Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan
dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih
mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari
ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai hambatan
yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Zat padat
mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu
gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak mudah
berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas, zat cair
tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk
wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya
yang sangat besar. Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang
tetap,gas akan berkembang mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan
gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai
kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua – duanya sering
secara kolektif disebut sebagai fluida.
v
Q= ……………………………………..(1)
t
Dimana:
t = Waktu (s)
Pompa fluida adalah suatu alat transportasi fluida cair yang mana
alat ini juga sudah umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari manfaatnya
yang cukup baik dalam membantu pemindahan air atau fluida cair
menjadikan pompa air umum digunakan dalam dunia industri maupun
rumah tangga untuk memilih jenis pompa yang dipakai itu didasari dari
nilai ekonomis dan jarak fluida yang akan dipindahkan dilihat dari
mekanisme kerja pompa terbagi menjadi tiga jenis antara lain pompa
thorak pompa rotary dan juga pompa sentrifugal pompa sentrifugal adalah
salah satu jenis pompa pemindah fluida dengan sistem kerja mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi fluida melalui impeller
yang berputar di dalam casing di mana impeller pompa berfungsi sebagai
memberi kerja kepada zat cair sehingga energi yang didapat menjadi besar
[5].
3.1.5. Stopwatch
1.1 Hasil
Setelah melakukannya praktikum mekanika fluida tentang hydraulic
bench diperoleh data sebagai berikut, yaitu:
1.1.1 Data Lapangan
Adapun data lapangan yang diperoleh dari dilaksanakan
praktikum hydraulic bench adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4 1 Data Hasil Pratikum hydraulic bench
Volume air (liter) Waktu (s)
4 60
8 60
12 60
1.1.2 Rumus
Adapun rumus atau persamaan dalam perhitungan yang
digunakanuntuk mengolah data lapangan pada praktikum
hydraulic bench diantranya:
a. Untuk menghitung debit aktual suatu aliran air didalam mesin
hydraulic bench digunakan persamaan atau rumus sebagai
berikut:
v
Q= ........................................................(1)
t
Keterangan:
3
m
Q = Debit aktual air ( )
s
v = Volume air (m3)
t = waktu (s)
Keterangan:
v = Volume air (m3)
3
m
Q = Debit aktual air ( )
s
π = Kontanta (3,14)
r = Jari-jari pipa (m)
1.2 Pembahasan
Hydraulic bench dipergunakan untuk mengukur sebuah debit
dalam praktikum kali ini yang mana debit aktualnya memiliki nilai lebih
kecil daripada debit teoritis. Hydraulic bench ini dilengkapi dengan calm
lever yang berguna untuk menaikkan dan menurunkan kapasitas tuas pada
saat membuang air yang berada dalam bak hingga dalam keadaan
setimbang kembali. Prinsip kerja hydraulic bench yaitu penggunaan beban
untuk mengukur debit yang dihasilkan dan memperhitungkan waktu yang
diperlukan oleh debit air dari awal aliran hingga tuas yang diberi beban
terangkat karena beban air dalam bak penampung.
Pada praktikum kali ini kita melakukan beberapa pengujian yaitu
pengukuran laju aliran fluida pada mesin hydraulic bench, didapatkan
berdasarkan data yang diperoleh praktikum kali ini dan telah dilakukan
dengan menggunakan volume dan variasi waktu yaitu t 1sebesar 60 sekon,
t 2sebesar 60 sekon, dan t 3sebesar 60 sekon sehingga didapatkan debit
3 3
m m
aktual yaitu Q1 sebesar 6 , 66 x 10−5 , Q2sebesar 1 ,33 x 10−4 dan Q3
s s
3
m
sebesar 2 x 10−4 ,
s
0.0002
0.0002
0.00015 0.0001333
Debit (m3/s)
0.0001
0.0000666
0.00005
0
60 3060 6020
Waktu (s)
0.4
0.3 0.23
0.2
0.1
0
0.0000666
60 0.0001333
60 0.0002
60
Debit aktual (m^3/s)
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum perpindahan
panas dan massa modul Hydraulic Bench kali ini sebagai berikut:
a. Pada praktikum kali ini dapat kita ketahui bahwa mesin hydraulic
bench ini memiliki tiga bagian utama yaitu ruler yang berfungsi untuk
mengukur volume debit air, katub air yang berfungsi untuk mengslirkan
air dari tangka penampung, dan yang terakhir adalah tombol power
on/off yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin
b. Praktikum kali ini terdapat Langkah-langkah untuk mengiperasikan
mesin hydraulic bench ini sendiri yaitu dengan cara memastiakn katub
terbuk, kemudian mesin dihubungkan kesumber listrik, Langkah
selanjutnya yaitu memutar kekanan tombol power agar pompa mesin
menyala, setelah pompa menyala kemudian atur debit aliran air sesuai
ketentuan pada saat praktikum dan dilanjutkan mengambil data dengan
stopwatch, setelah selesai kemudian mematikan pompa mesin dengan
cara memutar kembali tombol power
c. Pada praktikum kali ini menggunakan mesin Hydraulic Bench kami
mendapatkan hasil perhitungan debit aliran alir dengan variasi 4 l/min
3
m
yang mendapatkan debit sebesar 6,66667 , pada variasi 8 l/min
s
3
m
mendapatkan hasil sebesar 1,333334 , dan pada variasi 12 l/min
s
3
m
mendapatkan hasil sebesar 2 ×10 . Dan untuk perhitungan kecepatan
s
aliran air didapatkan hasil dengan variasi 4 l/min yang mendapatkan
2
m
kecepatan sebesar 0,235239 , pada variasi 8 l/min mendapatkan hasil
s
2
m
sebesar 0,470478 , dan pada variasi 12 l/min mendapatkan hasil
s
2
m
sebesar 0,705716
s
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum perpindahan
panas dan massa modul Hydraulic Bench kali ini sebagai berikut:
a. Praktikan diharapkan untuk mempelajari modul terlebih dahulu
sebelum melakukan praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar
b. Praktikan diharapkan mematuhi peraturan yang telah diberikan
c. Disaat memulai praktikum, praktikan harus mengikuti arahan asprak
agar bisa memahami cara pemakaian alat.
d. Praktikan diharapkan memakai jaslab dan menerapkan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
e. Diharapkan untuk pratikum selanjutnya jadwal praktikum tidak
bertabrakan dengan praktikum yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
[4] D. P. Imam Syahrizal, "Kajian eksperimen instalasi pompa seri dan paralel
terhadap efisiensi penggunaan energi," Jurnal Program Studi Teknik
Mesin UM Metro, vol. 8, pp. 194-200, 2019.
I. Perhitungan
Setelah melakukan praktikum dan didapatkan data, kemudian
dilakukan perhitungan berdasarkan data lapangan.
a. Debit aktual
Diketahui:
v 1= 4 liter = 4 ×10−3 m3
v 2= 8 liter = 4 ×10−3 m3
v 3= 12 liter = 4 ×10−3 m3
t 1= 60 s
t 2= 60 s
t 3= 60 s
v 1 4 × 10−3 m3 m
3
Q 1= = = 6,66667 ×10−5
t1 60 s s
v 2 8 ×10−3 m3 m
3
Q 2= = = 1,333334 ×10−4
t2 60 s s
v3 12× 10−3 m3 m
3
Q 3= = = 2 ×10−4
t3 60 s s
b. Kecepatan Aliran
Diketahui:
D = 19 mm
A = 3,14 (9 , 52)
= 283,4 mm 2
= 0,0002834 m2
3
Q1= 6,66667 ×10−5 m
s
3
Q2=¿ 1,333334 ×10−3 m
s
3
−3 m
Q 3=2 ×10
s
3
−5 m 2
6,66667 x 10 m
Q1 s 0,235239
v 1= = 2
=¿ s
A 0,0002834 m
3
−4 m 2
1,333334 x 10 m
Q2 s 0,470478
v 2= = 2
=¿ s
A 0,0002834 m
3
m −4 2
2 x 10 m
Q3 s 0,705716
v 3= = =¿ s
A 0,0002834 m2
0.5 0.47
0.4
0.3 0.23
0.2
0.1
0
0.0000666 0.0001333 0.0002
Debit aktual (m^3/s)
Jelaskan apa saja komponen penting pada alat hydraulic bench sehingga bisa
mempengaruhi debit yang dihasilkan
Komponen yang utama pada hydraulic bench yaitu pompa fluida dan katu,
yang mana pompa inilah yang bertugas untuk mengalirkan fluida dari
dalam tangki penampung ke mesin bagian atas apabila kinerja pomp aini
tidak bagus atau buruk maka akan sangat mempengaruhi debit air yang aka
dihasilkan nantinya, yang kedua adalah katub yang bertugas untuk
mengalirkan fluida dari tangka penampung yang berada dibawah sekaligus
untuk mengatur kecepatan aliran fluida yang akan digunakan, jadi apabila
katub kita atur untuk aliran fluida cepat maka akan makin cepat dan
banyak pula debit fluida yang mengalir begitu pula sebaliknya, apabila
katub kita atur agar kecepatan aliran lambat makan akan lama dan semakin
sedikit pula debit fluida yang dihasilkan