Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM HIDROLIK Dan PNEUMATIK

TEKNOLOGI ALAT BERAT

NAMA KELOMPOK :

 JOHAN PELIK PARHUSIP


 GOKLAS IMMANUEL SIREGAR
 MARKUS WANDANI

DOSEN PENGAMPUH :
 Prof.Dr. Siman, M.Pd
 Budi Harto, SPd, MT

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “System Hidrolik dan
Pneumatik”
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Terima kasih.

Medan, Oktober 2022

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 sistem Hidrolik Dan Pneumatik ..............................................................5
2.2 Nama, Fungsi dan Cara Kerja Hidrolik....................................................5
2.3 Prinsip kerja pompa fluida ....................................................................14
2.4 Jenis-jenis pompa ………………………………………………………15
2.5 Pompa Hidrolik yang Dioperasikan dengan Tangan ............................16
2.6 Pompa Hidrolik Berpenggerak Daya ………………………………….
2.7 Jenis Piston Sudut…………………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran…………………………………………………………………….

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Hidrolik sesungguhnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit
kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan
penting bagi masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena
apabila mereka menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan
pekerjaannya. Selain itu juga sistem hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat pencucian
mobil yaitu untuk mengangkat beban yang berat.Maka dari itu kami penulis merasa
termotivasi untuk membahas materi itu, selain itu juga sebagai tugas kelompok kami.

1.2 Tujuan

Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem
Hidrolik, Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Hidrolik dan Pneumatik

Membicarakan sistem berbicara tentang membicarakan teknologi yang berhubungan


dengan penggunaan dan karakteristik/sifat-sifat cairan (cairan).  Zat cair ini digunakan
untuk melakukan gerakan segaris maupun berputar. Dengan ditemukannya hukum Pascal
yang meng -hipotesakan- kanbahwa tekanan yang diterima seluruh permukaan akibat cairan
adalah sama, maka pemanfaatan cairan akan semakin beragam. Cairan bisa bekerja sebagai
penerus tenaga (transmitting power), melipatgandakan tenaga (multiplying force) juga bisa
bekerja untuk mengubah gerakan (modifying motion). Sehingga pada jaman industri
modern ini penggunaan sistem dan alat-alat hidrolik sudah semakin luas jangkauannya.     
Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:
1.      Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil
2.      Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah
3.      Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan(Reversible)
4.      Melumasi dan merawat sendiri (self lubricating) sehingga usia pakai lebih panjang
5.      Rancangan yang sederhana (lingkages yang rumit dibuat oleh sedikit komponen-
komponen yang telah dirancang sebelumnya)
6.      Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan hanya
dengan mengalami sedikit sekali masalah)
7.      Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak berisik dan menimbulkan
getaran sedikit pun)
8.      Kontrol (operator melakukan kontrol relatif sedikit atas berbagai macam kecepatan dan
gaya)
9.      Sedikit gaya yang hilang (gaya hidrolik bisa digandakan besar sekali dan disalurkan
sepanjang badan kendaraan dengan sedikit gaya yang hilang)
10.  Perlindungan atas beban berlebih (sistem hidrolik dilindungi terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh kelebihan beban (overload damage) dengan katup-katup yang bekerja
secara otomatis)
11.  Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
12.  Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid) 
13.  Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab
kecelakaan
14.  Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
15.  memerlukan perawatan yang intensif sehubungan dengan iklim atau cuaca agar tidak
mudah terkena karat, kotoran dan pencemaran oli.

Salah satu bentuk pemindahan energi (transfer of energy)dengan menggunakan sistem


secara skematis adalah sebagai berikut:

5
Gambar   1. Pemindahan Energi Pada Sistem Hidrolik
Pada sebuah piston dalam sebuah bejana yang memiliki luas permukaan sentuh ke cairan
sebesar A m2 diberi gaya sebesar F Newton (N) maka cairan diseluruh bejana akan
memberikan tekanan yang sama pada seluruh permukaan bejana sebesar P
Newton/m2. Secara sederhana dapat dirumuskan

P = 
F dalam Newton (N)
A dalam m 2
P dalam N/m 2  ( Bar )

Gambar   2. Bejana Hidrolik


Keadaan fluida yang tidak dapat dimampatkan tersebut banyak digunakan untuk
memindahkan energi maupun mengontrol sistem yang lebih besar.
Sistem pneumatis memiliki prinsip yang mirip dengan sistem hirolik. Sistem ini
menggunakan udara yang dimampatkan untuk mengontrol pemindahan energi.

6
 
Gambar   3. Rangkaian Pneumatis

2.2 Nama,Fungsi dan Cara Kerja Hidrolik

Di dalam sistem hidrolik komponen-komponen akan tersusun dalam suatu rangkaian


yang memungkinkan pemindahan energi dengan media hidrolik.
Dalam sebuah sistem hidrolis dibuutuhkan beberapa komponen pendukung, yaitu:
1.      Pembangkit tekanan hidrolis
Pembangkit tekanan hidrolis ini akan mengubah energi mekanis menjadi
tekanan. Komponen yang digunakan biasanya adalah pompa tekanan. Pompa ini akan
menaikkan tekanan hidrolis sampai batas yang dibutuhkan oleh sebuah sistem. Energi
mekanis bisa didapatkan dari engine, motor listrik, maupun tenaga manusia. Kemampuan
untuk meningkatkan tekanan ini juga tergantung dari seberapa besar energi yang dapat
dihasilkan oleh penggerak pompa.

2.      Penyalur tekanan hidrolis


Secara umum, pipa elastis yang digunakan nuntuk mengalirkan tekanan hidrolis ini. Hal
ini dikarenakan pipa elastis mudah untuk dibengkokkan dan memiliki kemampuan untuk
menahan tekanan yang baik. Jika menggunakan pipa pejal, maka akan lebih sulit untuk
dibentuk.

3.      Pengubah tekanan hidrolis menjadi energi mekanis


Komponen ini bisa disebut juga dengan aktuator. Bentuk aktuator bermacam-
macam disesuaikan dengan kebutuhan. Dari tekanan hidrolis yang dihilangkan oleh pompa
hidrolis, bisa diubah dalam bentuk gerakan rotasi (putar) maupun gerakan translasi (maju-
mundur). Untuk mengubah menjadi gerakan rotasi dibutuhkan torque converter. Sedangkan
untuk mengubah tekanan hidrolis menjadi gerakan traslasii dibutuhkan silinder
hidrolis. Silinder hidrolis ini bisa menggunakan single action maupun double action.

7
2.3 Prinsip kerja Pompa Fluida

Kunci dari pada system hydraulic adalah pompa yang dapat mengubah dari energi
mekanik menjadi energi hidraulik. Tenaga mekanik diperoleh melaluii tenaga manusia,
motor listrik ataupun mesin.
       Pada dasarnya pompa hidrolis akan bekerja untuk meningkatkan tekanan cairan
hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan yang dihasilkan tergantung dari beberapa hal, antara lain
kekuatan pompa, kekuatan rangkaian, kekuatan penggerak pompa dan beban yang
ditanggung.

2.4 Jenis Jenis Pompa


Didalam sistem hidrolis ini, ada beberapa jenis pompa yang sering
digunakan. Perbedaan penggunaan pompa ini tergantung dari konstruksi dan cara
kerja sistem hidrolis tersebut. 

2.5 Pompa Hidraulik yang Dioperasikan dengan Tangan


Pompa yang diperoleh melalui tenaga tangan dengan maksud emergensi untuk me-backup
pompa utama dan untuk ground check dari system hydraulics. Pompa tangan dua langkah
menghasilkan tekanan dan mengalirkan cairan setiap langkah dan banyak dipakai pada
pesawat terbang. Type ini terdiri dari silinder yang mempunyai check valve, batang piston,
handle yang mempunyai check valve untuk lubang masuk cairan.
Cara kerja :
Handle ke kanan : Pada saat handle ke kanan maka piston rod juga ke kanan sehingga inlet
check valve terbuka karena kevacuman saat gerakan piston ke kanan. Hal ini akan
membawa cairan menuju ke chamber kiri, pada waktu yang sama inner check valve
tertutup. Pada saat piston bergerak ke kanan cairan yang ada di chamber kanan ditekan
menuju system.

8
Gambar   4. Pompa Hidrolik yang Dioperasikan dengan Tangan

Handle ke kiri : Pada saat handle ke kiri maka piston rod juga ke kiri sehingga check valve
tertutup karena tekanan saat gerakan piston ke kiri untuk menghindari cairan balik mengalir
ke reservoir, pada waktu yang sama cairan mengalir dari saluran masuk (inlet port) ke
ruang kanan.
Cairan di dalam system : Aliran selalu ada pada setiap 2 gerakan handle ke kiri dan ke
kanan akibat perbedaan tekanan antara chamber kiri dan kanan. Batang piston memiliki
peranan penting saat bergerak ke kiri untuk menekan cairan pada camber kiri menuju ke
sistem.

2.6 Pompa Hidrolik Berpenggerak Daya


Power driven pump mendapat tenaga penggeraknya dari luar misalnya, engine atau yang
lainnya. Tenaga mekanik ini diubah menjadi tenaga hidrolik yang menghasilkan tekanan
pada sistem. Empat bagian penting dari power driven pump adalah gear, vane, diaphragm
dan piston. Tipe piston diklasifikasikan 2 yaitu pengiriman konstan dan pengiriman
variabel. Antara pompa dengan penggerak duhubungkan melalui drive coupling.
Pada bagian poros drive coupling (Shear Section) dikecilkan diameternya agar terbatas
kekuatan tegangan gesernya untuk pekerjaan maksimumnya. Pada saat terjadi masalah pada
pompa yang macet karena kerusakan katup atau komponen lainnnya maka bagian geser ini
akan patah sehingga kerusakan pompa dan penggerak lebih dapat dihindari.

Gambar   5. Drive Coupling

9
2.7 Pompa Pengiriman Konstan
Constant delivery pump menghasilkan masa cairan tertentu pada setiap putaran
driven coupling tidak tergantung pada tekanan yang dibutuhkan. Kuantitas masa
setiap menit tergantung dari putaran penggeraknya dalam setiap menit (RPM).
Pada sistem tekanan yang konstan sehingga pada pompa dilengkapi pula pengatur
tekanan. Type constant delivery pump ada 2 yaitu angular dan cam.

2.8 Jenis Piston Sudut


KontruksiAngular Type seperti pada gambar dibawah terdiri dari: bagian yang berputar
(Coupling shaft, universal link, connecting rod, piston dan cylinder block).
Bagian yang diam (pelat katup, rumah wadah pompa)
Dinding silinder ditempatkan sejajar dan mengelilingi poros pompa, untuk alas inilah
pistonnya disebut sebagai pompa aksial. Seal tidak diperlukan untuk membatasi kebocoran
antara piston dan bore, tetapi mengandalkan kepresisian ukuran antara piston dengan
bore. Clearance hanya diperlukan untuk pelumasan oleh cairan dan pemuaian piston
maupun bore.
Pada saat drive coupling mengalirkan tenaga putar dari penggerak maka piston berputar
searah dengan silindernya karena dihubungkan oleh universal line (Silinder) dan connecting
road (Piston). Sudut (angular) antara poros drive coupling dengan poros pompa
mengakibatkan piston bergerak aksial terhadap bore selama penggerak memutar pompa
melalui drive coupling.

 
Gambar   6. Pompa Tipe Sudut
Cara kerja :
Piston meninggalkan plat valve: Selama putaran setengah pertama dari pompa, silinder
diletakkan pada inlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston meninggalkan plat
klep dan cairan ke dalam silinder dari inlet port.
Piston Menuju valve plat: Selama putaran setengah dari pompa, silinder diletakkan pada
outlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston menuju valve plate dan menekan
cairan di dalam silinder untuk keluar melalui outlet port.
Pada saat pompa bekerja terjadi overlap pada ruang inlet dan outlet yang menghasilkan
tekanan yang halus dan rata karena tidak terjadi hentakan tekanan ( Nonpulsating pressure )
pada output pompa.

Prinsip Pengurangan Langkah: Panjang langkah efektif dari piston dapat diatur dengan

10
sudut antara poros penggerak kopling dan poros pompa seperti yang terlihat pada gambar di
bawah. Dengan menvariasikan langkah piston akan menvariasikan pula banyak masa cairan
yang mengalir setiap langkah. Perubahan sudut blok silinder dilalukan oleh sebuah yoke
yang berputar pada sebuah pivot pin yang disebut pintle. Perubahan sudut ini secara
otomatis dilakukan oleh rakitan kompensator yang tersusun dari control valve, pressure
control piston dan mechanical linkage yang duhubungkan ke yoke.
Pada saat tekanan output pompa naik, maka pivot valve terbuka untuk mengalirkan tekanan
cairan menuju kontrol tekanan piston yang bergerak menekan pegas dan melalui hubungan
mekanis memutar kuk menuju arah aliran nol (sudut nol). Kebalikan dari itu bila tekanan
terlalu turun maka piston dikembalikan gerakannya oleh piston menuju arah semula
sehingga yoke memutar pada posisi kea rah sudut aliran penuh (sudut aliran penuh)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang cairan atau minyak. Prinsip
dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan
pada salah satu silinder akan sesuai dengan silinder yang lain, tekanan yang
diberikan pada salah satu silinder akan sesuai dengan hukum Pascal.

11
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk
banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a)           Ringan
b)          Mudah dalam pemasangan
c)           Sedikit perawatan
d)          Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya
gesekan fluida.
e)           Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan
pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f)           Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g)          Tidak berisi.

3.2 Saran

Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu sebagai pembaca sebaiknya mempelajari
lebih jauh lagi tentang sistem hidrolik dan pneumatic ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/51774213/MAKALAH-TENTANG-SISTEM-
hidrolik#logout

https://www.tneutron.net/mesin/macam-macam-cairan-hidrolik/

https://blog.klikmro.com/mengapa-viskositas-penting-untuk-pelumasan-
mesin-industri/

13

Anda mungkin juga menyukai