BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Sistem Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan
fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu,
pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit yang akan membuat fluida
bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan
atau mekanisme yang diinginkan. Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris
hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik
memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah
satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain, sesuai dengan hukum
Pascal.
Pada kebanyakan aplikasi,sistem hidrolik banyak digunakan seperti
hal nya memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan
pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik
pada alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin
moulding, mesin press, forklift, crane, dan lain-lain. Pada saat ini
penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan
kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam
penggunaannya.
pengamatan.
pengamatan.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Hidrolik
Sistem hidrolik adalah suatu system pemindah tenaga dengan
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantara. Sistem hidrolik ini
mempunyai banyak keunggulan dibanding jika menggunakan sistem
mekanikal.
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian:
a. Hidrodinamika: yaitu Ilmu yang mempelajar tentang zat cair yang
bergerak.
b. Hidrostatik: yaitu Ilmu yang mempelajari tentang zat cair yang
bertekanan.
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat
cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah
menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup.
2.2 Fluida
2.2.1 Jenis – Jenis Fluida
1. Fluida newton
yaitu fluida yang memenuhi persamaan hukum newton,
koefisien viskositas dinamikanya (µ) bergantung pada temperatur
dan tekanan namun tidak bergantung pada besar gradien kecepatan.
Pada fluida jenis ini grafik menghubungkan teganganan geserr
dengan gradien kecepatan adalah sebuah garis lurus yang melalui
titik asal dan condongnya menyatakan viskositas dinamik μ = τ
/(duldy).
5. Fluida viskoelastik
Bahan-bahan seperti ter, tepung donat, dan beberapa
polimer padat atau cairmenunjukkan karakteristik baik zat padat
elastik maupun fluida viskous.
2.3 Pneumatik
https://id.aliexpress.com/w/wholesale-hydraulic-flexible-hose.html
saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya
saling berpotongan.
● Aliran laminer
2.7 DVC
Katup hidrolik directional atau katup kontrol arah yang digunakan
untuk mengontrol atau mengarahkan aliran air dan mengaturnya dalam
arah yang diinginkan. Katup ini juga digunakan untuk menghentikan atau
memulai aliran fluida. Arah katup hidrolik memiliki dua atau lima jalur di
mana mereka mengarahkan aliran air. Katup ini dapat digerakkan secara
pneumatik, hidrolik, elektrik, mekanik atau manual. Contoh yang paling
umum dari katup hidrolik directional adalah solenoid yang dapat
dioperasikan empat arah katup spool dan juga sekaligus dapat memeriksa
katup.
http://software-comput.blogspot.com/2013/04/makalah-kliping-
sistem-pompa-hidrolik.html
2.9 Aktuator
disebut kontrol digital, dimana saat penggunaan kontrol ini bekerja mulai
mengoperasi sistem ini, listrik mengalir pada solenoid valve,dimana katup
yang dikendalikan dengan arus listrik AC maupun DC melalui kumparan.
Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan
dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik,sistem hidrolik ataupun
pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.
Prinsip Kerja:
Bila kumparan di aliri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan
disebut sebagai kontak Normally Open (NO). Bila kumparan dialiri listrik
maka kontaknya akan membuka dan disebut sebagai Normally Close (NC)
Tukar sambung (Change Over / NO), relay jenis ini mempunya kontak
tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri dari posisi dan
membuat kontak dengan yang lain bila relay di aliri listrik.
Suatu fluida adalah bahan yang bisa mengalir dan bila dimasukkan ke
dalam suatu tempat/ wadah akan berbentuk seperti tempat/ wadah tersebut.
Fluida mempunyai gaya namun tidak mempunyai bentuk tertentu.Benda
yang disebut fluida bisa berbentuk cairan atau gas.
Bila fluida dianggap tidak bisa dipampatkan,fluida tersebut
digolongkan sebagai cairan yaitu air,fluida hidrolik atau oli hidrolik, oli
transmisi otomatis, fluida rem. Bila fluida dianggap bisa dipampatkan,
fluida tersebut digolongkan sebagai gas,yaitu udara atmosfir, udara yang
dipadatkan. Fluida hidrolik adalah darah kehidupan sistem hidrolik maka
bila perawatan fluida dilakukan secara tidak benar atau tidak baik akan
merusak sistem tersebut. Kebanyakan fluida hidrolik berbahan baku
minyak bumi yang diproses sampai menjadi sangat halus. Kemudian unsur
– unsur yang di sebut bahan tambahan (additives) tersebut mengontrol
kekentalan oli (viscocity) mengurangi proses berbuih, mencegah karat dan
mengurangi terjadinya karat.
Viscocity
Viscocity adalah nilai atau ukuran terhadap ketahanan gesekan suatu
fluida dari pengaruh tekanan dan tegangan yang ada di sekitarnya, sering
Indeks Viscosity
Indeks viscosity adalah ukuran untuk perubahan fluida dalam viscositas
sehubungan dengan perubahan temperature. Bahan additive yang disebut
Viscosity index improper ditambahkan kedalam fluida supaya viscositas
yang sesuai selalu dipertahankan secara konstan pada segala kondisi
temperature.
Tekanan Ekstrim.
Fluida/ oli hidrolik mengandung bahan additive tekanan ekstrim (
extrem pressure additive) yang berguna untuk menjamin terjadinya
pelumasan komponen – komponen secara baik pada saat mengalami
tekanan dan temperature yang sangat tinggi, additive tersebut mengurangi
efek gesekan dan melindungi alat dari kerusakan akibat penerimaan beban
yang berlebihan (galling), lecet (scoring) kemacetan (seizure) dan keausan
(wear)
Anti Foaming
Gerakan sistem hidrolik yang benar adalah berdasarkan fakta bahwa
fluida/ oli pada dasarnya tidak bisa di pampatkan. Apabila fluida/oli
bercampur dengan udara atau foam (buih) akan mengakibatkan oli hidrolik
bisa terkompresi sehingga terjadi gangguan gelembung udara di dalam oil
(berbusa), hal demikian bisa mengakibatkan ganguan operasi dan
kerusakan parah pada komponen karena kekurangan pelumasan. Bahan
additive anti buih (anti foaming additive) di tambahkan kedalam fluida/ oli
2.13.1 Hidrolik
2.13.2 Pneumatik
tempat ke tempat lain melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.
4. Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak
hingga kebakaran.
5. Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat
melaj dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi
aman.
ingin selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah
saluran buangnya.
Extend : V =L/t
Retract : V = L/t
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible
bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa
membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik
akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli
yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
4.Pompa Sekrup
menyedot udara.
(konektor).
telah berhenti).
instruction.
5. Sudu atau kipas Bila karena oli yang digunakan terlalu pekat
yang macet atau menjadi seret (keset) atau susah bergerak, maka
yang cocok.
sangat kotor atau roda, barang kali ada yang mengganti. Untuk itu
direkomendasikan.
disebabkan overheating.
terlalu kendor.
terbalik.
terendan oli.
perapatnya.
direkomendasikan.
perbandingannya.
sebagainya.
4) Overheating
tinggi.
kembali.
pelarut.
waktu.
4. Rusak, aus atau relief valve adalah sehat berarti pompa tidak
sifatnya, yaitu fluida cairan dan fluida gas. Fluida diklasifikasikan atas 2,
yaitu:
diakibatkan.
2. Fluida non Newton : Disini terdapat hubungan yang tak linier antara
bentuk sudut.
yang diakibatkan.
Fluida non Newton adalah fluida yang memiliki hubungan tidak linear
(berputar-putar).
berlapis-lapis.
2.18 Kavitasi
Kavitasi adalah fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang
uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah
sisi hisap pompa. Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan
direndahkan maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih
rendah bahkan jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada
suhu kamar. Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-
gelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang
maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka
bagian yang akan mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya.
waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida
sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar
bopeng. Peristiwa ini disebut dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari
terus menerus.
2.19 Foaming
Secara definisi foaming adalah melarutnya fasa gas ke dalam fasa
padat atau cairan. Secara teknis di industri migas foaming merujuk pada
timbulnya buih pada fasa cairan,bisa di crude oli, di produced water, di
glycol.
Foaming terjadi bila ada agitasi yang menyebabkan fasa gas tadi
masuk ke fasa liquid , dan foaming akan semakin banyak terbentuk bila ada
zat yang disebut foamer,umumnya berupa surfctant.