 1
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini kedepannya adalah dalam mengetahui
kecepatan reaksi selain menggunakan suhu dan konsentrasi dapat juga
ditambahkan katalis dalam satu percobaan sehingga dapat dibandingkan mana
percobaan yang hanya menggunakan faktor suhu dan konsentrasi dengan
percobaan faktor suhu, konsentrasi dan katalis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
Bagian A
1. Untuk Na2S2O3 25 ml
t = 14,51 s
1 1
Maka =
t 14,51 s
= 0,07 s-1
2. Untuk Na2S2O3 20 ml
t = 17,52 s
1 1
Maka =
t 17,52 s
= 0,06 s-1
3. Untuk Na2S2O3 15 ml
t = 20,05 s
1 1
Maka =
t 20,05 s
= 0,05 s-1
4. Untuk Na2S2O3 10 ml
t = 30,11 s
1 1
Maka =
t 30,11 s
= 0,03 s-1
5. Untuk Na2S2O3 5 ml
t = 56,77 s
1 1
Maka =
t 56,77 s
= 0,02 s-1
V1 C1
Orde reaksi Na2S2O3 = =
V2 C2
x
= [ ][ ]
0,07
0,06
=
25
20
= 1,166 = 1,25x
x = 0,93328
Bagian B
1. Suhu 35 ℃ dan waktu 61 s
35 ℃ = 35 + 273 K
= 308 K
1 1
= = 0,00329 K-1
Suhu 3 08 K
1 1
= = 0,016 s-1
Waktu 61,00 s
1
Log = log 0,016
Waktu
= -1,795
1 1
= = 0,025 s-1
Waktu 38,87 s
1
Log = log 0,025
Waktu
= -1,602
1 1
= = 0,031 s-1
Waktu 31,62 s
1
Log = log 0,031
Waktu
= -1,508
1 1
= = 0,043 s-1
Waktu 22,87 s
1
Log = log 0,043
Waktu
= -1,366
5. Suhu 55 ℃ dan waktu 17,43 s
55 ℃ = 55 + 273 K
= 328 K
1 1
= = 0,00304 K-1
Suhu 3 28 K
1 1
= = 0,057 s-1
Waktu 17,43 s
1
Log = log 0,057
Waktu
= -1,244
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN
Bagian A
1. Lengkapilah tabel diatas, dalam percobaan ini 1/waktu digunakan untuk
mengukur laju reaksi. Buatlah kurva laju reaksi sebagai fungsi konsentrasi
tiosulfat.
2. Hitunglah orde reaksi terhadap tiosulfat.
3. Bagaimana cara menentukan orde reaksi secara keseluruhan?
Jawaban
1.
0.08
0.07 0.07
f(x) = 0x + 0.01
0.06 R² = 0.98 0.06
Laju Reaksi
0.05 0.05
0.04
(s-1)
0.03 0.03
0.02 0.02
0.01
0
0 5 10 15 20 25 30
Volume Tiosulfat
(mL)
V1 C1
2. Orde reaksi Na2S2O3 = =
V2 C2
x
= [ ][ ]
0,07
0,06
=
25
20
= 1,166 = 1,25x
x = 0,93328
3. Cara menentukan orde reaksi secara keseluruhan yaitu dengan
menggunakan persamaan kecepatan reaksi yaitu v = k[A]x [B]y. Kemudian
orde reaksi x dijumlahkan dengan orde reaksi y.
Bagian B
1. Lengkapi tabel diatas, laju reaksi dinyatakan dengan 1/waktu. Buat kurva
laju reaksi sebagai fungsi suhu ( ℃ ), dan buat juga kurva log laju reaksi
sebagai fungsi suhu (K).
2. Buat pembahasan mengenai bentuk kurva yang diperoleh.
Jawaban
1.
1 1 Log
T T Waktu (s-
No suhu waktu
(C) (K) (s) 1
(K-1) 1
) waktu
0.03 0.03
0.03
0.02
0.02
0.01
0
30 35 40 45 50 55 60
Suhu (°C)
-0.8
-1
-1.2
-1.4 f(x) = 0.03x - 10.01
R² = 0.99
-1.6
-1.8
-2
Suhu (K)
2. Dari kurva laju reaksi sebagai suhu dapat diketahui bahwa semakin tinggi
suhu akan semakin tinggi pula nilai laju reaksinya dan sebaliknya semakin
rendah suhu akan semakin rendah nilai laju reaksinya. Dalam hal ini suhu
dan laju reaksi berbanding lurus.
Dari kurva hubungan antara suhu dan log 1/waktu dapat diketahui bahwa
semakin tinggi suhu akan semakin tinggi nilai log 1/waktu begitu juga
sebaliknya, semakin rendah suhu akan semakin rendah nilai log 1/waktu.
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT
Tabung reaksi
Penjepit tabung
Bola Penghisap
Beaker glass
Lampu Spiritus
Pengaduk
Kaki tiga
Kain kasa
Stopwatch