Fenomena Dasar Mesin

HYDRAULIC SYSTEM APPARATUS
BAB II
2.1 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum alat “Hydraulic System Apparatus” adalah sebagai berikut.
1. Praktikan mengetahui dan memahami Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Maju
dan Tekanan Mundur pada Silinder
2. Praktikan mengetahui dan memahami Hubungan antara Putaran Katup dengan Gaya Maju dan
Gaya Mundur pada Silinder.
2.2 Dasar Teori

2.2.1 Pengertian Sistem Hidrolik
Sistem hydraulic merupakan sistem penerusan daya dengan menggunakana fluida cair dan
memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk tetap namun menyesuaikan dengan yang
ditempatinya (Permana, 2010). Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Zat cair
bersifat inkompresibel, karena itu tekanan yang diterima diteruskan ke segala arah secara merata.
Sistem hidrolik biasanya diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar dari gaya awal
yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa yang kemudian diteruskan
ke silinder kerja melalui pipapipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang pistondari silinder
kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerakmaju dan
mundur maupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun
vertikal (Mansur, 2013).
Pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Dengan kata
lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan (Suyanto, 2003). Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik
dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology).
2.2.2 Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik

2.2.2.1 Keuntungan Sistem Hidrolik
Terdapat keuntungan-keuntungan penting yang dapat diberikan oleh suatu sistem hidrolik yaitu
sebagai berikut:
1. Fleksibilitas
Pada sistem hidrolik, daya dapat ditransfer ke segala tempat dengan mudah melalui
pipa/selang fluida.
SEMESTER GANJIL 2023/2024 1

KELOMPOK 03
2. Melipatgandakan Gaya
Pada sistem hidrolik gaya yang kecil dapa digunakkan untuk menggerakkan beban yang
besar dengan cara memperbesar ukuran diameter silinder.
3. Sederhana
Sistem hidrolik memperkecil bagian-bagian yang bergerak dan keausan dengan
pelumasan sendiri.
4. Hemat
Karena penyederhanaan dan penghematan tempat yang diperlukan sistem hidrolik,dapat
mengurangi biaya pembuatan sistem.
5. Relatif Aman
Dibanding sistem yang lain, kelebihan beban (over load) mudah dikontrol dengan
menggunakan relief valve.
2.2.2.2 Kerugian Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik memiliki pula beberapa kerugian: (Marblemist, 2012).
1. Gerakan relatif lambat
2. Peka terhadap kebocoran
Sistem hidrolik membutuhkan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen
komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi dan
kotoran lain, serta panas yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Dengan demikian
kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga menurunkan efisiensi. Dari berbagai hal yang
mengakibatkan penurunan efisiensi tersebut, maka sistem hidrolik membutuhkan perawatanintensif.
Hal ini sangat menonjol sekali bila dibandingkan dengan sistem yang lain.
2.2.3 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik

Prinsip kerja dari sistem hidrolik dimulai dari pompa yang menggerakkan fluida. Pipamasukan
pompa yang dihubungkan dengan sumber fluida yang biasanya adalah tangki atau reservoir. Tekanan
atmosfir menekan cairan dalam reservoir masuk ke pompa. Ketika pompa beroperasi, akan
menghasilkan fluida cair bertekanan keluar pipa dengan tekanan yang sesuai. Aliran fluida cair
bertekanan tersebut diatur oleh katup. Fluida cair yang keluar dari pompadiatur oleh katup ke silinder
atau ke motor hidrolik. Bila yang diinginkan adalah gerakan linear, maka digunakan silinder hidrolik.
Bila yang diinginkan adalah gerakan rotari, maka digunakan motor hidrolik.

KELOMPOK 03
2.2.4 Pemindahan Energi Dalam Sistem Hidrolik
Pemindahan energi dalam sistem hidrolik mempunyai urutan sebagai berikut:
1. Energi listrik melalui motor listrik menggerakkan pompa hidrolik menghasilkan energihidrolik.
2. Energi hidrolik diatur oleh komponen-komponen hidrolik mengenai arah maupun besarnya.
3. Energi hidrolik tersebut digunakan untuk menggerakkan aktuator sehingga menghasilkan
energi mekanik.
4. Energi mekanik tersebut digunakan untuk berbagai keperluan misalnya mesin perkakas.
Gambar 2.1 Pemindahan Energi dalam Sistem Hidrolik

Sumber:
2.2.5 Persamaan-persamaan Dalam Sistem Hidrolik

2.2.5.1 Hukum II Newton
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan
demikian jika benda ditarik atau didorong dan sebagainya, maka pada benda bekerja gaya dan
keadaan gerak benda dapat berubah. Hukum II Newton menyatakan bahwa sebuah benda jika diberi
gaya, maka akan timbul percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan gaya yang
ditimbulkannya dan berbanding terbalik dengan massa benda itu. Percepatan adalah perubahan
kecepatan tiap selang waktu, sedangkan massa adalah banyaknya zat (materi) yang dipunyai oleh zat
tersebut. Persamaan di atas bisadiubah menjadi sebagai berikut:
𝐺𝑎𝑦𝑎
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐺𝑎𝑦𝑎 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐹 = 𝑚 𝑥 𝑎 ............................................................................................................................ (2-1)

KELOMPOK 03
2.2.5.2 Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa bila suatu fluida cair dalam ruangan tertutup mendapat
tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan tegak lurus
bidang permukaan. Dari hukum tersebut disimpulkan prinsip dasarsistem hidrolik adalah sebagai
berikut:
1. Tekanan bekerja tegak lurus pada bidang permukaan dinding.
2. Tekanan di semua titik sama.
3. Tekanan yang diberikan pada fluida cair akan merambat secara seragam ke bagianfluida yang
lainnya dalam ruangan tertutup.
Gambar 2.2 Ilustrasi penerapan hukum Pascal

Sumber:
Apabila gaya F bekerja pada fluida cair tertutup melalui penampang A, maka tekanan terjadi
dalam fluida cair tersebut. Tekanan bekerja sesuai jumlah gaya yang dipakai secara tegak lurus
menekan luasan permukaan tersebut. Tekanan bekerja pada semua sisi secara sama (merata) dan
serempak, sehingga tekanan itupun diteruskan ke segala titik secara sama dan merata pula. Pernyataan
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐺𝑎𝑦𝑎
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
𝐺𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔

𝐹 = 𝑃 𝑥 𝐴 ............................................................................................................................ (2-2)

KELOMPOK 03
Gambar 2.3 Hubungan tekanan dan gaya

Sumber:
2.2.5.3 Tekanan Absolut dan Tekanan Ukur

Dalam melakukan pengukuran tekanan terdapat dua macam pembacaan. Yang pertama
menyatakan perbedaan tekanan antara tekanan yang sedang diukur dengan tekanan atmosfir di
tempat tersebut. Hasil pengukuran ini disebut tekanan ukur (pressure gauge). Yang kedua
menyatakan besarnya tekanan yang sesungguhnya dari suatu sistem yang dipengaruhi tekanan
atmosfir dinamakan tekanan absolut (absolute pressure). Pada kenyataannya, pengukuran yang
dilakukan sehari-hari merupakan tekanan ukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
𝑃𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 = 𝑃𝑢𝑘𝑢𝑟 + 𝑃vacuum ............................................................................................................................................................ (2-3)
Gambar 2.4 Klasifikasi Tekanan

Sumber: Mekel (2019, p. 28)
SEMESTER GANJIL 2023/2024

KELOMPOK 03 5
2.2.6 Sifat-sifat Fluida Cair
Sifat-sifat fluida cair adalah sebagai berikut:
1. Menyesuaikan bentuk sesuai dengan bejana yang ditempatinya dalam volume yang tetap.
Gambar 2.5 Fluida menyesuaikan bentuk wadahnya

Sumber:
2. Tidak dapat dimampatkan
Gambar 2.6 Fluida tidak dapat dimampatkan

Sumber:
3. Meneruskan tekanan ke semua arah
Gambar 2.7 Fluida meneruskan tekanan ke semua arah

Sumber:

KELOMPOK 03 6
2.2.7 Komponen Sistem Hidrolik
Komponen-komponen sistem hidrolik adalah sebagai berikut:
1. Unit Tenaga (Power Pack)
Unit tenaga hidrolik adalah komponen penggerak utama dari sistem hidrolik yang
umumnya terdiri dari motor, pompa hidrolik, dan reservoir. Ini berfungsi untuk
menerapkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk menggerakkan motor, silinder, dan
bagian pelengkap lainnya dari sistem hidrolik tertentu.
Gambar 2.8 Power Pack

Gambar 2.9 menunjukkan salah satu contoh pompa hidrolik dan termasuk jenis pompa
roda gigi. Roda gigi penggerak diputar oleh penggerak mula sehingga dengan berputarnya
pasangan roda gigi itu terjadilah proses pemompaan oli dari tangki hidrolik (Gambar 2.10),
oli dipompakan ke seluruh sistem.
Gambar 2.9 Pompa hidrolik


KELOMPOK 03 7
Gambar 2.10 Tangki hirdolik (reservoir)

2. Akumulator
Akumulator pada sistem hidrolik berfungsi sebagai reservoir penyimpanan tekanan di
mana cairan hidrolik yang tidak dapat dimampatkan ditahan di bawah tekanan yang
diterapkan oleh sumber energi mekanik eksternal .Sumber eksternal dapat berupa mesin,
pegas , pemberat yang diangkat , atau gas yang dimampatkan.Akumulator memungkinkan
sistem hidraulik untuk mengatasi permintaan ekstrem menggunakan pompa yang kurang
bertenaga, untuk merespons permintaan sementara dengan lebih cepat, dan untuk
memuluskan getaran.Ini adalah jenis perangkat penyimpanan energi .

KELOMPOK 03 8
Gambar 2.11 Akumulator hidrolik

Sumber:
3. Unit Pengatur (Control Unit)

Unit pengatur merupakan bagian yang . Unit pengatur ini biasanya diwujudkan dalam
bentuk katup (valve) yang menurut fungsinya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
- Katup pengarah (Directional control valve)
Katup ini berfungsi sebagai katup yang mengatur arah gerakan aktuator. Beberapa
jenis katup pengarah, yaitu:

KELOMPOK 03 9
 Katup Pengarah 3/2
Katup pengarah di bawah ini disebut katup 3/2, penggerak manual/lever.
Artinya pada katup ini terdapat 3 (tiga) saluran (lubang), mempunyai dua posisi
yaitu posisi netral (sebelum dioperasikan) dan posisi ON setelah dioperasikan
untuk menggerakkan aktuator.
Gambar 2.12 Katup pengarah 3/2

Sumber: Mekel (2019, p.165)
 Katup Pengarah 4/3

Katup pengarah seperti pada Gambar 2.13 adalah katup 4/3, penggerak lever
dengan penahan.(4/3, DCV, manually with detent). Saluran-salurannya atau
lubang (port) diberi nama sebagai berikut:
 Saluran P atau 1 adalah saluran masuk yaitu cairan hidrolik dari pompa
masuk ke katup .
 Saluran A dan B atau 2 dan 4 adalah saluran operasional yang
menghubungkan katup ke/dari aktuator.
 Saluran T atau 3 adalah saluran buang yang menghubungkan katup dengan
tangki hidrolik. Pada katup ini posisi netral adalah posisi tengah.
Gambar 2.13 Katup pengarah 4/3

Sumber:

KELOMPOK 03 10
- Katup pengatur tekanan (Pressure regulator)
Katup ini berfungsi untuk mengatur ataupun membatasi tekanan maksimum yang
bisa digunakan pada sistem. Katup ini selain berfungsi mengatur tekanan, dapat juga
berfungsi sebagai katup pengaman. Jika di sistem Pneumatik alat ini dinamakan
regulator, pada sistem Hidrolik biasa disebut sebagai Pressure relief Valve dan
Pressure Regulator Valve
Gambar 2.14 Katup pengatur tekanan sederhana

- Katup pengatur aliran (Flow control valve)

Katup ini berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya fluida yang masuk ke
dalam aktuator. Sehingga alat ini bisa juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerak
dari aktuator
Gambar 2.15 Flow control valve


KELOMPOK 03 11
4. Unit Penggerak (Aktuator)
Unit penggerak hidrolik berfungsi seabagai unit atau alat yang berfungsi untuk
merubah energi fluida (hidrolik atau pneumatik) menjadi energi mekanik atau energi gerak.
Dimana jenis gerakan yang sudah sama-sama kita tahu adalah gerak translasi (gerak
lurus/linear) dan gerak rotary (gerak putar)Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
- Penggerak Lurus (Linear actuator)
 Silinder kerja tunggal
 Silinder kerja ganda
- Penggerak Putar (Rotary actuator)
 Motor hidrolik
 Penggerak putar terbatar (Limited rotary actuator)
Gambar 2.16 di bawah ini menunjukkan sebuah silinder hidrolik kerja tunggal, artinya
silinder ini mendapat suplai tenaga (dorongan cairan hidrolik) hanya dari satu sisi.
Kemudian piston kembali oleh dorongan beban (kiri) dan piston kembali oleh pegas
(kanan).
Gambar 2.16 Silinder hidrolik kerja tunggal

Gambar 2.17 di bawah ini menunjukkan silinder kerja ganda, yaitu suplai cairan
hidrolik dari kedua sisi silinder. Dua buah saluran masuk dapat kita lihat pada bagian
bawah silinder yaitu bagian yang tidak bernomor.

KELOMPOK 03 12
Gambar 2.17 Silinder hidrolik kerja ganda

Nama-nama bagian pada silinder hidrolik kerja ganda diatas ialah :

1. Seal penyapu (wiper seal)
2. Mur pengunci (lock nut)
3. Seal batang torak (piston rod seal)
4. Bearing (bantalan) batang torak
5. Baut lubang angin (venting screw)
6. Bodi atau tabung silinder (cylinder barrel)
7. Batang torak (piston rod)
8. Torak (piston)
9. Tutup silinder (cylider cap)
10. Seal torak (ring piston)
Gambar 2.18 berikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut
motor hidrolik karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan berputar
secara kontinyu.
Gambar 2.18 Motor hidrolik jenis motor roda gigi

Sumber:

KELOMPOK 03 13
Gambar 2.19 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar terbatas,
yaitu aktuator berputar di bawah (tidak mencapai) 3600.
Gambar 2.19 Penggerak putar terbatas

Sumber:
Nama-nama bagian pada penggerak putar terbatas diatas :

1. Piston kiri.
2. Bodi.
3. Roda gigi pemutar.
4. Poros keluaran (output).
5. Batang bergerigi.
6. Piston kanan.
2.2.8 Simbol Sistem Hidrolik

Sistem tenaga fluida (sistem hidrolik dan pneumatik) telah memiliki simbol-simbol grafik
sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan berbagai bentuk rangkaian dalam sistem tenaga
fluida. Simbol-simbol ini telah distandarisasi secara internasional, menganut standard DIN /
ISO 1219. Grafik simbol untuk sistem hidrolik dan sistem pneumatik sebenarnya sama, hanya
saja ada beberapa hal yang berbeda menyangkut subtansi khusus masing-masing. Berikut ini
disajikan kedua-duanya agar dapat dilihat dan difahami perbedaannya.

KELOMPOK 03 14
Tabel 2.1 Simbol Sistem Hidrolik

No Simbol Nama Komponen
1 Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik dengan

penghasilan / jumlah aliran rata-
2
rata tetap
with a single flow direction
Pompa hidrolik dengan
penghasilan / jumlah aliran rata-
3
rata tetap
with a double flow direction
Motor Hidrolik (rotary actuator)

4
with a single direction of rotation
Motor Hidrolik (rotary actuator)

5
with a double direction of rotation
Silinder Hidrolik (linear actuator)

6 single acting cylinder,
return by external force

with spring return

telescopic cylinder

9 double acting cylinder,
with single piston rod

KELOMPOK 03 15
double acting cylinder,
10
with double-ended-ended position
rod
differential cylinder
telescopic cylinder
with single end position cushioning
14
with end position cushioning at both
ends
15
with adjustable end position
cushioning at both ends
Katup Pengarah (directional

16
control valve)

KELOMPOK 03 16
Penggerak Katup Secara Manual
17 general symbol with spring return
and bleed port
18 by manual push button and spring
return

19
by hand lever

20
by hand lever with detent setting

21
by pedal and spring return
Penggerak Katup Secara Mekanis

22
by stem or push button

23
by spring

24
by roller stem
25 Katup Pengatur Tekanan

KELOMPOK 03 17
26 Katup Pengatur Aliran
27 Pressure Gauge
28 Thermometer
29 Flowmeter
30 Filling Level Indicator
31 Pressure Source Hydraulic
32 Electric Motor
33 Heat Engine
34 Pressure, Power, Return Line

KELOMPOK 03 18
35 Control (Piloted) Line
36 Exhaust Leakage Line
37 Flexible Line
38 Line Connection
39 Lines Crossing
40 Exhaust
Quick-Acting Coupling, Connected

41 with Mechanically Open Non
Return Valve
42 Reservoir
43 Filter
44 Cooler
45 Heater

KELOMPOK 03 19
2.2.9 Rangkaian Sistem Hidrolik
Berikut ini suatu rangkaian hidrolik yang digambar dengan gambar benda untuk
dibandingkan dengan diagram rangkaian yang digambarkan dengan grafik simbol.
Gambar 2.20 Contoh Rangkaian Sistem Hidrolik

Sumber: Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (2023)

KELOMPOK 03 20
2.3 Rumus Perhitungan
Adapun rumus-rumus yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Tekanan
𝑃 = 𝑃𝑏𝑎𝑟 𝑥 105 ..................................................................................................... (2-4)
Keterangan:
𝑃 = Tekanan (Pa)
𝑃𝑏𝑎𝑟 = Tekanan yang terbaca alat ukur (bar)
2. Gaya
𝐹 = 𝑃 𝑥 𝐴 .............................................................................................................. (2-5)
Keterangan:
𝐹 = Gaya (N)
𝑃 = Tekanan (Pa)
𝐴 = Luas Penampang (m²)

KELOMPOK 03 21
2.4 Alat yang Digunakan
Gambar 2.21 Hydraulic System Apparatus

Spesifikasi Alat:
- Merk : Wandfluh
- Buatan : Swiss
- Type : GKU63 DB-06/90 G
- Nomor Seri : KU63-32
- Tahun 1987
- Volume Maximum Reservoir : 63 liter
- Volume Maximum Pendulum : 1,7 liter
- Tekanan Maximum Pompa : 90 bar
- Debit Pompa : 6 liter/menit
- Power Supply : 380 V – 8 A – 50 Hz

KELOMPOK 03 22
2.5 Prosedur Pengujian
Gambar 2.22 Skema Hydraulic System Apparatus

Langkah-langkah percobaan alat “Hydraulic System Apparatus” adalah sebagai berikut.

1. Menyalakan dan pompa hidrolik agar cairan hidrolik dapat mengalir ke seluruh sistem.
2. Mengatur katup pengatur tekanan untuk memberikan variasi kecepatan aliran dalam sistem
hidrolik.
3. Menggerakan lever katup pengarah, ke kanan agar actuator bergerak keluar, dan ke kiri
agar actuator bergerak kedalam.
4. Mencatat setiap perubahan tekanan yang tercatat pada Preasure Gauge.

KELOMPOK 03 23
2.6 Perhitungan
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 24
2.7 Analisa Perhitungan
2.7.1 Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Pompa
Tabel 2.XX Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Pompa

No X Y XY X2 X3 X4 X2Y (Y-y)2 (Y-a-bX)2 (Y-i-jX-kX2)2
1
2
3
4
5
Σ
Dimana:
X = Putaran Katup
Y = Tekanan Pompa
Perhitungan Statistik:
𝛴𝑌
𝑦=
𝑛
…
𝑦=
…
𝑦=⋯
a. Regresi Linier (Y = a + bX)

(𝛴𝑌)(𝛴𝑋2) − (𝛴𝑋)(𝛴𝑋𝑌)
𝑎=
𝑛𝛴𝑋2 − (𝛴𝑋)²
… −. . .
𝑎=
… −. . .
𝑎=⋯
𝑛 𝛴𝑋𝑌 − (𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑏=
… −. . .
𝑏=
… −. . .
𝑏=⋯

KELOMPOK 03 25
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
𝑌 = ⋯+⋯𝑋
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑎 − 𝑏𝑋)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯
b. Regresi Polinomial (Y = i + jX + kX2)

𝛴𝑌 = 𝑛𝑖 + 𝑗𝛴𝑋 + 𝑘𝛴𝑋² …… = ……i + ……j + ……k (i)
𝛴𝑋𝑌 = 𝑖𝛴𝑋 + 𝑗𝛴𝑋2 + 𝑘𝛴𝑋³ …… = ……i + ……j + ……k (ii)
𝛴𝑋2𝑌 = 𝑖𝛴𝑋2 + 𝑗𝛴𝑋3 + 𝑘𝛴𝑋4 …… = ……i + ……j + ……k (iii)
Dari persamaam (i), (ii) dan (iii) didapatkan:

i = ……
j = ……
k = …...
maka:
𝑌 = 𝑖 + 𝑗𝑋 + 𝑘𝑋3
𝑌 = ⋯ + ⋯ 𝑋 + ⋯ 𝑋3
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑖 − 𝑗𝑋 − 𝑘𝑋²)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯

KELOMPOK 03 26
2.7.2 Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Maju Silinder
Tabel 2.XX Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Maju Silinder
1
2
3
4
5
Σ
Dimana:
X = Putaran Katup
Y = Tekanan Maju Silinder
𝛴𝑌
𝑦=
𝑛
…
𝑦=
…
𝑦=⋯

𝑎=
… −. . .
𝑎=
… −. . .
𝑎=⋯
𝑏=
… −. . .
𝑏=
… −. . .
𝑏=⋯

KELOMPOK 03 27
𝑌 = ⋯+⋯𝑋
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑎 − 𝑏𝑋)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯

𝛴𝑌 = 𝑛𝑖 + 𝑗𝛴𝑋 + 𝑘𝛴𝑋² …… = ……i + ……j + ……k (i)

i = ……
j = ……
k = …...
maka:
𝑌 = 𝑖 + 𝑗𝑋 + 𝑘𝑋3
𝑌 = ⋯ + ⋯ 𝑋 + ⋯ 𝑋3
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑖 − 𝑗𝑋 − 𝑘𝑋²)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯

KELOMPOK 03 28
2.7.3 Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Mundur Silinder
Tabel 2.XX Hubungan antara Putaran Katup dengan Tekanan Mundur Silinder
1
2
3
4
5
Σ
Dimana:
X = Putaran Katup
Y = Tekanan Mundur Silinder
𝛴𝑌
𝑦=
𝑛
…
𝑦=
…
𝑦=⋯

𝑎=
… −. . .
𝑎=
… −. . .
𝑎=⋯
𝑏=
… −. . .
𝑏=
… −. . .
𝑏=⋯

KELOMPOK 03 29
𝑌 = ⋯+⋯𝑋
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑎 − 𝑏𝑋)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯

𝛴𝑌 = 𝑛𝑖 + 𝑗𝛴𝑋 + 𝑘𝛴𝑋² …… = ……i + ……j + ……k (i)

i = ……
j = ……
k = …...
maka:
𝑌 = 𝑖 + 𝑗𝑋 + 𝑘𝑋3
𝑌 = ⋯ + ⋯ 𝑋 + ⋯ 𝑋3
𝛴(𝑌 − 𝑦)2 − 𝛴(𝑌 − 𝑖 − 𝑗𝑋 − 𝑘𝑋²)²

𝑟² =
𝛴(𝑌 − 𝑦)²
… −. . .
𝑟² =
…
𝑟² = ⋯

KELOMPOK 03 30
2.8 Grafik dan Pembahasan
2.8.1 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Tekanan Maju Silinder
Ukuran Grafik 15 cm x 8 cm
Gambar 2.23 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 31
2.8.2 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Tekanan Mundur Silinder
Gambar 2.24 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 32
2.8.3 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Tekanan pada Silinder
Gambar 2.25 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 33
2.8.4 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Gaya Maju Silinder
Gambar 2.26 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 34
2.8.5 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Gaya Mundur Silinder
Gambar 2.27 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 35
2.8.6 Grafik Pengaruh Putaran Katup dengan Gaya pada Silinder
Gambar 2.28 Grafik ...................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

KELOMPOK 03 36
2.9 Kesimpulan dan Saran
2.9.1 Kesimpulan
1. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. ..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2.9.2 Saran
- Untuk Laboratorium
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
- Untuk Sistem Praktikum
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
- Untuk Asisten
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
- Untuk Praktikan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

KELOMPOK 03 37

Fenomena Dasar Mesin

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Fenomena Dasar Mesin

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

HYDRAULIC SYSTEM APPARATUS

2.1 Tujuan Praktikum

2.2 Dasar Teori

2.2.2 Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik

SEMESTER GANJIL 2023/2024 1

2.2.2.2 Kerugian Sistem Hidrolik

2.2.3 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik

SEMESTER GANJIL 2023/2024 2

Gambar 2.1 Pemindahan Energi dalam Sistem Hidrolik

2.2.5 Persamaan-persamaan Dalam Sistem Hidrolik

SEMESTER GANJIL 2023/2024 3

Gambar 2.2 Ilustrasi penerapan hukum Pascal

𝐺𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔

SEMESTER GANJIL 2023/2024 4

Gambar 2.3 Hubungan tekanan dan gaya

2.2.5.3 Tekanan Absolut dan Tekanan Ukur

𝑃𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 = 𝑃𝑢𝑘𝑢𝑟 + 𝑃vacuum ............................................................................................................................................................ (2-3)

Gambar 2.4 Klasifikasi Tekanan

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.5 Fluida menyesuaikan bentuk wadahnya

2. Tidak dapat dimampatkan

Gambar 2.6 Fluida tidak dapat dimampatkan

3. Meneruskan tekanan ke semua arah

Gambar 2.7 Fluida meneruskan tekanan ke semua arah

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.8 Power Pack

Gambar 2.9 Pompa hidrolik

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.10 Tangki hirdolik (reservoir)

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.11 Akumulator hidrolik

3. Unit Pengatur (Control Unit)

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.12 Katup pengarah 3/2

 Katup Pengarah 4/3

Gambar 2.13 Katup pengarah 4/3

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.14 Katup pengatur tekanan sederhana

- Katup pengatur aliran (Flow control valve)

Gambar 2.15 Flow control valve

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.16 Silinder hidrolik kerja tunggal

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.17 Silinder hidrolik kerja ganda

Nama-nama bagian pada silinder hidrolik kerja ganda diatas ialah :

Gambar 2.18 Motor hidrolik jenis motor roda gigi

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Gambar 2.19 Penggerak putar terbatas

Nama-nama bagian pada penggerak putar terbatas diatas :

2.2.8 Simbol Sistem Hidrolik

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Tabel 2.1 Simbol Sistem Hidrolik

Pompa hidrolik dengan

Motor Hidrolik (rotary actuator)

Motor Hidrolik (rotary actuator)

Silinder Hidrolik (linear actuator)

Silinder Hidrolik (linear actuator)

Silinder Hidrolik (linear actuator)

Silinder Hidrolik (linear actuator)

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Katup Pengarah (directional

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Penggerak Katup Secara Manual