Anda di halaman 1dari 5

NAMA : JOHAN PELIK PARHUSIP

NIM : 5212422008
KELAS : PTO B
MATKUL : FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN
TUGAS ASINKRONUS 15 NOVEMBER 2021

1. Jelaskan 3  pandangan ahli mengenai landasan pendidikan, berikan contoh


2. Jelaskan 3 pandangan ahli mengenai asas-asa pendidikan berikan contoh
3. Jelaskan macam2 landasan pendidikan, sertakan contoh
4. Jelaskan macam2 asas pendidikan sertakan contoh
5. Implikasi landasan pendidikan ada 
   A. Implikasi religius
   B. Implikasi filosofis
   C. Implikasi sosiologis
   D. Implikasi legalitas
   E. Implikasi kultural
   F. Implikasi psikologis 
   G. Implikasi ilmiah dan teknologi. 
Jelaskan masing2 implikasi tsb kemudian sertakan contoh!

JAWABAN
1. 3 Pandangan ahli mengenai lanndasan Pendidikan,yakni:
 Laurens Cremin berpendapat bahwa Pendidikan sebagai usaha sengaja dan sistematis
untuk menyampaikan, membangkitkan dan memperoleh pengetahuan, sikap-sikap,
keterampilan keterampilan, nilai-nilai dan kepekaan-kepekaan.Contohnya:
 Kegiatan terarah dan sistematis
 Kegiatan dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap, kepekaan,
tidak hanya menyengkut pengetahuan saja.
 Seorang pendidik harus memperhatikan 3 (tiga) aspek yaitu: Afektif (ilmu
pengetahuan), Kognitif (penghayatan nilai), dan Psikomotorik (tingkah laku
lahir; mampu menjalankan operasi bagian-bagian tubuhnya/fungsi)
 Jhon Dewey berpendapat bahwa Pendidikan adalah suatu proses membimbing,
mendewasakan seseorang. Pendidikan harus menyangkut hasil-hasil seperti:
pembentukan sikap dan kepribadian untuk memenuhi bentuk standar kegiatan sosial
(kehidupan nyata, tantangan-tantangan sosial).Contohnya:
 Pendidikan tidak boleh menjauhi kehidupan social
 Masyarakat adalah lingkungan pendidikan yang sebenarnya
 Pendidikan harus membuat manusia peka
 Langeveld M.J berpendapat bahwa Pendidikan merupakan usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar mendewasakan anak itu
melaksanakannya sendiri.Contohnya:seorang anak diberi ruang untuk
mengembangkan potensinya melalui dukungan guru/orangtua kepada anak.
2. 3 pandangan ahli mengenai asas-asas Pendidikan dan contohnya
 Ki Hadjar Dewantara berpendapat,yaitu Asas tut wuri handayani merupakan inti dari
asas 1922 yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya
dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.Contohnya
 Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan
keterampilan yang diminati di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang
disediakan sesuai potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
 Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang
diminati agar mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan bidang
yang diinginkan.
 Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan
untuk memasuki program pendidikan dan keterampilan yang diminati sesuai
dengan gaya dan irama belajarnya.
  Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam fisik
dan mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan
keterampilan yang sesuai dengan keadaanya.
 Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh
pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
 Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan
memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan
kemampuanya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat.
 Haris Mujiman berpendapat bahwa belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif,
yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah
 Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (long life education). Istilah pendidikan
seumur hidup erat kaitannya dan kadang- kadang digunakan saling bergantian dengan
makna yang sama dengan istilah belajar sepanjang hayat. Kedua istilah ini memang
tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Penekanan istilah “belajar”adalah
perubahan perilaku (kognitif/afektif/psikomotor) yang relatif tetap karena pengaruh
pengalaman. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan tiap
warga negara Indonesia:
 Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan
kemandirian sepanjang hidupnya.
 Mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembagalembaga
pendidikan yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan
yang ditawarkan dapat bersifat formal, informal, non formal.
 Mendapat kesempatan mengikuti program-program pendidikan
sesuai bakat, minat, dan kemampuan dalam rangka
pengembangan pribadi secara utuh menuju profil Manusia
Indonesia Seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar 1945; dan mendapat kesempatan mengembangkan diri
melalui proses pendidikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.
3. Macam macam landasan Pendidikan beserta contohnya
 Landasan yuridis Pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai titik tolak dalam
rangka pengelolaan, penyelenggaraan dan kegiatan pendidikan dalam
suatu sistem pendidikan nasional.Contohnya:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
 Berbagai Peraturan Pemerintah (PP) yang berkenaan dengan
pendidikan yang menyertainya.
 Landasan filosofis Pendidikan merupakan landasan yang berkaitan dengan
makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah
pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa
pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan
pendidikan. Berbicara tentang landasan filosofis pendidikan juga berarti
berkenaan dengan tujuan filosofis suatu praktik pendidikan sebagai sebuah
ilmu. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan untuk memahami
landasan filosofis pendidikan adalah dengan menggunakan pendekatan
filsafat ilmu yang meliputi tiga bidang kajian yaitu: ontology,epistemology
dan aksiologi.
Contoh landasan Pendidikan filosofis:
 Perenialisme.
 Essensialisme.
 Progressivisme.
 Pedagogi kritis.
 Eksistensialisme.
 Landasan Religius Pendidikan ialah Pembangunan ilmu pengetahuan yang
menguatkan keberagamaan, keyakinan, atau keimanan peserta didik
sehingga tujuan pendidikan untuk membangun manusia yang beriman dan
bertakwa serta berkepribadian luhur dapat dicapai secara optimal. Dalam
konteks religius, pendidikan adalah hal yang sangat bergantung pada
keimanan dan keyakinan peserta didik masing-masing. Pendidikan adalah
hal yang harus berdasarkan keinginan peserta didiknya sendiri, bukan
paksaan atau dorongan dari orang atau bahkan instansi dan lembaga lain.
 Landasan ilmiah Pendidikan ilmiah Landasan ilmiah pendidikan dapat
meliputi landasan ilmiah pendidikan, yaitu landasan psikologis pendidikan,
landasan sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan,
landasan historis pendidikan, dan landasan ekonomi pendidikan. Berikut
adalah masing-masing pemaparannya.Contohnya:
 Landasan psikologi Pendidikan
 Landasan sosiologis Pendidikan
 Landasan antropologis Pendidikan
 Landasan historis Pendidikan
 Landasan ekonomi Pendidikan
4.Macam-macam asas Pendidikan:

 Asas tut wuri handayani ialah


Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan
bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat
tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.Contohnya:
 Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan
keterampilan yang diminati di semua jalur, jenis dan jenjang
pendidikan yang disediakan sesuai potensi, bakat, dan kemampuan
yang dimiliki.
 Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan
yang diminati agar mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan
kerja dan bidang yang diinginkan.
 Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat
kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan keterampilan
yang diminati sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
 Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam
fisik dan mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan
dan keterampilan yang sesuai dengan keadaanya.
 Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan
memperoleh pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kondisi
daerahnya.
 Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan
memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan
kemampuanya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat.
 Asas belajar sepanjang hayat
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan
seumur hidup”. UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi
kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus :

1. Meliputi seluruh hidup setiap individu.


2. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya.
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi,
termasuk yang formal, non formal dan informal.
Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar
pendidikan seumur hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan
efektif dan serentak dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar
mandiri sebagai basis belajar sepanjang hayat.
 Azas Kemandirian dalam Belajar
Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas tut wuri handayani dan belajar
sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan
peran komunikator, fasiltator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat
menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga
memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut.

5.Berikut implikasi Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai