Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM HIDROLIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : TASLIMIN
NIM : 114610210
Juusan : teknik mesin
Tingkat : iii

DOSEN PEMBIMBING : H. PURWITO, ST

POLITEKKNIK YPBB BELITANG BK VIII


KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
rahmat,hidayah serta kesempatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “ SISTEM HIDROLIK ” ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa pula saya menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada Dosen
pembimbing yaitu Bapak PURWITO, ST yang telah membimbing serta mengajarkan
kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Seperti kata pepatah “Tiada gading yang Tak Retak”,demikian pula dengan makalah
ini,tentu masih banyak kekurangan,maka dari pada itu,kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan,semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran bagi para siswa,terutama bagi saya sebagai penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1

B. TUJUAN..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. PENGERTIAN HIDROLIK....................................................................................2

B. MANFAAT / KELEBIHAN SISTEM HIDROLIK................................................4

C. MACAM-MACAM SISTEM HIDROLIK.............................................................5

D. KOMPONEN UTAMA SISTEM HIDROLIK........................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................17

A. KESIMPULAN......................................................................................................17

B. SARAN..................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita
menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting
bagi masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena apabila mereka
menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu
juga sistem hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat pencucian mobil yaitu untuk
mengangkat beban yang berat.

Maka dari itu kami selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi itu,
selain itu juga sebagai tugas kelompok kami.

B.TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem
Hidrolik, Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN HIDROLIK


Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan
pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.

Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat
bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton.
Jenis yang digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya juga beragam dan
beberapa alat dapat saling dikombinasikan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu diperhaikan prosedur perbaikan
dengan alat hidrolik. Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik, biasanya kita sering
menggunakan oli sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan bodi
kendaraan memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik banyak
digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat pengangkat
mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe, excavator dan lain
sebagainya.

Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat,
sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan
hidrolik yang sering digunakan adalah alat pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai, atau
dongkrak tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.

a) Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di
ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah
dengan sama besar.

2
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika
suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan
tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah
menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk
menjalankan suatu sistem tertentu.

Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral
adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi menjadi
2 bagian yaitu.

1) Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi
dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk
energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.

2) Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang mengalir.
Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan energi. Contohnya
Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro elektrik. Jadi
perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida itu sendiri.

Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat
cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya.
Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan
mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga
fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik
adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal
ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas)
yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin,
tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility
3
B.       MANFAAT /KELEBIHAN SISTEM HIDROLIK
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air,
meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama
digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal
untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia.

Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang
dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali
kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.

Keuntungan Sistem Hidrolik


Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
 Ringan
 Mudah dalam pemasangan
 Sedikit perawatan
 Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.
 Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
 Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
 Tidak berisik.
 Keuntungan Mekanik
 Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh
piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan
tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.

4
C.      MACAM-MACAM SISTEM HIDROLIK
Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan
dalam sistim hydrolik. Macam-macam pompa hidrolik diantaranya sebagai berikut :
1.      Pompa Sirip Burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di
dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2.      Pompa Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan
torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga
aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
3.      Pompa Torak Radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara
eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara bergantian.
Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan alira oli / fluida
yang kontinyu.
4.      Pompa Sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang
roda gigi helix yang saling bertautan
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,
termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah alat-alat
angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat angkat yang banyak digunakan adalah:
1.      Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan
reparasi dibagian bawah kendaraan.

5
Jenis – jenis dongkrak :
a.       Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel
maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di mobil.
Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah
digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan, disamping itu
waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman Didalam rumah
yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas empat roda, terdapat sebuah
pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai
untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat
kira-kira 20 : 1
b.      Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya
seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat
kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah
kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan kedalam
kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti
roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak
harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampai bengkok.

Cara Menggunakan Dongkrak yaitu :


1) Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2) Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.
3) Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat
pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila
tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4) Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang
atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali bekerja

6
dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan
tersebut dengan stand (penopang)
c.       Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang
lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan dalam
memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat
berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.

a) Macam-macam car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :
-          Penggerak mekanik (poros berulir)
-          Penggerak hidrolik, dan
-          Penggerak pneumatik.

d.      Safety Stand


Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah
diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan
karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara
dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk
mengangkat engine dan transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk
memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar bisa
memindahkan engine ke tempat perbaikan.
Cara menggunakan cranes yaitu:
a.       Tempatkan cranes pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi
b.      Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapan dari pada cranes
c.       Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranes
d.      Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat melalui
rantai
e.       Setelah terangkat hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar Untuk
menurunkan engine atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan

7
D. KOMPONEN UTAMA SISTEM HIDROLIK

Gambar 1

Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:


1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik

Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:

 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar


 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik
sehingga pompa hidrolik bekerja
 Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve

 
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi  dua macam yakni:

 Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik


 Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator

8
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya
akan dibahas berikut ini.

 Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)


Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan
piring putar, katup dengan pegas bias.

Macam-macam Katup Pengarah Khusus


1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.

Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:


a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga
mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian
hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan
yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir
pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan
tekanan yang lebih rendah.

9
Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik

Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah
kita pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida, demikian
juga telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita
mulai dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita
kehendaki bila telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:


         Tujuan penggunaan rangkaian
         Ketersediaan komponen
         Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa
         Tekanan kerja sistem hidrolik

Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian


hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik
para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat
berkreasi seoptimal mungkin.

Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen
sebagai berikut:
         Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
         Unit pengatur diletakkan di bawahnya
         Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
         Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan
macam konduktor yang digunakan

10
Gambar. Tata letak komponen hidrolik

Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap

11
CARA KERJA SISTEM HIDROLIK
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam
tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki
hidrolik.
 
2.  Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve
(No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke
Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block
(No. 5).

12
3 Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual
oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap
posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa
bekerja lagi atau rusak.

4.  Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik
dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju
mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat
mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.

5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang
masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.

6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam
tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring
oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.

13
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar
baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan
hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat
penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan
SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke
Pressure Gauge (No.11).

8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).

9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik
(No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja
berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula
dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem
hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).

11.  (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam
sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik)
sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang
setimpal.

Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika
karena beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF
electric motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.

Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2
tahun, karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-
charging kit.
Adapun contoh atau gambar alat dari macam-macam alat yang telah di sebut kan di
atas, yakni antara lain :
14
Gambar 1.2

Gambar 1.3

15
Gambar 1.5

Gambar 1.6

16

BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan
pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.

Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:

a) Ringan
b) Mudah dalam pemasangan
c) Sedikit perawatan
d) Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.
e) Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f) Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g) Tidak berisik.

B.       SARAN
Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu selaku pembaca sebaiknya mempelajari
lebih jauh lagi tentang sistem hidrolik ini.

17

Anda mungkin juga menyukai