Dari sifat – sifat fluida yang sudah digambarkan di atas, akan sesuai dengan hukum Pascal. Bunyi Hukum
Pacsal tersebut adalah “Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan, maka
tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya.”
Rumus hukum Pascal
F = P x A (Kg)
Dimana : F = Gaya / Force (kg)
P = Tekanan / Pressure (kg/cm²)
A = Luas penampang / Area (cm²)
Dengan rumus dari hukum pascal di atas kita dapat mengetahui peningkatan gaya dan tekanan pada zat cair
yang ditunjukkan dengan contoh dibawah ini.
10
PENGERTIAN HIDROLIK
• Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi
/ kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ). Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa
Greek yakni dari kata hydro yang berati air dan aulos yang berarti pipa. Namun, pada
masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air
(water emulsian) atau oli saja.
SIFAT FLUIDA
Fluida ada 2 macam: cairan dan gas. Watak dari fluida adalah mengalir, mengisi ruangan yang mewadahinya. Beberapa diantara sifat-
sifat fluida adalah:
• 1.Densitas (massa jenis) dan berat spesifik: Densitas adalah massa per satuan volume, sedangkan berat spesifik adalah berat per
satuan volume.
• 2. Tekanan: Dalam hal ini, ada tekanan absolut dan ada juga tekanan alat ukur (gauge pressure). Yang disebut terakhir tidak lain
adalah tekanan absolut dikurangi tekanan atmosfir (1 atm). Tekanan fluida biasanya diukur dengan manometer (cairan) atau
barometer (gas).
• 3. Temperatur (suhu), panas spesifik (specific heat), konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal: Panas spesifik adalah jumlah
energi panas yang diperlukan untuk menaikkan satu satuan massa sebesar satu derajat. Konduktivitas termal menunjukkan
kemampuan fluida untuk menghantarkan (mengkonduksikan) panas. Sedangkan koefisien ekspansi termal menghubungkan antara
temperatur dan densitas pada tekanan konstan.
• 4. Compressibility: Dalam hal ini, fluida bisa dibagi menjadi compressible fluid dan
incompressible fluid. Secara umum, cairan bersifat incompressible sedangkan gas bersifat
compressible. Kemampuan suatu fluida untuk bisa dikompresi biasanya dinyatakan dalam bulk
compressibility modulus.
• 5. Viskositas: menunjukkan resistensi satu lapisan untuk meluncur (sliding) diatas lapisan
lainnya. Definisi lain dari viskositas dikaitkan dengan ada tidaknya geseran (shear). Dengan
demikian, viskositas berhubungan langsung dengan besarnya friksi dan tegangan geser yang
terjadi pada partikel-partikel fluida. Dalam hal ini, fluida bisa dibedakan menjadi viscous fluid
dan inviscid fluid (kadangkala disebut juga nonviscous fluid atau frictionless fluid). Sebetulnya,
semua fluida pasti memiliki viskositas betapapun kecilnya. Namun ketika viskositasnya sangat
kecil dan bisa diabaikan, maka biasanya diasumsikan sebagai inviscid fluid.
• 6. Tegangan permukaan (surface tension): adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada
permukaan fluida (cair). Definisi lainnya adalah: intensitas daya tarik-menarik molekular
per satuan panjang pada suatu garis manapun dari permukaan fluida. Dimensi dari
tegangan permukaan adalah gaya per panjang. Contoh bagaimana efek dari tegangan
permukaan adalah, jika sebuah pisau silet diletakkan secara perlahan diatas air maka
pisau silet tersebut tidak akan tenggelam akibat adanya tegangan permukaan air.
FLUIDA CAIR
Fluida atau zat cair merupakan zat yang tidak dapat di tekan dan dapat mentransmisikan (meneruskan) tenaga. Untuk itu oli
yang merupakan fluida cair sangat cocok digunakan pada sistem hidrolik.
Dibawah ini adalah fungsi dari oli hydraulic :
• 1. Transmitting Power (Meneruskan tenaga), berfungsi untuk meneruskan tenaga dari satu tempat ke tempat lain. Fluida
oli dipakai karena efisien dalam mentransfer tenaga karena sifat nya yang tidak dapat ditekan.
• 2. Sealing (Menyekat). Komponen - komponen sistem hidrolik di rancang dan dihubungkan satu dengan lainnya
(mengunakan sistem mekanikal seal). Untuk itu kekentalan oli hidrolik harus mampu menutupi dan melapisi bagian itu.
• 3. Cleaning Fungsi oli hidrolik juga bisa untuk membersihkan. Walaupun tangki hidrolik sudah ada saringan (screen),
bukan tidak mungkin kotoran akan masuk kedalam sistem. Oli hidrolik akan membawa kotoran ini ke tangki hidrolik dan
ditangkap oleh filter yang ada dalam tangki hidrolik.
• 4. Cooling saat sistem hidrolik bekerja mengubah energi mekanikal ke energi fluida atau sebaliknya akan menimbulkan
panas. Oli hidrolik yang bergerak dalam sistem akan mentransmisikan panas ke sistem pendingin (cooler) sehingga
temperatur oli tetap terjaga.
SYARAT OLI HIDROLIK
• Viskositas stabil
• Tahan panas
• Tidah mudah teroksidasi
• Mencegah karat
• Mencegah keausan yang berlebih (pelumas)
TEKANAN GAUGE DAN ABSOLUTE
• aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan yang
membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Alirannya relatief
mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak sejajar (laminae) & mempunyai
batasan-batasan yang berisi aliran fluida. Partikel fluida mengalir atau bergerak dengan
bentuk garis lurus dan sejajar.
ALIRAN TURBULEN
• Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan
tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut
garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan.
PUMP